Anda di halaman 1dari 67

BIOLOGI

PEMINATAN MATEMATIKA
DAN ILMU-ILMU ALAM

Oleh:
1.Rumiyati
2.Siti Nur Hidayah

Disklaimer Daftar isi


Disklaimer
• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif
guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan
pembelajaran.

• Materi powerpoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI)


dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini


disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar
saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkannya sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru


dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan
interaktif.
DAFTAR ISI

• BAB I Struktur Sel

• BAB II Jaringan Tumbuhan

• BAB III Jaringan Hewan

• BAB IV Sistem Gerak pada Manusia

• BAB V Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah pada


Manusia

• BAB VI Sistem Pencernaan Makanan


BAB

I Struktur Sel

A. Konsep Sel dan Struktur Sel


B. Perbedaan Sel Tumbuhan
dan Sel Hewan
C. Bioproses yang Terjadi di
Dalam sel
A. Konsep Sel dan Struktur Sel
1. Sejarah Penemuan dan Perkembangan Sel
2. Pengertian Sel
3. Komponen Kimiawi Penyusun Sel
4. Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel
1. Sejarah Penemuan dan Perkembangan Sel
Robert Hooke (1665): Rudolf Virchow (1858):
Menemukan ruang-ruang kecil mengemukakan teori bahwa
pada sayatan gabus Quercus suber sel berasal dari sel sebelumnya
yang dinamakan sel. (omne cellula ex cellulae).

Felix Durjadin:
Robert Brown (1831):
Bagian yang paling penting
Sel merupakan suatu ruangan
dari sel adalah cairan sel.
kecil dibatasi oleh membran yang
Johanes Purkinye (1869):
di dalamnya terdapat cairan
Cairan tersebut dinamakan
(protoplasma).
protoplasma.

Mathias Jacob Schleiden dan


Theodor Schwan (1838): Max Schulze (1874):
mengemukakan teori bahwa sel Sel merupakan unit fungsional
adalah unit struktural makhluk makhluk hidup.
hidup.
2. Pengertian Sel

Sel merupakan unit terkecil makhluk


hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan.

Sel disebut sebagai satuan struktural


SEL terkecil makhluk hidup karena semua
tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-
sel.

Sel disebut sebagai satuan fungsional


terkecil makhluk hidup karena di dalam
sel terjadi berbagai proses kehidupan
3. Komponen Kimiawi Penyusun Sel
Unsur Senyawa

Unsur makro : unsur-unsur yang


ditemukan dalam jumlah
Senyawa organik
banyak.
•Karbohidrat
•Protein
•Lemak

Unsur mikro : unsur-unsur yang Senyawa anorganik


ditemukan dalam jumlah sedikit. •Air
•Garam mineral
•Gas
4. Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel

Struktur Sel Prokariotik Struktur Sel Eukariotik pada Tumbuhan


B. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
1. Struktur Sel Tumbuhan
2. Struktur Sel Hewan
1. Struktur Sel Tumbuhan
2. Struktur Sel Hewan
C. Bioproses yang Terjadi di Dalam Sel
1. Transpor Melalui Membran
2. Sintesis Protein
3. Reproduksi Sel
1. Transpor Melalui Membran
Transpor Transpor
Pasif Aktif

Eksositosis: proses
Difusi: perpindahan pengeluaran zat dari dalam
molekul zat dari sel.
konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Ada
Endositosis: proses
dua jenis difusi berikut.
pemasukan zat ke dalam
Difusi Sederhana
sel.
Difusi Terbantu

Osmosis: perpindahan Pompa natrium-kalium


molekul pelarut (misalnya
air) dari larutan
berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke larutan
berkonsentrasi tinggi
(hipertonik) melalui
membran semipermeabel.
2. Sintesis Protein
Sintesis protein : penerjemahan gen menjadi asam amino hingga terbentuk
protein.
Transkipsi merupakan sintesis
mRNA dari rantai DNA.Tahap-
tahap transkipsi sebagai
berikut.
 Inisiasi
 Elongasi
Proses Sintesis Protein  Terminasi

Translasi yaitu proses


penerjemahan pesan genetik
berupa kodon di sepanjang
molekul mRNA menjadi asam
amino yang sesuai. Tahap-
tahap translasi sebagai
berikut.
 Inisiasi
 Elongasi
 Terminasi
3. Reproduksi Sel
Amitosis:
terjadi pada
sel
prokariotik

Jenis-Jenis
Reproduksi
Sel
Meiosis: terjadi Mitosis: terjadi pada sel
pada sel germinal. somatis. Tahap mitosis
Tahap meiosis sebagai berikut.
sebagai berikut.  Fase Interfase
 Fase Meiosis I  Fase Mitosis:
 Fase Meiosis II profase, metafase,
anafase, dan
telofase.
BAB

II Jaringan Tumbuhan

A. Struktur dan Fungsi


Jaringan Tumbuhan
B. Jaringan Penyusun Organ
pada Tumbuhan
C. Kultur Jaringan Tumbuhan
A. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
1. Macam-Macam Jaringan pada Tumbuhan
2. Pengangkutan pada Tumbuhan
1. Macam-Macam Jaringan pada Tumbuhan
Pada tumbuhan terdapat dua jaringan sebagai berikut.
a. Jaringan meristem (embrional) : jaringan yang masih aktif membelah dan belum
mengalami diferensiasi.
 Berdasarkan asalnya, jaringan meristem ada dua yaitu meristem primer dan meristem
sekunder.
 Berdasarkan letaknya, jaringan meristem ada tiga yaitu meristem apikal, meristem
interkalar, dan meristem lateral .

b. Jaringan dewasa : terdiri atas sel-sel yang sudah berhenti membelah dan telah
mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa dibedakan menjadi empat macam berikut.
 Jaringan pelindung : jaringan epidermis dan jaringan gabus.
 Jaringan dasar (parenkim).
 Jaringan penguat (mekanik) : jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
 Jaringan pengangkut : xilem dan floem.
2. Pengangkutan pada Tumbuhan
a. Pengangkutan ekstravaskular merupakan proses pengangkutan di luar pembuluh
angkut.
Proses pengangkutan ekstravaskular berlangsung melalui dua cara sebagai
berikut.
• Transportasi simplas merupakan pengangkutan air beserta zat terlarut dari
sel ke sel melalui sitoplasma.
• Transportasi apoplas merupakan pengangkutan air dan zat terlarut di
dalamnya melalui ruang antarsel.

b. Pengangkutan intravaskular adalah proses pengangkutan zat melalui berkas


pembuluh (xilem) atau pembuluh tapis (floem).
Proses pengangkutan secara intravaskular pada pembuluh xilem sebagai
berikut.

Xilem akar xilem batang xilem tangkai daun xilem tulang daun mesofil
B. Jaringan Penyusun Organ pada Tumbuhan
1. Akar (Radix)
2. Batang (Caulis)
3. Daun (Folium)
4. Bunga (Flos)
5. Buah dan Biji
1. Akar (Radix)

Akar merupakan organ tumbuhan


yang biasanya berada di bawah
tanah, meskipun ada juga yang
berada di permukaan tanah.
Fungsi akar sebagai berikut.
• Sebagai alat penyerapan air, zat- Akar Tumbuhan Dicotyledoneae
zat hara, dan garam-garam mineral
dari dalam tanah.
• Sebagai tempat penyimpanan
makanan cadangan (misal pada
singkong).
• Sebagai alat pernapasan (misal
pada beringin).

Akar Tumbuhan Monocotyledoneae


2. Batang (Caulis)
Umumnya batang terletak di atas tanah dan
tumbuh ke atas menuju cahaya matahari.
Fungsi batang sebagai berikut.
• Sebagai penopang tubuh tumbuhan.
• Sebagai jalur pengangkutan hasil
fotosintesis, air, dan garam-garam
mineral.
• Sebagai tempat penyimpanan makanan
cadangan.
3. Daun (Folium)
Daun merupakan bagian tumbuhan yang mengandung klorofil paling banyak. Oleh
karena itu, daun berfungsi sebagai organ utama tempat berlangsungnya
fotosintesis.

Daun Tumbuhan Dicotyledoneae Daun Tumbuhan Monocotyledoneae


4. Bunga (Flos)

Bunga merupakan
modifikasi dari daun yang
menjadi salah satu organ
pokok tumbuhan. Bunga
berfungsi sebagai organ
reproduksi.

Struktur Bagian-Bagian Bunga


5. Buah dan Biji

Buah merupakan bakal buah yang telah Biji merupakan alat


mengalami fertilisasi. Buah berfungsi sebagai perkembangbiakan utama
tempat penyimpan makanan cadangan. Buah karena mengandung calon
biasanya membungkus dan melindungi biji tumbuhan baru.

Bagian-Bagian Buah Bagian-Bagian Biji


C. Kultur Jaringan Tumbuhan
1.Tahapan-Tahapan Teknik Kultur Jaringan
2.Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan
1. Tahapan-Tahapan Teknik Kultur Jaringan
2. Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan
Kelebihan teknik kultur
jaringan sebagai berikut.
Kekurangan teknik kultur
 Dapat menghasilkan bibit
jaringan sebagai berikut.
tanaman dalam jumlah
 Memerlukan biaya besar
banyak dalam waktu
karena harus dilakukan di
singkat.
dalam laboratorium yang
 Tidak memerlukan
steril serta menggunakan
tempat luas.
bahan-bahan kimia.
 Tidak bergantung pada
 Memerlukan keahlian
musim sehingga bisa
khusus.
dilaksanakan sepanjang
 Memerlukan aklimatisasi
tahun.
ke lingkungan luar karena
 Bibit yang dihasilkan lebih
tanaman hasil kultur
sehat dan seragam.
berukuran kecil dan
 Memungkinkan untuk
bersifat aseptik.
dilakukan rekayasa
genetika.
BAB

III Jaringan Hewan

Struktur, Letak, dan Fungsi


Jaringan Hewan
Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan Hewan
1. Jenis Jaringan Penyusun Organ pada Hewan.
2. Teknologi yang Berkaitan dengan Jaringan Hewan.
1. Jenis Jaringan Penyusun Organ pada Hewan
Jaringan Pengikat Jaringan Otot
a. Otot Polos

b. Otot Lurik

Jaringan Epitel
a. Jaringan Epitel Simpleks
Jaringan Saraf

c. Otot Jantung

b. Jaringan Epitel Kompleks


2. Teknologi yang Berkaitan dengan Jaringan Hewan
Stem cell (sel batang/sel punca/sel induk) yaitu sel belum terspesialisasi yang memiliki
kemampuan membelah secara terus-menerus dan memperbarui dirinya sendiri serta
berkembang menjadi jenis-jenis sel yang spesifik. Kemampuan tersebut
memungkinkan sel punca menjadi sistem perbaikan tubuh dengan cara menyediakan
sel-sel baru untuk mengganti sel-sel yang rusak akibat penyakit.

Stem Cell

Embrionic Stem Cell Adult Stem Cell


(Sel Induk Embrio) (Sel Induk Dewasa)
Embrionic stem cell Sel induk dewasa
adalah sel induk yang merupakan sel induk
diperoleh dari embrio atau sel punca yang
pada fase blastosit (5–7 diperoleh dari tubuh
hari setelah orang yang
pembuahan). bersangkutan
BAB

IV Sistem Gerak pada Manusia

A. Tulang Penyusun Rangka


Tubuh Manusia
B. Otot Manusia
A. Tulang Penyusun Rangka Tubuh Manusia
1. Fungsi Rangka
2. Susunan Tulang dalam Tubuh
3. Macam-Macam Bentuk Tulang
4. Macam Tulang Berdasarkan Zat Penyusunnya
5. Proses Pembentukan Tulang
6. Persendian atau Artikulasi
7. Gangguan dan Kelainan pada Rangka Tubuh
8. Teknologi yang Berhubungan dengan Gangguan dan
Kelainan Tulang
1. Fungsi Rangka
Rangka tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi berikut.
• Menegakkan dan menopang badan, misalnya tulang-tulang punggung dan
tulang paha.

• Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak dan penting, misalnya tengkorak


melindungi otak dan mata.

• Sebagai alat gerak pasif.

• Memberi bentuk tubuh.

• Tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.

• Tempat melekatnya otot-otot rangka.


2. Susunan Tulang DalamTubuh
Tulang tengkorak Tulang Dada dan Tulang Anggota
Tulang Rusuk Gerak

Tulang Belakang
3. Macam-Macam Bentuk Tulang

Tulang Pipa Tulang Pipih Tulang Pendek


Tulang pipa merupakan Tulang pipih berbentuk Tulang pendek
tulang yang berbentuk pipih yang terdiri atas memiliki bentuk
seperti pipa atau lempengen-lempengan kompleks atau pendek
silindris dengan kedua tulang kompak dan dan tidak beraturan.
ujung tulang tulang spons, misalnya Contoh tulang pendek
membulat, misalnya tulang rusuk, tulang yaitu tulang-tulang
tulang lengan atas, dada, dan tulang pada pergelangan kaki,
tulang paha, dan ruas- belikat. pergelangan tangan,
ruas tulang jari. telapak tangan, telapak
kaki, dan ruas-ruas
tulang belakang.
4. Macam Tulang Berdasarkan Zat Penyusunnya
Tulang Rawan Tulang Keras
• Tulang rawan disusun dari sel-sel • Tulang keras tersusun atas sel-sel tulang
tulang rawan yang disebut yang sangat kompak disebut osteosit.
kondrosit. • Osteosit dibentuk oleh osteoblas.
• Kondrosit dibentuk oleh • Tulang keras dibedakan menjadi dua yaitu
kondroblas. tulang kompak (tulang padat) dan tulang
• Tulang rawan dibedakan menjadi spons (tulang berongga).
tiga jenis yaitu tulang rawan
hialin, tulang rawan fibrosa, dan
tulang rawan elastik.
5. Proses Pembentukan Tulang
Urutan proses pembentukan tulang (osifikasi) sebagai berikut.
a. Bagian dalam tulang rawan pada embrio berisi banyak osteoblas.
b. Osteoblas membentuk osteosit. Osteosit tersusun melingkar membentuk sistem
Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung
banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
c. Osteosit menyekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang.
Selanjutnya, osteosit akan mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat yang
akan membuat tulang mengeras.
d. Selama terjadi penulangan (osifikasi) bagian di antara epifisis dan diafisis
membentuk cakra epifisis. Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung
banyak osteoblas.
e. Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan yang mengakibatkan tulang
memanjang.
f. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merusak tulang. Akibatnya,
tulang tersebut menjadi berongga dan terisi oleh sumsum tulang.
6. Persendian atau Artikulasi
Persendian

Sinartrosis (sendi mati): persendian yang tidak memungkinkan terjadinya


pergerakan.
• Sinostosis (sinfibrosis): persendian yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut
padat.
• Sinkondrosis: persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago) hialin

Amfiartrosis (sendi kaku): persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.

Diartrosis (sendi gerak): persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan tulang


secara leluasa.
• Sendi peluru: gerakan ke segala arah.
• Sendi pelana: gerakan ke dua arah.
• Sendi engsel: gerakan ke satu arah.
• Sendi geser: gerakan bergeser.
• Sendi putar: gerakan memutar.
• Sendi luncur: gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang, atau memutar.
7. Gangguan dan Kelainan pada Rangka Tubuh

Gangguan
Gangguan Fisik/Mekanis
Kedudukan Tulang
yaitu gangguan
Belakang
disebabkan oleh adanya
• Skoliosis
gangguan fisik
• Lordosis
• Fraktura (patah tulang)
• Kifosis
• Fisura (retak tulang)
Jenis
Gangguan
pada Rangka
Gangguan fisiologis Gangguan
pada tulang dapat Persendian
disebabkan oleh • Dislokasi
kelainan fungsi hormon • Terkilir
dan vitamin. • Ankilosis
• Rakitis • Artitis
• Osteoporosis
• Nekrosis
8. Teknologi yang Berhubungan dengan Gangguan dan
Kelainan Tulang
Teknologi

Transplantasi Sumsum Tulang

Penggantian Sendi

Penyembuhan Patah Tulang


•Pembidaian
•Pemasangan gibs
•Pembedahan internal
B. Otot Manusia
1. Macam-Macam Otot
2. Mekanisme Kontraksi Otot
3. Sifat Gerak Otot dan Jenis-Jenis Gerak
4. Gangguan dan Kelainan pada Otot
1. Macam-Macam Otot
Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung
• Bentuk sel silindris • Bentuknya • Berwarna gelap dan
memanjang dan bergelendong, kedua terang seperti otot lurik,
mempunyai banyak ujungnya meruncing, tetapi memiliki satu atau
inti sel yang terletak di dan bagian tengahnya dua inti sel yang terletak
tepi sel. menggembung. di tengah.
• Berwarna gelap dan • Di dalam sel terdapat • Bekerja di luar kesadaran.
terang yang berselang- satu inti sel yang • Memiliki percabangan
seling. terletak di tengah. yang disebut
• Bekerja di bawah • Bekerja di luar anastomosis.
kesadaran. kesadaran. • Kontraksinya teratur dan
• Kontraksinya cepat • Kontraksinya lambat tidak mudah lelah.
dan mudah lelah. dan tidak mudah lelah. • Terdapat di jantung.
• Melekat pada rangka. • Terdapat pada organ- • Memiliki diskus
organ dalam, misalnya interkalaris.
usus dan lambung.
2. Mekanisme Kontraksi Otot
• Otot memiliki kemampuan berkontraksi
(memendek dan menebal) dan berelaksasi
(kembali ke keadaan semula dan
mengendur).
• Jika otot mendapatkan rangsang, asetilkolin
dalam otot akan membebaskan ion kalsium
yang merangsang pembentukan aktomiosin
sehingga mengakibatkan otot berkontraksi.
Apabila sudah tidak ada rangsangan, ion
kalsium akan direabsorpsi. Akibatnya,
konsentrasi ion kalsium berkurang dan
ikatan antara aktin dan miosin terlepas.
Dengan demikian, sarkomer akan
memanjang dan otot dalam keadaan
relaksasi.
3. Sifat Gerak Otot dan Jenis-Jenis Gerak

Jenis otot
berdasarkan
sifat gerak
otot
Otot Antagonis
Otot Sinergis • Otot antagonis yaitu
• Otot sinergis yaitu pasangan otot yang
pasangan otot yang kerjanya berlawanan.
bekerja bersama-sama • Sebagai contoh, otot
dengan tujuan yang bisep dan otot trisep.
sama. • Jenis-jenis gerak yang
• Sebagai contoh, otot- disebabkan oleh otot
otot antartulang rusuk antagonis: abduksi-
yang bekerja sama adduksi, depresi-
ketika menarik napas. elevasi, supinasi-
pronasi, ekstensi-fleksi,
dan inversi-eversi.
4. Gangguan dan Kelainan pada Otot
Gangguan Otot

Gangguan karena penyakit


• Tetanus
• Atrofi otot

Gangguan karena aktivitas


• Kram atau kejang
• Kaku leher (stiff)

Gangguan Otot Bawaan


• Hipertrofi otot
• Hernia abdominal
BAB Struktur dan Fungsi
V Sistem Peredaran Darah
pada Manusia

A. Komposisi Darah dan Golongan


Darah
B. Alat-Alat Peredaran Darah
C. Gangguan dan Teknologi pada
Sistem Peredaran Darah Manusia
A. Komposisi Darah dan Golongan Darah
1. Komponen Penyusun Darah
2. Golongan Darah
1. Komponen Penyusun Darah
Plasma Darah Sel-Sel Darah

Sel darah merah


(eritrosit)
Fungsi: mengangkut Fungsi: mengangkut
sari-sari makanan oksigen dan karbon
dioksida.

Sel darah putih


Kandungan plasma
(leukosit)
darah:
Fungsi: menghancurkan
• Air
kuman penyakit,
• Protein
mengangkut lemak, dan
• Garam-garam
menghasilkan histamin.
• Nutrisi
• Hormon
Keping darah
• Karbon dioksida
(trombosit)
• Sampah nitrogen
Fungsi: berperan dalam
proses pembekuan
darah.
2. Golongan Darah
Golongan Darah Menurut
Landsteiner

Golongan Golongan Golongan Golongan


Darah A Darah B Darah AB Darah O

Apabila eritrosit Apabila eritrosit Apabila eritrosit Apabila eritrosit


seseorang seseorang seseorang seseorang tidak
mengandung mengandung mengandung mengandung
aglutinogen A, aglutinogen B, aglutinogen A dan aglutinogen,
sedangkan plasma sedangkan plasma aglutinogen B, sedangkan plasma
darahnya darahnya sedangkan plasma darah mengandung
mengandung mengandung darahnya tidak aglutinin α dan
aglutinin β (anti-B) aglutinin α (anti-A) mengandung aglutinin β maka
maka orang tersebut maka orang aglutinin maka orang tersebut
bergolongan darah tersebut orang tersebut bergolongan darah
A. bergolongan darah bergolongan darah O.
B. AB.
B. Alat-Alat Peredaran Darah
1. Jantung
2. Pembuluh Darah
3. Mekanisme Peredaran Darah
1. Jantung
Bagian-Bagian Jantung
 Jantung merupakan organ
yang sangat penting pada
proses peredaran darah.
 Jantung terletak dalam
rongga dada dan memiliki
ukuran sebesar genggaman
tangan pemiliknya dengan
berat sekitar 300 gram.
 Bagian luar jantung dilapisi
oleh perikardium (selaput
jantung) dan bagian dalam
jantung dilapisi oleh
endokardium.
 Jantung manusia terdiri atas
empat ruang, yaitu atrium
kanan dan kiri serta ventrikel
kanan dan kiri.
2. Pembuluh Darah

Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh Nadi (Arteri)
Vena berfungsi membawa darah menuju jantung.
Arteri membawa darah keluar dari
Ada tiga macam vena berikut.
jantung. Ada dua macam arteri.
 Vena kava superior berfungsi membawa darah
 Arteri pulmonalis berfungsi
yang mengandung banyak CO2 dari tubuh bagian
membawa darah yang mengandung
atas.
banyak CO2 dari jantung menuju
 Vena kava inferior berfungsi membawa darah
paru-paru.
yang mengandung banyak CO2 dari tubuh bagian
 Aorta berfungsi membawa darah
bawah.
yang mengandung banyak O2 dari
 Vena pulmonalis berfungsi membawa darah yang
jantung ke seluruh tubuh.
mengandung banyak O2 dari paru-paru.

Perbedaan Pembuluh Nadi Dan Pembuluh Balik


3. Mekanisme Peredaran Darah

Mekanisme Peredaran Darah

Jenis-Jenis Peredaran Darah


pada Manusia

 Peredaran darah kecil:


peredaran darah dari
jantung menuju ke paru-
paru dan kembali ke
jantung.
 Peredaran darah besar:
peredaran darah yang
terjadi saat darah beredar
dari jantung ke seluruh
tubuh dan kembali ke
jantung.
C. Gangguan dan Teknologi pada Sistem
Peredaran Darah Manusia
1. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
2. Teknologi yang Berkaitan dengan Sistem
Peredaran Darah
1. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Gangguan
Gangguan Gangguan
yang
yang yang
Berhubungan
Berhubungan Berhubunga
dengan
dengan n dengan
Pembuluh
Darah Jantung
Darah

• Anemia • Jantung koroner • Hipertensi


• Leukemia • Gagal jantung • Varises
• Talasemia • Perikarditis • Sklerosis
• Sicke cell • Irama jantung • Embolus
• Hemofilia abnormal • Tromobosis
• Heart valve
disease
• Cardiomyopathies
2. Teknologi yang Berkaitan dengan Sistem Peredaran Darah
Operasi
Jantung
dan
Pembuluh
Darah

Transplanta Jantung
si Jantung Buatan

Golongan
Darah dan Alat Pacu
Pengujian Jantung
Keturunan (Pacemaker)
BAB

VI Sistem Pencernaan Makanan

A. Zat-Zat Makanan yang


Diperlukan oleh Tubuh
B. Struktur dan Fungsi
Sistem Pencernaan
Manusia
A. Zat-Zat Makanan yang Diperlukan oleh Tubuh
1. Peranan Zat Makanan bagi Tubuh
2. Kebutuhan Energi dan Menu Makanan Bergizi Seimbang
3. Teknologi Pengolahan Pangan dan Keamanan Pangan
Salah satu syarat makanan sehat yaitu mengandung zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Karbohidrat
• Fungsi: sebagai sumber energi, mengatur proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam
dan basa, membantu proses penyerapan kalsium, mencegah terjadinya konstipasi, serta
sebagai bahan pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.

Lemak
• Fungsi: penghasil energi tertinggi, pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah, pelindung
alat-alat tubuh yang lunak, serta pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Protein
• Fungsi: mendorong pertumbuhan, menyediakan energi, menyeimbangkan cairan dalam
tubuh, serta sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.
Vitamin
• Fungsi: memperlancar metabolisme dan tidak berfungsi menghasilkan energi.
• Vitamin yang larut dalam air: B1, B2, B3, B5, B6, B 11, B12, dan C.
• Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, dan K.
Mineral
• Unsur makro yaitu unsurunsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak, misalnya natrium,
kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang.
• Unsur mikro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, misalnya
mangan, seng, tembaga, dan kobalt
2. Kebutuhan Energi dan Menu Makanan Bergizi Seimbang

Penghitungan Kalori Menu Makanan Rumus BMR dan BMI


dalam Bahan Makanan Seimbang

Penghitungan kalori
pada bahan makanan
sebagai berikut.
• Karbohidrat: 4,1
kkal/gram
• Lemak:9,3 kkal/gram
• Protein: 4,1 kkal/gram
3. Teknologi Pengolahan Pangan dan Keamanan Pangan
Jenis-jenis teknologi pengolahan pangan sebagai berikut.
• Blansing yaitu cara pemanasan pendahuluan yang dilakukan pada suhu kurang dari
100°C selama beberapa menit menggunakan air panas ataupun uap air. Umumnya
suhu yang digunakan berkisar 82°C – 93°C selama 3–5 menit.
• Pasteurisasi adalah proses pemanasan bahan pangan dengan suhu tertentu untuk
membunuh mikrobia patogen.
• Sterilisasi adalah proses pemanasan bahan makanan dengan suhu tinggi untuk
mematikan semua mikrobia beserta sporanya.
• Fermentasi adalah proses pengolahan pangan dengan melibatkan aktivitas
mikroorganisme untuk meningkatkan keawetan pangan dan kualitas bahan pangan.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keamanan pangan sebagai


berikut.
• Sanitasi pangan
• Kemasan pangan
• Penggunaan bahan terlarang dan berbahaya pada produk pangan
B. Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Manusia
1. Organ-Organ Pencernaan Manusia
2. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia
1. Organ-Organ Pencernaan Manusia
MULUT 4
1  Alat yang berperan: gigi, lidah, dan USUS HALUS
kelenjar lidah. • Alat yang berperan: usus 12 jari,
 Proses: pencernaan mekanis oleh gigi usus kosong, dan usus penyerapan.
dan pencernaan kimiawi oleh enzim • Proses di usus 12 jari: pencernaan
ptialin. dibantu dengan cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas
KERONGKONGAN dan hati.
2
• Saluran sempit berbentuk pipa dan • Proses di usus kosong: pencernaan
panjang yang berfungsi sebagai jalan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan
bolus (gumpalan makanan) dari mulut oleh kelenjar yang terdapat di
menuju ke lambung. dinding usus.
• Proses: gerak peristaltik oleh otot • Proses di usus penyerapan: proses
dinding kerongkongan. penyerapan zat-zat makanan.

3 LAMBUNG
Proses: 5 USUS BESAR
• Pencernaan mekanis oleh adanya
Proses:
kontraksi otot lambung.
• Pembusukan sisa makanan menjadi
• Pencernaan kimiwai dibantu dengan
feses oleh bakteri Escherichia coli.
bantuan getah lambung berisi asam
• Penyerapan air.
lambung, enzim pepsin, enzim renin,
dan hormon gastrin.
Beberapa contoh gangguan pada sistem pencernaan manusia sebagai
berikut.
Gastritis
• Pengertian: peradangan (pembengkakan) pada mukosa lambung.
• Penyebab: faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan pola makan (terlambat makan, makan terlalu banyak, serta
makan makanan yang mengandung terlalu banyak bumbu dan pedas).

Tukak lambung (ulkus)


• Pengertian: penyakit yang ditandai dengan adanya luka-luka pada dinding lambung.
• Penyebab: infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Konstipasi
• Pengertian: penyakit yang ditandai dengan sulit buang air besar (sembelit).
• Penyebab: penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di usus besar, kebiasaan sering menahan buang air
besar, emosi seperti perasaan takut dan cemas, terlalu banyak mengonsumsi daging, serta kurang mengonsumsi
makanan berserat.
Diare
• Pengertian: penyakit yang merangsang penderitanya sering buang air besar yang encer.
• Penyebab: infeksi bakteri maupun Protozoa pada usus besar.
Xerostomia
• Pengertian: penyakit pada rongga mulut yang ditandai rendahnya produksi air ludah.
• Penyebab: gangguan pada pusat ludah, saraf pembawa rangsang ludah, ataupun oleh perubahan komposisi faal
elektrolit ludah.
Hemoroid
• Pengertian: pembengkakan pembuluh darah vena di sekitar anus
• Penyebab: orang-orang yang sering duduk dalam waktu lama dan pada orang yang menderita sembelit.

Anda mungkin juga menyukai