Anda di halaman 1dari 45

Uji Komparasi Parametrik dengan

Teknik Analisis Varians


(Analysis of Varians/ ANOVA)
Kelompok 4
Ocha Dilawati (11160170000006)
Anisa Balqis (11160170000018)
Marina Aprianti (11160170000033)
Ahmad Firdaus (11160170000047)
Khazenatul Qadri (11160170000069
Analisis varians satu
Analisis varians satu
arah dengan n (jumlah
arah dengan n (jumlah
anggota kelompok)
anggota kelompok)
Data Sampel Tidak
sama
Sama Banyak

Analisis Varians Dua Analisis Varians Dua


Arah Tanpa Interaksi Arah dengan Interaks
Analisis varians satu
arah dengan n (jumlah
anggota kelompok) sama

Uji ini digunakan untuk mengetahui


perbedaan mean dari beberapa
kelompok (lebih dari dua kelompok)
dengan menggunakan analisis varians.
Jenis data yang digunakan harus
berskala interval atau rasio.
Langkah-langkah standar
dalam pengujian ANOVA satu
jalan

Menghitung Jumlah Menghitung derajat


Menyusun Hipotesis
Kuadrat (JK) bebas (db)

a. Derajat bebas total


dbT = N – 1
b. Derajat bebas
kelompok
dbk = K – 1
c. Derajat bebas
dalam
dbd = N – K
Langkah-langkah standar
dalam pengujian ANOVA satu
jalan
Menghitung ukuran Melakukan uji lanjut
Menghitung Mean Menghitu
(Effect Size) dengan
Kuadrat (MK) ng nilai F dengan uji-t Dunnet
formula eta kuadrat
Contoh soal

Mhs

1 42 36 34 44

2 46 40 42 46

3 44 39 42 45

4 43 36 41 45

5 50 42 44 46

6 46 41 43 46

7 45 43 42 45

8 42 39 37 44

9 41 34 33 42

10 49 42 43 46
Mhs

1 42 1764 36 1296 34 1156 44 1936

2 46 2116 40 1600 42 1764 46 2116

3 44 1936 39 1521 42 1764 45 2025

4 43 1849 36 1296 41 1681 45 2025

5 50 2500 42 1764 44 1936 46 2116 Total

6 46 2116 41 1681 43 1849 46 2116

7 45 2025 43 1849 42 1764 45 2025

8 42 1764 39 1521 37 1369 44 1936

9 41 1681 34 1156 33 1089 42 1764

10 49 2401 42 1764 43 1849 46 2116

10 10 10 10 40

448 392 401 449 1690

2015 1544 1622 2017 7199


2 8 1 5 6

44,8 39,2 40,1 44,9


Analisis varians satu arah dengan n
(jumlah anggota kelompok) Data
Sampel Tidak Sama Banyak
 Pengertian data sampel tidak sama banyak adalah
data yang diambil dari setiap sampel atau populasi
jumlah atau ukurannya tidak sama banyak.
 Prosedur uji statistik untuk data sampel tidak sama
banyak jumlahnya sama dengan data sampel
yang sama jumlahnya.
Contoh Soal:
Seorang mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui masa
pakai (dalam bulan) tiga merek accu mobil. Dari hasil pengamatan
untuk ketiga merek accu mobil tersebut, sebagai berikut:

Gunakan uji One Way ANOVA untuk mengetahui apakah ada


perbedaan umur accu mobil dari ketiga merek accu tersebut. Taraf
nyata 𝛼 = 5%
Penyelesaian :
1) Menghitung nilai 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
a. Membuat tabel penolong
b. Menjumlahkan total jawaban dari setiap kelompok
(sampel) :
X T = ΣX1 + ΣX1 +. . +ΣX1 = 279 + 198 + 305 =
782
c. Menentukan jumlah kuadrat antarbaris (JKB) :
(ΣX1 )2 (ΣX2 )2 (ΣX1 )2 (ΣXT )2
JKB = + + −
n1 n2 n𝑛 N
(279)2 (198)2 (305)2 (782)2
JKB = + + −
7 6 8 21
= 29.282 − 29.120 = 162
d. Menentukan nilai derajat kebebasan antargrup :
Dk B = A − 1 = 3 − 1 = 2
e. Menghitung nilai ragam antargrup :
2 JKB 162
𝑆1 = = = 81
DkB 2
f. Menghitung nilai kuadrat dalam antargrup :
(ΣX1 )2 (ΣX2 )2 (ΣX𝑛 )2
JKD = Σ(X1 )2 + Σ(X2 )2 + Σ(X𝑛 )2 − + +
n1 n2 n𝑛
(279)2 (198)2 (305)2
= 11.351 + 6.774 + 11.991 − + +
7 6 8
= 30.116 − 29.282 = 834
g. Menentukan nilai derajat kebebasan dalam
antargrup:
Dk D = K − A = 21 − 3 = 18
h. Menentukan nilai ragam dalam antargrup :
2 JKD 834
𝑆2 = = = 46,3
DkD 18
i. Menghitung nilai 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
S1 2 81
Fhitung = 2 = = 1,75
S2 46,3
j. Membuat tabulasi ragam untuk ANOVA satu arah:

Derajat
Sumber Jumlah Kuadrat Ragam F Rasio
Kebebasan

1. Antargrup 162 2 81
1,75
2. Galat
834 57 46,3

Total 996 59

2) Menghitung 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Nilai Ftabel dapat dicari dengan menggunakan table F.
Dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05, Ftabel =
F(α)(dkA,dkB) = F(0,05)(2,18) sehingga nilai Ftabel dari
tabel F = 3,55.
3) Membandingkan 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 dan 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
Tujuan membanding Ftabel dan Fhitung ialah untuk
mengetahui, apakah ada perbedaan umur accu.
Ternyata: Fhitung = 1,75 < Ftabel 3,55
4) Membuat keputusan.
Tidak ada perbedaan yang signifikan umur accu mobil
dari ketiga merek accu.
Analisis Varians Dua Arah

Analisis varians dua arah : Bila ada dua klasifikasi/faktor/variabel


dalam suatu penilitian, maka dapat dilakukan analisis terhadap
pengaruh faktor 1, pengaruh faktor 2, dan pengaruh interaksi faktor 1
dan faktor 2, terhadap respon dari unit-unit pengamatan.

Tanpa Dengan
Interaksi Interaksi
Analisis Varians Dua Arah Tanpa Interaksi

Interaksi antara variabel 1 dan 2 dapat dianalisis bila ada lebih dari 1
pengamatan dalam setiap sel. Jika hanya ada satu pengamatan pada setiap
sel, maka hanya terdapat pengaruh faktor 1 dan pengaruh faktor 2,
sehingga pengaruh interaksi tidak dapat dilakukan pengujiannya.
Model yang digunakan dalam analisis ini adalah :
Xij =  + i + j + ij
Asumsi :
σ𝑏𝑖=1 𝜏𝑖 = σ𝑘𝑗=1 𝛽𝑗 = 0

dengan:
Xij = nilai pengamatan pada variabel 1 perlakuan ke-i dan variabel 2
perlakuan ke-j
 = rata-rata keseluruhan (overall mean)
i = pengaruh variabel 1 tingkat ke-i (dituliskan sebagai baris)
j = pengaruh variabel 2 tingkat ke-j (dituliskan sebagai kolom)
ij = komponen error random
Dalam model di atas kita asumsikan bahwa efek dan bersifat bertambah
(additive) dan tidak berinteraksi.
• Untuk menguji pengaruh variabel 1 terhadap respon dilakukan
pengujian terhadap :
H0 : 1 = 2 =  = b = 0
H1 : salah satu i tidak sama dengan nol
𝑅𝐾𝑉1
tolak bila H0 bila 𝐹1 = > 𝐹1−𝛼;𝑓1,𝑓2
𝑅𝐾𝐸
dengan f1 = b – 1 dan f2 = (b – 1)(k – 1)
• Untuk menguji pengaruh variabel 2 terhadap respon dilakukan
pengujian terhadap :
H0 : 1 = 2 =  = k = 0
H1 : salah satu i tidak sama dengan nol
𝑅𝐾𝑉2
tolak bila H0 bila 𝐹2 = > 𝐹1−𝛼;𝑓1,𝑓2
𝑅𝐾𝐸
dengan f1 = k – 1 dan f2 = (b – 1)(k – 1)
CONTOH SOAL:

Tabel berikut memberikan hasil suatu percobaan untuk membandingkan 4


perlakuan menggunakan 4 (empat) keadaan percobaan (blok).

V1 = Blok dan V2 = Perlakuan


Dari hasil perhitungan di atas maka dapat dibuat tabel ANOVA-nya
sebagai berikut.

• Karena F (0,95;3,9) = 3,86 dan F untuk blok (F1) = 7,94 maka H0


ditolak berarti ada pengaruh blok.
• Karena F (0,95;3,9) = 3,86 dan F untuk perlakuan (F2) = 7,82 maka H0
ditolak berarti ada pengaruh perlakuan.
Analisis Varians Dua Arah dengan
Interaksi
Analisis Varian Dua Arah atau Two Way ANOVA
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif.
Rata-rata k sampel bila peneliti melakukan
kategorisasi terhadap sampel ke dalam
beberapa detik sehingga variabilitas atau
sumber keragaman tidak hanya berasal dari
perlakuan dan galat, tapi juga berasal dari blok.
Ringkasan Analisis Varian Dua Arah
Sumber Derajat Jumlah Mean F Hitung F Tabel
varian Kebebasan Kuadrat (JK) Kuadrat MK
(db) = JK/db

Antarbaris B-1=1 JKA(b) MK(b) Fh(b) Ft(b)

Antarkolom k-1 = 1 JKA(k) MK(k) Fh(k) Ft(k)

Interaksi 1x1= 1 JKA(I) MK(I) Fh(I) Ft(I)

Dalam n-1-2 JKd MKd - -

Total n-1 JKT(d) - - -


Kriteria Pengujian
• Jika F hitung aantarbaris > F tabel, maka terdapat
perbedaan yang signifikan
• Jika F hitung antarkolom >F tabel, maka terdapat
perbedaan yang signifikan.
• Jika F hitung Interaksi >F tabel, maka terdapat
interaksi yang signifikan.
Apabila perbedaan itu ada, maka untuk mengetahui
perbedaan yang rata-rata kelompok mana yang lebih
tinggi secara signifikan dapat dilanjutkan dengan uji
Tukey untuk jumlah sampel sama atau uji Scheffle
untuk jumlah sampel yang tidak sama.
Contoh Soal
• Suatu penelitian eksperimental dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dan Konsep Diri (KD) terhadap Hasil Belajar Statistika
Mahasiswa” dengan data lapangan sebagai berikut:
Hipotesis Penelitian
• Terdapat perbedaan hasil belajar Statistika pada perlakuan metode pembelajaran
PBL (A1) dengan metode pembelajaran Ceramah (A2) (main effect)
• Terdapat perbedaan hasil belajar Statistika Mahasiswa yang memiliki Konsep Diri
Tinggi (B1) dengan Konsep Diri Rendah (B2) (main effect)
• Terdapat interaksi antara Model Pembelajaran (A) dan Konsep Diri (B) terhadap
hasil belajar Statitiska (interaction effect)
• Hasil belajar Statistika pada pembelajaran PBL pada kelompok KD rendah atau
(A1B1) lebih tinggi dari Hasil belajar Statitiska dengan Pembelajaran Ceramah pada
kelompok KD Tinggi (A2B1) (simple effect A)
• Hasil belajar Statistika pada pembelajaran Ceramah pada kelompok KD Tinggi
(A2B2) lebih rendah dari Hasil belajar Statistikadengan pembelajaran PBL pada
kelompok KD Rendah (A1B2) (simple effect A)
• Hasil belajar Statistika pada pembelajaran PBL pada kelompok KD Rendah (A1B2)
lebih tinggi dari Hasil belajar Statistika dengan pembelajaran Ceramah pada
kelompok KD Tinggi (A2B2) (simple effect B)
• Hasil belajar Statistika pada pembelajaran Ceramah pada kelompok KD Tinggi
(A2B1) lebih rendah dari Hasil belajar Statistika dengan pembelajaran Ceramah
pada kelompok KD Rendah (A2B2) (simple effect B).
Penyelesaian:
Model pembelajaran
Gaya kognitif

Konsep diri (B) Tinggi (B1) PBL (A1) Ceramah (A2) nB1 = 20
n1 = 10 n2 = 10 = 1383
= 853 = 530 = 101393
= 73141 = 28252 XB1 = 138,3
X1 = 85,3 X2 = 53
Rendah (B2) n3 = 10 n4 = 10 nB2 = 20
= 760 = 694 = 1454
= 57920 = 48480 = 106400
X3 = 76 X4 = 69,4 XB2 = 145,4
nA1 = 10 nA2 = 10 nt = 40
= 1613 = 1224 = 2837
= 131061 = 76732 = 207793
XA1 = 80,65 XA2 = 61,2 Xt = 141,85
(4) Hipotesis statistik

c) H0 : Interaksi A X B =
a) H0 : 𝜇A1 = 𝜇A2 b) H0 : 𝜇B1 = 𝜇B2
0
H1 : 𝜇A1 ≠ 𝜇A2 \ A1B2 H1 : 𝜇B1 ≠ 𝜇B2
H1 : Interaksi A X B ≠ 0

d) H0 : 𝜇A1B1 ≤ 𝜇A2B1 e) H0 : 𝜇A1B2 ≤ 𝜇A2B2 f) H0 : 𝜇A1B1 ≤ 𝜇 A1B2


H1 : 𝜇A1B1 > 𝜇A2B1 H1 : 𝜇A1B2 > 𝜇A2B2 H1 : 𝜇A1B1 > 𝜇 A1B2

i) H0 : 𝜇A1B1≤ 𝜇A2B2
H1 : 𝜇A1B1> 𝜇A2B
g) H0 : 𝜇A2B1≤ 𝜇A2B2 h) H0 : 𝜇A1B2≤ 𝜇A2B1
H1 : 𝜇A2B1> 𝜇A2B2 H1 : 𝜇A1B2> 𝜇A2B1
(5) Analisis Jumlah Kuadrat dan Derajat Bebas Sumber Varian
a) Jumlah Kuadrat Total (JKT)
2 ( ∑ 𝑋𝑇 )2 28372
𝐽𝐾𝑇 = ∑𝑋𝑇 − = 207793 − = 6578,775
𝑁 40
𝑑𝑏𝑇 = 40 − 1 = 39
b) Jumlah Kuadrat Antar (JKA)
( ∑ 𝑋𝑖 )2 ( ∑ 𝑋𝑇 )2 8532 7602 5302 6942 28372
𝐽𝐾𝐴 = ∑ − = + + + − = 5560,275
𝑛𝑖 𝑛𝑇 10 10 10 10 10
dbK = K – 1 = 2 – 1 = 1
c) Jumlah Kuadrat Antar Baris (JKA(b))
( ∑ 𝑋𝑏1 )2 ( ∑ 𝑋𝑏2 )2 ( ∑ 𝑋T )2 13832 14152 28372
𝐽𝐾𝐴(𝑏) = + − = + − =
𝑛𝑏1 𝑛𝑏2 𝑛𝑇 20 20 40
126,025 ↔ 𝑑𝑏(𝑏) = 2 − 1 = 1
d) Jumlah Kuadrat Antar Kolom (JKA(k))
( ∑ 𝑋k1 )2 ( ∑ 𝑋k2 )2 ( ∑ 𝑋T )2 16132 12242 28372
𝐽𝐾𝐴(𝑘) = + − = + − =
𝑛k1 𝑛k2 𝑛T 20 20 40
3783,025 ↔ 𝑑𝑏(𝑘) = 2 − 1 = 1
6) Interaksi
𝐽𝐾𝐴(𝐼) = 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐴(𝑏) − 𝐽𝐾𝐴(𝑘)
𝐽𝐾𝐴(𝐼) = 5560,275 − 126,025 − 3783,025 = 1651,225
𝑑𝑏(𝐼) = 1 × 1 = 1

7) Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKd)


𝐽𝐾𝑑 = ∑ ( ∑ 𝑋k )2
( ∑ 𝑋1 )2 ( ∑ 𝑋2 )2 ( ∑ 𝑋3 )2
𝐽𝐾𝑑 = ( ∑ 𝑋1 )2 − 𝑛1 + ( ∑ 𝑋2 )2 − 𝑛2 + ( ∑ 𝑋3 )2 − 𝑛3 + ( ∑ 𝑋4 )2 −
( ∑ 𝑋4 )2 8532 5302 7602 (694)2
𝑛4 = 73141 − 10 + 28252 − + 57920 − 10 + 48480 − 10 =
10
1018,5
𝑑𝑏(𝑑) = 𝑛 − 2 − 𝑘 = 40 − 2 − 2 = 36

8) Mean Kuadrat (MK)


a) Mean Kuadrat Baris (MKB)
𝐽𝐾𝐴(𝑏) 126,025
𝑀𝐾𝐵 = = = 126,025
𝑑𝑏(𝑏) 1
b) Mean Kuadrat Kolom (MKK)
𝐽𝐾𝐴(𝐾) 3783,025
𝑀𝐾𝐾 = = = 3783,025
𝑑𝑏(𝐾) 1
c) Mean Kuadrat Interaksi (MKI)
𝐽𝐾𝐴(𝐼) 1651,225
𝑀𝐾𝐼 = = = 1651,225
𝑑𝑏(𝐼) 1
d) Mean Kuadrat Dalam (MKD)
𝐽𝐾𝐴(𝑑) 1018,5
𝑀𝐾𝐷 = = = 28,29
𝑑𝑏(𝑑) 36

9) Nilai F Hitung Nilai F hitung ditentukan dengan rumus berikut :


a) F hitung antar baris (Fhb)
𝑀𝐾𝐵 126,025
Fhb = = = 4,454
𝑀𝐾𝐷 28,29
b) F hitung antar kolom (Fhk)
𝑀𝐾𝐾 3783,025
Fhk = = = 133,72
𝑀𝐾𝐷 28,29
c) F hitung interaksi (Fhi)
𝑀𝐾𝐼 1651,225
Fhi = = = 58,37
𝑀𝐾𝐷 28,29
10) Menentukan F tabel
Konsultasikan masing-masing Fh antar baris (Fhb), Fh antar kolom
(Fhk), dan Fh interaksi (Fhi) terhadap F tabel (gunakan lampiran
Tabel F). F tabel antar baris (0,05; 𝑑𝑏(𝑏) 𝑑𝑏(𝑑) ) ↔Ft(b)(0,05; 1 36) ↔
Ft(b)(0,05;36) = 4,11

11) Pengujian Hipotesis


a) Karena (Fhb) = 4,454 > Ft(b) = 4,11 pada derajat kepercayaan
0,05 maka hipotesis H0 ditolak pada hipotesis pertama, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
statistika pada perlakuan model pembelajaran PBL (A1) dengan model
pembelajaran ceramah (A2).
b) Karena (FhK) = 133,72 > Ft(k) = 4,11 pada derajat kepercayaan
0,05 maka hipotesis H0 ditolak pada hipotesis kedua. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar statistika
pada kelompok KD rendah (B1) dengan KD tinggi (B2).
c)Karena (Fhi) = 133,72 > Ft(I) = 4,11 pada derajat kepercayaan 0,05 maka
hipotesis H0 ditolak pada hipotesis ketiga. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara metode PBL (A1) dan konsep diri
(B) terhadap hasil belajar statistika.

12) Ringkasan Analisis Varian Dua Arah

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Mean Kuadrat F Ftabel


Kebebasan (db) (JK) MK = JK/db
Varian hitung
Antar baris 2–1=1 126,025 126,025 4,454 4,11
Antar kolom 2–1=1 3783,025 3783,025 133,72 4,11
Interaksi 1X1=1 1651,225 1651,225 58,37 4,11
Dalam 40 - 2 -2 = 36 1018,5 28,29 - -
Total 40 – 1 = 39 6578,775 - - -
13) Uji Lanjut
Karena terdapat perbedaan, maka untuk mengetahui mana yang lebih tinggi diantara 4 kelompok
penelitian ini, perlu dilakukan uji Turkey sebagai berikut:
Kelompok q 0,05, df=dfd KET

A1B1 VS A2B1 85,5 – 53 = 32,5 Signifikan

A1B2 VS A2B2 76 – 69,4 = 6,6 Signifikan

A1B1 VS A1B2 85,5 – 76 = 9,5 Signifikan

A2B1 VS A2B2 53 – 69,4 = 16,4 Signifikan

A1B2 VS A2B1 76 – 53 = 23 Signifikan

A2B2 VS A1B2 69,4 – 76 = 6,6 Signifikan


14) Kesimpulan
a) Karena perbedaan dua rata-rata A1B1 dengan A2B1 > q tabel, maka
hipotesis H0 ditolak pada hipotesis keempat dengan demikian dapat
disimpulkan hasil belajar statistika mahasiswa yang memperoleh metode
pembelajaran PBL (A1) pada kelompok KD tinggi (B1) lebih tinggi daripada
mahasiswa yang memperoleh metode pembelajaran ceramah (A2) pada
kelompok KD tinggi (B1).
b) Karena perbedaan dua rata-rata A1B2 dengan A2B2 > q tabel, maka
hipotesis H0 ditolak pada hipotesis kelima dengan demikian dapat
disimpulkan hasil belajar statistika mahasiswa yang memperoleh metode
pembelajaran PBL (A1) pada kelompok KD rendah (B2) lebih tinggi daripada
mahasiswa yang memperoleh metode pembelajaran ceramah (A2) pada
kelompok KD rendah (B2).
c) Karena perbedaan dua rata-rata A1B1 dengan A1B2 > q tabel, maka
hipotesis H0 ditolak pada hipotesis keenam dengan demikian dapat
disimpulkan hasil belajar statistika mahasiswa yang memperoleh metode
pembelajaran PBL (A1) pada kelompok KD tinggi (B1) lebih tinggi daripada
mahasiswa yang memperoleh metode pembelajaran PBL (A1) pada kelompok
KD rendah (B2).
d) Karena perbedaan dua rata-rata A2B1 dengan A2B2 > q tabel, maka
hipotesis H0 ditolak pada hipotesis ketujuh dengan demikian dapat
disimpulkan hasil belajar statistika mahasiswa yang memperoleh
metode pembelajaran ceramah (A2) pada kelompok KD tinggi (B1)
lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh metode
pembelajaran ceramah (A2) pada kelompok KD rendah (B2).
e) Karena perbedaan dua rata-rata A1B2 dengan A2B1 > q tabel,
maka hipotesis H0 ditolak pada hipotesis kedelapan dengan demikian
dapat disimpulkan hasil belajar statistika mahasiswa yang memperoleh
metode pembelajaran PBL (A1) pada kelompok KD rendah (B2) lebih
tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh metode pembelajaran
ceramah (A2) pada kelompok KD tinggi (B1).
f) Karena perbedaan dua rata-rata A1B1 dengan A2B2 > q tabel,
maka hipotesis H0 ditolak pada hipotesis kesembilan dengan
demikian dapat disimpulkan hasil belajar statistika mahasiswa yang
memperoleh metode pembelajaran PBL (A1) pada kelompok KD tinggi
(B1) lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh metode
pembelajaran ceramah (A2) pada kelompok KD rendah (B2).
THANK YOU!!!

Anda mungkin juga menyukai