Anda di halaman 1dari 36

Oleh:

BAMBANG EKO BROTO HARI UTOMO


Dokter Utama
Yogyakarta
2017
PENDAHULUAN
 Tulisan ilmiah
 Buah pikiran atau hasil penelitian penulisnya
 Bahasa yang mudah dimengerti (tdk dpt
disalahtafsirkan atau berarti ganda, dan bukan bahasa
kesusasteraan.
 Sebaiknya tepat (accurate); singkat (brief); jelas (clear)
 Bermakna (significant)  sumbangan berarti, baru
untuk perkembangan ilmu (bukan yang sudah lama
diterima umum)  penelusuran kepustakaan.
 Taat asas (consistent) dari awal sampai akhir  cara,
tanda dan istilah.
Pengertian dan istilah
 Ilmu adalah pengetahuan bersistem yang diperoleh melalui
penerapan metode ilmiah.
 Metode ilmiah adalah kerangka berpikir logis yang
terjabarkan menjadi langkah kerja yang relevan dengan
hakekat masalah yang akan diselesaikan.
 Karya tulis ilmiah adalah hasil pemikiran dan atau
penelitian yang ditulis berdasarkan metode ilmiah.
 Penelitian adalah kegiatan mengungkap hakekat masalah
dan pemecahan dengan metode ilmiah.
 Peneliti adalah seorang yang melakukan kegiatan untuk
mengungkapkan hakekat masalah, pemecahannya dengan
metode ilmiah yang dilakukan sendiri secara bebas dan
objektif
Istilah bagian dari penulisan karya
tulis ilmiah
 Bagian awal / pendahuluan / bagian umum terdiri
atas:
 Halaman judul
 Prakata
 Daftar Isi
 Daftar gambar atau ilustrasi
 Kata-kata kunci
 Instisari
Istilah bagian dari penulisan karya
tulis ilmiah
 Bagian utama atau naskah utama, batang tubuh terdiri
atas:
 Pengantar
 Tinjauan pustaka
 Hipotesis
 Bahan
 Cara
 Hasil dan analisis
 Pembahasan
 Kesimpulan
 Saran
 Rekomendasi
 Ringkasan
Istilah bagian dari penulisan karya
tulis ilmiah
 Bagian akhir / penutup terdiri atas:
 Daftar pustaka (kepustakaan, bahan bacaan, daftar
rujukan, daftar acuan)
 Tambahan / lampiran
 Penunjuk / index.
Bentuk umum KTI
 Tulisan yang akan disampaikan dengan tata tulis yang biasa
digunakan oleh berkala atau pertemuan ilmiah atau
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
 Bagian KTI umumnya 3 bagian yaitu bagian awal; bagian
utama; bagian akhir. Tiap bagian bisa dibagi lagi sesuai
panjang tulisan.
 Panjang tulisan tidak diatur secara khusus, namun
kebiasaan bila menulis untuk berkala antara 5 – 20
halaman; skripsi tidak lebih dari 100 halaman; disertasi
lebih dari 100 halaman.
 Bantuk atau format akan berbeda-beda, tergantung
ketentuan lembaga yang akan menerima tulisan.
Tema tulisan sebagai contoh di
bidang kedokteran
 Studi kepustakaan ( klinik; lapangan; laboratorium)
 Studi klinik (sejarah; diagnosis; terapi; kasus;
rehabilitasi; pencegahan; epidemiologi; atau
kombinasi)
 Studi klinik eksperimental (diagnosis; terapi;
rehabilitasi; etiologi; patologi; patogenesis)
 Studi lapangan (sosial; epidemiologi; statistik)
 Studi laboratorium (genetika; biokimia; histologi;
anatomi; embriologi; patologi klinik; dan lain-lain)
Jenis tulisan dan sumber pustaka
 Laporan kasus
 Referat (tinjauan pustaka; studi kepustakaan)
 Monografi
 Buku
 Kumpulan naskah ilmiah
 Surat untuk redaksi
 Laporan penelitian (berkala / untuk memperoleh
derajat pendidikan
Persiapan menulis
 Bahan bacaan bersumber primer (tulisan asli; artikel dalam
berkala atau majalah); sumber sekunder (tinjauan pustaka
yang diambil tidak dari tulisan aslinya); sumber tersier (hal
yang sudah baku diambil dari text book)
 Menurut Prof. Dr. Teuku Jacob, MS, MD (1980) jumlah
bahan bacaan:
 Referat sekurangnya 5 bacaan
 Surat untuk redaksi sampai 5 bacaan
 Tulisan ilmiah asli 10 – 15 bacaan
 Tesis atau disertasi 40-60 bacaan; kini rata-rata 100-150
bacaan
Laporan kasus
 Adalah jenis laporan ilmiah atas kasus sulit atau
jarang. Muatannya adalah
 Pendahuluan
 Tinjauan pustaka
 Laporan kasusnya  singkat, lengkap, mengungkap
kesulitan kasusnya,tindakan yang dilakukan,
kegagalannya atau keberhasilannya.
 Diskusi / pembicaraan / bahasan
 Kesimpulan
 Daftar pustaka.
Referat
 Adalah tulisan ilmiah yang memuat uraian masalah
disusun dalam bentuk cerita (narration) tersusun
dalam paragraf dan setiap paragraf memuat satu
persoalan. Referat memuat:
 Pendahuluan
 Tinjauan pustaka
 Pembicaraan sesuai topik / masalah yang diajukan
diramu dengan pendapat / argumentasi sendiri yang
relevan
 Kesimpulan
 Daftar pustaka
Monograf
 Karya tulis ilmiah besar membahas satu persoalan
atau masalah tertentu berupa tulisan ilmiah asli,
tinjauan pustaka, atau textbook lanjut.
Buku
 Dimaksud adalah buku ajar tulisan ilmiah dalam
bentuk buku suatu bidang pelajaran tertentu dengan
gambaran singkat dan tepat. Isi pelajaran sebagai
permulaan untuk mengenal ilmu untuk
dikembangkan lebih lanjut.
Surat untuk redaksi
 Adalah tulisan ilmiah memuat pertanyaan, sanggahan,
tanggapan atau ketiganya mengenai artikel yang
pernah dimuat di dalam majalah ilmiah. Dapat ditulis
tanpa daftar pustaka
Laporan penelitian untuk berkala
atau pertemuan ilmiah
 Syarat penulisan mengikuti tata cara penulisan berkala
dalam bentuk petunjuk penulisan. Penulis harus
mengikuti petunjuk tersebut agar tidak dikembalikan.
 Jangan memasukkan tulisan yang pernah diterbitkan
berkala lain.
Teknis Penulisan
 Halaman Judul. Judul yang baik harus menunjukkan
maksud dan tujuan dengan tepat. Ditulis lengkap tapi
sesingkat mungkin. Umumnya terdiri atas 6 – 10 kata
atau tidak lebih dari tiga baris.
 Logo  Pemkot Yogyakarta
 Pemkot – Instanasi – Yogyakarta – Tahun Penulisan
Halaman pengesahan
 Karya Tulis Ilmiah sebaiknya dimintakan pengesahan
dari Kepala Instansinya
 Disebutkan Judul dan ditulis oleh siapa dengan tujuan
apa.
 Disyahkan di kota mana, tanggal, bulan tahun.
 Nama / NIP Kepala Instansi
 Cap.
Prakata
 Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait
dalam penulisan ilmiah.
Daftar isi
 Bagian utama dibagi dalam beberapa bab, pasal, ayat.
 I…………………..bab dengan angka Romawi
A………………
1.
a.
(1)………………
Daftar isi
 Ada yang dengan penulisan:
 1…….
1.1……………..
1.2……………
1.2.1…………
1.2.2……………..dan seterusnya.
Halaman bagian umum dengan Romawi kecil:
i,ii,iii,iv,v,vi…..dan seterusnya. Bagian utama diberi
angka 1, 2, 3, 4 ……dan seterusnya
Daftar tabel
 Ditulis berdasarkan nomor tabel, judul, dan halaman
tempat tabel diletakkan
Daftar gambar
 Jika satu tulisan banyak grafik, gambar, foto, diagram,
maka disediakan halaman khusus.
Intisari
 Adalah gambaran umum terntang hasil penulisan dan
kesimpulan terutama disediakan untuk pembaca yang
tidak mempunyai waktu cukup untuk membaca
seluruh naskah ilmiah. Tapi pembaca cukup
menerima informasi bahwa berminat membaca
naskah lengkapnya. Intisari dianjurkan tidak lebih
dari 250 kata.
Pengantar
 Umumnya disebutkan sebagai Pendahuluan berisi
alasan dan tujuan penulisan. Dikemukakan latar
belakang permasalahannya dari kepustakaan atau
peneliti terdahulu, baik laporan ilmiah, seminar,
diskusi ilmiah atau pertemuan ilmiah, pengalaman
pribadi. Rumusan masalah menyangkut : mengapa
masalah menarik, bukti bahwa masalah belum ada
jawabannya, masalah berhubungan dengan masalah
yang lebih besar.
Tinjauan pustaka
 Tinjauan diolah sehingga sampai pada masalah.
 Landasan teori tidak berbobot bila bahan bacaan
hanya sedikit.
Bahan dan cara
 Untuk karya tulis penelitian dikemukakan bahan
penelitian dan cara penelitiannya. Analisis data dan
cara penerimaan hipotesis atau menolak hipotesis.
 Dikemukakan subjek penelitian, variabel, alat
pengambil data, rancangan penelitian
Hasil dan interpretasi hasil
 Bila karya tulis ilmiah berupa penelitian, maka
dikemukakan hasil dan interpretasinya untuk dapat
dibicarakan di dalam bab pembahasan atau diskusi.
Bila sudah cukup, maka dapat dibuat kesimpulan,
saran, dan ringkasan atau rangkuman.
Daftar pustaka
 Menurut sistem tahun (sistem Harvard): nama
penulis, tahun, judul, jilid, edisi, nama penerbit,
tempat diterbitkan.
 Contoh: Jacob,T. 1990. Anthropologi Ragawi I, Edisi 7,
Yidhistira, Yogyakarta.
 Boleh menggunakan sistem lain.
Menyiapkan naskah
 Tata cara penulisan dengan bahasa tulis untuk
melukiskan, memaparkan, membicarakan,
menceriterakan gagasan atau hasil penelitian ilmiah
kepada pembaca. Ditulis kalimat yang tidak
membingungkan pembaca, memenuhi syarat khusus,
taat asas.
 Bahasa keilmuan lebih berkomunikasi dengan pikiran.
Maka dipakai Bahasa yang baik dan benar.
Cara menulis naskah
 Diketik dengan kertas HVS 80 gram ukuran kuarto.
 Diketik dalam spasi 2 tidak bolak balik.
 Nomor halaman bagian awal dengan huruf Romawi
kecil di bawah tengah, dan bagian umum di tepi kanan
atas.
 Judul dalam huruf besar ditengah, umumnya
digunakan untuk kepala bab. Subjudul dengan huruf
pertamanya huruf besar, ditengah.
Bahasa
 Menggunakan bahasa Indonesia berdasarkan sisten
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
 Kalimat sebaiknya selalu berdasarkan Subjek,
Predikat, dan Objek. Tidak boleh kata sambung
diletakkan di depan kalimat.
Paragraf
 Paragraf hanya boleh mengadung satu tema, sehingga
seluruh tulisan menjadi lengkap, jelas, ringkas,
meyakinkan, dan tepat.
Tanda baca
 Titik
 Koma
 Tanda hubung
 Tanda kurung
 Tanda tanya
 Tanda seru
 Penulis sebaiknya membeli buku EYD yang mudah
didapat di toko buku.
Sumber Presentasi ini
 Petunjuk Penulisan Kedokteran dan Kesehatan
tulisan:
 Prof. Dr. dr. Soenarto Sastrowijoto, SpTHT
 Bimbingan Menulis Skripsi Thesis tulisan:
 Prof. Drs. Sutrisno Hadi, M.A.
Semoga Sukses

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai