Anda di halaman 1dari 29

Modul 2

Metode dan Teknik


Pengembangan Sistem
Dr. Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt., C.A.
A. Metode Pengembangan Sistem
Sistem yang sedang berjalan atau sedang digunakan oleh
organisasi atau perusahaan, akan terus dikembangkan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut.
Untuk melakukan pengembangan sistem, metode yang
digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) .

2
Metode adalah tahap-tahap ataupun aturan untuk melakukan
sesuatu. McLeod dan Schell (2007) mengatakan metode
adalah cara untuk melakukan sesuatu.

SDLC adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh


seorang system analyst untuk mengembangkan sebuah
sistem informasi yang melibatkan kebutuhan, validasi,
pelatihan, dan pemilik sistem.

3
1. Perencanaan sistem (systems
planning).
Tahapan Utama 2. Analisis sistem (systems
analysis).
Dari SDLC 3. Desain sistem (systems design)/
4. Seleksi sistem (systems
selection).
5. Implementasi sistem (systems
implementation).
6. Perawatan sistem (systems
maintenance).

4
Tahapan Pengembangan Sistem SDLCWaterfall

Seperti contoh di atas, yang memberikan gambaran sebanyak 10 tahapan


dalam melakukan pengembangan sistem, namun pada kondisi-kondisi
tertentu ada tahapan-tahapan yang tidak perlu dilakukan atau ada
tahapan yang harus ditambahkan.

1. Initation/Planning
2. Requirement Gathering and Analysis
3. Design
4. Build or Coding
5. Testing
5
B. Teknik Pengembangan Sistem
1. Prototyping

McLeod dan Schell (2007) mendefinisikan 2 (dua) tipe dari


prototype, yaitu sebagai berikut.
a. Evolutionary Prototype.
b. Requirements Prototype.

6
A. Evolutionary Prototype

Prototype yang secara terus-menerus


dikembangkan hingga prototype tersebut
memenuhi fungsi dan prosedur yang
dibutuhkan oleh sistem.

7
B. Requirement prototype

Prototype yang dibuat oleh


pengembang dengan mendefinisikan
fungsi dan prosedur sistem, di mana
pengguna atau pemilik sistem tidak
dapat mendefinisikan sistem
tersebut.

8
1. Menghemat waktu pengembangan.
2. Menghemat biaya pengembangan.
Kelebihan 3. Pengguna atau pemilik sistem ikut
terlibat dalam pengembangan
Prototyping 4. Implementasi akan menjadi mudah
5. Kualitas sistem yang dihasilkan baik.
6. Memungkinkan tim pengembang
sistem memprediksi dan memper-
kirakan pengembangan-
pengembangan sistem selanjutnya.

9
Kelemahan Prototyping
Sedangkan kelemahannya adalah pengguna atau pemilik sistem dapat terus-
menerus menambah kompleksitas sistem hingga sistem menjadi sangat
kompleks, hal ini dapat menyebabkan pengembang meninggalkan
pekerjaannya sehingga sistem yang dikerjakan tidak akan pernah
terselesaikan.

10
2. Rapid Application Development
(RAD)
McLeod dan Schell (2007) berpendapat bahwa RAD merupakan metode yang
memfokuskan pada kecepatan dalam pengembangan sistem, untuk
memenuhi kebutuhan pengguna atau pemilik sistem seperti prototyping,
namun mempunyai cangkupan yang lebih luas.

11
Komponen Pada RAD
Menurut McLeod dan Schell (2007) :
1. Manajemen.
Orang-orang (dari sisi user) yang berada pada level manajemen puncak yang
dapat beradaptasi dengan cepat untuk menggunakan metode baru.
2. Pengembang.
Tim pengembang sistem yang profesional dalam menggunakan metode-
metode pengembangan sistem dan tools yang dibutuhkan.
3. Metode.
Metode RAD yang dikenal dengan RAD Life Cycle.
4. Tools.
Computer-Aided Software Engineering (CASE) dan 4th Generation Language
yang dapat memfasilitasi untuk pembuatan prototype dan pembuatan kode
program. Sedangkan CASE tools lebih kepada dokumentasi dan perancangan
database.

12
3. Joint Application Development (JAD)
Pelaku-pelaku yang terlibat dalam pengembangan sistem:
1. Executive Sponsor.
2. Project Leader/Manager.
3. Facilitator/Session Leader.
4. Scrie/Modeller/Recorder/Documentation Expert.
5. Participants
6. Observers

Berikut ini tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem JAD:


1. Menentukan Tujuan Project dan Batasan Sistem.
2. Menentukan faktor-faktor yang akan mendukung kesuksesan dalam pengembangan sistem.
3. Menentukan resource dan tools yang akan digunakan.
4. Membuat jadwal Meeting.
5. Menentukan Participants yang merupakan pengguna atau pemilik sistem.
6. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan pada saat meeting .
7. Memberikan pengertian-pengertian dasar dari bahan-bahan yang digunakan pada saat meeting.
8. Mendiskusikan tentang sistem yang akan dikembangkan kepada Participants.
9. Menyiapkan material-material logistik meeting.

13
Kelebihan dari teknik pengembangan JAD, teknik ini akan menghasilkan
kualitas sistem yang tinggi, karena dalam masa pengembangan pengguna
atau pemilik sistem ikut berpartisipasi, sehingga mereka akan lebih mudah
dalam memahami sistem ketika di implementasikan, selain itu semua bisnis
proses yang dibutuhkan dapat digambarkan dengan baik oleh pengguna
atau pemilik sistem.

Sedangkan kelemahan dari teknik JAD, yaitu memungkinkan terjadinya


berbagai perbedaan pendapat ketika dalam masa pengembangan, karena
teknik ini menggunakan meeting sebagai media diskusi dalam pembahasan
sistem.

14
Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language selanjutnya disebut UML, adalah sebuah teknik
pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk
pendokumentasian, dan melakukan spesifikasi pada sistem.

UML memiliki banyak diagram yang digunakan untuk melakukan pemodelan


data maupun sistem:
A. Use Case Model.
B. Activity Diagram.

15
A. Use Case Model
Sekumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan sistem ke
dalam notasi grafis. Use Case Model lebih terfokus pada penggambaran
tujuan dari suatu sistem.

Use Case Model terdiri dari tiga notasi:


1. Use Case Diagram.
2. Use Case Narrative.
3. Use Case Scenario.

16
1. Use Case Diagram
Diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem
dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global. Karena use
case diagram hanya menggambarkan sistem secara global maka elemen-
elemen yang digunakan pun sangat sedikit
System Use Case Dependency

Sistem X

Aktor Association Generalization

17
Contoh Use Case Diagram
<< include >>
pembelian barang update stock barang

pembelian barang << extends >>


pengurangan kas
tunai
Staff Gudang

Penjelasan
a. Staf gudang melakukan pembelian barang.
b. Pembelian barang akan selalu meng-update stok barang.
c. Pembelian barang dapat saja dilakukan secara kredit atau tunai, jika pembelian
barang tunai maka akan melakukan pengurangan kas.

18
2. Use Case Narative
Fields Name Description Uraian deskripsi dari use case
Assumptions Aktor mempunyai authority untuk melakukan pembelian
barang diagram, sehingga pengguna UML
Pre-conditions Stok barang di bawah atau sama dengan jumlah minimum dapat mengetahui detail dari proses
Approve oleh kepala gudang pembelian
yang ada pada use case diagram.
Use case initiation Pemeriksaan stok barang

Dialog Input ID barang


Periksa stok barang
Aktor melakukan pengajuan pembelian barang
Berikut ini elemen-elemen yang
Menghubungi supplier
Melakukan pembelian barang digunakan pada use case narrative:
1. Assumptions.
Use
Aktor membatalkan pembelian barang
case Pembelian barang selesai dilakukan
2. Pre-conditions.
termination
Normal termination:
3. Use case initiation.
Post-conditions Stok barang di gudang bertambah
Adanya pengurangan kas untuk pembelian tunai
Cancel termination:
4. Process or dialog.
Stok barang tetap
5 Use case termination.
6. Post-conditions.

19
3. Use Case Scenario
Diagram yang menggambarkan
logika-logika (kemungkinan skenario)
dari use case narrative.

Di sini akan dipecah beberapa


kemungkinan kejadian (skenario)
pada use case narrative menjadi
beberapa skenario.

20
Skenario 1
Skenario - 1
a. User menginput id barang.
b. Id barang yang di-input-kan benar.
c. Stok barang di bawah atau sama
dengan jumlah minimum.
d. Pengajuan pembelian disetujui.
e. Menghubungi supplier dan
melakukan pembelian barang secara
tunai.
f. Sistem akan melakukan
pengurangan kas dan melakukan
penambahan stok barang.

21
Skenario 2
Skenario - 2
a. User menginput id barang.
b. Id barang yang di-input-kan benar.
c. Stok barang di bawah atau sama
dengan jumlah minimum.
d. Pengajuan pembelian barang
disetujui.
e. Menghubungi supplier dan
melakukan pembelian barang secara
kredit.
f. Sistem akan melakukan
penambahan utang perusahaan dan
penambahan stok barang.

22
Skenario 3
Skenario - 3
a. User menginput id barang.
b. Id barang yang di-input-kan benar.
c. Stok barang di bawah atau sama
dengan jumlah minimum.
d. Pengajuan pembelian barang di
tolak (tidak disetujui).

23
Skenario 4
Skenario - 4
a. User meng-input id barang.
b. Id barang yang di-input-kan benar.
c. Stock barang lebih dari jumlah
minimum.

24
Skenario 5
Skenario - 5
1) User menginput id barang.
2) Id barang yang di-input-kan salah.
3) Menampilkan pesan error
(kesalahan peng-input-an id barang).

25
B. Activity Diagram
Activity Diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur
kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan
antara aktor dengan alur-alur kerja use case.
Berikut ini di jelaskan elemen-elemen dari activity diagram.
1. Activities.
2. Transitions.

Mengirim invoice Menerima pembayaran

Activites Transition

26
1. Decisions 4. Concurrency

5. Syncronization
2. Merge Point

6. Swimlines

Merge Point

3. Start Point and End Point 7. Sinyal

Sampai akhir jam kerja

27
Berikut ini contoh kasus dari
penggunaan activity diagram.
Kasus yang diambil seputar
pembelian barang yang sudah
dibuatkan use case model-nya di
atas.

28
THANK YOU!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai