Anda di halaman 1dari 20

+

MATERI-1
Konsep Dasar
Marketing
Politik

Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si.


@goenheryanto/081314272883
“KONTESTASI ELEKTORAL”
PENETAPAN PEMENANG

Manajemen Isu,
Manajemen
Krisis
PEMILIHAN
Pemilih rasional
Pmeilih Sosiologis
+
Pemilih Psikologis
PENGUASAAN PEMILIH
Publisitas
Kampanye
Propaganda POLITICAL MARKETING

Internal
Parpol
POWER & OTORITAS

KANDIDASI
Kekuatan
Figur Caleg

Trend Tim
Pemilih Pemenangan
MARKETING POLITIK
• Marketing menurut Bruce I Newman (1999:3): adalah
proses memilih customer, menganalisa kebutuhan
mereka dan kemudian mengembangkan inovasi
produk, advertising, harga dan strategi distribusi
dalam basis informasi.
• Marketing dalam pengertian Bruce bukan dalam
pengertian Marketing biasa, melainkan produk politik
berupa imeg politik, platform, pesan politik dan
lain-lain yang dikirim ke audiens yang diharapkan
menjadi konsumen yang tepat.
DEFINISI LAIN
• Mauser. G (1983:5): yang mendifinisikan
marketing sebagai ‘influencing mass
behavior in competitive situations’.
Marketing politik dianalogikan kepada
marketing komersial.
• Ukuran kesuksesannya adalah: voting
dan efektivitas power
TUJUAN MARKETING POLITIK
1. Menjalin hubungan atau komunikasi antara
partai politik/kandidat dengan masyarakat
dan konstituen
2. Membantu partai politik/kandidat dikenal
dan diterima masyarakat yang menjadi target,
kemudian mengembangkan program kerja
atau isu politik yang sesuai dengan aspirasi
mereka, sehingga bisa berkomunikasi secara
efektif dengan basis pemilihnya.
3. Marketing politik juga bertujuan meraih
kesuksesan bagi kandidat dalam pemilihan
(Newman, 1999)
Candidate Marketing Map
1. Riset lingkungan (environment research)
2. Analisis penilaian internal dan eksternal
(internal and external assesment analysis)
3. Marketing strategis (strategic marketing)
4. Seting tujuan dan strategi kampanye (goal
setting and campign strategy)
5. Komunikasi, distribusi dan perencanaan
organisasi (communication, distribution and
organization plan)
6. Pasar-pasar (massa) utama dan hasil (key
markets and outcomes) – (Newman, 1999:3)
1. RISET LINGKUNGAN
Yakni setting dan konteks dimana seorang kandidat
mengorganisasikan sebuah kampanye. Hal ini, terkait
dengan upaya mendifinisikan isu, peluang, dan
tantangan yang dihadapi kandidat. Misalnya pada
tahap ini meriset data terkait dengan:
• Situasi ekonomi
• Mood pemilih (voter satisfaction or dissatisfaction),
• Isu dan konsern penting pemilih di dapil
• Peta demografi pemilih di dapil
• Riset partai dan kandidat dominan di dapil
2. ANALISIS PENILAIAN INTERNAL
DAN EKSTERNALI
Kandidat mesti menilai:
• Kekuatan dan kelemahan diri caleg
• Kekuatan dan kelemahan organisasi
pemenangan
• Status kandidat/caleg (sebagai incumbent
atau penantang)
• Peluang isu-isu kampanye
• Kekuatan dan kelemahan kompetitor
3. MARKETING STRATEGIS

Terkait dengan:
• Segmentasi pemilih (usia,
income, pendidikan, etnis,
ideologi kelompok dll.),
• Target dan positioning (citra
kandidat versus citra lawan).
4. SETING TUJUAN DAN STRATEGI
KAMPANYE
Menentukan:
• Apa tujuan yang akan dicapai di target
pemilih tertentu
• Pesan utama kampanyenya apa yang
diangkat
• Solusi apa yang ditawarkan
• Kelompok mana yang harus didekati
• Siapa yang akan menguatkan pesan?
5. KOMUNIKASI, DISTRIBUSI DAN
PERENCANAAN ORGANISASI
Tahap ini, misalnya menekankan pada:
• Penampilan, publisitas, iklan, format serta
desain media, media mana yang akan
dipilih, manajemen isu di media sosial
• Penyiapan organisasinya misalnya saja,
fundraiser and development staff, Issue and
Research Staff, Media and Publicity Staff,
Voulenteers and Party Workers dan lain-lain
6. PASAR UTAMA DAN HASIL

Terkait dengan:
• Segmen konstituen pemilih
partai
• Segmen kontributor/simpatisan
• Segmen media
• Zonasi pemilih
• Estimasi hasil suara di zona
pemenangan
STRATEGI MARKETING
+ 14

POLITIK

Positioning

Branding Segmenting

caleg
Tantangan
Internal

Caleg
Tantangan
Eksternal

GGH-2017
 Identifikasi tingkatan makna dalam
+
16
branding adalah (dileborasi dari
Kotler, 2000):
1. Attributes: baju, simbol, nomor,
slogan
2. Benefits: Keuntungan-keuntungan
emosional dan fungsional bagi
pemilih
3. Values: mengkomunikasikan
sesuatu mengenai nilai-nilai atau
BRANDING lebih tepatnya kelebihan-
 Branding merupakan kelebihan yang dimilikinya
upaya strategis 4. Culture: caleg selayaknya
mengembangkan merepresentasikan budaya yang
identitas untuk dekat dengan pemilih
menarik perhatian dan
minat masyarakat agar 5. Personality: memproyeksikan
lebih mengenal kepribadian tertentu yang kuat dan
KANDIDAT/CALEG menarik
6. User: tahu persis siapa yang
menjadi basis “pasar” pemilihnya
+POSITIONING
17

Positioning adalah strategi


komunikasi yang
berhubungan dengan cara
bagaimana khalayak
menempatkan CALEG dalam
otaknya, sehingga mereka
memiliki penilaian tertentu.

Heibing dan Cooper (1997),


mendefinisikan positioning
sebagai upaya membangun
persepsi CALEG di dalam
pasar sasaran relatif pemilih
terhadap pesaing

Dalam politik: menempatkan


produk dan image politik
dalam benak masyarakat
yang harus memiliki
keberbedaan.
+ 18

PAST RECORD VS CONSISTENT


IMAGE
 Worcester dan Baines (2006), yang
membuat positioning sulit adalah
partai politik atau pun kandidat
(caleg, red.) sangat erat dengan past-
record yang terekam memori kolektif
pemilih.
 Oleh karena itu diperlukan consistent
image dimana image politik terdiri
dari: kerja politik, isu politik, image
kepemimpinan
+
19

SEGMENTING
Upaya mengidentifikasi
kelompok-kelompok
yang ada di masyarakat
agar bisa memahami sifat
dan karakteristik
kelompok-kelompok
tersebut untuk
mempermudah ekspansi
politik sesuai target
(Firmanzah, 2008)

Segmenting penting
dilakukan agar institusi
politik/aktor selalu hadir
dalam berbagai
karakteristik pemilih.
+
THANK YOU….
@goenheryanto/081314272883

20

Anda mungkin juga menyukai