Anda di halaman 1dari 15

MUHARAM SYARIBI

1810602045
EKONOMI SYARIAH 1
MATA KULIAH : PERPAJAKAN
DOSEN : FRIZKI DANU RAKHMAT, SE, M.Ak, BKP.
SUBJEK PAJAK

- ORANG PRIBADI
- WARISAN YANG BELUM
- BADAN
TERBAGI

- BENTUK USAHA TETAP


SUBJEK PAJAK

DALAM NEGERI LUAR NEGERI


SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI

ORANG PRIBADI :
-BERTEMPAT TINGGAL/BERADA DI INDONESIA LEBIH DARI 183 HARI DALAM 12 BULAN ;
ATAU
-DALAM SUATU TAHUN PAJAK BERADA DI INDONESIA DAN MEMPUNYAI NIAT BERTEPAT
TINGGAL DI INDONESIA

BADAN :
YANG DIDIRIKAN ATAU BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA

WARISAN YANG BELUM TERBAGI


SUBJEK BADAN :

Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari
badan pemerintah yang memenuhi kriteria:

1. Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

2. Pembiayaannya bersumber dari APBN atau APBD

3. Penerimaanya dimasukan dalam anggaran pemerintah pusat atau pemerintah daerah

4. Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara


SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
• ORANG PRIBADI YANG TIDAK BERTEMPAT TINGGAL DI
INDONESIA / BERADA DI INDONESIA TIDAK LEBIH DARI 183
HARI DALAM 12 BULAN
• BADAN YANG TIDAK DIDIRIKAN DAN TIDAK BERTEMPATAN
KEDUDUKAN DI INDONESIA

YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH


YANG MENJALANKAN USAHA ATAU
PENGHASILAN DARI INDONESIA BUKAN
KEGIATAN ATAU KEGIATAN
DARI MENJALANKAN USAHA ATAU
MELALUI BUT DI INDONESIA
KEGIATAN MELALUI BUT INDONESIA
Subjek pajak luar negeri baik orang
Subjek pajak orang pribadi dalam
pribadi maupun badan sekaligus
negeri menjadiWP apabila telah Subjek pajak badan dalam negeri
menjadiWP karena menerima dan/atau
menerima atau memperoleh menjadiWP sejak saat didirikan, atau
memperoleh penghasilan yang
penghasilan yang besarnya melebihi bertempat kedudukan di Indonesia
bersumber dari Indonesia melalui
PTKP
BUT di Indonesia

Wajib pajak adalah orang


pribadi atau badan yang telah
memenuhi kewajiban subjektif
dan objektif
WAJIB PAJAK DN DAN WAJIB PAJAK LN
Wajib pajak dalam negeri :

▪ Dikenakan pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperoleh dari Indonesia dan dari luar Indonesia

▪ Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto

▪ Tarif pajak yang digunakan adalah tarif umum (Tarif UU PPh pasal 17) ▪ Wajib menyampaikan SPT

Wajib pajak luar negeri :

▪ Dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia

▪ Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto


KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF
SUBJEK
SUBJEK PAJAKPAJAK DALAM
DALAM NEGERI
NEGERI SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
ORANG
ORANG PRIBADI
PRIBADI
MULAI WARISAN
MULAI :: SELAIN BUT
-- SAAT YG BELUM TERBAGI
SAAT DILAHIRKAN
DILAHIRKAN MULAI :
-- SAAT
SAAT BERADA
BERADA ATAU
ATAU SAAT MENERIMA MULAI :
BERNIAT TINGGAL
BERNIAT TINGGAL /MEMPEROLEH SAAT TIMBULNYA WARISAN
DI
DI INDONESIA
INDONESIA PENGHASILAN DARI INDONESIA
BERAKHIR BERAKHIR : SAAT
BERAKHIR :: BERAKHIR :
-- SAAT WARISAN
SAAT MENINGGAL
MENINGGAL SAAT TIDAK LAGI
-- MENINGGALKAN SELESAI
MENINGGALKAN MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN DIBAGIKAN
INDONESIA
INDONESIA UNTUK
UNTUK DARI INDONESIA
SELAMANYA.
SELAMANYA.

BADAN BUT

MULAI : MULAI :
SAAT DIDIRIKAN/ SAAT MELAKUKAN
BERKEDUDUKAN USAHA/KEGIATAN
DI INDONESIA MELALUI BUT DI
INDONESIA
BERAKHIR :
SAAT DIBUBARKAN BERAKHIR :
ATAU TIDAK LAGI SAAT TDK LAGI MENJALANKAN
BERKEDUDUKAN USAHA/KEGIATAN MELALUI BUT
DI INDONESIA. DI INDONESIA
MACAM-MACAM OBJEK PAJAK

Objek pajak penghasilan (pph), Penghasilan


sebagai objek pajakPPh diartikan secara luas
Objek pajak PPN sesuai dengan pasal 4 UU
yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis
No. 8 tahun 1984 sebagaimana telah diubah
yang diterima atau diperoleh wajib pajak baik
terakhir dengan UU No. 18 tahun 2000 adalah:
yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia.

• impor barang kena pajak


• Ekspor barang kena pajak oleh pengusaha kena
pajak
• Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud
dari luar daerah.
Objek Pajak Bumi dan Bangunan yang
Objek pajak PPn-BM (Pajak Penjualan atas
menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau
barang mewah)Menurut pasal 5 UU No. 8 tahun
bangunan. Pengertian bumi disini adalah
1984 sebagaimana telah diubahterakhir dengan
permukaan bumiyang meliputi tanah dan perairan
UU No. 18 tahun 2000 yang termasuk objek PPn
pedalaman, serta laut wilayah Indonesia,dan
BM.
tubuh bumi yang ada di bawahnya.
YANG BUKAN TERMASUK OBJEK PAJAK
Berdasarkan pasal 4 ayat (3) Undang - undang Pph, penghasilanyang tidak
termasuk objek pajak adalah :
• Bantuan atau sumbangan, harta hibah yang diterima oleh keluargasedarah
dalam garis keturunan sedarah dalam garis keturunan lurus satuderajat,
dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badansosial atau
pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan olehmenteri
keuangan.
• Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti
saham atau penyertaan modal tunai.
• Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yangditerima atau diproleh dalam bentuk natura atau kenikmatan wajib
pajakatau pemerintah
HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
KewajibanWajibPajak

▪ Wajib
▪ Mendaftarkan diri ke
menyelenggarakan
KPP untuk
pembukuan atau
memperoleh NPWP
pencatatan

▪ Wajib membayar atau


▪ Wajib melaporkan
menyetor pajak yang
usahanya untuk
terutang ke kas negara
dikukuhkan menjadi
melalui kantor pos dan
pengusaha kena pajak
atau bank persepsi

▪ Mengambil sendiri
▪ Wajib pajak wajib
surat pemberitahuan di
mengisi dan
tempat yang ditetapkan
menyampaikan surat
oleh DJP
Hak WajibPajak

▪ Wajib pajak berhak untuk ▪ Wajib pajak berhak untuk


mengajukan permohonan menerima tanda bukti
pengembalian kelebihan pelaporan SPT
pembayaran pajak

▪ Wajib pajak untuk


mengajukan permohonan
▪ Wajib pajak berhak untuk
penundaan dan permohonan
mengajukan permohonan
untuk mengangsur
penundaan
pembayaran pajak sesuai
dengan kemampuannya

▪ Wajib pajak berhak untuk


membetulkan surat
pemberitahuan yang telah
disampaikan ke KPP

Anda mungkin juga menyukai