Anda di halaman 1dari 51

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN (SIAK)

DR RULLY SUMUAL SPd MAP


DASAR DASAR DEMOGRAFI
NIDYA PRAJA IPDN
2021
I. DASAR HUKUM
Hal-Hal Mengenai Warga
UNDANG UNDANG DASAR 1945 Negara dan Penduduk Diatur
PASAL 26 AYAT (3) dengan Undang Undang

UNDANG-UNDANG No. 23 TH UNDANG-UNDANG No. 24 TH


2006 TENTANG ADMINISTRASI 2013 TENTANG PERUBAHAN UU
KEPENDUDUKAN NO. 23 TAHUN 2006

PP No. 37 TH 2007 PERPRES No. 26 TH 2009


Ttg Pelaksanaan UU No.23 Tahun Ttg Penerapan KTP Berbasis NIK PERPRES No. 112 Th. 2013
2006 Sebgm Tlh Diubah Dgn PP Secara nasional Sebgm Telah Tentang Perubahan ke IV Atas
No 102 Th 2012 Diubah Terakhir Dengan Perpres No. 26 Tahun 2009
Perpres No 126 Th 2012

Perda No. 14 TH 2014


PERPRES No. 96 TH 2018 Ttg Perubahan atas Perda
Ttg Persyaratan dan Tata Cara No. 1 Thn 2010 Ttg Pedoman
Dafduk dan Capil Penyelenggaraan Adminduk

2
A. PENDAHULUAN

1. Perubahan UU No. 23 th 2006 tentang


Administrasi Kependudukan yg telah disahkan
oleh DPR RI pd tgl 26 November 2013
merupakan perubahan yg mendasar
dibidang adminduk.
2. Tujuan utama dari perubahan UU dimaksud
adalah utk meningkatkan efektivitas pelayanan
adminduk kpd masyarakat, menjamin akurasi
data kependudukan dan ketunggalan NIK serta
ketunggalan dokumen kependudukan.

3
DATA KEPENDUDUKAN
DATA KEPENDUDUKAN, MENCAKUP DATA
PERSEORANGAN DAN/ATAU DATA AGREGAT
PENDUDUK, YANG DIGUNAKAN UNTUK SEMUA
KEPERLUAN ADALAH DATA KEPENDUDUKAN DARI
KEMENTERIAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM
URUSAN PEMERINTAHAN DALAM NEGERI, ANTARA
LAIN UNTUK PEMANFAATAN:
a. pelayanan publik;
b. perencanaan pembangunan;
c. alokasi anggaran;
d. pembangunan demokrasi; dan
e. penegakan hukum dan pencegahan kriminal.

4
14 LANGKAH BESAR DUKCAPIL DALAM 4 TAHUN
1. Pelayanan terintegrasi 3 in 1, 4 in 1 sampai 8. Pindah penduduk tidak perlu lagi
6 in 1. Ini adalah layanan dalam 1 paket pengantar RT RW desa kecamatan. Cukup
(KTP, KK, Akta Kematian, KTP-el, KK akta datang ke dinas dukcapil dengan
perkawinan, akta lahir, KIA). membawa FC KK.
2. Pembuatan KTP-el tanpa pengantar RT / 9. Penyajian data penduduk sampai tingkat
RW Desa / Kelurahan. Cukup dengan desa berbasis kewilayahan (Geographic
membawa fc KK. Information System / GIS)
3. Perekaman dan pembuatan KTP-el yang 10. Face Recognition dengan foto KTP el
tidak merubah elemen data boleh diubah untuk penegakan hokum.
diluar domisili. 11. DUKCAPIL GO DIGITAL, yaitu semua
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dokumen ditandatangi secara elektronik.
(SPTJM) untuk percepatan akta cakupan 12. Pendirian Program Diploma 4 Dukcapil
kelahiran. kerjasama dengan FH UNS untuk
5. Bangun ekosistem : data dan dokumen menciptakan SDM Dukcapil yang
kependudukan digunakan untuk semua professional.
keperluan. 13. Tindakan afirmatif / kemudahan untuk
6. Akta Kelahiran Online. Pemilih Pemula suku Baduy, Papua, Lapas
7. Pemanfaatan data kependudukan untuk dan orang sakit.
semua keperluan (sudah 1128 lembaga 14. Pemberian identitas untuk semua usia :
yang kerjasama untuk akses data). KTP el dan KIA.

5
B. PERUBAHAN SUBSTANSI YG MENDASAR DALAM
PERUBAHAN UU NO. 23 TAHUN 2006

1. Masa Berlaku KTP-el


a. Masa berlaku KTP-el yang semula 5 (lima) tahun diubah menjadi
berlaku seumur hidup sepanjang tidak ada perubahan elemen data
dalam KTP. (Pasal 64 ayat (7) huruf a)
b. KTP-el yg sdh diterbitkan sblm UU ini ditetapkan berlaku seumur
hidup. (Pasal 101 huruf c)
2. Penggunaan Data Kependudukan Kementerian Dalam
Negeri
Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri yang bersumber
dari data kependudukan kabupaten/kota, merupakan satu-satunya
data kependudukan yang digunakan untuk semua keperluan:
alokasi anggaran (termasuk untuk perhitungan DAU),
pelayanan publik, perencanaan pembangunan, pembangunan
demokrasi, penegakan hukum, dan pencegahan kriminal.
6
Lanjutan ……….. II.

3. Pencetakan Dokumen/Personalisasi
KTP-el
Pencetakan dokumen/personalisasi KTP-el
yang selama ini dilaksanakan terpusat di
Jakarta diserahkan kepada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten/Kota pada Tahun 2014.

7
Lanjutan ……….. II.

4. Penerbitan Akta Kelahiran yang


Pelaporannya melebihi Batas Waktu 1 (satu)
Tahun
Semula penerbitan tersebut memerlukan
penetapan Pengadilan Negeri, diubah cukup
dengan Keputusan Kepala Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota. Hal ini sesuai
dengan Putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 30
April 2013 (Ps. 32 ayat (1))
5. Penerbitan Akta Pencatatan Sipil
Yang semula dilaksanakan di tempat terjadinya
Peristiwa Penting, diubah menjadi penerbitannya di
tempat domisili penduduk. (Ps. 102 huruf b) 8
Lanjutan ……. II.

6. Pengakuan dan Pengesahan Anak


- Pengakuan Anak, dibatasi hanya untuk anak yang
dilahirkan dari perkawinan yang telah sah menurut hukum
agama tetapi belum sah menurut hukum negara. (Ps. 49
ayat (2))
- Pengesahan anak yang selama ini hanya dengan catatan
pinggir diubah menjadi Akta Pengesahan Anak. (Ps.50)
7. Pengurusan dan Penerbitan Dokumen
Kependudukan Tidak Dipungut Biaya (Gratis)
Larangan untuk tidak dipungut biaya semula hanya untuk
penerbitan KTP-el, diubah menjadi untuk semua dokumen
kependudukan (KK, KTP-el, Akta Kelahiran, Akta
Perkawinan, Akta Kematian, Akta Perceraian, Akta
Pengakuan Anak, dan lain-lain) (Ps. 79A) 9
Lanjutan ……….. II.

8. Pencatatan Kematian
Pelaporan pencatatan kematian yang semula
menjadi kewajiban penduduk, diubah menjadi
kewajiban RT untuk melaporkan setiap
kematian warganya kepada Instansi Pelaksana.
Pelaporan tersebut dilakukan secara berjenjang
melalui RW, Desa/Kelurahan dan Kecamatan.
Dengan kebijakan ini diharapkan cakupan
pencatatan kematian akan meningkat secara
signifikan. (Pasal 44)

10
Lanjutan ……….. II.

9. Stelsel Aktif
Semula stelsel aktif diwajibkan kpd
penduduk, diubah menjadi stelsel aktif
diwajibkan kepada Pemerintah melalui
Petugas. (Penjelasan UU 24/2013)

11
Lanjutan ……….. II.

10. Petugas Registrasi (Ps. 12)

a. Petugas Registrasi dulunya harus PNS, diubah


diutamakan PNS.
b. Petugas Registrasi membantu Kepala Desa
atau Lurah dan Instansi Pelaksana dalam
Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.
c. Petugas Registrasi diangkat & diberhentikan
oleh Bupati/Walikota

12
II.Administrasi
MAKNA ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Kependudukan
adalah, merupakan rangkaian
kegiatan PENATAAN dan
PENERTIBAN dalam
Dokumen
PENERBITAN DOKUMEN dan
Kependudukan
DATA KEPENDUDUKAN melalui
DUKCAPIL (KK, KTP-el, Akte
Dafduk
Kelahiran, Akte Kematian, Akte
Perkawinan ,Akte Perceraian, TATA PEMANFAATA
Kartu Identitas Anak) , DAN N DATA
DUKCAPIL
PENGELOLAAN INFORMASI TERTIB
ADMINDUK serta
PENDAYAGUNAAN hasilnya
untuk pelayanan publik dan
Data Base
pembangunan sektor lain dan/atau
Informasi
Ps. 1
Pa Kependudukan
UU 23/2006

13
II. MAKNA ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
..... Lanjutan
Tertib administrasi kependudukan adalah kesadaran dari para
anggota masyarakat untuk melaporkan diri atas keberadaannya
maupun perubahan-perubahan atau kejadian peristiwa penting
kependudukan dan memiliki dokumen kependudukan serta
menggunakan sesuai peruntukannya.

Psl.3 UU Nomor 23 Tahun 2006 “Setiap penduduk wajib


melaporkan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang
dialami kepada instansi pelaksana dengan memenuhi persyaratan
yang diperlukan dalam pendaftaran penduduk dan pencatatan
sipil.”

14
II. MAKNA ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
..... Lanjutan

Dokumen kependudukan adalah dokumen


resmi yang diterbitkan oleh instansi
pelaksana yang mempunyai kekuatan
hukum sebagai alat bukti autentik yang
dihasilkan dari pelayanan pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil.

15
III. RUANG LINGKUP ADMINDUK
Dan Intisari UU No 23 Tahun 2006 (Adminduk)
PENDAFTARAN PENDUDUK PENCATATAN SIPIL

PENCATATAN ATAS
PENCATATAN ATAS PELAPORAN PERISTIWA
PELAPORAN PERISTIWA PENCATATAN PENTING
KEPENDUDUKAN BIODATA
• Kelahiran;
• Lahir mati;
• Penerbitan NIK
• Perkawinan;
• Perubahan alamat;
PEMUTAKHIRAN • Pembatalan Perkawinan;
• Pindah dlm Wil Indonesia
• Perceraian;
• Pindah Antar negara; BIODATA • Pembatalan Perceraian
• Penddk Pelintas batas; • Kematian;
• Pendataan Penduduk • Pengangkatan Anak;
Rentan Adminduk; • Pengakuan Anak;
• Pelaporan pddk yg tdk • Pengesahan anak;
mampu mengantar DATA/INFODUK
• Perubahan Nama;
sendiri • Perubahan Status Kewaganegaraan;
• Peristiwa Penting lainnya;
SIAK/ • Pelaporan pddk yg tdk mampu
SIMDUK melapor sendiri.

PENERBITAN Pemanfaatan data PENERBITAN AKTA/


NIK,KK,KTPel,Srt Ket Kpdkn utk pemerintahan &
PEMBUATAN CATATAN PINGGIR
pembangunan
Pengertian

Perbedaan mendasar antara administrasi kependudukan,


sistem administrasi kependudukan, pencatatan sipil dan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan dapat dilihat dari
pengertian keempatnya di bawah ini :
1. Administrasi Kependudukan
Adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam
penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran
penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi penduduk
serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan
pembangunan sektor lain.
2. Sistem Administrasi Kependudukan (SAK)
Merupakan jaringan pelayanan dan sarana informasi/komunikasi
data kependudukan bagi Pemerintah, Masyarakat dan Dunia
Usaha
17
Pengertian --lanjutan
3. Pencatatan Sipil
•Adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh
seseorang pada register catatan sipil oleh Instansi
Penyelenggara Pencatatan Sipil meliputi:
Kelahiran;
•Lahir mati;
•Perkawinan;
•Pembatalan Perkawinan;
•Perceraian;
•Pembatalan Perceraian
•Kematian;
•Pengangkatan Anak;
•Pengakuan Anak;
•Pengesahan anak;
•Perubahan Nama
4. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Adalah sistem informasi nasional untuk memfasilitasi pelayanan
penerbitan dokumen penduduk atau surat keterangan
kependudukan dan pengelolaan data hasil pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil dengan teknologi informasi dan
komunikasi 18
IV. SISTEM PENCATATAN SIPIL

1. Pengertian Sistem Pencatatan Sipil, Pencatatan Sipil dan Akta Catatan


Sipil adalah sebagai berikut :

Sistem Pencatatan Sipil


Sistem pencatatan sipil merupakan bagian dari sistem
pencatatan menyeluruh dalam sebuah negara, mencakup
segala bentuk pengaturan hukum, institusi dan teknik
pelaksanaan yang diperlukan untuk mewujudkan fungsi-
fungsi pencatatan sipil.

Pencatatan Sipil
Adalah proses pembuatan catatan peristiwa penting dalam
kehidupan seseorang pada register catatan sipil oleh Instansi
Penyelenggara Catatan Sipil sebagai dasar penerbitan
kutipan akta.
19
IV. SISTEM PENCATATAN SIPIL --lanjutan

Akta Catatan Sipil


Adalah dokumen yang diterbitkan oleh Instansi Pemerintah
yang menyelenggarakan pencatatan sipil (meliputi 5 jenis
yaitu akta kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian dan
pengakuan anak).

Register Akta Catatan Sipil


Adalah daftar yang memuat data otentik mengenai peristiwa
penting yang diterbitkan dan disahkan oleh Pejabat
berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku

20
IV. SISTEM PENCATATAN SIPIL --lanjutan

Kutipan Akta Catatan Sipil


Adalah kutipan data otentik yang dipetik sebagian dari
register akta yang diterbitkan dan disahkan oleh Pejabat
berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku

Salinan Akta Catatan Sipil


Adalah salinan data otentik dari seluruh dari register akta
yang diterbitkan dan disahkan oleh Pejabat berwenang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

21
IV. SISTEM PENCATATAN SIPIL --lanjutan

2. Cakupan pencatatan sipil


Pencatatan sipil di Indonesia meliputi pencatatan atas
peristiwa penting :

a. Kelahiran i. Perubahan Jenis Kelamin


b. Kematian j. Perubahan
kewarganegaraan
c. Perkawinan
d. Perceraian
e. Pengangkatan Anak
f. Pengakuan Anak
g. Pengesahan Anak
h. Perubahan Nama
22
IV. SISTEM PENCATATAN SIPIL --lanjutan

3. Prinsip pencatatan
Prinsip pencatatan atas peristiwa penting dimaksud
dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut :
a. Pencatatan Kelahiran, didasarkan atas surat keterangan
penolong/orang yang mengetahui persalinan. Untuk anak
yang tidak diketahui asal usulnya, pencatatan kelahiran
didasarkan atas berita acara penemuan dari kepolisian.
b. Pencatatan Kematian, didasarkan atas surat keterangan
kematian dari dokter/petugas kesehatan atau penetapan
Pengadilan
c. Pencatatan perkawinan, didasarkan atas surat keterangan
perkawinan dari Pemuka Agama.
d. Pencatatan perceraian, didasarkan atas keputusan
Pengadilan
23
IV. SISTEM PENCATATAN SIPIL --lanjutan

e. Pencatatan pengangkatan anak didasarkan atas penetapan


Pengadilan Negeri
f. Pencatatan pengakuan anak didasarkan atas surat
pengakuan ayah kandung yang disetujui oleh ibu kadung
g. Pencatatan pengesahan anak didasarkan atas pengesahan
perkawinan kedua orang tua kandung
h. Pencatatan perubahan nama didasarkan atas :
- Penetapan Pengadilan Negeri untuk perubahan nama
kecil

24
IV. SISTEM PENCATATAN SIPIL --lanjutan

i. Pencatatan perubahan jenis kelamin, didasarkan atas


penetapan Pengadilan
j. Pencatatan perubahan kewarganegaraan, didasarkan
keputusan Pengadilan
- Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM untuk
perubahan Kewarganegaraan ;

25
V. PROSES PENCATATAN SIPIL

1. Tahapan
Metode apapun yang digunakan, apakah dengan cara
manual atau menggunakan teknologi informasi, pencatatan
harus melalui tahapan :
- Pelaporan, yaitu penduduk yang bersangkutan datang untuk
melaporkan peristiwa penting yang dialaminya;
- Verifikasi, yaitu proses pencocokan data yang tertera dalam
dokumen persyaratan
- Validasi, yaitu proses pengujian kebenaran data yang tertera
dalam dokumen persyaratan
- Penerbitan akta

26
V. PROSES PENCATATAN SIPIL

2. Pemutakhiran

Pemutakhiran data catatan sipil dapat dilakukan dengan


3 (tiga) cara, yaitu :

a. Pencatatan baru, yaitu yang dilakukan atas dasar terjadinya


sebuah peristiwa penting yang dialami oleh penduduk

b. Perubahan akta
Perubahan akta dapat dilaksanakan atas permohonan
penduduk dengan atau tanpa penetapan pengadilan.

c. Pembatalan akta
Pembatalan akta dilakukan atas dasar penetapan
pengadilan karena ada kesalahan prosedur atau hukum
materiilnya
27
V. PROSES PENCATATAN SIPIL

3. Mekanisme
a. Prosedur
Prosedur pencatatan sipil dilaksanakan melalui :
- Desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota : bagi
pencatatan kelahiran WNI, kematian, dan perkawinan
- Kabupaten/Kota : bagi pencatatan kelahiran WNA, perceraian,
pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak,
perubahan nama, perubahan jenis kelamin, perubahan
kewarganegaraan
b. Persyaratan
Persyaratan pencatatan sipil pada dasarnya meliputi :
- Persyaratan inti, yang merupakan dasar dilaksanakannya
pencatatan, sebagaimana didalam prinsip pencatatan
- Persyaratan dokumen kependudukan lain, seperti KTP, KK, dan
lain-lain.
28
VI. AKTA CATATAN SIPIL

1. AKTA KELAHIRAN
Akta Kelahiran Umum
Adalah : Setiap kelahiran yang dilaporkan oleh orang
tuanya, keluarganya atau kuasanya selambat-lambatnya
60 (enam puluh) hari kerja sejak kelahirannya, sedangkan
untuk WNA batas usia kelahirannnya 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak kelahirannya.

Akta Kelahiran Terlambat


Adalah : Setiap kelahiran yang dilaporkan oleh orang
tuanya, keluarganya atau kuasanya melebihi 60 (enam
puluh) hari sejak kelahirannya, sedangkan untuk WNA
batas waktu kelahirannnya melebihi 30 (tiga puluh) hari
sejak kelahirannya.

29
VI. AKTA CATATAN SIPIL

1. AKTA KELAHIRAN
Penerbitan akta kelahiran dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil . Adapun persyaratan untuk membuat akta kelahiran adalah
sebagai berikut :
a. Surat keterangan lahir dari dokter/bidan/penolong kelahiran
Dalam hal persyaratan dimaksud tidak terpenuhi, pemohon
melampirkan SPTJM kebenaran data kelahiran;
b. akta nikah/kutipan akta perkawinan
Dalam hal persyaratan tidak terpenuhi, pemohon melampirkan
SPTJM kebenaran sebagai pasangan suami isteri;
c. KK dimana penduduk akan didaftarkan sebagai anggota keluarga;
d. KTP-el orang tua/wali/pelapor;
e. KTP-el 2 (dua) orang saksi;
f. Melampirkan Surat Kuasa bagi Pelapor bukan Orang Tua;
g. Melampirkan FC Ijasah atau Halaman Biodata buku Raport bagi usia
sekolah

30
VI. AKTA CATATAN SIPIL

1. AKTA KELAHIRAN
MANFAAT AKTA KELAHIRAN
1. Merupakan alat bukti paling kuat dalam menentukan kedudukan status
hukum seseorang;
2.Merupakan alat otentik yang mempunyai kekuatan hukum pembuktian
sempurna di depan hukum
3. Kegunaan khusus dari pada Akta Kelahiran antara lain sebagai berikut :
Untuk keperluan Sekolah;
Untuk keperluan masuk kerja / TNI / Polri / Karyawan lainnya;
Untuk mengurus paspor;
Untuk pengurusan KTP dan Kartu Keluarga;
Untuk menentukan status ahli waris;
Untuk pengurusan SBKRI dan ganti nama;
Untuk melangsungkan perkawinan, membuat Akta Perkawinan atau Akta
Perceraian;
Untuk ketertiban dan keteraturan sistem Administrasi Kependudukan.

31
AKTA KELAHIRAN

ad 1).Perspektif hak azasi manusia


Pasal 27 UU No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, antara lain mengatur bahwa
identitas diri setiap anak harus diberikan sejak
kelahirannya, dan identitas dimaksud dituangkan
dalam Akta Kelahiran.
Merujuk ketentuan Pasal 27 UU No.35 Tahun 2014
tersebut, maka setiap anak berhak memperoleh Akta
Kelahiran.
32
VIII. Lanjutan……

ad 2).Perspektif keperdataan.
Pasal 55 UU No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan,
menyebutkan bahwa asal-usul seorang anak hanya
dapat dibuktikan dengan akta kelahiran.
ad 3). Perspektif database kependudukan.
Akta Kelahiran merupakan input utama yang
mempengaruhi perubahan database kependudukan,
bersama-sama dengan pencatatan kematian dan
pendaftaran pindah datang.

33
VI. AKTA CATATAN SIPIL

2. AKTA KEMATIAN

PERSYARATAN
1. Surat Keterangan Kematian dari Rumah Sakit,
Puskesmas atau Visum Dokter ;
2. Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan ;
3. Fotocopy Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk
yang bersangkutan ;
4. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk Saksi 2 (dua)
orang;
5. Bagi WNA melampirkan Paspor, Surat Keterangan
Lapor Diri (SKLD) dari Kepolisian Republik Indonesia
dan Dokumen imigrasi;
34
VI. AKTA CATATAN SIPIL

2. AKTA KEMATIAN

MANFAAT
 Sebagai alat bukti yang sah, bahwa yang
bersangkutan telah meninggal dunia;
 Sebagai alat bukti ketidakhadiran ybs dalam
Perkawinan anak–anaknya di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil;
 Sebagai alat mengurus hal–hal yang berkenaan
dengan warisan yang di tinggalkan oleh yang
bersangkutan;

35
VI. AKTA CATATAN SIPIL

2. AKTA KEMATIAN

Diantara seluruh layanan Adminduk, Akta Kematian lah yg paling


sedikit diterbitkan oleh Disdukcapil. Penyebabnya karena
masyarakat umum merasa tdk memperoleh manfaat langsung,
toh orangnya juga sudh meninggal, kecuali bagi PNS, karyawan
atau masyarakat yg berkepentingan mencairkan uang duka,
asuransi atau uang pensiun. TAPI TAHUKAH ANDA bhw inilah
penyebab ketika gelaran PEMILU akan diselenggarakan muncul
protes mengapa ORANG SUDAH MENINGGAL masih didaftar
utk memilih..? muncul tudingan dan fitnah ke pihak
tertentu...PADAHAL penyebab sesunguhnya KITALAH
MASYARAKAT yg tdk melaporkan kematian tsb ke
DISDUKCAPIL.
36
VI. AKTA CATATAN SIPIL

3. AKTA PERKAWINAN
Berdasarkan
UNDANG-UNDANG Nomor 1 Tahun 1974
Tentang PERKAWINAN
Setiap perkawinan yang sah wajib dicatat pada Buku Induk
dan atau dilaporkan oleh yang bersangkutan atau kuasanya
kepada Dinas KepeAndudukan dan Pencatatan Sipil selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal sahnya perkawinan.
 
Perkawinan yang telah dilangsungkan oleh Pemuka agama
yang berwenang selain Islam dicatatkan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal perkawinan, dengan melampirkan data
dan persyaratan sebagai berikut :

37
VI. AKTA CATATAN SIPIL

3. AKTA PERKAWINAN
a. Bukti pemberkatan/pengesahan perkawinan dari pemuka
agama ;
b. Akta kelahiran yang bersangkutan ;
c. Surat Keterangan / Pengantar dari Kelurahan/Desa ;
d. Fotocopy Kartu Keluarga dengan memperlihatkan aslinya ;
e. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk kedua mempelai dengan
memperlihatkan aslinya ;
f. Kutipan akta perceraian bagi yang pernah kawin ;
g. Kutipan akta kematian bagi yang pernah kawin yang salah
satunya meninggal ;
h. Izin dari orang tua bagi mempelai yang berusia di bawah usia
21 (dua puluh satu) tahun ;
i. Izin dari Pengadilan Negeri bagi calon mempelai di bawah 21
(dua puluh satu) tahun apabila tidak mendapat persetujuan orang tua ;

38
VI. AKTA CATATAN SIPIL

3. AKTA PERKAWINAN
j. Izin dari Pengadilan Negeri apabila Calon mempelai di bawah umur 19
(sembilan belas) tahun bagi pria 16 (enam belas) tahun bagi wanita ;
k. Surat Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap bila ada sanggahan ;
l. Izin Pengadilan Negeri bila ingin kawin lebih dari satu isteri ;
m. Kutipan akta kelahiran anak yang akan diakui / disahkan dalam
perkawinan ;
n.Bagi mempelai yang berlainan wilayah dilengkapi hasil pengumuman

yang menyatakan tidak ada sanggahan dari Dinas Kependudukan


dan Pencatatan Sipil setempat ;
o.Perjanjian perkawinan apabila kedua mempelai menghendaki dan
harus disahkan oleh pegawai Pencatat pada;
p. Pas foto berdampingan ukuran 4 x 6 cm sebanyak 6 (enam) lembar;
q.Dua orang saksi yang memenuhi persyaratan ;

39
VI. AKTA CATATAN SIPIL

3. AKTA PERKAWINAN
r. Bagi anggota TNI / POLRI harus ada izin dari Komandan/ Kepala ;
s.Bagi Warga Negara Asing, melampirkan Paspor, Visa, Dokumen
Imigrasi, surat izin dari Kedutaan Besar / Perwakilan Negara /
Konsulat Jenderal negara Asing dan Rekomendasi dari Departemen Luar
Negeri Cq. Dirjen Protokol Konsuler apabila Negara asing tidak
mempunyai perwakilan di Jakarta.

MANFAAT
 Sebagai alat bukti bahwa yang bersangkutan telah melakukan
perkawinan yang sah menurut perundang undangan;
 Untuk mengurusan Akta Kelahiran;
 Untuk mengajukan gugatan perceraian di pengadilan;
 Untuk mengurus Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak;
 Untuk menentukan status Ahli Waris dan lain – lain.

40
VI. AKTA CATATAN SIPIL

4. AKTA PERCERAIAN
PERSYARATAN :
1.Penetapan Pengadilan Negeri/Pengadilan
Tinggi/Mahkamah Agung
2. Asli Akta Perkawinan
3.Fotocopy Kartu Keluarga (KK) / Kartu Tanda
Penduduk (KTP)
4. Paspor (bagi WNA)
5.Surat Tanda Melapor Diri (STMD) dari Kepolisian
(bagi WNA)
6. SKK dari Imigrasi (bagi WNA)
7. Surat dari Kedutaan/Konsul/Perwakilan Negara

41
VI. AKTA CATATAN SIPIL

4. AKTA PERCERAIAN
MANFAAT
 Sebagai alat bukti yang sah, bahwa yang
bersangkutan telah melangsungkan perceraian;
 Sebagai persyaratan untuk melakukan suatu
perkawinan lagi;
 Untuk mengurus hak–hak yang timbul sebagai
akibat adanya perceraian.

42
VII. DOKUMEN PENDAFTARAN PENDUDUK

KTP ELEKTRONIK

43
VII. DOKUMEN PENDAFTARAN PENDUDUK

KARTU IDENTITAS ANAK

44
KARTU IDENTITAS ANAK

Kartu Identitas Anak yang selanjutnya disingkat menjadi KIA


adalah identitas resmi anak sebagai bukti diri anak yang berusia
kurang dari 17 tahun dan belum menikah yang diterbitkan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota.
Sesuai Pasal 2 Permendagri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu
Identitas Anak, Pemerintah menerbitkan KIA bertujuan untuk
meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik
serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan
hak konstitusional warga negara.
ada dua jenis Kartu Identitas Anak (KIA), yakni :
1) Kartu Identitas Anak (KIA) untuk anak yang berusia 0 sampai
dengan 5 tahun;
2) Kartu Identitas Anak (KIA) untuk anak yang berusia 5 sampai
dengan 17 tahun.

45
KARTU IDENTITAS ANAK

Syarat penerbitan Kartu Identitas Anak, adalah sebagai berikut:


1. Bagi anak yang baru lahir KIA akan diterbitkan bersamaan dengan
penerbitan Akte kelahiran
2. Bagi anak yang belum berusia 5 tahun tetapi belum memiliki KIA
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. fotocopy kutipan akta kelahiran dan menunjukan kutipan akta
kelahiran aslinya;
b. KK asli orang tua/Wali;dan
c. KTP asli kedua orang tuanya/wali.
3. Bagi anak yang telah berusia 5 tahun tetapi belum memiliki KIA
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. fotocopy kutipan akta kelahiran dan menunjukan kutipan akta
kelahiran aslinya;
b. KK asli orang tua/Wali;
c. KTP asli kedua orang tuanya/wali; dan
d. pas foto Anak berwarna ukuran 2 x 3 sebanyak 2 (dua) lembar.
46
KARTU IDENTITAS ANAK

7 Manfaat tujuan KIA anak antara lain adalah sebagai


berikut :

Sebagai bentuk pemenuhan hak anak.


Untuk persyaratan mendaftar sekolah.
Untuk keperluan lain yang membutuhkan bukti diri si
anak contohnya untuk data identitas membuka tabungan
atau menabung di bank.
Untuk mendaftar BPJS.
Proses identifikasi jenazah dengan korban anak-anak
dan juga untuk mengurus klaim santunan kematian.
Pembuatan dokumen keimigrasian.
Mencegah terjadinya perdagangan anak
47
KARTU KELUARGA

Berdasarkan Permendagri nomor 118 tahun 2017


tentang Blangko Kartu Keluarga, Register Dan Kutipan
Akta Pencatatan Sipil untuk spesifikasi blangko dan
Formulasi kalimat kartu keluarga mengalami perubahan.
Di dalam KK model baru ini akan ada penambahan
kolom informasi data anggota keluarga. Untuk Kartu
Keluarga model lama masih berisi 15 kolom, tapi dengan
adanya peraturan format baru tersebut diberlakukan, KK
akan berubah menjadi 17 kolom. 2 kolom tambahan
tersebut adalah keterangan Golongan Darah dan
Tanggal Perkawinan.

48
KARTU KELUARGA

Kolom Gol. Darah terisi


Perkawinan Tercatat
Tgl. Perkawinan terisi

Kolom Gol. Darah “TIDAK


TAHU”
“Perkawinan Tidak Tercatat”
Tgl. Perkawinan terisi “-”

49
KARTU KELUARGA

Penerapan informasi golongan darah di dalam Kartu Keluarga


dalam rangka mendukung pelayanan publik di berbagai bidang
seperti bidang kesehatan. Selain itu juga sebagai pengetahuan
masyarakat tentang golongan darah baik secara pribadi maupun
anggota keluarga yg lain.
Persyaratan lampiran FC surat nikah/akta perkawinan bertujuan
untuk menjelaskan status pernikahan anggota keluarga yang
berstatus 'kawin', apakah ‘kawin tercatat’ secara hukum negara,
atau hanya menikah siri dan sah secara agama atau ‘kawin tidak
tercatat’. Bagi yang menikah secara hukum negara, tanggal yang
tercantum di Kartu Keluarga adalah tanggal yang ada pada akta
nikah terbitan Kementerian Agama (Kemenag) atau Akta
Perkawinan terbitan Disdukcapil. Sedangkan bagi yang menikah siri
atau menikah secara agama, di kolom isian tanggal perkawinan
tidak diisi/tanda “-“ dan status perkawinannya ‘kawin tidak tercatat’.

50

Anda mungkin juga menyukai