Pajak Penghasilan
(Pph)
Kelompok 4
Kenneth Nathanael
215020301111041
SUBYEK PAJAK
-Klasifikasi Subyek Pajak-
-Kewajiban pajak subyektif-
-Klasifikasi bukan subyek pajak-
OBJEK PAJAK
-Klasifikasi objek dan bukan objek pajak
-Bentuk Usaha Tetap ( BUT ) dan objek pajak BUT-
PENJELASAN PASAL 1
Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau
memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau
memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang ini disebut Wajib
Pajak.
pengenaan pph
Pengenaan PPh biasanya dikenal dengan Dasar Pengenaan
Pajak Penghasilan (DPP PPh)
Dalam ketentuan Undang-Undang (UU) Pajak Penghasilan (PPh), DPP PPh nya adalah :
DPP PPh
Pasal 21
SUBYEK PAJAK
Subyek pajak terbagi menjadi 3, yaitu;
1. Orang Pribadi dan Warisan yang belum teragai sebagai satu kesatuan
yang menggantikan yang berhak;
2. Badan; dan
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Luar Negeri Saat melakukan kegiatan melalui Saat tidak melakukan kegiatan
melalui but BUT di Indonesia melalui BUT di Indonesia
Luar Negeri Saat menerima atau memperoleh Saat sudah tidak menerima
tidak melalui but penghasilan dari Indonesia penghasilan dari Indonesia
b. d.
a.
Pejabat- c. Pejabat-
Kantor
pejabat Organisasi Pejabat
Perwakilan Perwakilan Perwakilan
Internasional
Negara Diplomatik Organisasi
Asing dan Konsulat Internasional
OBJEK PAJAK
Yang menjadi objek pajak adalah
penghasilan, yaitu setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal
dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia,
Objek pajak
a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh
b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan;
c. laba usaha;
d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
e. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
pembayaran tambahan pengembalian pajak;
f. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang;
g. dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan
asuransi kepada pemegang polis;
h. royalti atau imbalan atas penggunaan hak;
i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
DLL
BUKAN Objek pajak
a. 1. bantuan atau sumbangan
2. harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah
b. warisan;
c. harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan
d. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
e. pembayaran dari perusahaan asuransi
f. iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun
g. bagian laba atau sisa hasil usaha yang diterima atau diperoleh anggota dari koperasi
DLL
Bentuk usaha tetap (BUT)
Bentuk usaha tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang
dipergunakan subjek pajak luar negeri (non-resident
taxpayer) baik orang pribadi (nature person) atau
badan (legal person) untuk menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan di Indonesia.