Anda di halaman 1dari 83

Bahasa Indonesia

SMA/MA
Kelas X Semester 1

Penulis: Uti Darmawati


Y. Budi Artati
Editor: Apriyanto Dwi Santoso
Ika Yuliana Putri
DISKLAIMER
• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara ringkas,
hanya memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai


kebutuhan.

• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan


pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
Bab I Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia

Bab II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan

Bab III Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur

Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra

Bab V Bersepakat Melalui Negosiasi


BAB 1
Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia

A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan B. Interpretasi Teks


Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Observasi

D. Penyusunan
C. Struktur dan Kaidah Teks Laporan
Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Hasil Observasi
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Informasi dalam
Teks Laporan Hasil Observasi
Pengertian dan Ciri-ciri Teks
Laporan Hasil Observasi Informasi dalam Teks Laporan
Hasil Observasi
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi dan Ciri-Cirinya

Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan
pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau
informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi
pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan,
kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti.

Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut.


a. Bersifat objektif, global, dan universal.
b. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.
c. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
d. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah
dilakukan.
e. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti
kebenarannya.
f. Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang
menyimpang atau tidak tepat.
g. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas
yang terdapat di dalamnya.
Informasi yang terdapat dalam teks laporan
hasil observasi merupakan fakta yang
ditemui pada objek yang diamati. Fakta
Informasi yang terdapat adalah peristiwa yang benar-benar terjadi.
dalam teks laporan hasil Fakta menunjukkan kebenaran informasi.
observasi Fakta merupakan pernyataan yang tidak
terbantahkan kebenarannya. Pernyataan
tersebut berupa kalimat yang ditulis
berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau
keadaan yang benar-benar terjadi secara
objektif. Objektif berarti dapat ditangkap
oleh indra dan mengandung kepastian.
B. Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi

Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi

Simpulan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi


Memahami isi teks.

Langkah-Langkah
Meringkas Menemukan pokok-pokok informasi
Teks Laporan Hasil dalam teks laporan hasil observasi.
Observasi

Mengembangkan pokok-pokok
informasi ke dalam paragraf.
Interpretasi terhadap teks
laporan hasi observasi dapat
dilakukan dengan
menyimpulkan teks laporan
Simpulan teks hasil laporan
hasil observarsi. Simpulan
observasi
adalah rumusan akhir tentang
sesuatu, dalam hal ini adalah
teks. Simpulan disusun
berdasarkan pemahaman atau
penalaran kita terhadap
keseluruhan isi teks tersebut.
C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks
Laporan Hasil Observasi
Struktur Teks Kaidah Kebahasaan
Laporan Hasil Teks Laporan Hasil
Observasi Observasi
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

• Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai


Definisi umum sesuatu yang dibahas di dalam teks.

• Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap
Definisi Bagian paragraf (penjelasan rinci).

Definisi manfaat • Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari
sesuatu yang dilaporkan, biasanya untuk benda mati. Sementara itu,
untuk mendefinisikan benda hidup, definisi yang digunakan adalah
atau perilaku definisi perilaku.

Penutup atau • Penutup atau simpulan merupakan bagian rincian akhir teks laporan
hasil observasi. Penutup dapat berisi simpulan berupa tanggapan atau
interpretasi penulis tentang objek yang dibahas. Penutup atau simpulan
simpulan bersifat opsional. Artinya, boleh ada, boleh tidak.
Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

• Kata, frasa, verba, dan nomina


1.

• Kalimat definisi dan deskripsi


2.

• Kalimat simpleks dan kalimat kompleks


3.
D. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi
Menyusun Teks Laporan
Gagasan Pokok dan Hasil Observasi dengan
Gagasan Penjelas dalam Memperhatikan Isi dan
Menyusun Teks Laporan Kaidah Kebahasaan
Hasil Observasi
Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun
Teks Laporan Hasil Observasi

Sebuah tulisan atau teks terdiri atas gagasan pokok dan


gagasan-gagasan penjelas. Sebelum menyusun teks laporan
hasil observasi, Anda diharuskan menentukan gagasan pokok
dan gagasan penjelas teks laporan hasil observasi yang akan
Anda susun. Mengembangkan teks dimulai dengan
menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap
gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf.
Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

a.
• Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.

b.
• Merencanakan cara menyelesaikan masalah.

c.
• Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan.

d.
• Meneliti ulang hasil pengamatan.

e.
• Membuat kerangka laporan hasil observasi.

f.
• Menyusun laporan hasil observasi.

g.
• Membenahi laporan.
A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi

B. Identifikasi Teks Eksposisi

C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi

D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi

E. Penyusunan Teks Eksposisi


A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi

Ciri Teks Eksposisi

Definisi Teks Jenis Teks


Eksposisi Eksposisi
Eksposisi merupakan paparan yang bertujuan memberi tahu
atau menerangkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, eksposisi berarti uraian atau paparan yang
bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan.

Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah


salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa secara efektif
yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu
pokok pikiran.
a. Penjelasan pokok persoalan secara
objektif, tidak ada unsur subjektif dan
emosional.
b. Gaya penulisan informatif.
c. Teks memuat fakta.
eksposisi definisi

eksposisi analisis eksposisi identifikasi

eksposisi perbandingan
eksposisi klasifikasi atau pertentangan

eksposisi ilustrasi
Identifikasi Permasalahan, Argumentasi, Pengetahuan, dan
Rekomendasi dalam Teks Eksposisi

Fakta dan Opini dalam Teks Eksposisi


Teks eksposisi berisi paparan yang disampaikan kepada pembaca
atau pendengar. Salah satu cara menyampaikan paparan kepada
pendengar adalah dengan berpidato.
Dalam naskah pidato terdapat paparan yang berupa argumentasi
dan rekomendasi. Argumentasi berisi pendapat yang dikemukakan
dalam pidato, sedangkan rekomendasi merupakan kesimpulan
yang disampaikan dalam pidato tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
fakta adalah suatu keadaan atau peristiwa
yang berisi kenyataan dan benar-benar
terjadi, sedangkan opini adalah pendapat
yang dikemukakan.
Tesis adalah bagian pembuka
teks eksposisi. Tesis berisi
pernyataan pendapat.
Pendapat dalam tesis
Melengkapi Tesis dengan Argumen merupakan gagasan pokok
dari suatu teks eksposisi.
Gagasan pokok tersebut
dapat dikembangkan dengan
beberapa argumen penjelas.

Cara menyampaikan kembali


isi teks dengan membuat
gagasan penjelas dari setiap
kalimat utama yang terdapat
Menyampaikan Kembali Isi Teks Eksposisi pada teks eksposisi. Tetap
perhatikan isi dari teks
dengan Gaya Bahasa yang Berbeda
eksposisi tersebut. Isi teks
eksposisi baru yang
dikembangkan harus sesuai
dengan isi teks asli.
D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi

Struktur Teks Kebahasaan Teks


Eksposisi Eksposisi
Struktur Teks Eksposisi

Argument
asi
Penegasa
Tesis
n Ulang

Struktur
Istilah

Konju Adjek
ngsi tiva
Kebaha
Pron saan
Afiks
omin
asi
a Verb
a
E. Penyusunan Teks Eksposisi

Langkah
Penyusunan
Teks Eksposisi

Penyuntingan
Teks Eksposisi
Menentukan topik

Menentukan tujuan penulisan

Membuat kerangka teks

Mengembangkan gagasan pokok dan gagasan penjelas

Menuliskan teks eksposisi secara padu


Penyuntingan adalah kegiatan proses, cara, perbuatan
menyunting.
Kegiatan menyunting dapat dilakukan dengan membaca,
mencermati, menambah, atau mengurangi isi teks.
Kegiatan menyunting juga dapat dilakukan dengan
memperbaiki kesalahan kebahasaan dan unsur-unsur
yang kurang tepat dalam teks.
Bab III
Anekdot,
Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur
A. Definisi, Ciri, dan Jenis Anekdot

B. Mengevalusai Makna Tersirat dalam Teks Anekdot

C. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Teks Anekdot

D. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot

E. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan


Pengertian
Ciri Anekdot Jenis Anekdot
Anekdot
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
anekdot adalah cerita singkat yang
menarik karena lucu dan
Anekdot mengesankan, biasanya mengenai
orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
menceritakan orang penting memiliki tujuan
tertentu

menyindir

kisah menyerupai dongeng

menggelitik

cerita terhubung umum


mengandung humor
dan realistis
Berdasarkan
Tokoh

Berdasarkan Berdasarkan
Peristiwa Tujuan

Jenis
Anekdot
B. Mengevaluasi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot

Mendata Pokok Cara Mengidentifikasi


Isi Anekdot Makna Tersirat Anekdot
Mengidentifikasi
Membaca teks Mencatat pokok-
pokok-pokok isi teks
anekdot dengan pokok isi dalam teks
anekdot dengan
saksama. anekdot.
cermat.
Membaca teks anekdot dengan saksama.

01
Mengidentifikasi
Menyimpulkan Makna Tersirat
makna tersirat Anekdot
berupa pesan,
kritik, ataupun
nasihat dari
03 02
cerita.

Menganalisis pesan, kritik,


ataupun nasihat dengan menilai
tindakan ataupun dialog yang
disampaikan tokoh.
Langkah-Langkah Menentukan Makna Tersirat Anekdot.
a. Membaca secara keseluruhan teks anekdot.
b. Memahami unsur-unsur dalam teks anekdot.
c. Menangkap aspek lucu, konyol, dan jengkel dalam teks anekdot.
d. Menangkap makna tersirat berupa kalimat sindiran atau amanat
dari anekdot tersebut.
Struktur Kebahasaan
Struktur Teks Anekdot
Abstraksi

Orientasi

Krisis

Reaksi

Koda
Menggunakan
Kalimat Tanya
Menggunakan Menggunakan
Konjungsi Kalimat
'Waktu' Imperatif

Menggunakan
Kebahasaan Menggunakan
Kalimat
Anekdot Kalimat Seru
Retoris
Menceritakan Teks Anekdot dengan Pola Berbeda

Menyusun Teks Anekdot

Menceritakan Anekdot secara Lisan


1. Membaca isi anekdot 2. Memahami jalannya
dengan saksama.
cerita.

4. Menceritakan kembali
dengan pola (dialog ke
3. Mencatat unsur-unsur
narasi atau narasi ke dialog)
pokok anekdot. berbeda dengan tetap
memperhatikan unsur-
unsurnya.
Menentukan Membuat narasi anekdot dari
sesuatu yang awal sampai akhir dengan
ingin dikritik. memasukkan humor tersebut di
dalamnya.

01 03 05
02 04

Mengamati Membubuhi unsur


Menentukan tema
lingkungan humor terhadap
anekdot yang ingin
sekitar. masalah atau peristiwa
dibuat.
yang ingin dikritik.
Sikap Badan Kewajaran Sikap

Suara
Bab IV
Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra

A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat

B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat

C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat

D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen

E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen


A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat

Ciri-ciri atau
karakteristik hikayat

Jenis-jenis hikayat
Definisi hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang
mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum
bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar
istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat
tokoh utamanya.

Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat


hidup yang di dalamnya terdapat peristiwa atau kejadian
yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.
Hikayat berfungsi sebagai media hiburan, pembangkit
semangat, atau untuk meramaikan pesta.
Anonim Istana sentris

Bersifat komunal
Bersifat statis

Menggunakan Bersifat tradisional


bahasa klise

Bersifat didaktis Menceritakan kisah


universal manusia

Terdapat kemustahilan Menceritakan kesaktian


di dalam ceritanya seorang tokoh
Jenis hikayat berdasarkan
Jenis hikayat berdasarkan
fase historis sebagai
isi sebagai berikut.
berikut.

a. Hikayat berunsur Hindu a. Jenis


.
rekaan
Contoh: Hikayat Pandawa Lima Contoh: Hikayat Malim Dewa
dan Hikayat Sri Rama b. Jenis sejarah
b. Hikayat berunsur Hindu–Islam Contoh: Hikayat Hang Tuah,
Contoh: Hikayat Jaya Lengkara, Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-
Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Raja Pasai
Inderaputera c. Jenis biografi
c. Hikayat berunsur Islam Contoh: Hikayat Abdullah dan
Contoh: Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam
Hikayat Qamar al-Zaman
B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat

Nilai-nilai yang
terkandung dalam
hikayat

Isi yang
terkandung dalam
hikayat
NILAI RELIGI NILAI BUDAYA

NILAI MORAL NILAI ESTETIKA

NILAI SOSIAL NILAI EDUKASI


Tema
1
2
Amanat
Alur/plot 3
4 Latar/setting
Tokoh dan penokohan 5
6 Sudut pandang

UNSUR INTRINSIK

Isi hikayat dapat diketahui dari unsur


pembangun hikayat. Unsur pembangun
hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik.

RELIGI ADAT
(AGAMA) ISTIADAT

UNSUR EKSTRINSIK
LATAR
SILSILAH/
BELAKANG
GARIS
SOSIAL
KETURUNAN
BUDAYA
C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat

Ringkasan Isi
Hikayat

Penyampaian Isi
Hikayat
Sinopsis atau ringkasan hikayat dapat
disusun dengan langkah-langkah berikut.
a. Membaca keseluruhan hikayat dengan
saksama.
b. Mencatat gagasan utama dengan
Ringkasan hikayat dapat
menggarisbawahi gagasan-gagasan penting.
disusun dengan menentukan
c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-
unsur intrinsik dan ekstrinsik
gagasan utama yang telah dicatat pada
untuk menentukan pokok-
langkah kedua. Gunakan kalimat padat,
pokok isi hikayat.
efektif, dan menarik untuk merangkai jalan
cerita menjadi sebuah karangan singkat yang
menggambarkan karangan asli.
d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis
isi atau dicari garis besarnya.
e. Sinopsis hikayat tidak boleh menyimpang
dari jalan cerita dan isi keseluruhan
hikayat.
Mengembangkan urutan Membaca hikayat dengan
peristiwa dengan bahasa 4 1 saksama.
sendiri yang lebih sederhana.
Langkah-
langkah
menyampaikan
isi
hikayat
Mencatat peristiwa- Memahami unsur intrinsik
peristiwa yang terjadi 3 2 dalam hikayat tersebut.
sesuai dengan urutan
waktu.
D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen

Karakteristik
Kebahasaan dalam
Hikayat

Perbedaan Nilai-Nilai
dan Kebahasaan dalam
Hikayat dan Cerpen
Penggunaan Majas Penggunaan Kata-Kata Arkais

a. Majas Perbandingan Gaya bahasa dalam hikayat biasanya


b. Majas Sindiran menggunakan ungkapan arkais
c. Majas Penegasan (berhubungan dengan masa lalu,
d. Majas Pertentangan berciri kuno, tua) seperti syahdan,
hatta, alkisah, dan sebermula.
Unsur Pembangun Hikayat Cerpen
Tema Tema-tema hampir sama. Tema lebih bervariasi dan banyak
pilihan.
Latar Latar tempat sangat menonjol yaitu Latar lebih bervariasi, baik tempat,
istana dan lingkungannya. waktu, maupun suasana.
Unsur Tokoh dan Tokoh terbatas raja-raja, ratu, Tokoh yang diciptakan tidak terbatas.
Intrinsik penokohan permaisuri, atau rakyat jelata yang Penokohan dalam teks cerpen lebih
digambarkan hidup di lingkungan realistis.
istana atau kerajaan. Penokohan
dalam hikayat bersifat mutlak.
Alur Alur yang digunakan biasanya alur Alur maju, mundur, dan campuran
maju. sangat mungkin digunakan.
Sudut Sudut pandang yang digunakan Sudut pandang yang biasa digunakan
pandang adalah sudut pandang orang ketiga yaitu sudut pandang orang ketiga,
serbatahu. sudut pandang orang pertama, dan
campuran.
Gaya Gaya bahasa yang digunakan Gaya bahasa lebih dinamis dan
bahasa bersifat statis. mengikuti perkembangan zaman.
Amanat Amanat ditulis secara eksplisit. Amanat tidak selalu ditulis secara
eksplisit, bahkan cenderung implisit.
Unsur Biografi Nama pengarang biasanya tidak Nama pengarang ditampilkan atau
Ekstrinsik pengarang disebutkan (anonim). disebutkan.
Niai-nilai Nilai agama dan pendidikan paling Nilai lebih beragam, misalnya sosial,
menonjol. budaya, agama, dan pendidikan.
E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah
penggalan hikayat.
Langkah-langkah
b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam Penyusunan Hikayat
penggalan hikayat tersebut. dalam Bentuk
c. Memilih konflik yang menarik Cerpen
(mengesankan) berdasarkan data konflik yang
sudah dirumuskan.
d. Mengembangkan pilihan konflik tersebut
menjadi cerita pendek.

Penyampaian
Penyampaian
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam Hikayat
Hikayat
dalam
dalam
menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen. Bentuk
Bentuk
Crepen
Cerpen
a. Keruntutan cerita
b. Suara, lafal, dan intonasi
c. Gestur dan mimik
BAB 5
Bersepakat Melalui Negosiasi
B. Penjelasan Pengajuan,
A. Pengajuan, Penawaran, Persetujuan,
Penawaran, dan dan Penutup dalam Teks
Penutup dalam Teks Negosiasi
Negosiasi

D. Penyusunan Teks C. Isi, Struktur, dan Ciri


Negosiasi dengan
Kebahasaan Teks
Memperhatikan Isi,
Struktur, dan Negosiasi
Kebahasaan
A. Pengajuan, Penawaran, dan Penutup
dalam Teks Negosiasi
Pengertian teks Penyampaian pengajuan dan
negosiasi Ciri-ciri teks penawaran dalam teks
negosiasi negosiasi
Pengertian Teks Negosiasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar-menawar dengan jalan
berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi)
dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya.

Negosiasi dapat dibedakan menurut:


Situasi Negosiasi Formal

Negosiasi Informal

Untung-Rugi Negosiasi Kolaborasi

Negosiasi Dominasi

Negosiasi
Akomodasi

Negosiasi Menghindari
Konflik
Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Adanya partisipan yang memiliki


kepentingan masing-masing.

Adanya perbedaan kepentingan


dari kedua pihak.

Adanya pengajuan dan


penawaran.

Adanya kesepakatan sebagai


hasil negosiasi.
Cara Penyampaian Pengajuan dan Penawaran

Keterampilan • Faktor Internal

Berbicara • Faktor Eksternal

• Mengawali pembicaraan

Berbicara Efektif • Langsung ke isi pembicaraan


• Negosiator memberikan kesempatan lawan
bicara untuk menyampaikan gagasannya

• Pengaturan Napas
Prasyarat Organis • Pengaturan Suara
• Pengaturan Tubuh

• Dinamika Bicara
Prasyarat Bahasa • Ritme Suara
• Diksi
B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan
Penutup dalam Teks Negoisasi
Cara
Aspek-aspek yang menyampaikan
Trik pengajuan, harus diperhatikan pendapat dan
penawaran, dan oleh negosiator komentar saat
persetujuan dalam bernegosiasi
teks negosiasi

Faktor penentu
Cara bersikap
keberhasilan
negosiasi santun dalam
negosiasi

Pola penyajian Cara


teks negosiasi menyampaikan
pujian dalam
negosiasi
Trik Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Negosiasi

Seorang negosiator ulung mempunyai trik atau siasat dalam melakukan


negosiasi. Agar negosiasi dapat berjalan sesuai rencana, negosiator
dapat melakukan tindakan sebagai berikut.
a. Membuat suasana menjadi santai.
b. Melakukan kontak mata dengan lawan negosiasi.
c. Berbicara dengan santun.
d. Menggunakan kalimat penghubung secara jelas untuk beralih topik.
e. Mengambil kesimpulan secara tepat.
Aspek-Aspek yang Perlu Diperhatikan Negosiator

Penampilan

Sikap

Cara Bicara

Wawasan

Gaya Bahasa
Langkah Menyampaikan Pendapat dan Komentar

• Pendapat dan komentar disampaikan secara padat dan tersusun dengan


1. baik.

2. • Pendapat dan komentar terarah pada sasaran yang diinginkan.

3. • Pendapat dan komentar menggunakan kata-kata yang tepat dan sederhana.

4. • Pendapat dan komentar menggunakan kalimat komunikatif dan mudah


dipahami.

5. • Pendapat dan komentar menggunakan alasan logis dan objektif.

• Pendapat dan komentar menggunakan bahasa santun agar tidak


6. menyinggung perasaan orang lain.

7. • Pendapat dan komentar disertai bukti atau fakta.

• Menghindari tuturan yang mengandung ejekan, baik langsung maupun tidak


8. langsung.
Kesantunan dalam Berorganisasi

Sopan santun merupakan perilaku penting dalam negosiasi. Sopan santun sangat diperlukan dalam
memenangi negosiasi. Berikut beberapa perilaku santun dalam bernegosiasi.

a. Sabar

b. Tidak Memperlihatkan Rasa Jemu

c. Tidak Bicara Terus-menerus

d. Tidak Membicarakan Diri Sendiri

e. Tidak Membicarakan Keburukan Lawan Negosiasi

f. Tidak Menggunakan Bahasa Daerah

g. Fokus terhadap Topik Penting

h. Tidak Merasa Diri Paling Benar


Langkah Menyampaikan Pujian dalam Negosiasi

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang senang dipuji. Seorang


negosiator dapat melakukan pujian kepada lawan negosiasinya. Dalam
memuji lawan negosiasi, negosiator menggunakan kata yang sopan.
Kata yang sopan tersebut disertai dengan alasan memuji lawan
negosiasi. Akan tetapi, terlalu sering memuji juga tidak baik dalam
suatu negosiasi.
Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi
Kesedia
an Tidak
untuk ada
berkom
Kesepak pihak
Alasan
promi
atan yang
yang
dengan
yang dirugika
disertak
pihak
dicapai n.
an
lain.
mampu mampu
memen memen
garuhi garuhi
pihak pihak
lain. lain.
Pola Penyajian Teks Negosiasi

Negosiasi • Negosiasi lisan adalah jenis negosiasi yang dilakukan dalam


ragam lisan. Negosiator berperan penting dalam melakukan
negosiasi secara lisan.

Lisan
• Negosiasi tulis merupakan bentuk negosiasi dalam ragam
bahasa tulis. Ragam bahasa tulis digunakan untuk
Negosiasi Tulis melengkapi negosiasi lisan secara formal. Negosiasi tulis
berguna untuk mencapai persetujuan dengan jalan
menggunakan ragam tulis, baik proposal maupun surat.
C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks
Negosiasi
Unsur teks Pasangan
negosiasi tuturan
Kaidah
Struktur teks berupa surat dalam kebahasaan
negosiasi penawaran negosiasi teks negosiasi
Struktur Teks Negosiasi

• Orientasi merupakan pembuka dalam teks negosiasi. Orientasi


Orientasi dapat berupa salam perkenalan dan sapaan.

Pengajuan • Negosiator menyampaikan maksud atau tujuan bernegosiasi.

• Proses ini merupakan proses tawar-menawar pihak satu


Penawaran dengan pihak lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang
saling menguntungkan.

Persetujuan • Proses ini merupakan proses terjadinya kesepakatan atas hasil


penawaran kedua pihak atau negosiator.

• Proses ini merupakan proses mengakhiri sebuah percakapan


Penutup antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi
dalam negosiasi.
Unsur-Unsur dalam Teks Negosiasi Berupa Surat Penawaran

Kepala Surat
Tempat dan Tanggal Surat
Nomor Surat
Hal/Perihal
Lampiran
Alamat Surat
Salam Pembuka
Isi Surat
Salam Penutup
Nama Pengirim dan Tanda Tangan
Pasangan Tuturan dalam Teks Negosiasi

MenguMemb
Menja
1. capkanMeme
alas
wab
salam salam
Bertan atau
nuhi
2. Meneri
ya tidak
Memin atau
ma
menja
3. menol
ta Meneri
atau
tolong wab
Memin ak
ma
4. menol
permin
ta Meneri
atau
ak
Mena taan
5. menol
ma
warkanpermin
ak
atau
Mengu taan
6.
sulkantawara
menol
n
ak
usulan
Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi

Menggunakan Kalimat Persuasif

Menggunakan Kalimat Deklaratif

Menggunakan Bahasa yang Santun

Menggunakan Pronomina

Menggunakan Kalimat Langsung

Menggunakan Kalimat yang Menyatakan Kesepakatan


atau Penolakan

Menggunakan Kalimat Perbandingan atau Kontras


D. Penyusunan Teks Negosiasi
Penyusunan teks
negosiasi secara
Penyusunan teks
tertulis
negosiasi dalam
bentuk dialog
Langkah Menyusun Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog

Mengembangka
n kerangka teks
Mengembangkan negosiasi
topik menjadi menjadi teks
kerangka teks negosiasi
negosiasi sesuai berbentuk
Menentukan dengan struktur dialog.
partisipan yang teks negosiasi.
berbeda
kepentingan.

Menentukan
topik
permasalahan.
Langkah Menyusun Teks Negosiasi secara Tertulis

Meng
Menge emba
mbang ngkan
kan kerang
Menca kerang ka
ri topik ka teks menja
penaw sesuai di
aran kerang surat

Anda mungkin juga menyukai