Anda di halaman 1dari 8

OUTLINE BUKU AJAR

Juddul Buku Ajar : Manajemen Keuangan Internasional


Nama Calon Penulis : Dr. Sri Murni, SE,MSi
NIP : 195901221988032001
Program Studi-Fakultas : Manajemen – Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I : Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Internasioal


Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan dari perusahaan multinasional
beserta motif dan risiko perdagangan Internasional
BAB II : Arus Dana Internasional
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi
neraca berjalan, neraca modal dan menghitung neraca pembayaran,
BAB III : Pasar Keuangan Internasional
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat mengkaji pasar keuangan internasional, pasar valas,
pasar Eurocurrency, eurocredit, Eurobond, dan pasar saham
internasional
BAB IV : Penentuan Nilai Tukar
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat mengukur pergerakan nilai tukar, ekuilibrium nilai
tukar
BAB V : Pengaruh Pemerintah Atas Nilai Tukar
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat mengkaji pengaruh pemerintah atas nilai tukar,
intervensi pemerintah sebagai suatu perangkat kebijakan
BAB VI : Hubungan Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat mengkaji dan menghitung hubungan inflasi, suku
bunga dan nilai tukar
BAB VII : Peramalan Nilai Tukar
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat mengkaji teknik-teknik permalan dan mengevaluasi
kinerja peramalan
BAB VIII : Pembiayaan Perdagangan Internasional
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengkaji pembiayaan perdagangan
internasional, metode-metode pembiayaan perdagangan internasional
BAB IX : Pembiayaan Jangka Pendek
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat mengkaji sumber-sumber pembiayaan janga pendek
BAB X : Manajemen Kas Internasional
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat mengkaji manajemen kas internasional,
menganalisis arus kas perspektif perusahaan anak serta teknik-teknik
optimisasi arus kas
BAB XI : Investasi Asing langsung
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat mengkaji investasi asing langsung dan pandangan
pemerintah tamu terhadap investasi asing langung
BAB XII : Penganggaran Modal Perusahaan Multinasional
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat menghitung dan menganalisis penganggaran modal
pada perusahaan multinasional baik perspektif induk vs perspektif
anak
BAB XIII : Biaya Modal dan Struktur Modal Perusahaan Multinasional
Tujuan Belajar : Mahasiswa dapat menghitung dan menganalisis biaya modal dan
struktur modal perusahaan multinasional

BAB I

ARUS DANA INTERNASIONAL

NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran adalah ukuran dari “semua transaksi” antara penduduk dalam negeri
dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu. 1[1]

Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan, yaitu tiap transaksi


dicatat satu sebagai kedit dan satu lagi sebagai debit. Jadi , total kredit dan debit dari neraca
pembayaran sebuah negara akan sama secara agregat;namun, bagi komponen komponen dari
neraca pembayaran ,mungkin terdapat surplus dan defisit. 2[1]

Neraca Pembayaran dapat dipecahkan ke dalam berbagai komponen, yaitu:

1. Neraca Berjalan, Neraca berjalan (current account) adalah ukuran perdagangan barang
dan jasa internasional suatu negara yang paling luas.

Komponen dari neraca berjalan ini sendiri adalah:

 Neraca perdagangan : Selisih antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari
ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan, dan sebaliknya
 Neraca barang dan jasa : Neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga
neto kepada investor-investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi,
serta pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi lain.
 Transfer unilateral: Dana bantuan swasta dan pemerintah asing. 3[1]
1. Neraca Modal
Neraca modal (capital account) mencerminkan perubahan perubahan dalam
kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang. Investasi luar negeri jangka
panjang mengukur semua investasi modal antar negara, termasuk invetasi asing
langsung dan pembelian sekuritas yang berjangka waktu jatuh tempo lebih dari 1
tahun. 4[1]

Komponen inti dari neraca modal adalah investasi asing langsung, investasi
portofolio, dan investasi modal lainnya. Investasi asing langsung (direct foreign
investment) mencerminkan investasi pada aktiva tetap pada negara asing yang dapat
digunakan untuk melakukan operasi usaha. 1[2]
Komponen kedua yaitu investasi portofolio yang mencerminkan transaksi
terkait aset keuangan jangka panjang (seperti saham dan obligasi) antar negara yang
tidak mempengaruhi adanya transfer pengendalian. 2[2]
Komponen neraca modal yang ketiga terdiri atas investasi modal lain, yang
mencerminkan transaksi yang melibatkan aset keuangan jangka pendek (seperti
sekuritas pasar uang) antar negara. Secara umum investasi asing langsung mengukur
perluasan dari aktivitas operasi asing perusahaan, sementara investasi portofolio dan
investasi modal lain mengukur arus dana bersih terkait transaksi aset keuangan antar
individual atau investor institusi. 3[2]
Investasi asing jangka pendek mengukur arus dana yang diinvestasikan
dalam sekuritas-sekuritas yang berjangka waktu kurang dari satu tahun. Karena
jangka waktu jatuh temponya yang pendek, investor-investor sekuritas biasanya
menahan dana mereka dalam suatu Negara tertentu untuk jangka waktu yang tidak
lama, yang menyebabkan arus investasi jangka pendek sangat bergejolak. 5[1]

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NERACA BERJALAN

 Inflasi
Jika laju inflasi sebuah negara meningkat relatif terhadap inflasi negara-negara mitra
dagangnya, neraca berjalannya akan menurun. Konsumen dan kerjasama/ persekutuan
dalam negara tersebut akan membeli lebih banyak barang dari luar negeri, sementara
ekspor ke negara-negara lain akan turun. 6[1]
 Pendapatan nasional
Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan persentase relative
lebih tinggi dari negara-negara lain, neraca berjalannya akan menurun. Jika pendapatan
riil meningkat konsumsi barang juga meningkat. Sebagian peningkatan konsumsi akan
diwujudkan dalam pembelian produk-produk impor. 7[1]
 Restriksi pemerintah
Jika pemerintah sebuah negara mengenakan pajak atas barang-barang impor (tarif),
harga dari barang-barang impor tersebut bagi konsumen akan meningkat. Selain tarif,
pemerintah dapat mengurangi impor dengan menciptakan kuota atau jumlah maksimum
yang bisa diimpor. 8[1]
Adapun gerakan umum jangka panjang ke arah perdagangan bebas terus diganggu
oleh kontroversi menyangkut dumping, yaitu penjualan produk-produk di luar negeri
dengan harga sangat rendah (suatu praktek yang dianggap sebagai akibat dari subsidi
yang disediakan kepada perusahaan oleh pemerintahnya. 9[1]
 Nilai tukar (kurs) valuta
Jika nilai valuta sebuah negara mulai naik relative terhadap valuta-valuta negara lain,
saldo neraca berjalannya akan menurun. Produk produk yang di ekspor oleh Negara
tersebut akan menjadi lebih mahal bagi Negara-negara pengimpor. 10[1]

MEMPERBAIKI DEFISIT NERACA PEMBAYARAN

Defisit neraca perdagangan yang besar menyebabkan pindahnya lapangan kerja ke negara
asing. Karenanya pemerintahan suatu negara berupaya untuk memperbaiki defisit neraca
perdagangan. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi neraca
perdagangan, maka dapat dikembangkan beberapa metode untuk memperbaiki defisit. Kebijakan
yang akan meningkatkan permintaan asing atas barang dan jasa yang diproduksi secara domestik
dan akan memperbaiki posisi neraca perdagangan. 4[2]

Setiap kebijakan yang akan meningkatkan permintaan luar negeri atas produk-produk
domestik akan memperbaiki posisi neraca perdagangan. Permintaan luar negeri bisa meningkat
jika harga ekspor menjadi lebih menarik. Hal ini bisa terjadi jika inflasi dalam negeri relatif
rendah atau jika nilai valutanya mengalami depresiasi, sehingga membuat harga impor menjadi
lebih rendah dari perspektif Negara-negara lain. 5[2]
Kurs Mengambang (floating exchange rate) mungkin bisa mengoreksi
ketidakseimbangan perdagangan internasional dengan cara berikut. Defisit neraca perdagangan
menyiratkan bahwa negara yang dimaksud menghabiskan lebih banyak dana untuk membeli
produk luar dibandingkan dana yang diterima dari ekspornya ke luar negeri. 11[1]

Meskipun mata uang domestik suatu negara melemah, namun defisit neraca perdagangan
tidak selalu dapat terkoreksi karena beberapa alasan, yaitu :

1) Tindakan balasan pesaing, jika mata uang suatu negara melemah, harga produk
negara tersebut menjadi lebih menarik bagi konsumen asing, dan beberapa
perusahaan asing akan menurunkan harga mereka untuk tetap dapat bersaing di
negara tersebut.
2) Dampak melemahnya mata uang lain, mata uang suatu negara tidak selalu melemah
atas seluruh mata uang lain pada saat yang sama.
3) Transaksi internasional yang telah diatur sebelumnya, beberapa transaksi
internasional telah diatur sebelumnya dan tidak dapat diubah segera. Karenanya,
perusahaan importir non AS mungkin tertarik pada produk perusahaan AS karenanya
melemahnya dollar tetapi tidak dapat langsung mengubah hubungan mereka dengan
pemasok dari negara lain. Seiring waktu mereka mungkin memanfaatkan
melemahnya dollar dengan membeli impor AS, jika mereka yakin melemahnya dollar
akan berlanjut. Neraca perdagangan AS dapat memburuk dalam jangka pendek
karena depresisi dollar. Neraca perdagangan akan membaik jika importir AS dan non
AS menanggapi perubahan daya beli yang disebabkan lemahnya dollar.
4) Perdagangan antar perusahaan, alasan keempat mengapa melemahnya mata uang
tidak selalu memperbaiki neraca perdagangan suatu negara adalah importir dan
eksportir yang berada dibawah satu kepemilikan memiliki hubungan yang unik.
Beberapa perusahaan membeli barang yang diproduksi anak perusahaannya, yang
disebut perdagangan antar perusahaan. Sebanyak 50% dari seluruh perdagangan
internasional merupakan perdagangan antar perusahaan. Perdagangan antara dua
pihak ini biasanya akan tetap berlangsung tanpa menghiraukan pergerakan kurs mata
uang. Karenanya, dampak pergerakan nilai tukar terhadap perdagangan antar
perusahaan hanya terbatas. 6[2]
Mengapa Valuta yang Lemah tidak selalu merupakan Solusi yang Sempurna?

Sekalipun valuta negara asal melemah, neraca perdagangannya tidak selalu akan
membaik. Salah satu alasannya adalah kemungkinan munculnya kebijakan harga baru dari
pesaing pesaing asing sebagai reaksi terhadap pergerakan nilai tukar. 12[1]

Banyak perusahaan membeli produk-produk yang diproduksi oleh anak-anak perusahaan


mereka ,dalam apa yang disebut dengan perdagangan intraperusahaan. Tipe perdagangan ini
mewakili 50% dari seluruh perdagangan internasional. Perdagangan antara kedua pihak biasanya
akan terus berlanjut meskipun telah terjadi perubahaan nilai tukar, karena penurunan volume
perdagangan intraperusahaan akan merugikan perusahaan induk secara keseluruhan. Jadi,
dampak dari pergerakan nilai tukar atas perdaganan intraperusahaan sangatlah kecil. 13[1]

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NERACA MODAL

Masing-masing pemerintah memiliki wewenang atas arus modal yang keluar masuk
negaranya. Pemerintah suatu negara dapat mengenakan pajak khusus atas laba yang diterima
ivestor-investor lokal dari investasi luar negeri. Dampak akhir dari situasi ini adalah
menurunnya investasi investor-investor lokal di berbagai negara. Arus modal juga dipengaruhi
oleh perangkat-perangkat pengontrol arus modal yang diciptakan oleh pemerintah. Selain itu,
perkiraan pergerakan nilai tukar oleh investor yang kemudian tercermin dalam harga sekuritas
juga dapat mempengaruhi neraca modal. Jika valuta suatu negara diperkirakan akan meningkat,
investor-investor luar negeri mungkin mau berinvestasi dalam valuta negara tersebut agar dapat
mengambil keuntungan dari apresiasi valuta 14[1]

Badan-Badan Yang Mendorong Pertumbuhan Bisnis Internasional

 International Monetary Fund (IMF)


Tujuan IMF:
 Mendorong kerjasama antarnegara berkenaan dengan masalah masalah moneter
internasional
 Mendorong stabilitas nilai-tukar
 Menyediakan dana temporer kepada negara-negara anggota yang berupaya
memperbaiki ketidakseimbangan pembayaran internasionalnya
 Mendorong mobilitas modal secara bebas antarnegara
 Mendorong perdagangan bebas. 15[1]
 Bank Dunia
Tujuan utama bank dunia adalah memberikan pinjaman kepada negara-negara yang
membutuhkan demi kelangsungan pembangunan ekonomi. Salah satu fasilitas penting
dari Bank Dunia adalah Structural Adjusment Loan (SAL) yang dimaksudkan untuk
mempertingipertumbuhan ekonomi jangka pendek suatu negara. 16[1]
Sumber-sumber dana utama Bank Dunia adalah penjualan obligasi dan instrument-
instrument hutang lainnya kepada sektor swasta dan pemerintah. Filosofi di belakang tujuan
Bank dunia adalah laba. Jadi,pinjaman tersebut tidak di subsidi,tetapi diberikan memakai suku
bunga pasar, baik kepada pemerintah maupun badan-badan pemerintah. 17[1]

Karena dana yang dimiliki Bank Dunia sangat terbatas, sedangkan negara-negara
berkembang membutuhkan dana yang sangat banyak, maka Bank Dunia mencoba memperoleh
dana dengan bekerjasama dengan lembaga lain antara lain dengan:

1. Lembaga bantuan resmi (Official Aid Agencies) dalam membiayai proyek


pembangunan di Negara berpendapatan rendah (low-income contries)
2. Lembaga kredit ekspor (Export Credit Agencies) dalam membiayai proyek padat
modal (capital-intensive projects)
3. Bank komersial untuk membiayai pembangunan proyek swasta. Lebih dari 350 bank
dari seluruh dunia berpasrtisipasi dalam pembayaan ini. 1[3]

 International Financial Corporation (IFC)


Ini ditujukan untuk mendorong petumbuhan perusahaan swasta. IFC
memanfaatkan sektor swasta bukan sektor pemerintah untuk mendorong pembangunan
ekonomi. IFC tidak hanya menyediakan pinjaman kepada sekutu ,tetapi juga membeli
saham, sehingga IFC juga merupakan kreditor sekaligus pemilik. 18[1]
 International Development Association (IDA)
Merupakan asosiasi yang digunakan untuk merancang pembangunan, khususnya
untuk negara- negara berkembang. 19[1]
 Bank for International Settlements (BIS)
Merupakan institusi yang memfasilitasi kerjasamaa antar negara yang terlibat
dalam transaksi-transaksi internasional dan menyediakan bantuan kepada negara-negara
yang sedang mengalami masalah masalah pembayaran internasional.20[1]
 Badan Pembangunan Regional
 Inter-American Development Bank (fokus pembangunan di Amerika Latin)
 Asian Development Bank (untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial
di Asia)
 African Development Fund ( fokus pada pembangunan di negara-negara Afrika)
21[1]

PERTANYAAN:

1) Jelaskan mengapa dalam komponen komponen dari neraca pembayaran mungkin


terdapat surplus dan defisit!
2) Apa yang terjadi jika salah satu faktor yang mempengaruhi neraca berjalan tidak sesuai
dengan yang diharapkan ?
3) Jelaskan beberapa metode dalam mempertimbangkan faktor faktor yang mempengaruhi
neraca perdagangan, dan bagaimanakah untuk memperbaiki jika terjadi deficit !
4) Sebut dan jelaskan Sumber-sumber dana Bank Dunia selain penjualan obligasi dan
instrument-instrument hutang !

SUMBER:

1[1] s/d 21[1] : Madura, Jeff. Manajemen Keuangan Internasional jilid 1/edisi keempat. Jakarta:
Erlangga. 2000.

1[2] s/d 6[2] : Aryani, Lilis . “Arus Dana Internasional” (http://lilisariyani.blogspot.co.id/2012/11


/arus-dana internasional.html?m=1 diakses tanggal 29 november 2012

1[3] : Widia, Nur. “Arus Dana Internasional” (https://nurwiddy.wordpress.com/2016/11/30/arus-


dana-internasional/) diakses tanggal 30 november 2016.

Anda mungkin juga menyukai