KEUANGAN
INTERNASIONAL
1
MATERI
1. Ruang Lingkup Moneter Keuangan Internasional
2. Perkembangan Sistem Moneter Internasional
3. Balance of Payment
4. Kurs Valas & Bursa Valas
5. Mekanisme Perdagangan Valas
6. Forex Exposure & Manajemen Resiko
7. Mekanisme Currency & Interest Rate Swap
8. International Capital Budgeting
2
MATERI
9. International Cost of Capital & Foreign
Investment
10. Sumber & Metode Pembiayaan Internasional
11. Sistem Pembayaran Internasional
12. Country Risk
3
REFERENSI
1. Prof. Dr. Hamdy Hady, DEA – Manajemen
Keuangan Internasional Edisi 3 2012 Penerbit
Mitra Wacana Media
2. Purnomo Yusgiantoro - Manajemen Keuangan
Internasional – 2004 – FE UI
3. Agus Sartono - Manajemen Keuangan
Internasional - 2004 – BPFE Yogyakarta
4. Jose Rizal Joesoef – Pasar Uang & Pasar
Valas – 2008 – Salemba Empat
4
RUANG LINGKUP
8
Aktivitas Keuangan Internasional
5. Financial Performance
- Liquidity ratio
- Solvability ratio
- Rentability ratio
- Activity ratio
- Growth ratio
- Economy Value Added (EVA)
9
Ekspor Barang & Jasa
I. International Commercial
Transaction
(Transaksi Perdagangan Impor Barang & Jasa
Internasional)
1. International Investment
(Direct & Portfolio)
2. International Financing
II. International Financial (Short & Long Term)
Transaction 3. International Budgeting
(Transaksi Keuangan (Fixed & Variable)
Internasional) 4. International Earning/Revenue
(Fixed & Variable)
Pengaruh
Forex Rate 1. Insurance
Terhadap III. International Financial 2. Asset – Liabilities Management
International Risk Management 3. Hedging – Natural Hedging
Transaction (Resiko Manajemen – Money Market Hedging
Keu. Internasional) – Forward Market Hedging
– Swap Hedging
– Future Market Hedging
– Option Market Hedging
– Range Agreement
Balance Of
Payment (BOP)
Macro Finance
Government
IV. Financial Report
Budget (APBN)
(Laporan Keuangan)
1. Balance Sheet
Micro Finance 2. Income Statement
3. Cash Flow Statement
– 1. Liquidity Ratio
– 2. Solvability Ratio
V. Financial Performance – 3. Rentability Ratio
(Kinerja Keuangan) – 4. Activity Ratio
– 5. Growth Ratio
– 6. Economy Value Added (EVA) 10
PENGARUH INTERNATIONAL COMMERCIAL DAN
FINANCIAL TRANSACTION TERHADAP KURS VALAS
Kurs Valas
International Financial Transaction (Forex Rate)
Demand Demand
Domestic thd. Domestic thd.
Interest Rate
Foreign Foreign Keterangan:
Differential
Securities Currency
(CX) (DFC = SDC) MB/J = Impor barang/jasa
XB/J = Ekspor barang/jasa
Demand Luar Supply CX = Capital ekspor
Negeri thd. Foreign CM = Capital impor
Capital Flow
Restrictions
Domestic Currency for DFC = Demand Foreign Currency
Securities Sale SFC = Supply Foreign Currency
(CM) (SFC = DDC) DDC = Demand Domestic Currency
SDC = Supply Domestic Currency
11
PENGARUH/PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN
INTERNASIONAL DILIHAT DARI ASPEK MACRO FINANCE
DITINJAU DARI SISI SUPPLY DAN DEMAND
Secara teoritis dari aspek macro finance dapat dilakukan perhitungan
pendapatan nasional atau national income dengan cara sebagai berikut:
• Menghitung GDP dengan prinsip territorial yaitu menghitung seluruh
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi di dalam
wilayah suatu negara baik milik nasional maupun asing.
• Menghitung GNP dengan prinsip nationality atau kebangsaan yaitu
menghitung seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh faktor
produksi milik nasional baik yang berada di dalam territorial suatu negara
maupun di luar negeri.
Production Expenditure
Approach Income Approach Approach
Agregat Agregat
Supply Demand
(Resources) (Needs<Wants<Expectations)
As Ad
(Terbatas) (Tak Terbatas)
Problem Ekonomi
DN + LN DN + LN
Produk Impor Konsumsi Ekspor
Domestik Domestik
PD + M KD + X
PENGARUH/PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN
INTERNASIONAL DILIHAT DARI ASPEK MICRO FINANCE
Ditinjau dari aspek micro finance, pengaruh ekonomi internasional,
khususnya keuangan internasional, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Suatu perusahaan yang akan beroperasi tentu memerlukan input, baik
yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Variabel yang menentukan
input atau operasional cost tersebut adalah P (price) dan Q (quantity)
input yang digunakan. Dalam hal ini variabel P dan Q dari input yang
digunakan tersebut, secara langsung maupun tidak langsung akan
dipengaruhi fluktuasi kurs valas (forex rate). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa total operasional cost suatu perusahaan akan
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas. Misalnya bila valas/forex rate
apresiasi maka supply barang cenderung akan berkurang atau harganya
naik sehingga total cost akan naik pula. Akibatnya, bila penerimaan tidak
berubah tentu keuntungan akan menurun. Demikian pula sebaliknya.
R/L = = TR TC
(X-JPY) (M-USD)
Bila USD depresiasi terhadap JPY apresiasi, maka Laba meningkat atau
Rugi berkurang, karena TC atau nilai impor akan menurun, sedangkan TR
atau nilai ekspor akan naik.
Sebaliknya bila USD apresiasi terhadap JPY depresiasi, maka Laba
berkurang atau Rugi meningkat, karena TC atau nilai impor akan naik,
sedangkan TR atau nilai ekspor akan turun.
Manajemen Fluktuasi Forex Rate
Perusahaan
Manufacturing
B di Hanoi – VND
Vietnam
Investasi
GBP MYR
Lembaga Perusahaan A Perusahaan D
Keuangan C di Financing di Jakarta – Budgeting Pemasok
London – UK Indonesia Bahan Baku di
(IDR) Kuala Lumpur
Perusahaan E Ekspor ke
Pemasok Budgeting Earning Perusahaan F
Barang Modal Di New York –
& Teknologi di USA
Tokyo - Japan
JPY USD
Keterangan:
1. Diasumsikan perusahaan A yang berkedudukan di Jakarta – Indonesia
(IDR = Indonesia Rupiah) akan melakukan kerjasama investasi dengan
perusahaan B di Hanoi – Vietnam (VND = Vietnam Dong).
2. Karena kekurangan modal, maka perusahaan A akan meminjam pada
Lembaga Keuangan C di pasar uang Internasional London – UK (GBP =
Great British Pound).
3. Untuk keperluan bahan bakunya, perusahaan A membeli dari
perusahaan D yang berkedudukan di Kuala Lumpur – Malaysia (MYR =
Malaysian Ringgit).
4. Untuk barang modal dan teknologinya perusahaan A membeli dari
perusahaan E di Tokyo – Japan (JPY = Japan Yen).
5. Kemudian produksi yang dihasilkan dari investasi di Hanoi – Vietnam
tersebut di ekspor ke perusahaan F di New York – USA (USD = US
Dollar).
KRISIS MONETER
1. KURS VALAS NAIK 2. HARGA/INFLASI NAIK 3. TINGKAT BUNGA NAIK
KETIDAKPASTIAN BISNIS BAGI UNIT-UNIT EKONOMI
UNIT EKONOMI MAKRO (PEMERINTAH) UNIT EKONOMI MIKRO (PERUSAHAAN)
APBN/BOP LAP.KEU.& KALKULASI HARGA POKOK
AKTIVITAS PEMERINTAH & EKONOMI MENURUN
OPERASI/PRODUKSI MENURUN PERDAGANGAN MENURUN INVESTASI MENURUN
PHK NAIK
INCOME PER KAPITA TURUN
GNP 0
KRISIS EKONOMI
KERESAHAN / KESENJANGAN MENINGKAT
KRISIS SOSIAL
KERUSUHAN/HURU-HARA
KRISIS POLITIK
PERUBAHAN PEMERINTAH (REFORMASI)
KRISTAL/KRISIS TOTAL (KRISIS MULTI DIMENSI TERUTAMA MORAL DAN MENTAL)
Dari pengertian dan skema pengaruh/peranan Manajemen
Keuangan Internasional (MKI) diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa permasalahan pokok dalam manajemen keuangan
internasional adalah bagaimana melakukan peramalan kurs valas
yang akan datang (Forex Forecasting) karena pada umumnya
akan selalu terjadi bahwa kurs valas hari ini atau Spot Rate (SR)
tidak akan sama dengan kurs valas yang akan datang atau
Forward Rate (FR) atau dengan kata lain FR SR.
Forex Forecasting ini sangat diperlukan bagi unit-unit ekonomi
makro dan mikro dalam rangka perencanaan (planning) dan
pengambilan keputusan (making decision) yang meliputi:
1. Investment Decision
2. Financing Decision
3. Budgeting Decision
4. Earning Decision
5. Hedging Decision
Beberapa teknik forecasting antara lain:
1. Technical Forecasting, yaitu dengan menggunakan data
historis kurs valas untuk meramalkan kurs yang akan datang
(Garis Trend).
2. Market Based Forecasting, yaitu dengan menggunakan
perbedaan Spot Rate dan Forward Rate sebagai peramalan
kurs yang akan datang.
3. Fundamental Forecasting, yaitu dengan menggunakan data
variabel ekonomi makro seperti tingkat inflasi, tingkat bunga,
pertumbuhan pendapatan (GDP), posisi BOP dan lain-lain
untuk menghitung koefisien regresi yang dapat digunakan
sebagai peramalan kurs yang akan datang.
4. Mixed Combination Forecasting, yaitu dengan
mengkombinasikan ketiga teknik diatas karena tidak ada
satupun teknik yang tepat untuk meramalkan kurs yang akan
datang.
ANALISIS MANFAAT ARUS MODAL/KEUANGAN INTERNASIONAL
F J
M
H
E R
N T
G
C
VMPK2 VMPK1
O1 B A O2
Keterangan:
VMPK1 = value of marginal product of capital negara I
VMPK2 = value of marginal product of capital negara II
O1 – O2 = total capital stock negara I dan II
Penjelasan grafik:
1. Keadaan sebelum terjadi arus modal/keuangan internasional
a. Total modal yang dimiliki negara I dan II adalah sebesar O1 – O2
dengan rincian negara I memiliki lebih banyak, yaitu sebesar O1
– A dan dan negara II memiliki lebih sedikit, yaitu sebesar O2 – A.
b. Bila negara I menginvestasikan seluruh capital stock sebesar O1 –
A di dalam negeri, maka akan diperoleh return sebesar O1 – C
dan total product yang diperoleh adalah sebesar O1FGA, dengan
rincian sebagai berikut:
(1) Sebesar O1CGA yang dimiliki oleh pemilik modal negara I,
(2) Sebesar CFG yang dimiliki oleh faktor produksi lainnya,
seperti tenaga kerja, tanah/bangunan, dan lain-lain di
negara I.
c. Hal yang sama terjadi bila di negara II menginvestasikan seluruh
stock-nya sebesar O2 – A di dalam negeri sehingga diperoleh
return sebesar O2 – H dan total product yang diperoleh adalah
sebesar O2JMA, dengan rincian sebagai berikut:
(1) Sebesar O2HMA yang dimiliki oleh pemilik modal di negara II,
(2) Sebesar HJM yang dimiliki oleh faktor produksi lainnya, seperti
tenaga kerja, tanah/bangunan, dan lain-lain di negara II.
Karena jumlah capital stock lebih banyak di negara I, yaitu sebesar O1
– A, sedangkan di negara II hanya sebesar O2 – A, maka return of
capital di negara I lebih kecil dibandingkan dengan return of capital di
negara II atau O1 – C < O2 – H. Keadaan ini menimbulkan terjadinya
arus modal dari negara I ke negara II.
1. Dampak Positif
a. Sebagai sumber pembiayaan jangka panjang dan pembentukan modal
(capital formation).
b. Dalam foreign direct investment melekat transfer teknologi dan know-how
di bidang manajemen dan pemasaran.
c. Foreign direct investment tidak akan memberatkan balance of payment
karena tidak ada kewajiban pembayaran utang dan bunga, sedangkan
transfer keuntungan didasarkan kepada keberhasilan foreign direct
investment yang dilakukan oleh perusahaan asing tersebut.
d. Meningkatkan pembangunan regional dan sektoral.
e. Meningkatkan persaingan dalam negeri yang sehat dan kewirausahaan.
f. Meningkatkan lapangan kerja.
2. Dampak Negatif
a. Munculnya dominasi industri.
b. Ketergantungan teknologi.
c. Dapat terjadi perubahan budaya.
d. Dapat menimbulkan gangguan pada perencanaan ekonomi.
e. Dapat terjadi intervensi oleh home government dari MNC.
A AB B A B
D1 D1<A/B/C<D2
AC BC
C
C
Keterangan:
A = Keuangan nasional negara A
B = Keuangan nasional negara B
C = Keuangan nasional negara C
D1 = Keuangan internasional sebelum globalisasi
D2 = Keuangan internasional sejak globalisasi