Anda di halaman 1dari 12

Analisis Varians (ANOVA)

KELOMPOK 9
Riski Auliyah Akib 220101501025
Dewi Nur Annisa 220101501027
Dwi Ariesta 220101502029
Nurul Hasanah 2105124291

• Perbedaan Anova Satu arah dan Anova Dua Arah


Perbedaan One Way dan Two Way ANOVA digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif rata-rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori.
Sedang two way ANOVA digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k
sampel bila peneliti melakukan kategorisasi terhadap sampel.
Atau lebih jelasnya yakni :
1. Klasifikasi 1 arah (One Way ANOVA) Anova klasifikasi 1 arah merupakan ANOVA
yang didasarkan pada pengamatan 1 kriteria atau satu faktor yang menimbulkan variasi.
2. Klasifikasi 2 arah (Two Way ANOVA) ANOVA kiasifikasi 2 arah merupakan ANOVA
yang didasarkan pada pengamatan 2 kritenia atau 2 faktor yang menimbulkan variasi.

Anova Dua Arah


ANOVA dua arah ini digunakan bila sumber keragaman yang terjadi tidak hanya karena
satu faktor (perlakuan). Faktor lain yang mungkin menjadi sumber keragaman respon
juga harus diperhatikan.Faktor lain ini bisa perlakuan lain atau faktor yang sudah
terkondisi. Pertimbangan memasukkan faktor kedua sebagai sumber keragaman ini
perlu bila faktor itu dikelompokkan (blok), sehingga keragaman antar kelompok sangat
besar,tetapi kecil dalam kelompok sendiri. Tujuan dan pengujian ANOVA 2 arah ini
adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari berbagai kriteria yang diuji
terhadap hasil yang diinginkan.

• Anova Dua arah Tanpa Interaksi dan Dengan Interaksi


Hipotesis
H0 H1 Interaksi
Perlakuan berbeda pada faktor A Perlakuan berbeda pada faktor A
tidak memberikan efek berbeda memberikan efek berbeda

Perlakuan berbeda pada faktor B Perlakuan berbeda pada faktor B Tanpa


Dengan Interaksi
tidak memberikan efek berbeda memberikan efek berbeda Interaksi

Interaksi faktor A dan B yang berbeda Interaksi faktor A dan B yang


tidak memberikan efek berbeda berbeda memberikan efek berbeda
a. Tanpa Interaksi
Anova dau jalur tanpa interkasi adalah pengujian hipotesis komparatif
(perbandingan) untuk k-sampel (>2 sampel) yang berkolerasi dengan dua faktor
yang berpengaruh, sedangkan interaksi kedua faktor tersebut ditiadakan.
Asumsi anova dua arah tanpa interaksi adalah sebagai berikut:
1. Variabel dependen berskala interval atau rasio (data continous).
2. Tidak terdapat outlier (pencilan) pada variabel dependen.
3. Dua variabel independen terdiri dari tiga atau lebih kelompok kategori.
4. Tidak ada hubungan antara observasi di setiap kelompok atau antar
kelompok itu sendiri.
5. Variabel dependen terdistribusi secara normal.
6. Tidak ada hubungan antara kedua variabel independen.
Tahapan Pengujian
1. Membuat atau menentukan hipotesis
Faktor 1
H0(A) : 𝜇1 = 𝜇2
H1(A) : 𝜇1 ≠ 𝜇2
Faktor 2
H0(B) : 𝜇1 = 𝜇2
H1(B) : 𝜇1 ≠ 𝜇2
2. Menentukan nilai Fhitung
a) Membuat tabel penolong

b) Menghitung rata rata sampel pada bari ke -b dan kolom ke -j


𝑥 𝑥𝑗
Rata rata baris ke-b : 𝑥̅𝑖 = 𝑐𝑖 dan rata rata kolom ke-j : 𝑥̅𝑗 = 𝑏
c) Menentukan rata rata populasi

d) Menentukan nilai jumlah kuadrat antarbaris (JKB)


Menentukan nilai derajat kebebasan antar baris
dKB = b-1
Menentukan nilai variansi antar baris

e) Menentukan nilai jumlah kuadrat antarkolom (JKK)

f) Menentukan nilai jumlah kuadrat total (JKT)

g) Menentukan nilai Fhitung


h) Menentukan nilai Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari dengan menggunakan tabel F atau
menggunakan aplikasi.
Ftabel = F(a)(dKb=pembilang, dKg=penyebut)
Dimana : Pembilang = b-1 atau = j-1
Penyebut = (b – 1 ) ( j – 1)

i) Kaidah Pengujian

Contoh :
Diketahui nilai rata-rata kelas 9 pada UTS mata pelajaran matematika dengan
menggunakan beberapa metode pembelajaran adalah sebagai berikut.

Rata-rata UTS
Metode Jumlah
K 9.1 K 9.2 K 9.3 K 9.4
DL 6 7 8 5 26
PBL 6 8 10 7 31
PJBL 9 7 6 8 30
Jumlah 21 22 24 20 87

Dengan taraf nyata 5% ujilah apakah rata-rata UTS sama untuk:


a) Tiap metode pembelajaran yang digunakan (Pada baris)
b) Tiap kelas (Pada kolom)
Penyelesaian:
1. Hipotesis Penelitian
- Hipotesis Penelitian dengan faktor model pembelajaran
a. H0 : Tidak ada perbedaan nilai rata rata antara siswa yang dibelajarkan
dengan metode discovery learning, PBL dan PJBL.
H1 : Ada perbedaan nilai rata rata antara siswa yang dibelajarkan dengan
metode discovery learning, PBL, PJBL.
- Hipotesis Penelitian dengan faktor kelas
b. H0 : Tidak ada perbedaan nilai rata rata dari ke empat kelas
H1 : Ada perbedaan nilai rata rata dari ke empat kelas
2. Hipotesis Statistik
• Hipotesis statistik dengan faktor model pembelajaran
H0(A) : 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3
H1(A) : 𝜇1 ≠ 𝜇2 ≠ 𝜇3
• Hipotesis statistik dengan faktor kemampuan awal
H0(B) : 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 = 𝜇4
H1(B) : 𝜇1 ≠ 𝜇2 ≠ 𝜇3 ≠ 𝜇4
3. Taraf nyata : α = 5%
a. Untuk Baris : V1 = 𝑏 − 1
=3−1
=2
V1 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1)
= (4 − 1)(3 − 1)
=6
FTabel = F0.05 (2,6) = 5,14
b. Untuk Kolom : V1 = 𝑘 − 1
=4−1
=3
V1 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1)
= (4 − 1)(3 − 1)
=6
FTabel = F0.05 (3,6) = 4,76
4. Kriteria Pengujian

5. Perhitungan
• Jumlah Kuadrat Total (JKT)
2 𝑇2
𝐽𝐾𝑇 = ∑𝑏𝑖=1 ∑𝑘𝑗=1 𝑇𝑖𝑗 − 𝑘𝑏
872
= 62 + 72 + 82 + 52 + 62 + 82 + 102 + 72 + 92 + 72 + 62 + 82 − 4.3
7569
= 36 + 49 + 64 + 25 + 36 + 64 + 100 + 49 + 81 + 49 + 36 + 64 − 12

= 653 − 630,75
= 22,25
• Jumlah Kuadrat Baris (JKB)
∑𝑏
𝑖=1 𝑇𝑖
2
𝑇2
𝐽𝐾𝐵 = −
𝑘 𝑘𝑏
262 +312 +302 872
= −
4 4.3
676 +961+900 7569
= −
4 12
2537 7569
= −
4 12
= 634,25 − 630,75
= 3,5

• Jumlah Kuadrat Kolom (JKK)


∑𝑏
𝑗=1 𝑇𝑗
2
𝑇2
𝐽𝐾𝐾 = − 𝑘𝑏
𝑘
212 +222 + 242 + 202 872
= −
4 4.3
441+484+576+400 7569
= −
4 12
1901 7569
= −
3 12
= 633,67 − 630,75
= 2,92
• Jumlah Kuadrat Error (JKE)
𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝑇 - 𝐽𝐾𝐵 - 𝐽𝐾𝐾
= 22,25 − 3,5 − 2,92
= 15,83
• Nilai Derajat Kebebasan
𝑑𝐾𝑏 = b – 1 = 3 – 1 = 2
𝑑𝐾𝑘 = k – 1 = 4 – 1 = 3
𝑑𝐾𝐸 = (b – 1)(k – 1) = 2.3 = 6
Jumlah Kuadrat rata-rata
𝐽𝐾𝐵 3,5
𝑠1 2 = = = 1,75
𝑑𝐾𝑏 2
𝐽𝐾𝐾 2,92
𝑠2 2 = = = 0,97
𝑑𝐾𝑘 3
𝐽𝐾𝐸 15,83
𝑠3 2 = = = 2,64
𝑑𝐾𝑒 6
𝑠 2 1,75
FHitung (baris) = 𝑠12 = 2,64 = 0,66
2

𝑠 2 0,97
FHitung (kolom) = 𝑠22 = 2,64 = 0,37
2

6. Kesimpulan
a. Karena FHitung (baris) = 0,66 ≤ FTabel (baris) = 5,14. Maka H0 diterima,
hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil UTS
antara metode pembelajaran yang digunakan.
b. Karena FHitung (kolom) = 0,37 ≤ FTabel (baris) = 4,76. Maka H0 diterima,
hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil UTS
antar kelas yang dibandingkan.

b. Dengan Interaksi
Dalam analysis of variance dua arah dengan interaksi terdapat tiga hipotesis
yang digunakan yaitu apakah ada perbedaan rata-rata antar kategori baik
kategori berdasarkan baris maupun kolom. hipotesis tambahan satu lagi yaitu
apakah ada interaksi antara kategori baris dan kolom. Berikut hipotesis dalam
Anova dua arah dengan interaksi.
- Hipotesis Anova Kolom
H0 = 𝜇1 = 𝜇2 (Tidak ada perbedaan yang nyata dari kategori kolom)
H1 = 𝜇1 ≠ 𝜇2 (Ada perbedaan yang nyata dari kategori kolom)
- Hipotesis Anova Baris
H0 = 𝜇1 = 𝜇2 (Tidak ada perbedaan yang nyata dari kategori baris)
H1 = 𝜇1 ≠ 𝜇2 (Ada perbedaan yang nyata dari kategori baris)
- Hipotesis Interaksi
H0 = 𝜇1 = 𝜇2 (Tidak ada interaksi antara variabel baris dan kolom)
H1 = 𝜇1 ≠ 𝜇2 (Ada interaksi antara variabel baris dan kolom)
Asumsi Asumsi
- Normalitas, adalah menguji apakah data tiap kelompok memiliki distribusi
normal
- Homogenitas, adalah menguji apakah varians tiap kelompok sama (homogen).
- Saling Bebas, menunjukkan bahwa setiap kelompok tidak saling berhubungan
- Aditif, merupakan datar interval/rasio
Tahapan Pengujian ( untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tahap tahap contoh yang
diberikan)
Contoh :
Pengaruh model pembelajaran dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar
Faktor 1 : Model pembelajaran dengan level : Inquiry dan Jigsaw
Faktor 2 : Kemampuan awal dengan dengan level : Tinggi dan rendah
Prestasi belajar merupakan variabel terikat
Suatu penelitian bertujuan mempelajari pengaruh model pembelajaran dan kemampuan
awal terhadap prestasi belajar matematika. Untuk keperluan itu telah diambil dua
kelompok sampel acak untuk belajar menggunakan pembelajaran inquiry (AI) dan
jigsaw (A2). Setiap kelompok masing masing dibagi dua secara acak dan dibedakan
menjadi dua berdasarkan kemampuan awal, yaitu kelompok tinggi (B1) dan kelompok
rendah (B2). Skor prestasi belajar matematika disajiakan sebagai berikut.

Model Pembelajaran Kemampuan Awal (B)


(A) Tinggi (B1) Rendah (B2)
90 80
90 70
90 70
90 70
90 70
Inquiry (A1)
80 70
80 60
80 60
80 60
70 60
90 80
90 70
90 70
80 70
80 60
Jigsaw (A2)
80 60
80 60
70 60
70 50
70 50

1. Membuat Hipotesis Penelitian H0 dan H1


• Hipotesis penelitian dengan faktor model pembelajaran
H0(A) : Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran inquiry dan jigsaw
H1(A) : Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran inquiry dan jigsaw
• Hipotesis penelitian dengan faktor kemampuan awal
H0(B) : Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki
kemampuan awal tinggi dan rendah
H1(B) : Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki
kemampuan awal tinggi dan rendah
• Hipotesis penelitian interaksi model pembelajaran dengan kemampuan awal
H0(AB) : Tidak ada interaksi prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki
kemampuan awal tinggi dan rendah yang dibelajarkan denga model pembelajaran
inquiry dan jigsaw
H1(AB) : Ada interaksi prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki
kemampuan awal tinggi dan rendah yang dibelajarka dengan model pembelajaran
inquiry dan jigsaw.

2. Membuat hipotesis statistik


• Hipotesis statistik dengan faktor model pembelajaran
H0(A) : 𝜇1 = 𝜇2
H1(A) : 𝜇1 ≠ 𝜇2
• Hipotesis statistik dengan faktor kemampuan awal
H0(B) : 𝜇1 = 𝜇2
H1(B) : 𝜇1 ≠ 𝜇2
• Hipotesis statistik interaksi model pembelajaran dengan kemampuan awal
H0(AB) : 𝜇1 = 𝜇2
H1(AB) : 𝜇1 ≠ 𝜇2

3. Menentukan taraf signifikansi


Taraf signifikansi 𝛼 = 5%
4. Menentukan uji coba yang digunakan yaitu Ujia anova dua jalur
5. Kaidah Pengujian
Jika Fhitung > Ftabel, Maka H0 ditolak
Jika Fhitung ≤ Ftabel, Maka H0 diterima

6. Menentukan Fhitung dan Ftabel


a. Membuat tabel penolong

Inquiry (A1) Jigsaw (A2)


Kemampuan Awal
No Kemampuan Awal Kemampuan Awal Kemampuan Awal
Tinggi (BI)
Rendah (B2) Tinggi (BI) Rendah (B2)
𝑋1 (𝑋1 )2 𝑋2 (𝑋2 )2 𝑋3 (𝑋3 )2 𝑋4 (𝑋4 )2
1 90 8100 80 6400 90 8100 80 6400
2 90 8100 70 4900 90 8100 70 4900
3 90 8100 70 4900 90 8100 70 4900
4 90 8100 70 4900 80 6400 70 4900
5 90 8100 70 4900 80 6400 60 3600
6 80 6400 70 4900 80 6400 60 3600
7 80 6400 60 3600 80 6400 60 3600
8 80 6400 60 3600 70 4900 60 3600
9 80 6400 60 3600 70 4900 50 2500
10 79 4900 60 3600 70 4900 50 2500
∑ 840 71000 670 45300 800 64600 630 40500
Statistik Total
𝑛𝑇 𝑛1 =10 𝑛2 =10 𝑛3 =10 𝑛4 =10 40
∑ 𝑋𝑇 ∑ 𝑋1 = 840 ∑ 𝑋2 = 670 ∑ 𝑋3 = 800 ∑ 𝑋4 = 630 2940
∑ 𝑋1 840 ∑ 𝑋2 670 ∑ 𝑋3 800 ∑ 𝑋4 630
= = = =
𝑛1 10 𝑛2 10 𝑛3 10 𝑛4 10 294
𝑋̅ = 84 = 67 = 80 = 63
∑ 𝑋2.4 - ∑ 𝑋2 = 670 - ∑ 𝑋4 = 630 1300

∑ 𝑋1.3 ∑ 𝑋1 = 840 - ∑ 𝑋3 = 800 - 1640


2 2 2 2 22140
(∑ 𝑋𝑇 )2 ∑ 𝑋1 = 71000 ∑ 𝑋2 = 45300 ∑ 𝑋3 = 64600 ∑ 𝑋4 = 40500 0

b. Menentukan jumlah kuadrat (JK) untuk beberapa sumber variansi, yaitu total (T),
Antar kelompok A (A), Antar kelompok B (B), Antar kelompok A dan B (A,B)
dan Error (E)
• Jumlah Kuadrat Total (JKT)
(∑ 𝑋𝑇 )2 (2940)2
𝐽𝐾𝑇 = ∑ 𝑋𝑇 2 − = 221400 − = 221400 − 216090 = 5310
𝑛𝑇 40
• Jumlah Kuadrat Antar Kelompok A (JKA)
(∑ 𝑋𝐴 )2 (∑ 𝑋𝑇 )2
𝐽𝐾𝐴 = ∑ −
𝑛𝐴 𝑛𝑇
(840 + 670) + (800 + 630)2 (2940)2
2
𝐽𝐾𝐴 = − = 216250 − 216090 = 160
2.10 40

• Jumlah Kuadrat Antar Kelompok B (JKB)


(∑ 𝑋𝐵 )2 (∑ 𝑋𝑇 )2
𝐽𝐾𝐵 = ∑ −
𝑛𝐵 𝑛𝑇

(840 + 800)2 + (670 + 630)2 (2940)2


𝐽𝐾𝐵 = − = 218980 − 216090 = 2890
2.10 40

• Jumlah Kuadrat Antar Kelompok A dan B (JKAB)

(∑ 𝑋𝐴𝐵 )2 (∑ 𝑋𝑇 )2
𝐽𝐾𝐴𝐵 = ∑ − − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵
𝑛 𝑛𝑇

(840)2 + (800)2 +(670)2 + (630)2 (2940)2


𝐽𝐾𝐴𝐵 = − = 160 − 2890
10 40

𝐽𝐾𝐴𝐵 = 219140 − 216090 − 160 − 2890 = 0


• Jumlah Kuadrat Error (JKE)
𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐴𝐵 = 5310 − 160 − 2890 − 0 = 2260

c. Mencari nilai derajat kebebasan


𝐷𝐾𝑇 = 𝑛𝑇 − 1 − 40 − 1 = 39
𝐷𝐾𝐴 = 𝑏 − 1 = 2 − 1 = 1 (𝑏 = 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠)
𝐷𝐾𝐵 = 𝑘 − 1 = 2 − 1 = 1 (𝑘 = 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚)
𝐷𝐾𝐴𝐵 = (𝐷𝐾𝐴 )(𝐷𝐾𝐵 ) = 1.1 = 1
𝐷𝐾𝐸 = 𝑛𝑇 − (𝑏. 𝑘) = 40 − (2.2) = 36

d. Menentukan nilai variansi


𝐽𝐾𝐴 160
𝑉𝐴𝑅𝐴 = = = 160
𝐷𝐾𝐴 1

𝐽𝐾𝐵 2890
𝑉𝐴𝑅𝐵 = = = 2890
𝐷𝐾𝐵 1
𝐽𝐾𝐴𝐵 0
𝑉𝐴𝑅𝐴𝐵 = = =0
𝐷𝐾𝐴𝐵 1
𝐽𝐾𝐸 2260
𝑉𝐴𝑅𝐸 = = = 62,778
𝐷𝐾𝐸 36

e. Menghitung nilai Fhitung


𝑉𝐴𝑅𝐴 160
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝐴) = = = 2,549
𝑉𝐴𝑅𝐸 62,778

𝑉𝐴𝑅𝐵 2890
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝐵) = = = 46,035
𝑉𝐴𝑅𝐸 62,778
𝑉𝐴𝑅𝐴𝐵 0
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝐴𝐵) = = =0
𝑉𝐴𝑅𝐸 62,778

f. Menghitung nilai Ftabel


Nilai Ftabel dapat dicari dengan menggunakan tabel F
• Ftabel (Model Pembelajaran)
𝐹𝐴(𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙) = 𝐹(𝑎)(𝐷𝐾𝐴,𝐷𝐾𝐸) = 𝐹(0.05)(1,36) = 4,110
• Ftabel (Kemampuan awal)
𝐹𝐵(𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙) = 𝐹(𝑎)(𝐷𝐾𝐵,𝐷𝐾𝐸) = 𝐹(0.05)(1,36) = 4,110
• Ftabel (Model Pembelajaran*Kemampuan awal)
𝐹𝐴𝐵(𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙) = 𝐹(𝑎)(𝐷𝐾𝐴𝐵,𝐷𝐾𝐸) = 𝐹(0.05)(1,36) = 4,110

g. Membuat tabulasi ragam anova dua jalur

Sumber Variansi JK DK VAR Fhitung Ftabel (𝜶 = 𝟎. 𝟎𝟓)


Antar Kelompok A (Model 160 1 160 2,549 4,110
Pembelajaran)
Antar Kelompok B ( 2890 1 2890 46,035 4,110
Kemampuan Awal)
Antar Kelompok AB (Model
Pembelajaran*Kemampuan 0 1 0 0 4,110
Awal)
Error (E) 2260 36 62,778
Total (T) 4230 39
7. Menarik Kesimpulan
❖ Model Pembelajaran
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,549
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,110
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar
matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
inquiry dan jigsaw

❖ Kemampuan Awal
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 47,314
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,110
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 ditolak artinya ada perbedaan prestasi belajar
matematika antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan rendah.

❖ Interaksi Model Pembelajaran dengan Kemampuan Awal


𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,110
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 dierima artinya tdak ada interaksi prestasi belajar
matematika antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan rendah
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inquiry dan jigsaw.

Anda mungkin juga menyukai