I dan II III IV V
Fungsi :
• Perluasan tes median ini menentukan apakah k
kelompok independen (tidak harus berukuran
sama) telah ditarik dari populasi yang sama atau
dari populasi-populasi bermedian sama. Tes ini
berguna kalau variabel yang dikaji sekurang-
kurangnya diukur dalam skala ordinal.
Langkah-langkah perluasan tes median:
Di 54 75 6 6 1 1,5 22 11
bawah
Di Atas 34 35 66 21,5 22 11
Jumlah 8 10 12 3 4 2
Penggabungan kategori
SD dan SLTP SLTA PT
12 9 66 4 4,5
69 66 5 4,5
Tabel kontingensi yang memenuhi penggunaan Uji khi-kuadrat untuk uji median
SD SLTP SLTA PT
<= median 75 8 5,5 7 6,5 55
> median 35 3 5,5 6 6,5 55
10 11 13 10
Rule of Thumb untuk uji X2
• Tidak boleh ada Expected Value (E) pada
setiap sel yang kurang dari 1.
• Tidak boleh lebih dari 20% dari jumlah sel
yang mempunyai Expected Value (E) pada
setiap sel yang kurang dari 5.
• Bila “Rule of Thumb” tidak terpenuhi:
– Tabel 2x2 gunakan uji Fisher Exact.
Analisis Varian Ranking Satu Arah
Kruskal - Wallis
• Fungsi :untuk menentukan apakah k sampel
independen berasal dari populasi-populasi yang
berbeda.
• Teknik Kruskal – Wallis menguji hipotesis-nol
bahwa k sampel berasal dari populasi yang sama
atau populasi identik, dalam hal harga rata-rata.
• Tes ini membuat anggapan bahwa variabel yang
dipelajari mempunyai distribusi kontinou. Tes ini,
menuntut pengukuran variabelnya paling lemah
dalam skala ordinal
Langkah – langkah :
a) Berilah ranking-ranking observasi untuk
kelompok itu dalam suatu urutan dari 1 hingga
N
b) Tentukan harga R (jumlah ranking) untuk
masing-masing k kelompok.
c) Jika suatu propoprsi yang besar diantara
observasi-observasi itu berangka sama,
hitunglah harga H dari rumus 8.3. jika tidak,
gunakan rumus 8.1
d) Metode untuk menilai signifikansi harga
observasi H bergantung pada ukuran k dan
pada ukuran kelompok itu.
jika k=3 dan n1, n2 dan n3 5 Tabel 0
dalam kasus lain, signifikansi uatu harga
sebesar harga H dapat ditaksir dengan
menggunakan Tabel C
e) Jika kemungkinan yang berkaitan dengan
harga observasi H adalah sama dengan atau
kurang dari , tolaklah H0.
k = banyak sampel
nj = banyak kasus dalam sampel ke–j
N = nj = banyak kasus dalam semua sampel
k
= menunjukkuan kita harus menjumlahkan
J=1 seluruh k sampel (kolom-kolom) mendekati
distribusi chikuadrat dengan db = k -1 untuk
ukuran sampel (harga nj) yang cukup besar.
Observasi - observasi berangka sama
12 k Rj2
- 3 ( N+1)
N(N+1 ) j=i nj
H = …………………….. 8.3
T
1 -
N3 – N
• Dengan koreksi yg dilakukan utk angka sama ini, harga H
ditingkatkan dan dengan demikian hasilnya lebih signifikan
dibandingkan dengan tanpa koreksi.
• Oleh karena itu, jika kita dapat menolak Ho tanpa koreksi
(yakni dg rms 8.1 utk menghitung H) maka dg
menggunakan rms koreksi tsb kita akan menolak Ho
bahkan pd tingkat signifikansi yg lebih meyakinkan.
• Dalam kebanyakan kasus, akibat koreksi itu dapat
diabaikan jika yg terlibat dlm angka sama tidak lebih dari
25% observasi, kemungkinan yg berkaitan dg suatu H yg
dihitung tanpa koreksi angka sama (yakni kalau digunakan
rms 8.1), jarang sekali berubah dengan lebih dari 10% bila
dilakukan koreksi angka sama itu, yakni jika H dihitung
dngan rumus 8.3.
Contoh untuk sampel kecil
• Misalkan seorang peneliti bidang pendidikan hendak
menguji hipotesis bahwa para administrator sekolah
biasanya lebih bersifat otoriter dari pada guru kelas.
Sungguhpun demikian, peneliti itu tahu bahwa data
yang dipakai untuk menguji hipotesis ini mungkin
“dikotori” oleh kenyataan bahwa banyak guru kelas
yang memiliki orientasi administratif dalam aspirasi-
aspirasi profesional mereka. Artinya banyak guru yang
menganggap para administrator sebagai reference
group.
Contoh untuk sampel kecil (lanjutan)
• Untuk menghindari pengotoran itu dia merencanakan untuk
membagi 14 subyeknya ke dalam tiga kelompok.
– Para guru yang mempunyai orintasi pengajaran (para guru
yang ingin tetap dalam posisinya selaku guru);
– Para guru yang mempunyai orientasi administratif (para guru
kelas yang mempunyai cita-cita menjadi adsministrator); dan
– Administrator (penyelenggara) sekolah.
• Peneliti menerapkan skala F1 (suatu pengukuran terhadap
keotoriteran) pada masing-masing pada 14 subyek itu.
• Hipotesisnya ialah bahwa ketiga kelompok tadi akan
berbeda dalam harga rata-rata pada skala F itu.
• Disajikan dalam Adorno,TW, et al., 1950. The Authoritarian Personality. New York: Harper
Contoh untuk sampel besar
• Seorang penyelidik mencatat berat ketika lahir anak-anak
babi yang merupakan anggota 8 kelompok seinduk yang
banyak anggotanya berlain-lainan. Peneliti itu ingin
menentukan apakah berat badan waktu lahir dipengaruhi
oleh ukuran banyak anak babi dari satu persatu kehamilan.
1 2 3 4 5 6 7 8
2.0 3.5 3.3 3.2 2.6 3.1 2.6 2.5
2.8 2.8 3.6 3.3 2.6 2.9 2.2 2.4
3.3 3.2 2.6 3.2 2.9 3.1 2.2 3.0
3.2 3.5 3.1 2.9 2.0 2.5 2.5 1.5
4.4 2.3 3.2 3.3 2.0 1.2
3.6 2.4 3.3 2.5 2.1 1.2
1.9 2.0 2.9 2.6
3.3 1.6 3.4 2.8
2.8 3.2
1.1 3.2