Subjek Pajak
Jenis Pajak berdasarkan Golongannya
2
Pajak Berdasarkan Sifatnya
Pasal 1 UU PPh
Subjek Pajak dan Wajib Pajak
Pajak Penghasilan Dikenakan terhadap Subjek Pajak atas Penghasilan yang Diterima atau Diperolehnya dalam Tahun Pajak
• Kartu NPWP???
Pasal 1 UU PPh
SUBJEK PAJAK
Pasal 2 UU PPh 5
PERBEDAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAKNYA WAJIB
PAJAK DALAM NEGERI DAN WAJIB PAJAK LUAR NEGERI
DALAM NEGERI LUAR NEGERI
Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak atas Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak hanya atas
penghasilan baik yang diterima atau diperoleh penghasilan yang berasal dari sumber
dari Indonesia maupun dari luar Indonesia penghasilan di Indonesia
Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak berdasarkan
berdasarkan penghasilan neto dengan tarif penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan
umum
Wajib Pajak dalam negeri wajib menyampaikan Wajib Pajak luar negeri tidak wajib menyampaikan
Surat Pemberitahuan Tahunan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan karena kewajiban pajaknya dipenuhi melalui
pemotongan pajak yang bersifat final
Pasal 2 UU PPh 6
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI ORANG PRIBADI
Dikenakan PPh atas penghasilan baik berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia.
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI ORANG PRIBADI
Pasal 2 UU PPh
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI BADAN
Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha.
• Perseroan Terbatas (PT), • persekutuan,
• perseroan komanditer (CV), • perkumpulan,
• perseroan lainnya, • yayasan,
• Badan Usaha Milik Negara (BUMN), • organisasi massa,
• Badan Usaha Milik Dearah (BUMD), • organisasi sosial politik, atau organisasi
• firma, lainnya,
• kongsi, • lembaga dan bentuk badan lainnya
• koperasi, • termasuk kontrak investasi kolektif dan
• dana pensiun, bentuk usaha tetap (BUT).
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan
pembukuan
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI BADAN
BUMN dan BUMD merupakan subjek pajak tanpa memperhatikan nama dan bentuknya.
Setiap unit tertentu dari badan Pemerintah yang menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan untuk memperoleh penghasilan merupakan subjek pajak
Pasal 2 UU PPh
BENTUK USAHA TETAP (BUT)
• Meningkatnya perkembangan model usaha lintas negara yang
melibatkan subjek pajak luar negeri.
• Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda
Bentuk Usaha
Menjalankan
yang
usaha atau
dipergunakan Badan Usaha
melakukan
Orang Pribadi dan Tetap
kegiatan di
Badan Sebagai SP
Indonesia
Luar Negeri
Pasal 2 UU PPh
KRITERIA BENTUK USAHA TETAP (BUT)
tempat usaha
adanya suatu
digunakan untuk
tempat usaha (place tempat usaha
menjalankan usaha Badan Usaha Tetap
of business) di bersifat permanen;
atau melakukan
Indonesia
kegiatan
Tempat usaha (place of business) yaitu fasilitas yang dapat berupa tanah dan gedung
termasuk juga mesin-mesin, peralatan, gudang dan komputer atau agen elektronik atau
peralatan otomatis (automated equipment) yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh
penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan aktivitas usaha melalui internet.
Mencakup pula orang pribadi atau badan selaku agen yang kedudukannya tidak bebas
yang bertindak untuk dan atas nama orang pribadi atau badan yang tidak bertempat
tinggal atau tidak bertempat kedudukan di Indonesia.
Pasal 2 UU PPh
BENTUK USAHA TETAP (BUT)
a. tempat kedudukan manajemen;
b. cabang perusahaan;
c. kantor perwakilan;
d. gedung kantor;
e. pabrik;
f. bengkel;
g. gudang;
h. ruang untuk promosi dan penjualan;
i. pertambangan dan penggalian sumber alam;
j. wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi;
k. perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan
l. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;
m. pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain sepanjang dilakukan
lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;
n. orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas;
o. agen atau pegawai dari perusahan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat
kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di
Indonesia; dan
p. komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau digunakan
Pasal 2 UU PPh oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatanusaha melalui internet.
BUT FISIK ATAU • a.tempat kedudukan manajemen; b.cabang perusahaan; c.kantor perwakilan;, d.gedung
kantor; e.pabrik; f. bengkel; , g.gudang; , h.ruang untuk promosi dan penjualan;,
AKTIVA
i.pertambangan dan penggalian sumber alam; j.wilayah kerja pertambangan minyak dan
gas bumi;, k.perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan
• m.pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain
BUT JASA sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan;
BUT AGEN • n.orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak
bebas;
• o.agen atau pegawai dari perusahan asuransi yang tidak didirikan dan tidak
BUT ASURANSI bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau
menanggung risiko di Indonesia;
Pasal 2 UU PPh
BENTUK USAHA TETAP (BUT)
• Perusahaan asuransi luar negeri mempunyai BUT di Indonesia, apabila
perusahaan tersebut menerima pembayaran premi asuransi di Indonesia atau
menanggung risiko di Indonesia, melalui karyawannya atau perwakilan lain, yang
bukan merupakan agen yang mempunyai kedudukan bebas
• Sebuah perusahaan luar negeri tidak dianggap mempunyai bentuk usaha tetap di
Indonesia apabila dalam melakukan kegiatannya di Indonesia, dipergunakan
perantara atau broker atau agen lain yang sifatnya bebas, asalkan perantara atau
agen tersebut bertindak dalam rangka perusahaannya sendiri.
• Apabila agen bertindak sepenuhnya atau hampir sepenuhnya atas nama
perusahaan luar negeri, maka perantara atau agen tersebut tidak mempunyai
kedudukan yang bebas. Perantara atau agen tersebut merupakan BUT dari
perusahaan luar negeri tersebut.
Pasal 2 UU PPh
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
Subjek pajak luar negeri :
• orang pribadi atau badan
• yang bertempat tinggal atau bertempat kedudukan di luar
Indonesia
• yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia,
• baik melalui maupun tanpa melalui bentuk usaha tetap.
Pasal 2 UU PPh
Saat Mulai dan Berakhirnya Kewajiban Subjektif