Anda di halaman 1dari 22

Avian Influnza merupakan penyakit yang

ditularkan dari unggas ke manusia, yang


disebabkan oleh virus influenza tipe A. Avian
influenza termasuk dalam kompetensi dokter
tingkat 3B Gawat Darurat yaitu memberikan
terapi pertama atau pendahuluan pada pasien
kegawatdaruratan, mencegah keparahan,
serta merujuk pasien.
1. Definisi Avian influenza
2. Epidemiologi Avian influenza
3. Etiologi Avian influenza
4. Penegakan diagnosis avian influenza
5. Diagnosis banding Avian Influenza
6. Terapi Avian Influenza
7. Komlikasi dari Avian Influenza
8. Rehabilitasi Avian Influenza
9. Prognosis Avian Influenza
10. Edukasi pada pasien dengan Avian Influenza
1. Bagi Penulis

2. Bagi institusi

3. Bagi masyarakat
Avian Influenza atau flu burung merupakan
penyakit yang disebabkan oleh virus influeza
tipe A yang mengenai unggas dan kemudian
ditularkan kepada manusia pada saat
bersentuhan dengan unggas yang telah
terinfeksi oleh virus influenza tipe A.
1. 2003 – 2012:
hongkong 18 orang (6 Meninggal)
rusia 149 kasus
china 1141 kasus
indonesia 261 kasus
2. Who 2013: 646 kasus (384 meninggal)
3. Kemenkes: 59,20% kasus indonesia
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
Fisik Penunjang
Gambaran Avian Influenza Salesma
Awal serangan mendadak Lebih lengkap
Deman Suhu biasanya dimulai Tidak umum kenaikan
dari 38˚C - 40˚C hanya 0,5˚C

Nyeri otot Sangat umum Tidak umum

Nyeri sendi Sangat umum Tidak umum

Tidak suka makan Umum Tidak umum

Sakit kepala Sangat umum Ringan tidak umum


Gambaran Avian Influenza Salesma
Batuk kering Umum parah Ringan sampai
sedang

Tidak enak badan Sangat Ringan


(malaise)
Capai, lemah Lebih umum dari Sangat ringan
salesma berlangsung Berlangsung pendek
2-3 mnggu
Ketidak nyamanan Umum parah Ringan sampai sedang
dada
Hidung tersumbat Kadang – kadang Umum
nyeri
Bersin Kadang – kadang Umum
Nyeri tenggorok Kadang – kadang Umum
1. Non farmakologi
Istirahat, peningkatan daya tahan atau
imunitas tubuh, menggunakan alat
pelindung saat bersentuhan dengan unggas
pada kelompok yang beresiko tinggi. pasien
dengan probabel dan konfirmasi avian
influenza dirawat diruang isolasi.
2. Farmakologi
 Amantadin dan rimantadin degan dosis 2 X / hari
100 mg atau 5 mg / kg BB selama 3 -5 hari.
 Zanamivir (Relenza) dengan dosis 10 mg 2 X /
hari selama 5 hari dan oseltamivir (Tami-flu)
dengan dosis 2 X 75 mg selama 1 minggu.
1. Encephalitis atau ensephalopati

2. Guillain – Barre Syndrome (GBS)

3. Infeksi saluran pernpasan akut (ISPA)


Sebagai upaya pencegahan dapat
direkomendasiksn untuk orang – orang yang
mempunyai resiko tinggi yang dikarenakan
akibat kontak langsung dengan unggas atau
orang yang terinfeksi, dapat diberikan terapi
profilaksis dengan 75 mg oseltamivir sekali
sehari, selama 7 – 10 hari
Avian influenza memiliki prognosis yang baik
apabila tidak disertai dengan penyakit
penyerta atau komplikasi – komplikasi yang
dapat timbul yang di karenakan oleh avian
influenza
1. Bagi masyarakat
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar,
tidak menyentuh unggas yang sakit tanpa
menggunakan alat pelindung diri.
2. Bagi petugas kesehatan
Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat
menangani pasien yang terdiagnosis terkena
penyakit avian influenza
1. Avian influenza merupakan penyakit yang
disebabkan oleh influenza tipe A
2. hh
3. Penyakit ini diakibatkan oleh karena kontak
langsung unggas dengan manusia
4. Diagnosis dapat ditegakan dengan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
5. Diagnosis banding dari avian influenza ialah
salesma
6. Terapi yang dapat dilakukan ialah
farmakoterapi (amantadin, rimantadin,
osektamivir, dan zanamivir) dan non
farmakoterapi (peningkatan daya tahan
tubuh serta menggunakan alat pelindung
diri.
7. Komlikasi yang dapat terjadi ialah
pneumonia, ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut), Trakeobronkitis, Perikarditis,
Ensefalitis, dan Guillain- Barre syndrome.
8. Rehabilitasi terapi profilaksis deosis ngan 75
mg oseltamivir sekali sehari, selama 7 – 10
hari
9. Prognosis baik apabila tanpa komplikasi
10. Edukasi dengan cara menjaga kebersihan
lingkungan sekitar, menggunakan alat
pelindung diri ketika bersentuhan dengan
unggas yang sakit maupun yang tidak sakit
1. Bagi penulis
perlunya tambahan wawasan tentang
penyakit avian influenza
2. Petugas kesehatan
menggunakan alat pelindung diri ketika
menangani pasien dengan avian influenza
3. Masyarakat herus memiliki kesadaran akan
kebersihan diri dan deteksi dini gejalanya.

Anda mungkin juga menyukai