Anda di halaman 1dari 21

BUNGA

MAJEMUK

FITRIA OKTIANA (18032054)

HANIN NADIA SABAR (18032056)


Bunga majemuk adalah
serangkaian atau sekelompok
bunga yang tersusun dengan
sistem percabangan tertentu
pada sebuah sumbu yang
mendukung bunga
Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu :

1. Pedunculus (ibu tangkai) ; bagian yang merupakan terusan


dari batang atau cabang yang mendukung perbungaan.
2. Pedicellus (tangkai bunga) ; yaitu cabang ibu tangkai yang
mendukung bunganya.
3. Receptaculum (dasar bunga) ; yaitu ujung tangkai bunga,
yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.

4. Rachis (rakis) ; yaitu perpanjangan dari ibu tangkai bunga.


5. Bractea (daun-daun pelindung) ; yaitu bagian-bagian serupa
daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai
atau tangkai bunganya
6. Bracteola (daun tangkai) ; yaitu satu atau dua daun kecil
yang terdapat pada tangkai bunga.
A. Bunga Majemuk Tak Terbatas (Rasemosa)

Ciri-ciri bunga majemuk tak terbatas, yaitu :


1. Sumbu utama (rakis) biasanya panjang dan tidak
mempunyai bunga pada ujungnya
2. Dalam pertumbuhannya sumbu utama berturut
membentuk cabang-cabang (sumbu sekunder dari
pangkal ke ujung atau dari bawah ke atas)
3. Jumlah sumbu sekunder yang terbentuk pada sumbu
utama biasanya tidak terbatas atau banyak
4. Sumbu utama biasanya lebih panjang dari sumbu
sekunder
5. Mekar bunga dari bawah ke atas atau mendekati ujung
sumbu utama karena sumbu sekunder terbentuk dari
pangkal ke ujung
6. Bunga yang paling tua (lebih dulu mekar) terletak paling
bawah atau jauh dari ujung sumbu utama sedangkan
bunga yang paling muda pada ujung sumbu utama
(susunan acropetal)
Bunga majemuk dibedakan atas :

1. Ibu tangkai tidak bercabang cabang sehingga bunga langsung


terdapat pada ibu tangkainya

Yang termasuk golongan ini adalah…


a. Tandan (racemus atau botrys)

Contohnya pada kembang merak (Caesalpinia pulcherima)


b. Bulir (spica) c. Untai atau bunga lada (amentum)

Seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai. Seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya
mendukung bunga-bunga yang berkelamin
Contohnya pada bunga jarong (Stachytarpheta tunggal, dan runtuh seluruhnya (bunga
jamaicensis Vahl.) majemuk yang mendukung bunga jantan, yang
betina menjadi buah)

Contohnya pada sirih (Piper betle L.)


d. Tongkol (spadix) e. Payung (umbella)

Seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan Suatu bunga majemuk tak terbatas yang dari ujung
seringkali berdaging. ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang
sama panjangnya.
Contohnya pada jagung (Zea mays L.) tetapi hanya
pada bunga betina Contohnya pada Tanaman Adas (Foeniculum
vulgare)
f. Cawan (corimbus atau athodium) g. Bongkol atau capitulum

Suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya Bunga Bongkol (capitulum), suatu bunga majemuk yang
lalu melebar dan merata, sehingga mencapai menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun
bentuk seperti cawan (ada pula kalanya tidak pembalut dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak,
begitu lebar dan rata, sehingga bentuk cawan sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk bola.
tidak begitu nyata), dan pada bagian itulah
tersusun bunga-bunganya. Contohnya pada putri malu (Mimosa pudica)

Contohnya pada bunga Matahari (Helianthus


annuus)
h. Periuk atau hipanthodium

Dapat dibedakan dalam 2 bentuk, yaitu :

1) Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai


bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya
terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi
sehingga tercapai bentuk bulat atau silinder.
Contohnya nangka (Artocarpus heterophylum)

2) Ujung ibu tangkai menebal,berdaging, membentuk


badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-
bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat
di dalam periuk tadi dan sama sekali tak tampak dari
luar. Contohnya awar-awar (Ficus septica Burm.)
Ujung ibu tangkai menebal,berdaging, membentuk badan yang
menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya
terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi dan sama
sekali tak tampak dari luar. Contohnya awar-awar (Ficus septica
Burm.)
B. Bunga Majemuk Terbatas (simosa)

Ciri-ciri bunga majemuk adalah :


1. Pada ujung sumbu utama selalu terdapat sebuah
kuncup bunga yang menyebabkan sumbu utama tidak
dapat tumbuh terus.
2. Bunga pada ujung sumbu utama akan mekar lebih
dahulu dari pada bunga-bunga lain. Mekar bunga
berturut dari ujung sumbu utama hingga ke bawah.
3. Sumbu utama biasanya lebih pendek dari pada
sumbu sekunder, karena tumbuhnya lambat dan
cepat berhenti.
4. Sumbu utama membentuk sumbu sekunder hanya
sedikit karena tumbuhnya terbatas.
5. Cara sumbu utama bercabang tidak berbeda dengan
sumbu utama
Menurut jumlah atau sifat cabangnya, bunga majemuk Berbatas
dibedakan atas:
1. Monochasial 2. Dichasial
jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang, jika dari ibu tangkai keluar dua cabang
kadang dua cabang tetapi tidak pernah yang berhadapan.
berhadapan, dan yang satu lebih besar
daripada yang lainnya. Contohya pada Bunga Labiatae.

Contohnya pada Bunga Kapas (Gossypium sp.)


3. Pleiochasial
jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu
tempat yang sama tingginya.

Contohnya pada Bunga Oleander (Netrium oleander L.).


Bentuk gubahan bunga pada bunga majemuk terbatas, yaitu:

1. Anak Payung Menggarpu (dichasium)


Pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga, di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya,
masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya.
Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya.

Misalnya Bunga Melati (Jasminum sumbac Ait.).


2. Bunga Tangga atau Bunga Becabang Seling (cincinnus)

yaitu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya becabang, tetapi setiap kali
bercabang hanya berbentuk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kiri
dan ke kanan.

Misalnya pada Bunga Buntut Tikus (Helitropium indicus L.)


3. Bunga Sekerup (bostryx)

Ibu tangkai bercabang-cabang, tetapi setiap kali bercabang juga hanya terbentuk satu cabang,
yang semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan dan cabang yang satu berturut-turut
membentuk sudut 90, sehingga jika kita mengikuti arah percabangan kita akan mengadakan
gerakan seperti sekerup atau spiral.

Misalnya pada Bunga Kenari (Canarium commune L.).


4. Bunga Sabit (drepanium)

Seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada satu bidang,
hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit.

Misalnya pada tumbuhan suku Juncaceae.


5. Bunga Kipas (rhipidium)

Seperti bunga becabang seling, semua percabangan terletak pada satu bidang dan cabang tidak sama
panjang, sehingga semua bunga pada bunga majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya .

Misalnya pada tumbuhan suku Iridacea.


C. Bunga Majemuk Campuran ( Infloreresscentia mixta)

Bunga majemuk ini memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk terbatas maupun sifat
majemuk tak terbatas, sehingga bagian-bagiannya tidak mengikuti pola perkembangan yang
seragam

Pada Bunga Soka (Ixora paludosa Kurz.) seluruhnya


merupakan suatu malai rata tetapi bagian-bagiannya
berupa anak payung menggarpu.
Bagian bunga yang bersifat seperti daun.

1. Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya
muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
2. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai
bunga.
3. Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, yang seringkali menyelubungi
seluruh bunga majemuk waktu belum mekar.
4. Daun-daun pembalut (bractea involucralis, involucrum), yaitu sejumlah daun-daun
pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran.
5. Kelopak tambahan (epicalyx), yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau,
tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak.

Anda mungkin juga menyukai