Anda di halaman 1dari 28

Bab 1.

Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 1

BAB

PENGERTIAN DAN PENGARUH SERTA


PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN
INTERNASIONAL

A. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL (MKI)

Manajemen Keuangan Internasional (MKI) adalah :


“Ilmu dan Seni yang merupakan bagian dari ekonomi internasional yang
mempelajari dan menganalisis pengelolaan fungsi POAC (Planning,
Organizing, Actuating and Controlling) sumber daya keuangan unit makro
ekonomi (Negara / Pemerintah) dan unit mikro ekonomi (Perusahaan /
Organisasi / Perorangan) khususnya yang berkenaan dengan pengaruh
fluktuasi kurs valas terhadap aktivitas ekonomi - keuangan Internasional
yang meliputi (1) International Commercial Transaction , (2) International
Financial Transaction, (3) International Financial Risk Management , (4)
Financial Report dan (5) Financial Performance .”

Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan pengertian.


(1) International Commercial Transaction, terdiri dari :
 Ekspor barang/jasa/asset
 Impor barang/jasa/asse t
(2) International Financial Transaction , terdiri dari :
 International Investment
 International Financing
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 2

 International Budgeting
 International Earning/Revenue
(3) International Financial Risk Management , terdiri dari :
 Insurance
 Asset – liabilities management
 Hedging
(4) Financial Report, terdiri dari :
 Macro Finance (BOP & APBN/APBD)
 Micro Finance (Laporan Keuangan Perusahaan)
(5) Financial Performance, terdiri dari :
 Liquidity ratio
 Solvability ratio
 Rentability ratio
 Activity ratio
 Growth ratio
 Economy Value Added (EVA)

Secara keseluruhan, pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap aktivitas


keuangan internasional dapat diringkas sebagaimana tergambar dalam
skema berikut.
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 3

Gambar 1.1
Pengaruh Forex Rate Terhadap International Transaction
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 4

PENGARUH INTERNATIONAL COMMERCIAL DAN FINANCIAL


TRANSACTION TERHADAP KURS VALAS

Sebaliknya dari gambar 1.1 diatas, dapat juga dilihat bagaimana interaksi
antara International Commercial dan Financial Transaction yang dapat
mempengaruhi nilai tukar atau Forex Rate seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1.2 dibawah ini.
Gambar 1.2
Pengaruh International Commercial dan Financial Transaction
Terhadap Kurs Valas (Forex Rate)

International Commercial Transaction


Demand Demand
Domes tic Domestic thd.
Inflation Differential
thd. Produk Foreign
Luar Negeri Currency
(MB/J) (DFC = SDC)
Income Differential
Supply
Demand Luar Foreign
Negeri thd. Currency for
Government Trade Produk Dalam Sale
Restrictions Negeri (SFC = DDC)
(XB/J)
Kurs Valas
International Financial Transaction
(Forex Rate)
Demand Demand
Domestic thd Domestic thd
Interest Rate Foreign Foreign
Differential Securities (CX) Currency
(DFC = SDC)

Demand Luar Supply


Negeri thd Foreign
Domestic Currency for
Capital Flow
Securities (CM) Sale
Restrictions
(SFC = DDC)

Keterangan :
MB/J = Impor barang/jasa
XB/J = Ekspor barang/jasa
Cx = Capital ekspor
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 5

CM = Capital impor
DFC = Demand Foreign Currency; DDC = Demand Domestic Currency
SFC = Supply Foreign Currency; SDC = Supply Domestic Currency
B. PENGARUH DAN PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN INTER-
NASIONAL DILIHAT DARI ASPEK MACRO FINANCE

Dari pengertian manajemen keuangan internasional terdahulu, maka


dapat dipahami bahwa dalam mempelajari dan menganalisis pengaruh/
peranan Manajemen Keuangan Internasional harus dilakukan dari dua aspek
yaitu aspek Macro Finance dan aspek Micro Finance.

DITINJAU DARI SISI SUPPLY DAN DEMAND

Secara teoritis dari aspek macro finance dapat dilakukan perhitungan


pendapatan nasional atau national income (H.Hady, 2004) dengan cara
sebagai berikut.
 Menghitung GDP dengan prinsip territorial yaitu menghitung seluruh
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh faKtor produksi di dalam
wilayah suatu negara baik m ilik nasional maupun asing
 Menghitung GNP dengan prinsip nationality atau kebangsaan yaitu
menghitung seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh factor
produksi milik nasional baik yang berada di dalam territorial suatu negara
maupun diluar negeri

Perhitungan GDP atau GNP diatas dapat dilakukan dengan tiga


pendekatan (approach) yang akan menghasilkan angka yang sama yaitu,
sebagai berikut.
 Production Approach yaitu berdasarkan Nilai Tambah (Value Added) yang
dihasilkan oleh factor produksi dari setiap sector produksi (Primer,
Sekunder dan Tersier).
 Income Approach yaitu balas jasa dalam bentuk pendapatan diperoleh
factor produksi pada setiap sector produksi.
 Expenditure Approach yaitu berdasarkan pengeluaran yang dilakukan
oleh sektor produksi beru pa konsumsi rumah tangga (C), investasi/
konsumsi perusahaan (I), konsumsi/pengeluaran pemerintah atau
government expenditure dan transfer payment (G + Tr) dan
pengeluaran luar negeri netto (X – M).
Perhitungan Expenditure Approach ini dikenal dengan rumusan :

GDP atau GNP = Y = C + I + (G + Tr) + (X – M)


Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 6

Berdasarkan rumusan perhitungan GDP atau GNP diatas maka dapat


dijelaskan bagaimana pengaruh Ekonomi dan Keuangan Internasional yang
ditunjukkan oleh aktivitas ekspor (X) dan impor (M) terhadap keseimbangan
pendapatan nasional sebagai berikut :
1. Bila X – M > 0  X > M  A/R (Piutang) > A/P (Utang)  ∆X + 
∆X Naik  Y Naik  GDP atau GNP Naik
2. Bila X – M < 0  X < M  A/R(Piutang) < A/P (Utang)  ∆X - 
∆X Turun  Y Turun  GDP atau GNP Turun

Dari mekanisme diatas dapat dilihat bagaimana pengaruh X & M yang


menghasilkan dan memerlukan valas dapat mempengaruhi pendapatan
nasional (GDP atau GNP). Selanjutnya berdasarkan uraian diatas dapat
juga dikatakan bahwa keseimbangan ekonomi nasional suatu negara
merupakan suatu keseimbangan antara jumlah barang/jasa yang ditawarkan
(Supply total = St) berdasarkan production approach dengan jumlah
barang/jasa yang diminta (Demand total = Dt) berdasarkan income dan
expenditure approach. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.3.

Pada gambar 1.3 dibawah ini dapat dilihat bahwa :


a. Problem Ekonomi timbul disebabkan oleh kecenderungan Ad yang lebih
besar daripada As karena sifat Ad (Needs<Wants< Expectations) yang
tidak terbatas, sedangkan As (Resources) terbatas.
b. Problem Ekonomi yang utama adalah masalah Scarcity (kelangkaan)
disatu pihak dan Abundant (kelebihan) dilain pihak.
c. Bila ekonomi dalam keadaan Scarcity (Kelangkaan), maka perlu
dilakukan Impor (M). Sebaliknya bila ekonomi dalam keadaan Abundant
(Kelebihan), maka perlu dilakukan Ekspor (X) yang berarti diperlukan
perdagangan dan keuangan internasional.
d. Problem Choice (Pilihan) perlu diputuskan untuk menentukan produk apa
yang di ekspor (X) karena Abundant (Kelebihan) dan di impor (M) karena
Scarcity (Kelangkaan).
e. Penentuan produk apa yang akan di ekspor (X) dan di impor(M)
dilakukan dengan menggunakan opportunity cost (peluang biaya terbaik)
dan opportunity profit (peluang keuntungan terbaik).
f. Berkenaan dengan kecenderungan Ad yang lebih besar dari pada As,
maka secara teoritis sebenarnya perdagangan dan keuangan
internasional tidak diperlukan. Tetapi mengapa dalam perekonomian
modern dengan teknologi produksi yang sangat maju (mass production)
dan era globalisasi saat ini, masih ada produk yang tidak terjual/laku
dipasar, sehingga perdagangan dan keuangan internasional semakin
diperlukan.
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 7

g. Jawabannya adalah karena masih ada produk yang tidak dapat


memenuhi permintaan (Needs<Wants<Expectations) dari konsumen
yang sifat tidak terbatas.

h. Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa perdagangan dan keuangan


internasional (Ekspor dan Impor) sangat berperan dalam menjaga
keseimbangan makro ekonomi suatu negara .

Gambar 1.3
Pengaruh Supply dan Demand terhadap Pendapatan Nasional

Perhitungan Pendapatan Nasional ( GNP )

Production Expenditure
Income Approach
Approach Approach

Agregat Agregat
Supply Demand
(Resources) (Needs<Wants<Expectations)

As  Ad
(Terbatas) (Tak Terbatas)

Problem Ekonomi

Scarcity Choice Opportunity


(M) Cost
vs
Abundant
(X)

DN  LN DN  LN
Produk Konsumsi
Impor Ekspor
Domestik Domestik
PD  M KD  X
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 8

Keterangan :
As = Agregat Supply
Ad = Agregat Demand
M = Impor
X = Ekspor
DN = Dalam Negeri
LN = Luar Negeri
PD = Produk Domestik
KD = Konsumsi Domestik

C. PENGARUH DAN PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN


INTERNASIONAL DILIHAT DARI ASPEK MICRO FINANCE

Ditinjau dari aspek micro finance, pengaruh ekonomi internasional,


khususnya keuangan internasional, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Suatu perusahaan yang akan beroperasi tentu memerlukan input, baik


yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Variabel yang menentukan
input atau operasional cost tersebut adalah P (price) dan Q (quantity)
input yang digunakan. Dalam hal ini variabel P dan Q dari input yang
digunakan tersebut, secara langsung maupun tidak langsung akan
dipengaruhi fluktuasi kurs valas (forex rate). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa total operasional cost suatu perusahaan akan
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas (forex rate). Misalnya bila
valas/forex rate apresiasi maka supply barang cenderung akan berkurang
atau harganya naik sehingga total cost akan naik pula. Akibatnya, bila
penerimaan tidak berubah tentu keuntungan akan menurun. Demikian
pula sebaliknya.

2. Perusahaan akan memasarkan produknya, baik di dalam maupun di luar


negeri. Dalam hal ini, variabel yang akan menentukan besarnya revenue
atau penerimaan yang akan diperoleh adalah P (price) dan Q (quantity)
produk yang dihasilkan dan terjual. Sama halnya dengan input, maka
besarnya revenue atau penerimaan hasil penjualan produk/output, baik
di dalam atau luar negeri, secara langsung ataupun tidak langsung akan
akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas (forex rate). Misalnya bila,
valas (forex rate) apresiasi terhadap domestic currency maka permintaan
dari luar negeri cenderung naik, sehingga secara langsung maupun tidak
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 9

langsung revenue atau penerimaan perusahaan akan naik pula. Demikian


pula sebaliknya.

3. Karena tingkat keuntungan atau profit perusahaan akan ditentukan oleh


selisih antara total revenue dan total cost, maka secara micro finance,
baik langsung maupun tidak langsung, keuangan internasional
berpengaruh terhadap perusahaan.

Pengaruh keuangan internasional dilihat dari aspek micro finance melalui


fluktuasi kurs valas (forex rate) ini dapat divisualisasikan dengan gambar
1.4. (H. Hady, 1998).
Gambar 1.4
Bagan Pengaruh Forex Rate terhadap Keuangan Perusahaan

Keterangan :
DC = Domestic Market ; FC = Foreign Market ; P = Price ; Q = Quantity ;
LN = Luar Negeri ; DN = Dalam Negeri ;
IDR = Indonesian Rupiah ; USD = US Dollar ; JPY = Japan Yen ;
TC = Total Cost ; TR = Total Revenue ;  = R/L = Rugi/Laba

Dalam hal ini, pengaruh keuangan internasional melalui X & M dapat


dilihat dari analisis input impor dan atau output ekspor yang dipengaruhi
oleh fluktuasi nilai tukar atau kurs mata uang dalam negeri (Domestic
Currency) dan mata uang luar negeri (Foreign Currency).

Sebagai ilustrasi dapat dilihat bagaimana tingkat “Rugi/Laba” (R/L) yang


dapat berfluktuasi karena pengaruh perubahan nilai input impor dalam USD
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 10

sebagai “Cost” atau “TC” dan atau nilai output ekspor dalam JPY sebagai
“Revenue” atau “TR” sebagai berikut :

R/L =  = TR – TC
(X-JPY) (M-USD)

 Bila USD depresiasi terhadap JPY apresiasi, maka Laba meningkat atau
Rugi berkurang, karena TC atau nilai impor akan menurun, sedangkan
TR atau nilai ekspor akan naik.
 Sebaliknya bila USD apresiasi terhadap JPY depresiasi, maka Laba
berkurang atau Rugi meningkat, karena TC atau nilai impor akan naik,
sedangkan nilai TR atau ekspor akan turun

Selanjutnya peranan penting manajemen keuangan internasional


khususnya masalah “manajemen fluktuasi forex rate” dapat dilihat dari
keterkaitan atau ketergantungan yang semakin erat dari perekonomian
global sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah ini (H. Hady, 1997).
Gambar 1.5
Manajemen Fluktuasi Forex Rate

Perusahaan
Manufacturing
VND
B di Hanoi –
Vietnam

Investasi

GBP MYR
Lembaga Perusahaan A Perusahaan D
Keuangan C di Financing di Jakarta – Budgeting Pemasok
London – UK Indonesia Bahan Baku di
(IDR) Kuala Lumpur

Perusahaan E
Ekspor ke
Pemasok Budgeting Earning
Perusahaan F
Barang Modal
di New York –
& Teknologi di
USA
Tokyo - Japan
JPY USD
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 11

Keterangan :
1. Diasumsikan perusahaan A yang berkedudukan di Jakarta – Indonesia
(IDR = Indonesian Rupiah) akan melakukan kerjasama investasi
dengan perusahaan B di Hanoi – Vietnam (VND = Vietnam Dong).
2. Karena kekurangan modal, maka perusahaan A akan meminjam pada
Lembaga Keuangan C di pasar uang internasional London – UK (GBP =
Great British Pound))
3. Untuk keperluan bahan bakunya, perusahaan A membeli dari
perusahaan D yang berkedudukan di Kuala Lumpur – Malaysia (MYR =
Malaysian Ringgit)
4. Untuk barang modal dan teknologinya perusahaan A membeli dari
perusaan E di Tokyo – Japan (JPY = Japan Yen)
5. Kemudian produksi yang dihasilkan dari investasi di Hanoi – Vietnam
tersebut diekspor ke perusahaan F di New York – USA (USD = US
Dollar)

Ilustrasi aktivitas transaksi keuangan internasional pada gambar 1.5


diatas, menunjukkan dan membuktikan peranan dan arti penting dari
manajemen keuangan internasional dilihat dari aspek mikro finance
khususnya yang berkaitan masalah fluktuasi valas.

Dari uraian tentang pengaruh/peranan macro dan micro finance diatas,


maka dapat disimpulkan bahwa keuangan internasional memang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi, social dan politik nasional
suatu negara seperti yang ditunjukkan dengan mekanisme pada gambar
1.6 dibawah ini (H.Hady,1999).

Dari pengertian dan skema pengaruh/peranan Manajemen Keuangan


Internasional (MKI) diatas, maka dapat disimpulkan dengan catatan sbb. :
1. Bahwa permasalahan dan sumber utama krisis di Indonesi adalah krisis
moneter dan ekonomi. Namun solusi yang dilaksanakan adalah dengan
menjalankan kebijakan reformasi politik, terutama dengan perubahan
peranan DPR dalam rangka memenuhi tuntutan demokratisasi pasca
Orde Baru.
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 12

Gambar 1.6
Mekanisme Pengaruh Dan Peranan Manajemen Keuangan
Internasional Terhadap Ekonomi, Sosial dan Politik Nasional
Ditinjau dari Aspek Makro dan Mikro Finance

2. Karena kebijakan reformasi yang tidak tepat tsb. Menyebabkan


metamorfosa krisis sejak 1997/1998 dari krisis moneter dan ekonomi
menjadi krisis social, politik dan akhirnya berubah menjadi Kristal (krisis
total) atau krisis multi dimensi terutama krisis moral dan mental pada
berbagai lembaga pemerintah dan kehidupan masyarakat.
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 13

Sehubungan dengan “Kebijakan Reformasi” kiranya dapat dicatat 3 macam


“Reformasi Dunia” yang terjadi sejak awal tahun delapan puluhan sbb. :
a) Reformasi di Uni Soviet dalam bentuk Reformasi Politik
(Glasnost) dan Ekonomi (Perestroika ) sekaligus telah
menyebabkan bubar dan pecahnya Negara Uni Soviet menjadi 15
negara dan bahkan terakhir Georgia juga pecah lagi dengan South
Ossetia.
Glasnost adalah kebijakan pemerintah Uni Soviet yang
diperkenalkan oleh Mikhail Gorbachev pada pertengahan tahun
delapan puluhan dalam bentuk maksimal publisitas, keterbukaan dan
transparansi institusi pemerintah bersamaan dengan kebebasan
informasi.
Perestroika menurut Gorbachev adalah kebijakan baru
”reconstruction” usaha untuk mengatasi stagnasi perekonomian
dengan cara menciptakan kebebasan dan mekanisme efektif untuk
mengakselerasi kemajuan ekonomi dan sosial
b) Reformasi di China sejak era Deng Xiaoping yang dilakukan pada
awal tahun 1980-an dalam bentuk Reformasi Ekonomi yang merubah
System Ekonomi Sosialis yang bersifat komando menjadi System
Ekonomi Pasar/Kapitalis. Sedangkan sistim politiknya tetap
Komunisme sehingga law enforcement tetap ditegakkan dengan
tegas. Dampaknya pada perekonomian China yang dapat tumbuh
sekitar 10% per tahun selama tiga decade terakhir.
c) Reformasi di Indonesia sejak 1998 yang dilakukan dalam bentuk
Reformasi Politik (bukan Reformasi Ekonomi/Moneter) yang ditandai
Terutama dengan perubahan/transformasi peranan legislatif/DPR baik
Pusat maupun Daerah. Selama Pemerintahan ORBA peranan
legislative/DPR sangat lemah dan mengikuti hampir semua kebijakan
eksekutif. Sedangkan sejak reformasi politik 1998 (Orde Reformasi)
justru Sebaliknya peranan Legislatif/DPR baik Pusat maupun Daerah
menjadi sangat kuat bahkan dapat mendominasi
eksekutif/Pemerintah sekarang.

3. Bahwa permasalahan pokok dalam manajemen keuangan internasional


adalah bagaimana melakukan peramalan kurs valas yang akan datang
(Forex Forecasting) karena pada umumnya akan selalu terjadi bahwa
kurs valas hari ini atau Spot Rate (SR) tidak akan sama dengan kurs
valas yang akan datang atau Forward Rate (FR) atau dengan kata lain
FR  SR.
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 14

Forex Forecasting ini sangat diperlukan bagi unit-unit ekonomi makro


dan mikro dalam rangka perencanaan (planning) dan pengambilan
keputusan (making decision) yang meliputi :
1. Investment Decision
2. Financing Decision
3. Budgeting Decision
4. Earning Decision
5. Hedging Decision

Beberapa teknik forecasting antara lain :


1. Technical Forecasting, yaitu dengan menggunakan data historis kurs
valas untuk meramalkan kurs yang akan datang (Garis Trend)
2. Market Based Forecasting, yaitu dengan menggunakan perbedaan Spot
Rate dan Forward Rate sebagai peramalan kurs yang akan datang.
3. Fundamental Forecasting, yaitu dengan menggunakan data variabel
ekonomi makro seperti tingkat inflasi, tingkat bunga, pertumbuhan
pendapatan (GDP), posisi BOP dan lain-lain untuk menghitung koefisien
regresi yang dapat digunakan sebagai peramalan kurs yang akan datang.
4. Mixed/ Combination Forecasting, yaitu dengan mengkombinasikan ketiga
teknik diatas karena tidak ada satupun teknik yang tepat untuk
meramalkan kurs yang akan datang.

D. ANALISIS MANFAAT ARUS MODAL/KEUANGAN INTERNASIONAL

Analisis ini dilakukan berdasarkan kondisi persaingan dimana nilai


marginal product of capital akan ditentukan oleh hasil yang diperoleh dari
capital investment yang dilakukan. Analisis ini dapat dijelaskan dengan
grafik 1.1 di bawah ini ( Dominick Salvatore, 1993;359).
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 15

Grafik 1.1
Analisis Manfaat Arus Modal/Keuangan Internasional

Value of marginal Value of marginal


products of products of
capital Negara I capital Negara II

F J
M
H

E R
N T

C G
VM
VMPK2 PK1
O1 B A O2

Keterangan : b
VMPK1 = value of marginal product of capital negara I
VMPK2 = value of marginal product of capital negara II
O1 – O 2 = Total capital stock negara I dan II

Penjelasan grafik :
1. Keadaan sebelum terjadi arus modal/keuangan internasional
a. Total modal yang dimiliki negara I dan II adalah sebesar O 1 – O2
dengan rincian negara I memiliki lebih banyak, yaitu sebesar O 1 – A
dan negara II memiliki lebih sedikit, yaitu sebesar O2 – A.
b. Bila negara I menginvestasikan seluruh capital stock sebesar O1 – A
di dalam negeri, maka akan diperoleh return sebesar O1C dan total
product yang diperoleh adalah sebesar O1FGA , dengan rincian
sebagai berikut.
(1) Sebesar O1CGA yang dimiliki oleh pemilik modal di negara I,
(2) Sebesar CFG yang dimiliki oleh faktor produksi lainnya, seperti
tenaga kerja, tanah/bangunan, dan lain-lain di negara I.
c. Hal yang sama terjadi bila di negara II menginvestasikan seluruh
stock-nya sebesar O2 – A di dalam negeri sehingga diperoleh return
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 16

sebesar O2 – H dan total product yang diperoleh adalah sebesar


O2JMA, dengan rincian sebagai berikut.
(1) Sebesar O2HMA yang dimiliki oleh pemilik modal di
negara II,
(2) Sebesar HJM yang dimiliki oleh faktor produksi
lainnya, seperti tenaga kerja, tanah/bangunan, dan lain-lain di
negara II.
Karena jumlah capital stock lebih banyak di negara I, yaitu sebesar
O1 – A, sedangkan di negara II hanya sebesar O 2 – A , maka return of
capital di negara I lebih kecil dibandingkan dengan return of capital di
negara II atau O1 – C < O2 – H. Keadaan ini menimbulkan terjadinya
arus modal dari negara I ke negara II.

2. Keadaan setelah terjadi arus modal/keuangan internasional


a. Arus modal mengalir dari negara I ke negara II sebesar AB sehingga
jumlah modal di negara I berkurang menjadi O 1 – B dan jumlah di
negara II bertambah menjadi O2 – B.
b. Dengan aliran modal ini, maka return of capital di kedua negara akan
menjadi sama, yaitu sebesar BE atau sama dengan O1N = O2T.
c. Bagi negara I dengan mengalirkan modal sebesar AB, maka total
produksi domestik akan menjadi sebesar O1FERA dengan rincian
sebagai berikut.
(1) Sebesar O1FEB merupakan produksi nasional domestik.
(2) Ditambah dengan produksi nasional yang diperoleh dari investasi
asing di luar negeri sebesar ABER.
d. Dengan adanya lalu lintas modal yang bebas, maka capital return
total yang diperoleh negara I akan naik menjadi sebesar O 1NRA,
sedangkan return total dari faktor produksi lainnya seperti tenaga
kerja, tanah/bangunan, dan lain-lain akan menurun dari CFG menjadi
NFE.
e. Bagi negara II dengan mengalirnya modal masuk ( foreign
investment) sebesar AB, maka total produksi domestik akan menjadi
sebesar O2JERA dengan rincian sebagai berikut.
(1) Sebesar O2JMA merupakan produksi nasional domestik.
(2) Sebesar ABEM merupakan produksi domestik yang diperoleh dari
investasi asing di dalam negara II, dengan rincian sbb :
 Sebesar ERM merupakan tambahan produksi nasional yang
dimiliki oleh negara II.
 Sedangkan, sebesar ABER merupakan tambahan produksi
nasional yang dimiliki oleh negara I sebagai investor.
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 17

f. Dengan adanya lalu lintas modal yang bebas, maka domestik capital
return yang diperoleh negara II akan turun dari O 2AMH menjadi
sebesar O2ART, sedangkan return total dari faktor produksi lainnya
seperti tenaga kerja, tanah/bangunan, dan lain-lain akan naik dari
HMJ menjadi sebesar TEJ.
Sebagai kesimpulan, dapat dikemukakan bahwa aliran modal dari negara
I ke negara II, secara keseluruhan akan memberikan dampak positif berupa
kenaikan produksi nasional masing-masing negara. Disamping itu,
khususnya bagi negara sedang berkembang yang memerlukan dana untuk
pembangunan ekonominya, seperti Indonesia, jelaslah bahwa foreign direct
investment mempunyai beberapa dampak positif dan negatif, sebagai
berikut.

1. Dampak Positif
a. Sebagai sumber pembiayaan jangka panjang dan pembentukan
modal (capital formation).
b. Dalam foreign direct investment melekat transfer teknologi dan know-
how di bidang manajemen dan pemasaran.
c. Foreign direct investment tidak akan memberatkan balance of
payment karena tidak ada kewajiban pembayaran utang dan bunga,
sedangkan transfer keuntungan didasarkan kepada keberhasilan
foreign direct investment yang dilakukan oleh perusahaan asing
tersebut.
d. Meningkatkan pembangunan regional dan sektoral.
e. Meningkatkan persaingan dalam negeri yang sehat dan
kewirausahaan
f. Meningkatkan lapangan kerja.

2. Dampak Negatif
a. Munculnya dominasi industri
b. Ketergantungan teknologi
c. Dapat terjadi perubahan budaya
d. Dapat menimbulkan gangguan pada perencanaan ekonomi
e. Dapat terjadi intervensi oleh home government dari MNC.

Disamping itu, secara sektoral mungkin aliran modal/keuangan


internasional ini akan ditentang oleh kelompok pemilik faktor produksi
tertentu karena terjadinya redistribusi income dari pemilik faktor produksi
lainnya (tenaga kerja, tanah/bangunan) ke pemilik modal. Dalam hal ini,
misalnya kelompok tenaga kerja dan pemilik tanah/bangunan di negara I
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 18

merasa akan dirugikan dengan adanya aliran modal ke negara II sebesar AB


karena hasil yang akan diterima menurun dari CFG menjadi NFE.

Pada umumnya aliran modal / keuangan internasional ini akan diikuti


dengan mobilitas faktor produksi lainnya, yang secara keseluruhan akan
memberikan efek positif bagi ke dua negara berupa kenaikan output total
dan pendapatan nasional. Namun, mobilitas beberapa faktor produksi secara
internasional ini juga mempunyai dilema yang dapat merugikan dan
menimbulkan kontroversi politik. Hal ini dapat dikatakan demikian karena
dalan jangka pendek maupun jangka panjang, mobilitas faktor-faktor
produksi ini dapat mempunyai beberapa efek positif maupun negatif antara
lain di bidang hal-hal berikut :
a. Redistribusi income
b. Keseimbangan balance of payment
c. Penerimaan pajak
d. Term of trade
e. Transfer Teknologi, dan lain-lain.

Beberapa macam bentuk Arus Modal atau Capital Flow dari luar negeri a.l. :
1. Foreign Direct Investment (FDI) dalam bentuk PMA
2. Foreign Portofolio Investment (FPI) dalam bentuk pembelian saham/
Obligasi atau asset lainnya
3. Joint Venture antara PMA & PMDN
4. Pinjaman baik Soft maupun Hard Loan
5. Technical Assistance
6. Grant atau hibah

Kriteria untuk mengukur kemungkinan & kelayakan suatu investasi dapat


dilakukan dengan cara antara lain dengan menggunakan Marginal Revenue
of Capital (MRC) dan Incremental Capital Output Ratio (ICOR).

1. Kriteria MRC
Secara Mikro ekonomi dan berdasarkan teori Keuangan, kriteria Arus Modal
Asing akan masuk kedalam suatu negara jika Marginal Revenue of Capital
(MRC) dari faktor2 produksi yang di investasikan masih bernilai positif atau
MRC > 0 seperti tergambar pada Grafic 1.1. diatas.
Capital tsb. dapat berbentuk Modal Keuangan, Sumber Daya Alam,
Teknologi, Human Resource, Management, Infrastructure, Entrepreneurship,
Tanah & Bangunan dll. yang dapat menghasilkan Nilai Tambah atau Value
Added dalam proses produksi/operasi badan usaha.
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 19

2. Kriteria ICOR
Secara Makro ekonomi pengertian ICOR atau Incremental Capital Output
Ratio yaitu Ratio perbandingan antara delta atau kenaikan hasil investasi
dibandingkan dengan delta atau kenaikan capaital atau nilai faktor produksi
yang digunakan. Hal ini akan menunjukkan bahwa bila semakin tinggi ICOR
di suatu negera maka berarti semakin besar pemborosan atau in-efisiensi
investasi dinegara tsb. atau sebaliknya semakin kecil angka ICOR di suatu
negara berarti semakin efisien investasi di negara tsb. Menurut M. Yasin,
mantan Wakil Ketua KPK pada kuliah umum di FE UII Jogjakarta pada tgl
6/4/2017, ICOR Indonesia saat ini tertinggi di ASEAN yaitu 5%. Sedangkan
rata2 negara ASEAN 3,5%.

Dengan ICOR 5% berarti untuk mendapatkan setiap tambahan 1 unit output


dari hasil investasi maka diperlukan 5 unit capital. Sedangkan di negara
ASEAN lain icor sebesar 3,5% atau dengan kata lain untuk mendapatkan
tambahan 1 unit output dari hasil investasi hanya diperlukan 3,5 unit capital.
Dengan demikian terjadi kebocoran atau in-efisiensi investasi di Indonesia
sebesar 5% - 3,5% = 1,5% atau dengan kata lain 1/5 X 1,5% = 30%. Ini
berarti rata2 investasi di Indonesia mengalami kebocoran atau in-efisiensi
sebesar 30%. Menurut BPS (23 Mei 2017), ICOR Indonesia 2016 tercatat
sebesar 6,46% dan angka itu turun dbanding tahun 2015 sebesar 6,64%
(nasional.kontan.co.id).

E. PARADIGMA BARU KEUANGAN INTERNASIONAL

Sejak Era Globalisasi yang semakin meluas, terutama karena kemajuan


teknologi informasi, maka terjadi perubahan paradigma (cara pandang)
keuangan internasional:

1. Paradigma sebelum Globalisasi


Sebelum era globalisasi, Keuangan Internasional merupakan bagian kecil
dari Keuangan Nasional suatu negara.
2. Paradigma baru sejak Globalisasi
Tetapi sejak era globalisasi, justru Keuangan Nasional merupakan bagian
kecil dari Keuangan Internasional. Perubahan paradigma ini dapat
dijelaskan dengan gambar 1.7 di bawah ini.
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 20

Gambar 1.7

Keterangan:
A = Keuangan nasional negara A
B = Keuangan nasional negara B
C = Keuangan nasional negara C
D1 = Keuangan internasional sebelum globalisasi
D2 = Keuangan internasional sejak globalisasi
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 21

F. ASPEK GLOBALISASI

1.Aspek Eksternal atau Internasional Globalization


Aspek Globalisasi dilihat dari jumlah dan nilai produk/jasa/asset dari suatu
negara yang membanjiri pasar diluar negerinya. Misalnya produk dari China
dan Korea Selatan mengbanjiri pasar dunia. Aspek ini sangat
menguntungkan bagi suatu negara karena dapat mengekspor
produk/jasa/assetnya keluar negeri karena memiliki daya saing yang relatif
kuat.

2.Aspek Internal atau Domestik Globalization


Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 22

Aspek Globalization dilihat dari jumlah dan nilai produk/jasa/asset luar


negeri yang membanjiri pasar domestik suatu negara. Misalnya pasar dalam
ngeri Indonesia yang dibanjiri dengan produk/jasa/asset dari luar negeri
seperti dari China, Korea Selatan dll. Aspek ini biasanya dapat menimbulkan
ketergantungan dan BOP yang defisit. Disamping itu Domestik Globalization
ini menunjukan daya saing yang lemah dari produk/jasa/asset dalam negeri.

G. DAMPAK GLOBALISASI EKONOMI DAN BISNIS TERHADAP ;

1. Foreign Exchange Reserve Ranking by Country


2. Foreign Debt Ranking by Country

1.Foreign-Exchange Reserves Ranking by Country


Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 23
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 24

Sumber : Wikipedia
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 25

2.RANKING EXTERNAL DEBT BY COUNTRY


Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 26

Sumber : Wikipedia
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 27

Fenomena Foreign Debt of Country

Semakin banyak Foreign Debt suatu negara ataupun suatu


perusahaan akan semakin tinggi tingkat kepercayaan atau Trust maka akan
semakin tinggi GDP & Y/Kapita negara tsb. Hal ini akan dapat terjadi karena
dengan semakin banyaknya Capital Inflow maka akan semakin banyak
peluang untuk mendapatkan Marginal Revenue of Capital (MRC) yang lebih
tinggi atau lebih baik dengan menjalankan konsep prinsip Good Corporate
Governance (GCG) yaitu TARIF. (Transparans atau Keterbukaan,
Accountability atau Akuntabilitas atau kejelasan fungsi, struktur, system &
pertanggungjawaban, Responsability atau pertanggung jawaban,
Indepandancy atau kemandirin & Fairness atau Kesetaraan & Kewajaran).
Bab 1. Pengertian dan Pengaruh Serta Peranan Manajemen Keuangan Internasional 28

SOAL LATIHAN

1. Apakah yang dimaksudkan dengan Manajemen Keuangan Internasional


(MKI) ?

2. Sebutkan dan jelaskan pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap


International Transaction !

3. Sebutkan dan jelaskan pengaruh international commercial dan financial


transaction terhadap kurs valas (forex rate) !
4. Sebutkan dan jelaskan bagaimana pengaruh Keuangan Internasional
terhadap ekonomi nasional dilihat dari aspek macro finance
berdasarkan :
a. Perhitungan pendapatan nasional (GDP atau GNP)
b. Pengaruh agregat supply dan agregat demand

5. Sebutkan dan jelaskan bagaimana pengaruh Keuangan Internasional


terhadap ekonomi nasional dilihat dari aspek micro finance !

6. Jelaskan mekanisme pengaruh/peranan MKI terhadap ekonomi, sosial


dan politik nasional ditinjau dari aspek macro dan micro finance !

7. Jelaskan dengan menggunakan grafik manfaat arus modal internasional


baik bagi home country maupun host country !

8. Sebutkan beberapa dampak positif dan negatif dari foreign direct


investment !

9. Jelaskan perbedaan reformasi di Uni Soviet, China dan Indonesia serta


dampak bagi perekonomian masing2 negara.

10. Sebutkan 2 aspek Globalization. Jelaskan kedua aspek tsb. dilihat dari
daya saing produk/jasa/asset suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai