Anda di halaman 1dari 20

Nova Yulianti, Refi Susanti, Hasan Salim Alatas

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budi Kemuliaan


Kongres Ikatan Bidan Indonesia, Jumat, 02 November 2018
RESEARCHERS BACKGROUND
Nama : Nova Yulianti
Tempat tanggal lahir: Jakarta, 05 juli 1987
Tinggi & berat badan: 166 cm dan 66 kg
Alamat : jl. Tolak peluru c8/1 benda baru tangerang selatan
Email : nupha_cutez@yahoo.com
novamidwifery@gmail.com
HAKI
- Judul Ciptaan : Model Pembelajaran Asuhan Kebidanan Terintegrasi. No dan Tanggal Permohonan : C00201500308, 12 Februari 201. Nomor
Pencatatan : 072315 HKI : 2 – 01 – 000002046

JURNAL
1. Pengembangan Model Pembelajaran Asuhan Neonatus Terintegrasi Pada Pendidikan Kebidanan Indonesian Journal of Education and Midwifery
care (IJEMC). Volume 2 Supl 1 Februari 2015. pISSN : 2407 – 1951. eISSN : 2442 – 3629
2. Analisis Pantauan Tumbuh Kembang Anak Prasekolah Dengan Kuesioner Pra Skrining Pertumbuhan (KPSP) Di BKB Paud Kelurahan Serdang
Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat Periode Oktober 2017. Indonesia Jurnal Kebidanan. Volume 2. No.1 (2018) 45 – 52

PROSIDING
1. Model Pembelajaran Asuhan Neonatus Terintegrasi Sebagai Salah Satu Cara Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa D III Kebidanan. Prosiding
ISBN : 978 – 602 – 72480 – 3 – 8 Seminar dan Call For Paper “Moving TowardNewAcientific Research in Midwifery Practice” Asosiasi Pendidikan
Kebidanan indonesia (AIPKIND). The Southeast Asian of Midwifery (SEAJOM). 28 Oktober 2015. Hotel Millenium Jakarta Indonesia.
2. Persepsi Mahasiswa Kebidanan Pada Pelaksanaan Ujian OSCE Phatologi dan Keluarga Berencana Di AKBID Budi Kemuliaan. Prosiding ISBN : 978 –
602 – 71774 – 6 – 8. Seminar Nasional Kesehatan 2016. Hasil – Hasil Penelitian Auditorium Poltekkes kemenkes Jakarta III Bekasi, 29 November
2016
3. Pengaruh Teknik Relaksasi Hypnobirthing Terhadap Pengurangan Rasa Cemas Dan Nyeri Saat Melahirkan Di Bpm Bidan Nila Periode September
2016- Februari 2017. Publikasi Poster Buku 1 Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Bidan 2017 ISSN 2599 – 0411. Hotel Grand Mercure
Kemayoran Jakarta, 02 – 04 November 2017
4. “Early Detection of Growth and Development Children by Pre-Screening Questionnaire of Development (KPSP) at Central Jakarta in October
2017”. Publikasi poster Proceeding International Midwifery Scientific Meeting 2018, Midwives Leading The Way with Quality Care. ISSN 2599 –
0411. Mei 03 – 05 2018 di Jakarta, Novotel Mangga Dua Square.
Anemia menyebabkan
PENDAHULUAN Di Indonesia 37,1%
bumil menderita Prematur, BBLR, PJT,
anemia. Morbiditas &
↓ mortalitas ibu dan bayi
½ bumil di dunia 1,3,4
Pemberian tablet FE
menderita meninggkat 83,3% 2
anemia & 20%
kematian ibu
karena anemia1
Anemia paling
banyak karena
defisiensi
besi7
Pola makan yang salah pada
ibu hamil berpengaruh
terhadap terjadinya gangguan
gizi seperti anemia

Pemerintah
Ibu hamil  kekurangan Pola makan masyarakat melakukan
Indonesia pada umumnya penatalaksanaan
gizi karena pada masa mengandung sumber besi
kehamilan terjadi yaitu memberikan
hewani yang rendah dan tinggi
90 tabel Fe selama
peningkatan kebutuhan sumber besi nabati yang
merupakan penghambat kehamilan
gizi untuk memenuhi
penyerapan gizi
kebutuhan ibu dan janin
Lanjutan Sejak konsepsi hingga
bayi dilahirkan, janin
mengalami
Konsumsi suplementasi zat
besi dan asam folat perlu
pertumbuhan dan
menjadi perhatian bidan
Kehamilan perkembangan sebagai salah satu ujung
merupakan titik awal sehingga diperlukan tombak pemberian
1000 hari pertama pemenuhan pelayanan antenatal care
kehidupan yang kebutuhan gizi yang
merupakan titik cukup dan seimbang
krisis dalam
menentukan
kehidupan manusia Lembaga Kesehatan Budi
Kemuliaan merupakan
suatu tempat pelayanan
kesehatan yang
memberikan asuhan
kebidanan ibu dan anak
pertama di Indonesia

Pada studi pendahuluan yang dilakukan di


RSIA Budi Kemuliaaan  angka persalinan
TUJUAN dari Januari – Desember 2017 adalah 4715
Untuk mengetahui Kajian dan Profil kasus,.
ibu hamil dengan anemia di Rumah 42,63 % (2010 kasus) kasus ibu lahir
Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan pervaginam dan yang mengalami anemia
Periode April – Mei 2018 lahir pervaginam terdapat 14,68% (295
kasus)
RANCANGAN/ METODE

analitik deskriptif,
pendekatan
kuantitatif, desain cross
sectional study
Data • Kuesioner Pengetahuan (11 pertanyaan)
• Kuesioner Food Recall (34 point makro nutrient
Primer yang terdiri dari karbohidrat, protein, serat, buah
– buahan dan glukosa/ lemak dengan skala likert)

Data • data rekam medis , untuk mengetahui


karakteristik ibu hamil dengan anemia yaitu usia
ibu hamil, pendidikan terakhir, paritas, kunjungan
Sekunder ANC, usia kehamilan, frekuensi konsumsi tablet FE

• total sampel

Sample • 40 responden
• accidental sampling
• bulan April – Mei 2018
Tabel 1
Karakteristik Ibu Hamil dengan Anemia di RSIA Budi Kemuliaan Periode April – Mei 2018
Variabel Frekuensi Presentasi
Usia
< 20 tahun 5 12,5%
20-35 tahun 31 77,5%
>35 tahun 4 10%
HASIL DAN Pendidikan
PEMBAHASAN SD 5 12,5%
SMP 8 20%
SMA 20 50%
Perguruan Tinggi 7 17,5%
Paritas
Primipara 21 52,5%
Multipara 18 45%
Grandemultipara 1 2,5%
ANC
< 4x kunjungan 26 65%
> 4x kunjungan 14 35%
Usia Kehamilan
Trimester I 9 22,5%
Trimester II 18 45%
Trimester III 13 32,5%
Frekuensi Konsumsi Tablet FE
Teratur 29 72,5%
Tidak teratur 11 27,5%
Pengetahuan
Baik 26 65%
Cukup 11 27,5%
Kurang 3 7,5%
USIA 20-35 tahun ada sebanyak 31 orang
(77,5%).
Penelitian Florencia dkk  Ibu yang anemia
paling banyak pada usia reproduksi (21 – 34
tahun).
Usia reproduksi merupakan usia yang baik bagi
ibu hamil, akan tetapi menjadi faktor berisiko ibu
hamil dengan anemia.5,12

Penelitian Sudikno  umur tidak


menunjukan adanya hubungan antara
umur WUS dengan kejadian anemia.13
PENDIDIKAN SMA ada sebanyak 20 orang
(50%).

penelitian Siti et al  Anemia


defisiensi zat besi dipengaruhi oleh Penelitian Taseer et all, bahwa
beberapa faktor yaitu sosial ekonomi, usia ibu hamil, usia kehamilan,
pengetahuan, pendidikan, budaya yang paritas, pendidikan dan pekerjaan
merupakan faktor dasar dan faktor memiliki resiko terjadinya anemia
langsung yaitu kurangnya zat besi dalam kehamilan terutama anemia
yang di konsumsi saat hamil.5,14,15 defisiensi zat besi
PARITAS Primipara sebanyak 21 orang
(52,5%)

penelitian Florencia dalam penelitian Madhavi  79,48%


ibu hamil dengan anemia terbanyak multigravida.5,9

Penelitian Arisanty  terdapat hubungan yang signifikan


antara riwayat paritas dengan tingkat energi, protein,
dan zinc pada ibu hamil

Penelitian Sudikno  paritas tidak menunjukkan


adanya hubungan dengan risiko kejadian anemia
KUNJUNGAN < 4x kunjungan sebanyak 26 orang
ANC (65%).

Penelitian Sabi’ah  8 dari 15 ibu hamil


mengaku tidak pernah dijelaskan oleh
petugas kesehatan tentang kandungan gizi
dalam makanan, hanya mendapatkan
anjuran untuk makan banyak

Pada standar pelayanan antenatal


terpadu yaitu kontak 4 kali atau lebih ibu
hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi

Penelitian Sabi’ah  Program edukasi yang intensif dan komprehensif oleh tenaga
kesehatan sangat diperlukan bukan hanya sebatas anjuran meningkatkan asupan makan
saja melainkan lebih menekankan pada komposisi makanan, kegunaan nutrisi, porsi
harian serta pengetahuan tentang anemia dan dampaknya bagi kesehatan kehamilan.
USIA Trimester II sebanyak 18 orang
(45%),
KEHAMILAN
Penelitian Leyla Karauglu  prevalensi Bertambahnya umur kehamilan cenderung
anemia 2,3 kali lebih banyak terjadi pd meningkatnya kejadian Anemia, karena secara
atrimester ketiga; prevalensi 21,2% anemia fisilogis ibu mendekati masa melahirkan akan
pada trimester kedua dan meningkat cendrung mengalami stres berdampak kurang
menjadi 37,5% pada trimester ketiga nafsu makan sehingga asupan gizi kurang yang
dapat menyebabkan Anemia

Kebutuhan zat besi meningkat enam sampai tujuh kali dari kehamilan awal hingga
kehamilan lanjut.1,17

Suwandono  meningkatnya kejadian anemia dengan


bertambahnya umur kehamilan disebabkan terjadinya
perubahan fisiologis pada kehamilan yang dimulai pada minggu
ke-6, yaitu bertambahnya volume plasma dan mencapai
puncaknya pada minggu ke-26 sehingga terjadi penurunan
kadar Hb.6
KONSUMSI Mengkonsumsi tablet fe teratur
sebanyak 29 orang (72,5%).
TABLET FE
Penelitian Sabi’ah  Tujuh partisipan ibu hamil tidak rutin
mengkon-sumsi tablet besi karena efek mual dan muntah.
Misterianingtyas, Asmaningsih, dan Pudjirahadju  bahwa kandungan zat besi
yang berasal dari sumber nabati (non heme) merupakan bahan makanan yang
berdaya ab-sorbsi zat besi rendah.

Penelitian Taha A, dkk.  status zat besi


pada janin & status zat besi bayi yang baru
lahir tergantung pada status besi ibu
hamil.13
ibu hamil yang menderita anemia memiliki
PENGETAHUAN pengetahuan yang baik sebanyak 26 orang
(65%)

Penelitian Padmaja Jagati  merekomendasikan


pemberian informasi tentang nutrisi pada ibu hamil dapat
menurunkan kejadian anemia.22

Penelitian Dwi astuti ↑ pengetahuan tentang gizi


dan kesehatan, maka semakin beragam pula jenis
makanan yang dikonsumsi sehingga dapat memenuhi
kecukupan gizi dan mempertahankan kesehatan
individu.6
Tabel 2
Pola Makan Ibu Hamil dengan Anemia di RSIA Budi Kemuliaan Periode April – Mei 2018
Intake Nutrisi 1 x /hari >1 x/hari 3-6x / minggu 1-2x/minggu < 1x/minggu Tak pernah Jumlah

Karbohidrat 40
Nasi 11 (27,5%) 22 (55%) 7 (17,5%) - - -
Jagung - - 2 (5%) 8 (20%) 15 (37,5%) 15(37,5%)
Mie 1 (2,5%) 3 (7,5%) 1 (2,5%) 6 (15%) 14 (35%) 15 (37,5%)
Roti 4 (10%) - 4 (10%) 10 (25%) 10 (25%) 12 (30%)
Kentang 4 (10%) 3 (7,5%) 6 (15%) 12 (30%) 6 (15%) 9 (22,5%)
Singkong 2 (5%) - 1 (2,5%) 4 (10%) 12 (30%) 21 (52,5%)
Protein 40
Tempe 8 (20%) 14 (35%) 7 (17,5%) 4 (10%) 7 (17,5%) -
Tahu 11 (27,5%) 15 (37,5%) 6 (15%) 3 (7,5%) 5 (12,5%)
Kacang Kering 2 (5%) 7 (17,5%) 6 (15%) 13 (32,5%) 7 (17,5%) 5 (12,5%)
Ayam 10 (25%) 17 (42,5%) 10 (25%) 2 (5%) 2 (5%) -
Daging 8 (20%) 12 (30%) 11 (27,5%) 7 (17,5%) 2 (5%) -
Hati/ Limpa/ Otak/ 7 (17,5%) 10 (25%) 11 (27,5%) 2 (5%) 4 (10%) 4 (10%)
Usus/Paru

Telur Ayam/ bebek 5 (12,5%) 13 (32,5%) 8 (20%) 6 (15%) 4 (10%) 4 (10%)


Ikan 12 (30%) 10 (25%) 6 (15%) 7 (17,5%) 3 (7,5%) 2 (5%)
Intake Nutrisi 1 x /hari >1 x/hari 3-6x / minggu 1-2x/minggu < 1x/minggu Tak Jumlah
pernah
Serat 40
Sayuran bayam 8 (20%) 10 (25%) 10 (25%) 7 (17,5%) 3 (7,5%) 2 (5%)
Sayuran Brokoli 3 (7,5%) 3 (7,5%) 6 (15%) 6 (15%) 10 (25%) 12 (30%)
Sayuran Kacangan 4 (10%) 6 (15%) 9 (22,5%) 8 (20%) 8 (20%) 5 (12,5%)
Sayuran Tomat/ wortel 10 (25%) 8 (20%) 8 (20%) 6 (15%) 4 (10%) 4 (10%)
Buah – Buahans 40
Pisang 11 (27,5%) 10 (25%) 3 (7,5%) 3 (7,5%) 6 (15%) 7 (17,5%)
Pepaya 7 (17,5%) 9 (22,5%) 9 (22,5%) 6 (15%) 6 (15%) 3 (7,5%)

Jeruk 9 (22,5%) 7 (17,5%) 5 (12,5%) 6 (15%) 6 (15%) 7 (17,5%)


Alpukat 6 (15%) 8 (20%) 6 (15%) 7 (17,5%) 11 (27,5%) 2 (5%)
Markisa 2 (5%) 1 (2,5%) 1 (2,5%) 4 (10%) 5 (12,5%) 27 (67,5%)
Glukosa/ Lemak 40
Susu segar 18 (45%) 8 (20%) 10 (25%) 2 (5%) 1 (2,5%) 1 (2,5%)
Susu kental manis 1 (2,5%) 3 (7,5%) 4 (10%) 1 (2,5%) 7 (17,5%) 24 (60%)
Keju 3 (7,5%) 1 (2,5%) 2 (5%) 6 (15%) 17 (42,5%) 11 (27,5%)
Minyak/ gorengan 9 (22,5%) 11 (27,5%) 9 (22,5%) 7 (17,5%) 2 (5%) 2 (5%)
Margarine/ mentega 1 (2,5%) 5 (12,5%) 9 (22,5%) 9 (22,5%) 5 (12,5%) 11 (27,5%)
Teh manis 12 (30%) 9 (22,5%) 9 (22,5%) 5 (12,5%) 4 (10%) 1 (2,5%)
Sirup - 8 (20%) 5 (12,5%) 5 (12,5%) 10 (25%) 12 (30%)
Minuman Alkohol - - - - - 40 (100%)
Karbohidrat yaitu nasi sebanyak 22
KARBOHIDRAT responden (55%)

Ayam >1x/hari sebanyak 17


responden (42,5%) PROTEIN

Pada penelitian Siva  Asupan energi, protein, Fe dan folat sebesar 100%, 91,4%, 25,7%
dan 100%.

Menurut AKG perhitungan kalori dan protein yang dibutuhkan pada tiap trimester adalah :
1. Trimester 1 : 100 kkal, 17 gram protein
2. Trimester 2 : 300 kkal, 17 gram protein
3. Trimester 3 : 300 kkal, 17 gram protein

Energi diperlukan oleh ibu hamil untuk mensuplai kebutuhan pertumbuhan janinnya.
Prinsip makanan seimbang yakni protein 20% dengan nilai cerna yang tinggi misalnya dari
sumber protein hewani.
Ibu hamil trimester I untuk mencukupi asupan protein perlu ditambahkan 1 ptg sdg lauk
hewani/ 1 btr telur/ 1 gelas susu/ 2 ptg sdg lauk nabati.
sayur bayam >1x/hari 10
SERAT responden (25%).

Susu segar tertinggi 1x/hari GLUKOSA/


sebanyak 18 responden (45%). LEMAK
Pisang 1x/hari sebanyak 11
BUAH - BUAHAN responden (27,5%),

Lemak dibatasi maksimum 30% dari energi dengan diutamakan


lemak tidak jenuh ganda seperti minyak ikan atau bahan
makanan dari laut

Penelitian Sabi’ah  Sehari-hari ibu hamil lebih banyak


mengkonsumsi sumber nabati seperti sayuran dan tahu, tempe
dibanding hewani.
KESIMPULAN
Ibu hamil yang anemia terjadi pada trimester II
dengan pengetahuan yang cukup tentang
anemia dan pola nutrisi yang baik.
Pentingnya bidan sebagai pendamping wanita di
komunitas untuk memberikan asuhan kehamilan
yang komprehensif dan terintegrasi.
1.
DAFTAR PUSTAKA
Leyla Karaoglu EP, Mucahit Egri, Cihan Deprem, Gulsen Gunes, Metin F Genc and Ismail Temel. RTehseaerc hp arrteiclve alence of nutritional anemia in
pregnancy in an east Anatolian province, Turkey. BMC Public Health. 2010(10):1 - 12
2. Dina Mariana DW, Padila. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan Silampari.
2018;1(2):108 - 22.
3. WHO. Iron Deficiency Anaemia Assessment, Prevention, and Control A guide for programme managers. Geneva: WHO; 2001.
4. Indonesia BDK. Kebidanan : Teori dan Asuhan. Jakarta: EGC; 2018.
5. Florencia T. Paendong ES, Hermie M. M. Tendean. Profil zat besi (Fe) pada ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Bahu Manado. Jurnal e-Clinic (eCl).
2016;Volume 4(Nomor 1):369 - 74.
6. Dwi Astutia UK. Pola Makan Dan Umur Kehamilan Trimester Iii Dengan Anemia Pada Ibu Hamil. Indonesia Jurnal Kebidanan. 2018;2(1):24 - 30
7. Tabassum Zehra RAKaFQ. Anemia in Pregnancy a Study of Karachi in a Tertiary Care Centre. American Journal of Phytomedicine and Clinical Therapeutics.
2014;2(10):1224 - 33.
8. Thierry Harvey AZ, Marie Auges & Thierry Clavel. Assessment of iron deficiency and anemia in pregnant women: an observational French study. Womens
Health. 2016;12(1):95 - 102.
9. L.H. Madhavi HKGS. Nutritional Status of Rural Pregnant Women. People’s Journal of Scientific Research. 2011;4(1):20 - 3.
10. WHO. The Global Prevalence Of Anaemia In 2011. World Health Organization, 2015.
11. Indonesia KKR. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual In: Kesehatan K, editor. Jakarta:
Mentri Hukum dan Kah Asasi Manusia Republik Indonesia; 2015.
12. Pipit Safitri SM. Gambaran Sikap Ibu Hamiltentang Perawatan Payudara Selama Hamil Di Pos Kesehatan Desa Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo Tahun
2013. 2013.
13. Sudikno S. Prevalensi Dan Faktor Risiko Anemia Pada Wanita Usia Subur Di Rumah Tangga Miskin Di Kabupaten Tasikmalaya Dan Ciamis, Provinsi Jawa
Barat. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2016;7(2):71-82.
14. Anam Anjum MM, Nadia Manzoor and Hafiz Abdullah Shakir. Prevalence Of Anemia During Pregnancy In District Faisalabad, Pakistan. Punjab Univ J Zool.
2015;30(1):15 - 20.
15. Siti Chadlirotul Qudsiah HSD, Siti Nurjanah. Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Tahun 2012. Jurnal Unimus.
2012:21 - 6.
16. Restuti AN. Hubungan Penghasilan Dan Riwayat Paritas Dengan Tingkat Konsumsi Pada Ibu Hamil Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Kesehatan. 2016;4(1):24 -
31.
17. Klaus Kraemer MBZ. Nutritional Anemia. Kraemer K, editor. Switzerland: Sight and Life Press; 2007.
18. WHO. Guideline Iron Supplementation In Postpartum Women. Geneva: WHO; 2016.
19. Mary E Cogswell IP, Liza Ickes, Ray Yip, and Gary M Brittenham. Iron Supplementation During Pregnancy, Anemia, And Birth Weight: a Randomized
Controlled Trial. Am J Clin Nutr 2003;78(4):773 - 81.
20. M Othman AA, M Alghamdi, W Alkhuraimi, A Alshihri, AI Alghamdi. Pregnant Women Knowledge Of Nutritional Iron Deficiency Anemia In Al-Baha Area.
IOSR Journal Of Pharmacy. 2016;6(11):24 - 9
21. Manuaba IGB. Ilmu Kesehatan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC; 2010.
22. Jagati P. Prevalence of nutritional anemia in pregnant women in selected slum areas under the Cuttack municipal corporation - A field study. International
Journal of Home Science. 2017;3(2):147 - 50.

Anda mungkin juga menyukai