Anda di halaman 1dari 36

PENERAPAN

KARTU TANDA PENDUDUK (KTP)


BERBASIS NIK SECARA NASIONAL

Disampaikan oleh :
TIM DIREKTORAT PENDAFTARAN PENDUDUK

P a d a
Sosialisasi Kebijakan dan
Peraturan Administrasi Kependudukan
Di Hotel Cakra Kusuma, 23 Nopember 2009

DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN


DEPARTEMEN DALAM NEGERI RI
I. DASAR HUKUM
1. UU No. 23 tahun 2006 Tentang Administrasi
Kependudukan yang disahkan pada tanggal
29 Desember 2006.
2. PP No. 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan
UU No. 23 Tahun 2006 yang disahkan tanggal
28 Juni 2007.
3. Perpres No. 25 Tahun 2008 Tentang Persyaratan
dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan Sipil yang disahkan pada tanggal
4 April 2008.
4. Perpres No. 26 Tahun 2009 Tentang Penerapan
KTP Berbasis NIK Secara Nasional yang disahkan
pada tanggal 19 Juni 2009.
MATERI UU NO. 23 TH 2006
Terdiri dari 14 Bab dan 107 Pasal
 Bab I Ketentuan Umum (Pengertian)
 Bab II Hak dan Kewajiban Penduduk
 Bab III Kewenangan Penyelenggara dan Inst Pelaks
 Bab IV Pendaftaran Penduduk
 Bab V Pencatatan Sipil
 Bab VI Data dan Dok Kependudukan
 Bab VII Dafduk dan Capil Neg Dlm Keadaan Darurat
 Bab VIII SIAK
 Bab IX Perlindungan Data Pribadi
 Bab X Penyidikan
 Bab XI Sangsi Administratif
 Bab XII Ketentuan Pidana
 Bab XIII Ketentuan Peralihan
 Bab VIX Ketentuan Penutup
MATERI PP NO. 37 TH 2007
Terdiri dari 14 Bab dan 90 Pasal
 Bab I Ketentuan Umum (Pengertian)
 Bab II Penyelenggaraan Kewenangan
 Bab III Kelembagaan
 Bab IV Nomor Induk Kependudukan (NIK)
 Bab V Penerbitan Dok Petugas Rahasia Khusus
 Bab VI Hak Akses Data Dan Dok Kependudukan
 Bab VII Data Pribadi
 Bab VIII Persy Dan Tata Cara Dafduk Pelintas Batas
 Bab IX SIAK
 Bab X Persyarat Dan Tata Cara Penct Perkwinan
Penghayat Kepercayaan
 Bab XI Pelaporan
 Bab XII Sangsi Administratif
 Bab XIII Ketentuan Peralihan
 Bab VIX Ketentuan Penutup
MATERI PERPRES NO. 25 TH 2008
Terdiri dari 5 Bab dan 110 Pasal

 Bab I Ketentuan Umum (Pengertian)


 Bab II Pendaftaran Penduduk
 Bab III Pencatatan Sipil
 Bab IV Penetapan Denda Administratif Dan Biaya
Pelayanan
 Bab V Ketentuan Peralihan
MATERI PERPRES NO. 26 TH 2009
Terdiri dari 11 Pasal

Pasal 1 Pengertian
Pasal 2 Perangkat e-KTP
Pasal 3 Penyediaan perangkat e-KTP
Pasal 4 Perangkat pendukung e-KTP
Pasal 5 Penyediaan blangko e-KTP
Pasal 6 Blangko e-KTP memuat kode keamanan dan
rekaman elektronik ( biodata, pas photo dan
sidig jari), sidig jari diambil di Kec (WNI)
dan Dinas (WNA).
Pasal 7 Proses penerbitan e-KTP
Pasal 8 Penerbitan e-KTP hilang/rusak
Pasal 9 Pengadaan perangkat e-KTP
Pasal 10 KTP lama dan batas waktu penerapan e-KTP
(Tahun 2011).
Pasal 11 Perpres berlaku saat ditetapkan
II . PENGERTIAN
1. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian
kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan
dokumen dan data kependudukan melalui
pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan serta
pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan
pembangunan sektor lain.
2. Penduduk adalah warga Negara Indonesia dan Orang
asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

3. Penyelenggara adalah Pemerintah, pemerintah


Provinsi dan pemerintah Kab/Kota yang bertanggung
jawab dan berwenang dalam urusan Administrasi
Kependudukan.
4. Instansi Pelaksana adalah perangkat
pemerintah kabupaten/kota yang
bertanggung jawab dan berwenang
melaksanakan pelayanan dalam urusan
Administrasi Kependudukan.

5. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata


penduduk, pencatatan atas pelaporan Peristiwa
Kependudukan dan pendataan penduduk rentan
Administrasi Kependudukan serta penerbitan
dokumen kependudukan berupa kartu identitas atau
surat keterangan kependudukan.

6. Nomor Induk Kependudukan, selanjutnya disingkat


NIK, adalah nomor identitas penduduk yang bersifat
unik atau khas, tunggal dan melekat pada
seseorang yang terdaftar sebagai penduduk
Indonesia.
Lanjutan Pengertian……

7. Kartu Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat


KTP, adalah identitas resmi penduduk sebagai
bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi
Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Kartu Tanda Penduduk berbasis NIK, adalah
KTP yg memiliki spesifikasi dan format KTP
Nasional dg sistem pengamanan khusus yg
berlaku sbg identitas resmi yg diterbitkan
oleh Instansi Pelaksana.
9. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK) adalah sistem informasi yang
memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan
informasi administrasi kependudukan di
tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana
sebagai satu kesatuan.
III. BAGAN ALUR ADMINDUK

DAFDUK OUTPUT

1. Pencatatan Biodata Penduduk DATABASE


dan Penerbitan NIK KEPENDUDUKAN
2. Pencatatan atas Pelaporan INPUT (1)
Peristiwa Kependudukan
3. Pendataan Penduduk Rentan
Kependudukan
MANFAAT
4. Pelaporan Penduduk yang 1. Perumusan
tidak dapat melapor sendiri Kebijakan
INFODUK 2. Perencanaan
Pembangunan
3. Kebutuhan Sektor
SIAK INPUT
Pembangunan lain
CAPIL

OUTPUT
4. Pilkada dan Pemilu
1. Pencatatan Kelahiran 5. Penyusunan
2. Pencatatan Lahir Mati Perkembangan
3. Pencatatan Perkawianan Kependudukan
4. Pencatatan Pembatalan Perkawinan 6. Penyusunan
5. Pencatatan Perceraian Proyeksi
INPUT Dokumen
6. Pencatatan Pembatalan Perceraian Kependudukan
Kependudukan
7. Pencatatan Kematian (Biodata, KK, KTP, 7. Verifikasi Jati Diri
8. Pencatatan Pengangkatan Surat Keterangan Penduduk dan
Pengesahan dan Pengakuan anak Kependudukan, Dokumen
9. Pencatatan Perubahan Nama & Akta/Kutipan Akta) Kependudukan
Perubahan Status Kewarganegaraan (2)
10. Pencatatan Peristiwa Penting
11. Pelaporan Penduduk yg Tdk Bisa
Melapor Sendiri
IV. NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN
(Pasal 13 UU 23 TH 2006)

 Setiap penduduk wajib memiliki Nomor Induk


Kependudukan (NIK).

 NIK diberikan oleh Pemerintah dan diterbitkan oleh


Instansi Pelaksana dgn menggunakan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

 NIK wajib dicantumkan dalam setiap Dokumen


Kependudukan dan dijadikan dasar dlm penerbitan
Paspor, Surat Izin Mengemudi, Nomor Pokok Wajib
Pajak, Polis Asuransi, Sertifikat Hak Atas Tanah,
dan penerbitan dokumen identitas lainnya.
( Ps 38 PP 37 Th 2007)

 NIK diterbitkan setelah dilakukan


pencatatan biodata penduduk sebagai
dasar penerbitan KK dan KTP pada
NIK Instansi Pelaksana tempat domisili yang
bersangkutan.
 Penerbitan NIK bagi bayi yang lahir di luar
wilayah administrasi domisili, dilakukan
setelah pencatatan biodata penduduk pada
Instansi Pelaksana tempat domisili orang
tuanya.
( Ps 39 dan 40 PP 37 Th 2007)

 Pada setiap Dokumen Identitas Lainnya yang


diterbitkan oleh Departemen/LPND atau Badan
Hukum Publik dan Badan Hukum Privat wajib
dicantumkan NIK.
 NIK dicantumkan pada kolom khusus yang
disediakan pada setiap Dokumen Identitas
Lainnya.

 Dokumen Identitas Lainnya diterbitkan oleh


Departemen/ LPND, Badan Hukum Publik atau
Badan Hukum Privat meliputi dokumen
identitas diri dan bukti kepemilikan.
 Dokumen Identitas Lainnya yang diterbitkan
harus memenuhi persyaratan yang meliputi
dokumen resmi dan bukti diri pemegangnya.

 Penerbitan Dokumen Identitas Lainnya


dilakukan dengan cara pemohon
menunjukkan/menyerahkan fotocopy KTP
atau Dokumen Kependudukan lainnya untuk
melengkapi persyaratan yang ditetapkan
oleh instansi atau badan yang menerbitkan
Dokumen Identitas Lainnya .
 Dokumen Identitas diri adalah surat
identitas diri dan/atau profesi antara lain
seperti kartu advokat dan surat identitas
pilot Indonesia.

 Bukti kepemilikan antara lain seperti


Paspor, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
Polis Asuransi, Sertifikat Hak Atas Tanah,
Surat Ijin Mengemudi (SIM), Bukti
Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB),
Ijazah SMU atau yang sederajat dan Ijazah
Perguruan Tinggi.
Pengaturan NIK

6 (enam) digit pertama merupakan Kode Wilayah :


2 (dua) digit kode wilayah Propinsi (jika  9 01…09)
2 (dua) digit kode wilayah Kabupaten/Kota (jika  901…09)
2 (dua) digit kode wilayah Kecamatan (jika  9 01…09)
6 (enam) digit kedua merupakan tanggal lahir pemegang NIK :
2 (dua) digit tanggal kelahiran (khusus perempuan tanggal
kelahiran ditambah 40)
2 (dua) digit bulan kelahiran
2 (dua) digit tahun kelahiran
4 (empat) digit terakhir merupakan nomor urut
pengeluaran NIK yang diterbitkan secara otomatis
(create by system).
Misalnya, si Nona berjenis kelamin Perempuan telah lahir di
Propinsi DKI Jakarta (09), Kota Jakarta Selatan (53), Kecamatan
Pancoran(08), pada tanggal 06 Januari 1965, maka NIK-nya :
0 9 5 3 0 8 4 6 0 1 6 5 0 0 2 3
SANGSI KEPEMILIKAN KTP DAN KK
 Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1
(satu) KTP ( Ps 63 ayat 6 UU 23 Th 2006).

 Penduduk WNI dan Orang Asing yg memiliki


Izin Tinggal Tetap hanya diperbolehkan
terdaftar dlm 1 (satu) KK (Ps 62 ayat 1 UU 23
Th 2006).

 Setiap penduduk yg dg sengaja mendaftarkan


diri sbg Kepala Keluarga atau anggota
keluarga lebih dari satu KK dan atau memiliki
KTP lebih dari 1 (satu) maka dipidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling
banyak Rp. 25 Jt. (Ps 97 UU 23 Th 2006).
V. Pasal yg berkaitan dgn NIK dan e-KTP
Pasal 64 ayat 3
Pasal 13

Pasal 63 ayat 6

Pasal 101 huruf a dan b


UU No 23 Pasal 82
Tahun
2006
Pasal 83

Pasal 7 Huruf g

Pasal 5 Huruf e
Pasal 6 Huruf d
 Pasal 13
 Mewajibkan kepada setiap penduduk untuk memiliki
Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK hanya bisa
diterbitkan oleh Instansi Pelaksana dengan
menggunakan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK).

 NIK wajib dicantumkan dalam setiap Dokumen


Kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan Paspor,
Surat Izin Mengemudi, Nomor Pokok Wajib Pajak, Polis
Asuransi, Sertifikat Hak Atas Tanah, dan penerbitan
identitas lainnya.
Lanjutan ….V..
 Pasal 82
Memerintahkan kepada Menteri Dalam Negeri untuk
melakukan pengelolaan informasi administrasi
kependudukan melalui pembangunan SIAK.
 Pasal 83
Memerintahkan kepada Instansi Pemerintah untuk
memanfaatkan Database Kependudukan yang dihasilkan
oleh SIAK untuk perumusan kebijakan di bidang
pemerintahan dan pembangunan. Pemanfaatan data
penduduk tersebut harus mendapat izin dari
Penyelenggara (Menteri Dalam Negeri, Gubernur dan
Bupati/Walikota) sesuai lingkup pemanfaatan data
penduduk.
Lanjutan …V..
 Pasal 5 huruf e
Memberi kewenangan, kewajiban dan tanggungjawab
kepada Menteri Dalam Negeri untuk menyelenggarakan
Administrasi Kependudukan antara lain pengelolaan dan
penyajian data kependudukan berskala nasional.
 Pasal 6 huruf d
Memberi kewenangan, kewajiban dan tanggungjawab
kepada Gubernur untuk menyelenggarakan Administrasi
Kependudukan antara lain pengelolaan dan penyajian
data kependudukan berskala provinsi.
 Pasal 7 huruf g
Memberi kewenangan, kewajiban dan tanggungjawab
kepada Bupati/Walikota untuk menyelenggarakan
Administrasi Kependudukan antara lain pengelolaan dan
penyajian data kependudukan berskala Kabupaten/Kota.
Lanjutan …V..

 Pasal 101 huruf a, huruf b dan huruf e


 Memerintahkan kepada Pemerintah untuk
memberikan NIK kepada setiap penduduk paling
lambat tahun 2011.
 Memerintahkan kepada Instansi Pemerintah untuk
menjadikan NIK sebagai dasar dalam penerbitan
dokumen (Paspor, SIM, NPWP, Polis Asuransi,
Sertifikat Hak Atas Tanah, Dokumen Identitas
lainnya) paling lambat tahun 2011.
 Keterangan mengenai alamat, Nomor Induk
Pegawai Pejabat dan Penandatanganan oleh
Pejabat pada KTP dihapus setelah database
kependudukan Nasional terwujud.
Lanjutan …V..

 Pasal 63 ayat (6)


Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP.
Penjelasan Pasal 63 ayat (6)
Dalam rangka menciptakan kepemilikan 1 (satu) KTP
untuk satu penduduk diperlukan sistem
keamanan/pengendalian dari sisi administrasi ataupun
teknologi informasi dengan melakukan verifikasi dan
validasi dalam sistem database kependudukan serta
pemberian NIK.
 Pasal 64 ayat (3)
Mewajibkan kepada Pemerintah, bahwa dalam KTP
harus disediakan ruang untuk memuat kode keamanan
dan rekaman elektronik data kependudukan.
VI. PROSEDUR PENGURUSAN DOK ADMINDUK ERINTEGRASI
PADA e-KTP
OUT
INPUT PROSES OUTPUT COME
Data kpddkan dikelola Database kependudukan Database kpddkan
Petugas Pusat dan diolah menjadi data nasional disajikan Nasional
PUSAT

mengkonsolidasi kepddkan nasional berupa :


Data kependudukan Warehouse
berbasis NIK dan sidik Statistik
dari Kab/Kota dan jari untuk verifikasi data Verifikasi NIK Statistik kppdkan Pemerintah
Provinsi penduduk & statistik Nasional nasional
 Data kpddkan dikelola & Database kpddkan
PROVINSI

Petugas Provinsi diolah menjadi data- Penyajian Data-


Provinsi
mengkonsolidasi informasi kpddkan Informasi
Data kependudukan  Verifikasi data pddk (statistik) Statistik kppdkan
dari Kab/Kota melalui NIK dan Sidik Kependudukan Provinsi
Jari
Petugas Instansi  Verifikasi data pddk Dokumen kependudukan Database kpddkan Bisnis
KAB/KOTA

Pelaksana menerima melalui NIK dan Sidik ditandatangani dan Kab/Kota


formulir dan dokumen Jari diagenda selanjutnya Dokumen kppdkan
persyaratan serta  Rekam data sesuai disampaikan ke
melakukan verifikasi/ peristiwa penduduk (KK/KTP, Surat Statistik kppdkan
validasi  Cetakan dokumen Ket Kpddkan & Kutipan Akta) Kab/Kota
Berkas dokumen
KECAMATAN

Petugas Kecamatan  Verifikasi/validasi formulir,


Berkas dan arsip persyaratan,
menerima formulir, Berkas persyaratan
rekaman sidik jari sidik jari & buku
dokumen persyaratan  Verifikasi pddk melalui NIK
disampaikan kepada pelaporan
dan berkas sidik jari  Rekam data sesuai peristiwa
Instansi Pelaksana peristiwa kepddkan
 Rekam sidik jari
& peristiwa penting
Penduduk mengisi formulir :  Verifikasi /validasi formulir,
Buku pelaporan
DESA/KEL

Biodata penduduk per keluarga data penduduk  Formulir di ttd


Pindah alamat  Mencatat dlm buku harian  Berkas, termsk peristiwa
Pelaporan kelahiran peristiwa kpddkan dan sidik jari di- kependudukan dan
penting sampaikan ke peristiwa penting Penduduk
Pelaporan kematian
Lain-lain  Mengambil sidik jari Kecamatan
VII. Rancangan e-KTP

RF Antenna
Protection Film

Printing Film
Smart Card
Chip
Card Body Printing film with
background figure
and laser anti-
Printing Film fake sign.

Protection Film Printed photo and


text

Authority &
Valid Date
VIII. MANFAAT KTP MENGGUNAKAN KODE
KEAMANAN/SISTEM PENGENDALIAN DAN
PEREKAMAN ELEKTRONIK

A. MANFAAT BIOMETRIC - SIDIK JARI (FINGERPRINT)

Sebagai IDENTIFIKASI Jati Diri, yaitu data yg


termuat dalam Dokumen menunjukkan
Identitas diri Penduduk bersangkutan secara
Akurat dan Cepat.

Sebagai AUTENTIFIKASI Diri, yaitu sebagai alat memastikan


Dokumen sebagai milik orang tersebut (Mencegah Pemalsuan
Dokumen, sekaligus mencegah Dokumen Ganda, dan
mempunyai Sistem Pengamanan Data yg Independen) &
sebagai Password bagi Individu Penduduk.
Lanjutan.. VIII..

B. MANFAAT CHIP

1. Sebagai Alat Peyimpan Data Elektronik


penduduk yang diperlukan, termasuk
Data Biometric.

2. Data yg termuat dlm Chip dapat dibaca


secara Elektronik dgn alat tertentu (Reader)
dimana saja.

3. Dilengkapi dgn Pengaman Data di dalam Chip


itu sendiri

4. Pada saatnya dapat berfungsi utk berbagai kebutuhan


(multiguna) dgn Chip dimaksud (ID Card, ATM Card,
Access Card), dan relatif mudah diintegrasikan dgn
sistem lain.
IX. PROSES e-KTP

DATABASE
KEPDDKAN
BERBASIS
Biodata Penduduk
NIK
1. NIK
2. Nama Lengkap
3. Jenis Kelamin
4. Tanggal Lahir
5. Tempat Lahir
6. dst

Foto Penduduk

DATABASE
SIDIK JARI
Sidik Jari Penduduk
Lanjutan… PROSES E-KTP

DATABASE
KEPDDKAN
BERBASIS
NIK Biodata Penduduk
Foto Penduduk DATA
VALID/
Sidik Jari
INVALID

DATABASE
SIDIK JARI
 Keimigrasian
 Perbankan
 Kepolisian
 Rumah Sakit
DATABASE
 Perhotelan
PELAYANAN
 Transportasi PUBLIK
 Asuransi
 Ketenagakerjaan
 Perpajakan
 BPN, dll
Lanjutan…. PROSES E-KTP

Biodata Penduduk
1. NIK
2. Nama Lengkap
3. Jenis Kelamin
4. Tanggal Lahir
5. Tempat Lahir
6. dst
Foto Penduduk
DATABASE
Verifikasi KEPDDKAN
Biodata BERBASIS
NIK
Protection
Film
Printing Film
Card Body
Printing Film
Protection
Film
Security
Printing
Pemotretan

DATABASE
SIDIK JARI
e-KTP
Scan Sidik Jari
X. JENIS STIMULAN PENERAPAN e-KTP Kab/Kota
1. Blangko KTP
2. Server data base dan AFIS
3. Personal Komputer (PC)
4. UPS server Min 2200 VA
5. UPS destop Min 1000 VA
6. Scanner
7. Fingerprint Scanner
8. Smart Card Reader/Writer
9. Signatur Pad
10. Card Personalization Printer Ribbon and Laimnation
11. Sarana Pemotretan Pas Foto
12. Printer
13. Komunikasi data lokal (Modem Stock, Switch and
Network Cabling).
XI. HAL-HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN/
DILAKSANAKAN PEMDA KAB/KOTA UTK
MENERAPKAN e–KTP.
1. Nomenklatur Instansi Pelaksana harus disesuaikan
dengan sebutan “DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL”, dan bagi yang belum
menyesuaikan, tidak dimungkinkan untuk menerapkan
KTP Berbasis NIK Secara Nasional yang dilengkapi
dengan kode keamanan/sistem pengendalian dan
rekaman elektronik.
2. Menerbitkan PERDA tentang administrasi kependudukan
yang mengacu pada regulasi nasional dibidang
administrasi kependudukan.
3. Wajib melaksanakan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK).
Lanjutan.. XI.
4. Sudah memiliki database kependudukan yang
mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan yang
bersumber dari pengisian formulir biodata per
keluarga (F-1.01) yang dilengkapi dengan foto
penduduk wajib KTP.
5. Memfasilitasi pengambilan sidik jari dan foto wajib
KTP di Kecamatan dan Kelurahan.
6. Mempersiapkan SDM tenaga teknis-operasional di
Pusat (sebagai tenaga pendamping), Provinsi dan
Kab/Kota (sebagai tenaga pelaksana).
7. Khusus untuk Ditjen Administrasi Kependudukan telah
bekerjasama dengan BPPT dan Tenaga Ahli/Tim Pakar.
8. Sosialisasi.
XII. RENCANA WAKTU PELAKSANAAN e-KTP
1. Tahun 2009
Dilaksanakan Uji Petik di 4 Kota (Padang, Yogyakarta,
Denpasar dan Makassar) dan 2 Kabupaten, yaitu Cirebon
dan Jembrana.

2. Tahun 2010

Direncanakan akan dilaksanakan di 300 Kab/Kota


Dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp. 3,46 T yang
bersumber dari APBN

3. Tahun 2011
Direncanakan akan dilaksanakan di 197 Kab/Kota
Dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp. 2,78 T yang
bersumber dari APBN
XIII. SUMBER PEMBIAYAAN

1. Pembiayaan perangkat keras, perangkat


lunak, blangko KTP berbasis NIK dan
pemberian Bintek untuk pertama kalinya
dibebankan pada APBN (Psl. 3, Psl. 9
ayat (1) Perpres No. 26 Th. 2009).
2. Pembiayaan untuk pemeliharaan
perangkat keras, perangkat lunak,
pembiayaan untuk pengadaan dan
pemeliharaan perangkat pendukung
dibebankan pada APBD Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai