Anda di halaman 1dari 83

KEHAMILAN,PERSALINAN

DAN NIFAS NORMAL


KEHAMILAN
NORMAL
PERUBAHAN ANATOMI
DAN FISIOLOGIS PADA
PEREMPUAN HAMIL
SISTEM REPRODUKSI

• UTERUS

Uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil


konsepsi.

Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel – sel


otot. Dan bersamaan dengan itu terjadi akumulasi jaringan ikat
dan elastik terutama pada jaringan otot luar  meningkatnya
kekuatan dinding uterus.

Dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron


Pada awal kehamilan uterus berbentuk seperti aslinya , seiring
dengan perkembangan kehamilan  fundus dan korpus akan
membulat dan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12
mgg.

Setelah 12 mgg  keluar dari rongga pelvis

Pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi kearah kanan,


dekstrorotasi  rektosigmoid di sebelah kiri.

Pada trimester terakhir isthmus akan berubah menjadi segmen


bawah uterus.
• SERVIKS

Serviks  lunak dan kebiruan

Didominasi oleh jaringan ikat fibrosa.

Akan mengalami remodelling  agar uterus mempertahankan


kehamilan sampai aterm dan proses destruksi serviks yang
membuatnya berdilatasi untuk memfasilitasi persalinan.

• OVARIUM

Proses ovulasi akan terhenti dan pematangan folikel baru tertunda

Peran belum diketahui secara menyeluruh, mempunyai efek terhadap


proses biokimia serviks dan kontraksimiometrium.
VAGINA DAN PERINEUM

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia.

Tanda – tanda keunguan pada vagina  tanda Chadwick

Dinding vagina  meningkatnya ketebalan mukosa

 mengendornya jaringan ikat

 hipertrofi otot polos

Untuk persiapan peregangan pada saat persalinan.


KULIT

Akan tampak striae gravidarum  Primigravida kemerahan

 Multigravida putih

Linea alba  Linea nigra

Muncul di wajah Chloasma atau melasma gravidarum


PAYUDARA
Payudara pada awal kehamilan menjadi lebih lunak
Bulan kedua akan bertambah ukuran dan vena- vena makin
tampak, putting makin besar dan kehitaman.
Setelah bulan pertama  kolostrum
Meskipun dapat dikeluarkan tetapi blm dapat diproduksi 
prolactin inhibiting hormone

Setelah persalinan estrogen dan progesteron   prolaktin


meningkat  produksi ASI
Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak berhubungan
dengan banyaknya ASI yang dihasilkan.
PERUBAHAN METABOLIK

Kategori IMT Rekomendasi (kg)


Rendah < 19,8 12,5 - 18
Normal 19,8 - 26 11,5 -16
Tinggi 26 - 29 7 – 11,5
Obesitas >29 > 7
Gemelli 16 – 20,5
Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu mempunyai kadar protein
yang lebih tinggi  kebutuhan protein per hari 51 gr

Kehamilan normal  hipoglikemia puasa karena kenaikan


insulin dan hiperglikemia postpandrial

Konsentrasi lemak, lipoprotein dan apoliporotein 

Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30 g kalsium 


pertubuhan janin.
Zinc (ZN)  sangat penting pertumnuhan dan perkembangan
janin. Kekurangan akan menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat. ( 7,3 – 11,3 mg/hari)

Asam folat  pertumbuhan dan pembelahan sel dalam sintesis


DNA /RNA

Kekurangan akan menyebabkan anemia megaloblastik dan


defisisensi pada masa prakonsepsi dan neural tube defect pada
awal kehamilan.

Anjuran asupan 0,4 mg/ hari sampai dengan umur kehamilan


12 minggu
SISTEM KARDIOVASKULAR

• Minggu ke 5   cardiac output mengurangi resistensi


vaskular sitemik.

• Antara minggu ke 10 – 20  peningkatan volume plasma 


peningkatan preload

• Peningkatan estrogen dan progesteron  vasodilatasi dan


penurunan resistensi vaskular

• Diafragma , apeks akan bergerak ke anterior dan ke kiri 


pada EKG deviasi aksis ke kiri, depresi segmen ST, dan
pendataran gelombang T pada lead III.
• Sejak pertengahan kehamilan  uterus menekan vena kava
inferior dan aorta pada posisi terlentang  penurunan
preload dan cardiac output.

• Menyebabkan terjadinya hipotensi arterial sindrom


hipotensi supine  ibu dapat kehilangan kesadaran
• Volume darah akan meningkat dari uk 6 minggu dan
mencapai puncaknya pada minggu ke 32 – 34. Sebagian
besar plasma dan eritrosit. Volume plasma akan meningkat
40 – 45%.
• Eritropoetin meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak
20 – 30 % tetapi tidak sebanding dengan peningkatan
plasma hemodilusi dan penurunan konsentrasi
hemoglobin.
• Hemoglobin akan turun dari 15 g/dl  12,5 g/dl. Pada 6 %
wanita akan menajdi 11 g/dl.

• Pada kehamilan lanjut kadar di bawah 11g/dl bukan karena


volume plasma tetapi karena defisiensi besi

• Kebutuhan zat besi selama hamil 1000 mg atau 6 -7 mg


/hari.
• Hipervolemia selama kehamilan mempunyai fungsi sebagai
berikut :

1. Untuk menyesuaikan pembesaran uterus terhadap hipertrofi


sistem vaskular

2. Untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek yang


merusak dari arus balik vena dalam posisi terlentang dan
berdiri.

3. Untuk menjaga ibu dari efek kehilangan darah banyak pada


saat persalinan. Terjadi suaru “autotranfusi” dari sistem
vaskularisasi dengan mengkompensasi kehilangan darah
500 ml – 600 ml pada persalinan pervaginam tunggal atau
1000 ml pada persalinan denga seksio sesaria atau gemeli.
• Peningkatan leukosit antara 5000 – 12.000 / μl dan mencapai
puncak pada saat persalinan dan masa nifas 14.000 - 16.000
/ μl.

• Frekwensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan


selama masa kehamilan, tetapi volume tidal, volume
ventilasi per menit dan pengambilan oksigen per menit
bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut.
TRAKTUS DIGESTIVUS
Bertambah besarnya Uterus lambung dan usus akan bergeser.
Appendiks akan bergeser ke atas dan lateral.
Penurunan motilitas otot polos dan penurunan sekresi asam
hidroklorid dan peptin di lambung  pyrosis ( heartburn)

Terjadi mual dan konstipasi


Gusi menjadi mudah berdarah
Hemorroid seringterjadi akibat konstipasi dan peningkatan
tekanan vena.
TRAKTUS URINARIUS

Kandung kemih akan tertekan oleh uterus pada awal kehamilan


dan kepala bayi paad akhir kehamilan.

Ginjal akan membesar , GFR dan RPF akan meningkat.

Peningkatan creatinin clearence  30 %

Glukosuria adalah hal yang normal terjadi.


ANATOMI JALAN LAHIR
Tulang – tulang panggul, terdiri atas 3 buah tulang :

1. Os Koksa ( tulang innominata ), 2 buah kiri dan kanan


terdiri dari os ilium,os iskium dan os pubis

2. Os sakrum

3. Os koksigis

Secara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian :

1. Pelvis mayor diatas linea terminalis  false pelvis

2. Pelvis minor di bawah linea terminalis  true pelvis 


sumbu melengkung (sumbu carus)
Pintu atas panggul (PAP )

Bidang yang di bentuk oleh promontorium , linea innominata


dan pinggir atas simfisi
Ukuran – ukuran PAP :

• Konjugata vera : jarak dari pinggir atas simfisis ke


promontorium + 11 cm

• Konjugata transversa : Jarak terjauh garis melintang pada


PAP + 12,5 – 13 cm.

• Diameter oblikua : Bila di tarik garis dari artikulasio sakro-


iliaka ke titik persekutuan antara diameter tranversa dan
konjugata vera diteruskan ke linea innominata + 13 cm.

• Konjugata diagonalis : Pinggir bawah simfisis ke


promontorium .Konjugata vera = Konjugata diagonalis – 1,5
cm.
Bentuk – bentuk panggul
Ruang panggul ( pelvic cavity )

Di panggul tengah terdapat pemyempitan dalam ukuran


melintang setinggi spina iskiadika distansia interspinarum +
10 cm atau lebih.

Yang penting jarak distansia interspinarum dan apakah runcing


atau tumpul.

Di nilai os sakrum melengkung baik ke atas atau ke bawah atau


cekung ke belakang.

Kepala janin akan masuk dengan mudah bila sudut antara


sakrum dan lumbal ( inklinasi) lebih besar
Bidang Hodge

Menentukan sampai dimanakah bagian terendah janin turun


dalam panggul dalam persalinan:

Bidang Hodge I : ialah bidang datar yang melalui bagian atas


simfisi dan promontorium . Bidang ini di bentuk pada lingkaran
pintu atas panggul.

Bidang Hodge II : ialah bidang sejajar bidang Hodge I setinggi


bagian bawah simfisis.

Bidang Hodge III: ialah bidang sejajar Hodge I dan II terletak


setinggi spina isiadika kanan dan kiri.

Bidang Hodge IV : ialah bidang sejajar bidang Hodge I,II,III


terletak setinggi os koksigis.
Pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul bukan merukapak sebuah bidang datar ,
tetapi terdiri dari 2 bidang datar masing – masing berbentuk
segitiga yaitu bidang yang di bentuk oleh garis antara kedua
buah tuber os iskii dengan ujung satunya os sakrum dan bidang
satunya lagi dengan ujung bawah simfisis.

Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung ke bawah dan


merupakan sudut arkus pubis.
Dalam keadaan normal arkus pubis + 90° atau lebih besar
sedikit.
Ukuran – ukuran luar panggul
Bagian lunak jalan lahir

Di bentuk oleh uterus, serviks uteri, vagina, otot, jaringan ikat


dan ligamen yang menyokong alat urogenitalis.
KEDUDUKAN JANIN
INTRAUTERIN
SIKAP

Hubungan bagian – bagian janin yang satu denganbagian janin


yang lain , biasanya terhadap tulang punggungnya.
Letak ( situs )

Hubungan antara sumbu panjang janin dengan sumbu panjang


ibu, misalnya situs memanjang atau membujur dan situs
melintang.
Posisi

Pada pemeriksaan luar ditentukan dengan menetukan letak


punggung terhadap dinding perut ibu.

Sedangkan pada pemeriksaan dalam adalah bagian terendah


janin terhadap jalan lahir. Sesuai dengan bagian kanan kiri ibu
Presentasi

Dipakai untuk menentukan bagian terendah janin.


DIAGNOSIS KEHAMILAN

DEFINISI :

Fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum


dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Kehamilan normal akan berlangsung dari fertilisasi hingga bayi


lahir dalam waktu 280 hari, 40 minggu atau 10 bulan lunar, 9
bulan menurut kalender internasional
Dibagi menjadi 3 trimester :

1. Trimester I  12 minggu

2. Trimester II  15 minggu ( minggu ke 13-27)

3. Trimester III 13 minggu (minggu ke 28-40)


TANDA TIDAK PASTI KEHAMILAN

Perubahan anatomik atau fissiologis selain dari tanda – tanda


presumtif yang dapat dideteksi atau dikenali oleh pemeriksa.

Contoh : Pembesaran payudara, hiperpigmentasi, adanya mual


dan muntah, perasaan lelah atau fatique.

TANDA PASTI KEHAMILAN

Data atau dideteksi atau dikenali oleh pemerika adanya janin,


melalui pemeriksaan dan di rekam oleh pemeriksa.

Contoh: adanya denyut jantung janin, gambaran usg dan


adanya gerakan janin.
UJI HORMONAL KEHAMILAN

Didasarkan pada produksi korionik gonadotropin (hCG),


dihasilkan oleh sel – sel sinsisiotrofoblas pada awa kehamilan
sekresi pada sirkulasi ibu hamil  ekskresi di urin

hCG  dideteksi pertama pada 26 hari setelah konsepsi


meningkat sebanding uk antara 30-60 hari .Produksi puncaknya
pada usia kehamilan 60-70 hari kemudian menurun bertahap
dan menetap sampai dengan akhir kehamilan setelah usia
kehamilan 100-130 hari.
PERUBAHAN ANATOMIK DAN FISIOLOGIS PADA
KEHAMILAN

Dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron akan


berpengaruh pada uterus sehingga menyebabkan hipertrofi
miometrium yang disertai dengan peningkatan vaskularisasi,
kongesti dan edema jaringan dinding uterus menyebabkan
berbagai perubahan dikenali sebagai :

1. Tanda Chadwick  Perubahan warna kebiruan atau


keunguan pada vulva, vagina dan serviks
2. Tanda Goodell  perubahan konsistensi serviks

3. Tanda Hegar  perlunakan dan kompresibilitas dari istmus


serviks.

4. Tanda Braxton hicks  terjadi akibat peregangan miometrium


akibat pembesaran uterus.Bersifat non ritmik, sporadik dan
tanpa adanya rasa nyeri. Di mulai pada uk 6 mgg. Akan
semakin sering dan ritmik pada akhir kehamilan sehingga ada
istilah false labor
Pembesaran dinding abdomen dimulai penonjolan pada uk 16
mgg dimana uterus beralih dr rongga pelvik ke rongga
abdomen.

Pembesaran uterus yang disertai penipisan dindingnya


memudahkan pemeriksa mengenali kehamilan lbh dini.
Berkembang 500-1000 kali dari ukuran semula dan terjadi
penipisan dinding sampai dengan 5 mm pada trimester 2 ibu
dapat merasakan gerakan janin dan djj dapat dideteksi melalui
auskultasi.
Denyut jantung janin  berdenyut 4 mgg setelah fertilisasi dan
baru dapat dideteksi dengan fetoskop pada uk 20 mgg

Dengan USG dapat dideteksi lebih awal uk 6 mgg dengan trans


vaginal sonografi.

Gerakan janin bermula dari usia 12 mgg tetapi baru dirasakan


pada uk 16-20 mgg.
ANC
FISIOLOGI PERSALINAN
NORMAL
Persalinan atau partus

Partus Normal

Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala /

UUK, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta

tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi)


Gravida : wanita yang sedang hamil

♪ Para : wanita pernah melahirkan bayi yang

dapat hidup

♦ Nullipara : Wanita yang belum pernah

melahirkan bayi hidup

☻ Inpartu : wanita yang sedang berada dalam

proses persalinan
Tanda dan gejala inpartu

Pembukaan dan penipisan serviks

Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada


serviks (frekwensi minimal 2x dalam 10 menit)

Keluarnya lendir bercampur darah (show) melalui vagina


PEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINAN

Kala I

Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala


pembukaan)

✥ Kala II

Dilatasi serviks lengkap sampai dengan janin lahir

✺ Kala III

Pengeluaran plasenta (kala uri)

❋ Kala IV

Masa 2 jam setelah partus, terutama untuk observasi


Perkembangan uterus selama persalinan
Pendataran serviks ( effacement)

Adalah pemendekan saluran serviks dari panjang 2 cm menjadi


hanya berupa muara melingkar dengan tepi hampir setipis
kertas.
Dilatasi serviks

Selama kontraksi serviks akan mengalami peregangan.

Ketika kontraksi uterus menimbulkan tekanan pada selaput


ketuban, tekanan hidrostatik kantong amnion akan melebarkan
saluran serviks.

Bila selaput ketuban pecah , tekanan bagian terbawah janin


terhadap serviks dan segmen bawah uterus juga sama
efektifnya.
POLA DILATASI SERVIKS
POLA PENURUNAN JANIN
MEKANISME PERSALINAN
NORMAL
Persalinan ditentukan oleh faktor 3 P :
Power
- His (kontraksi – uterus)
- Kekuatan mengejan Ibu
Passage
-Keadaan janin lahir
Passenger
- Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran berat,
ada / tidak kelainan mayor)
Selama proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk
melewati panggul - “seven cardinal movements of labor” yang terdiri
dari :

Engagemen

Fleksi

Desensus

Putar paksi dalam

Ekstensi

Putar paksi luar

Ekspulsi
Engagemen

Kepala akan memasuki pintu atas panggul dalam keadaan :

Sinklitismus : Bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan


bidang pintu atas panggul
Asinklitismus anterior menurut Naegele :

Arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan


pintu atas panggul
Ansiklistismus posterior menurut Litzman :

Arah sumbu kepala membuat sudut lancip dengan ke belakang


pintu atas panggul
Fleksi

Akibat sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris,


dengan sumbu kepala lebih mendekati suboksiput , maka oleh
tahanan jaringan dibawahnya terhadap kepala yang akan
menurun, menyebabkan kepla mengadakan fleksi di dalam
rongga panggul.

Fleksi diperlukanagar terjadi proses engagemen dan desensus.

Fleksi kepala janin akan memasuki ruang panggul dengan


ukuran paling kecil, diameter suboksipitobregmatikus (9,5 cm).
Desensus

Pada Nullipara desensus berlangsung pada saat sebelum inpartu


dan tidak berlanjut sampai dengan kala II, pada multipara
desensus berlangsung bersamaan dengan dilatasi serviks.

Desensus akan berlangsung terus sampai dengan janin lahir.


Putar paksi dalam

Ketika kepala mencapai dasar panggul maka akibat tekanan


kontraksi terus menerus, bersama dengan desensus kepala janin
akan mengalami putar paksi dalam setinggi spina isiadika.

Dalam hal ini maka ubun – ubun kecil akan berputar ke arah
depan, sehingga di dasar panggul UUK akan berada di bawah
simfisis.

Putar paksi dalam akan berakhir ketika kepala janin mencapai


dasar panggul.
Ekstensi

Dengan suboksiput sebagai hipomoklion , kepala mengadakan


defleksi untuk dapat dilahirkan atau di sebut ekstensi .

Pada setiap his vulva lebih membuka dan kepala janin tampak,
perineum akan semakinlebar dan yipis, anus membuka dinding
rektum.

Dengan kekuatan his dan kekuatan mengejan maka lahirlah


berturut – turut tampak bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu.
Putar paksi luar
Setelah kepala lahir , kepala segera mengadakan rotasi yang d
sebut putar paksi luar.
Putar paksi luar adalah gerakan kembali semula sebelum ke
posisi sebelum putar paksi dalam terjadi , untuk meneyesuaikan
kedudukan kepala dengan punggung anak.
Bahu melintasi PAP dalam keadaan miring. Di dalam rongga
panggul bahu akan mnyesuaikan diri dengan bentuk panggul
yang dilewati.
Bahu akan berada dalam posisi depan belakang, bahu depan
dilahirkan lebih dahulu baru bahu belakang , demikian juga
dengan trokanter.
Ekspulsi

Bayi lahir seluruhnya.

Apabila bayi telah lahir, tali pusat di jepit antara 2 klem tali
pusat pada jarak 5 dan 10 cm, kemudian di ikat.

Bayi akan seger menarik napas dan menangis begitu dilahirkan


lengkap.
• Manajemenn aktif kala III

Setelah bayi lahir uterus akan mengecil dan memasuki partus


kala III.

Akibat his yang masih berlanjut tetapi dalam frekwensi yang


berkurang dari kala I dan kala II, maka uterus mengecil dan
terjadi pelepasan plasenta.

Setelah uterus berkontraksi , tegangkan tali pusat ke arah bawah


sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso –
kranial untuk mencegah terjadinya inversio uteri. Lakukan
sampai dengan plasenta lahir.

Berlangsung kurang lebih 6 – 15 menit.


PARTOGRAF
NIFAS NORMAL
Masa nifas di mulai dari 1 jam setelah plasenta lahir sampai
dengan 6 minggu ( 42 hari ) setelah itu.

Pada masa pascapersalinan seorang ibu memerlukan:

• Informasi dan konseling tentang

- Perawatan bayi dan pemberian ASI

- Apa yang terjadi termasuk gejala adanya masalah yang


mungkin timbul.

- Kesehatan pribadi, higiene,dan masa penyembuhan

- Kehidupan seksual, kontrasepsi dan nutrisi


• Dukungan dari :

- Petugas kesehatan

- Kondisi emosional dan psikologis suami serta keluarganya

• Pelayanan kesehatan untuk kecurigaan dan munculnya tanda


terjadinya komplikasi
Perdarahan pasca persalinan

Penyebab utama kematian pada ibu pascapersalinan.

Adalah komplikasi yang terjadi pada masa tenggang waktu


antar persalinan dan pasca persalinan.

Faktor predisposisi antara lain anemia terutama di negara


berkembang.

Penyebab:

• Paling sering atonia uteri dan retensio plasenta

• Penyebab yang lain kadang – kadang laserasi laserasi serviks


atau vagina, ruptura uteri dan inversio uteri.

Pencegahan  manajemen kala III aktif.


Bila plasenta tidak lahir dalam 1 jam pertama plasenta
manual.

Dilanjutkan dengan massase uterus sampai dengan kontraksi


uterus yang adekuat.

Keadaan ibu membutuhkan pengawasan ( tekanan darah, nadi


dan keadaan umum).
Infeksi nifas

Infeksi nifas seperti sepsis masih menjadipenyebab utama


kematian ibu di negara berkembang.

Upaya pencegahan dengan persalinan yang aman dan bersih


serta pemberian antibiotika.

Faktor predisposisi :

Infeksi genital pada masa nifas akibat persalinan macet, ketuban


pecah dini, pemeriksaan dalam yang terlalu sering dan bedah
sesar.
Penyebab lain adalah endometritis atau metritis

Gambaran klinik :

- Demam

- Nyeri pada uterus

Pengobatan menurut WHO dengan pemberian antibiotik dan


melakukan rujuna ke fasilitas kesehatan tingkat berikutnya.
Eklampsia

Penyebab penting ketiga kematian ibu di seluruh dunia.

Ibu dengan persalina dengan eklampsia dan preeklampsia harus


di rawat inap dengan pengobatan terpilih menggunakan
magnesium sulfat (MgSO4).

Pada beberapa kasus eklampsia terjadi pada beberapa hari


setelah pasca persalinan.
Komplikasi nifas lainnya

• Infeksi saluran kemih

• Retensio atau inkontinensia urin

• Nyeri pada daerah perineum akibat luka episiotomi 


diperhatikan kemungkinan terjadinya infeksi.

• Masalah psikologi

• Intake gizi
Kontrasepsi selama perawatan pascapersalinan dan
menyusui

• Lactational Ammenorrhea ( LAM )

• AKDR

• Pil progestin dan suntik DMPA

Anda mungkin juga menyukai