Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN


KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
(Pada Materi PROGRAM LINIER Siswa Kelas XI AKUNTANSI SMK 2 MEI 87 PRINGSEWU)

(Proposal Penelitian Tindakan Kelas)

Disusun Oleh :
ALHADI NURKHALIS AKHYAR,S.Pd
19121118010151
Latar Belakang Masalah
• Rendahnya aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika
terutama di kelas xi akuntansi SMK 2 MEI 87 PRINGSEWU
• Sebagian besar siswa sudah dapat menyelesaikan soal yang
sama dengan contoh yang di berikan, tetapi saat soal di buat
berbeda siswa kesulitan dalam memecahkan soal tersebut ,
dan juga sebagian siswa belum dapat sepenuhnya memahami
masalah yang disajikan dalam soal sehingga mereka kesulitan
saat diminta menyusun model matematikanya. Jawaban siswa
belum menunjukkan suatu tahapan pemecahan masalah yang
tepat.
• kemampuan pemecahan masalah khususnya masalah
program linear peserta didik SMK jika dibiarkan terus menerus
seperti itu maka akan berdampak buruk pada keberhasilan
peserta didik yang ingin memulai dunia usaha. Bisa jadi usaha
yang dirintis sulit berkembang karena tidak didasari pemikiran
yang matang saat memulainya.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diperoleh
masalah utama dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :

1. Apakah dengan menggunakan pembelajaran


dengan model Problem Based Learning dapat
meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah peserta didik?

2. Apakah aktivitas peserta didik meningkat


dengan penerapan model Problem Based
Learning pada materi program linier ?
SOLUSI
• Peneliti berupaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
peserta didik SMK pada materi program linear dengan
menggunakan model Problem Based Learning.

• Problem Based Learning merupakan konsep belajar yang


menggunakan masalah sebagai konteks bagi siswa untuk belajar
tentang cara berfikir kritis, keterampilan pemecahan masalah, dan
untuk memperoleh konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Model pembelajaran Problem Based Learning ini berorientasi pada
masalah termasuk belajar. Tugas guru disini sebagai motivator,
fasilitator dan pembimbing siswa yang mengalami kesulitan agar
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan
Aktivitas dan Kemampuan pemecahan masalah.
SETTING PENELITIAN
• Penelitian ini dilakukan di SMK 2 MEI 87 PRINGSEWU. Adapun yang
akan menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI yang
berjunlah 20 orang, terdiri dari 4 orang siswa laki-laki dan 16 orang
siswa perempuan. Letak ruang kelas terletak di lantai 2 gedung A .
dipilih sekolahnya tersebut sebagai tempat penelitian karena
peneliti sedang bertugas di sekolah tersebut dan peneliti sudah
mengetahui lingkungan sekolahnya.

• obyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:


a) keaktifan belajar siswa,
b) kemampuan pemecahan masalah siswa, dan
c) respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan model
Problem Based Learning
Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus s/d Desember di kelas XI


Akuntansi SMK 2 MEI 87 PRINGSEWU.

Table 3.1 JADWAL RENCANA PENELITIAN

Agustus Sep Okt Nov Des


No Waktu Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
penelitian
1
(Menyusun
proposal dll)
Mengumpulkan
2
data di lapangan
Pengolahan dan
3
analisis data
Penulisan hasil
4
penelitian
Finalisasi dan
5
pembahasan
RANCANGAN PENELITIAN

1. Refleksi Awal
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam refleksi
awal ini adalah melakukan analisis dan observasi
terhadap subjek penelitian. Analisis dilakukan
berupa analisis terhadap hasil belajar siswa
sebelumnya. Sedangkan observasi yang dilakukan
adalah mengamati kedekatan siswa terhadap siswa
lainnya. Hal ini bertujuan sebagai patokan atau
tolok ukur dalam membentuk kelompok siswa
dalam kegiatan pelaksanaanya.
2. Perencanaan Tindakan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah :
• Membuat daftar nama siswa tiap kelompok. Kelompok dibagi
berdasarkan minat, kedekatan, dan juga perbedaan kemampuan
sehingga diharapkan kelompok akan heterogen.
• Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
• Membuat lembar kerja peserta didik dan bahan ajar.
• Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar
mengajar berlangsung di kelas ketika menerapkan model Problem
Based Learning
• Membuat tes hasil belajar siswa siklus I sebagai panduan untuk
mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa
• Membuat jawaban dan skor penilaian tes akhir siklus I.
• Mengkondisikan siswa untuk menyiapkan bahan dan alat belajar
yang diperlukan nanti saat proses pembelajaran.
3. Pelaksanaan Tindakan
• Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada
penelitian ini dalam berupa pembelajaran di kelas.
4. OBSERVASI
• Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi Aktifitas siswa
yang telah disiapkan. Satu orang observer akan
melakukan observasi. Observer adalah teman sejawat
peneliti yang juga merupakan guru di sekolah peneliti.
Pelaksanaan observasi dilaksanakan bersamaan dengan
kegiatan pembelajaran di kelas. Setiap kejadian yang
terjadi akan dicatat oleh peneliti sebagai pertimbangan
untuk perbaikan dipembelajaran selanjutnya.
5. Refleksi
• Pada akhir siklus I diadakan refleksi terhadap hal-hal
yang diperoleh, baik dari hasil observasi, hasil
pengerjaan LKPD, dan juga hasil post tes untuk
kemudian dianalisi. Dengan demikian, peneliti dapat
mengidentifikasikan hal-hal yang belum tercapai dan
menelaah kekurangan-kekurangan yang ada pada Siklus
I. Kemudian kekurangan-kekurangan yang ada akan
dicari solusi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya.
Pelaksanaan siklus akan berhenti jika tujuan penelitian
telah dicapai.
Permasalahan Rencana Pelaksanaan
Tindakan Tindakan

Terlaksana Observasi SIKLUS I


Refleksi Analisis Data

Bahan Rencana Pelaksanaan


Tindakan Tindakan
Observasi
Terlaksana Refleksi Analisis Data
SIKLUS II

Bahan Siklus
Terselesaikan Selanjutnya
INSTRUMENT PENELITIAN
1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan salah satu instrument yang digunakan untuk


mengumpulkan data, lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini
untuk memperoleh data aktivtas siswa dalam proses belajar mengajar
dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang berupa lembar
aktivitas siswa yang digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama
proses pembelajaran pada setiap siklus.

Aktivitas siswa dapat dilihat dalam indikator penelitian yaitu Kesiapan


siswa untuk menerima materi pelajaran, Antusiasme siswa dalam mengikuti
kegiatan diskusi kelompok, Aktivitas siswa dalam kegiatan diskusi
kelompok, Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah, Aktivitas siswa
dalam mengerjakan soal latihan, Partisipasi siswa dalam menutup kegiatan
pembelajaran.
2. Tes kemampuan pemecahan masalah
• Tes yang dilakukan adalah sebagai alat untuk
mengukur kemampuan pemecahan masalah
siswa dalam materi program linier. Tes
kemampuan pemecahan masalah diberikan
berupa kuis pada pada akhir siklus. Hasil dari
tes ini akan menunjukkan kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah.
INDIKATOR KEBERHASILAN
indikator keberhasilan dalam penelitian ini
adalah :
• Meningkatnya kemampuan pemecahan
masalah dengan nilai tes sesuai KKM 72
sebanyak 80% dari jumlah seluruh siswa.
• Meningkatnya aktivitas siswa dengan skor
Observasi minimal 78 sebanyak 80% dari
jumlah seluruh siswa.

Anda mungkin juga menyukai