Pra Panen
Pembibitan 0.954
Penanaman 0.803
Pemupukan 1.733
Pemanenan 1.230
Pasca Panen
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil audit energi pada proses produksi biji kakao kering
di Perkebunan Batulawang PTPN VIII adalah sebagai berikut:
Perhitungan konsumsi energi yang dilakukan meliputi kegiatan pemeliharaan tanaman menghasilkan,
pemanenan, pengangkutan, fermentasi, perendaman, pencucian, penjemuran, pengeringan, sortasi,
dan pengemasan.
Kebutuhan listrik untuk pengolahan biji kakao di Perkebunan Batulawang diperoleh dari generator
dengan bahan bakar solar. Nilai masukan energi dari bahan bakar pembangkit listrik ini adalah
sebesar 5.712 MJ/kg biji kakao kering. Energi listrik digunakan pada kegiatan pencucian,
pengeringan, bengkel dan penyediaan air.
Kebutuhan energi terbesar adalah pada tahap proses pengeringan 15.679 MJ/kg biji kakao kering
(=30.18% dari total masukan energi primer). Pada mesin pengering, nilai efisiensi penggunaan
panas diperoleh sebesar 68.56 %, efisiensi pemanasan udara 17.09 % dan efisiensi pengeringan
total sebesar 11.72 %.
SARAN
Keadaan peralatan produksi perlu diperhatikan agar konsumsi
energi dapat dipergunakan seefisien mungkin untuk proses
produksi dan perlu diusahakannya pemenuhan kapasitas
peralatan secara optimal pada proses produksi, sehingga energi
yang dikonsumsi dapat dimanfaatkan secara efektif.
Melakukan perawatan terhadap mesin-mesin yang menunjang
proses produksi biji kakao kering terutama mesin pengolahan
secara berkala dan teratur.
Meningkatkan pengawasan dan menerapkan disiplin kerja yang
tinggi bagi pekerja supaya efisiensi pemakaian tenaga manusia
dan jam kerja dapat dioptimalkan.
TERIMA KASIH