Modul ke
05
Pertemuan ke-5
Pajak Penghasilan
Fakultas
FAKULTAS BISNIS
DAN MANAJEMEN
Oleh :
Program Studi
MANAJEMEN
Dr. Yana Hendayana,S.E.,M.M.,BKP
Retno Paryati,S.E,.Ak,.CA
Ivan Gumilar SP.,S.E.,M.M.,M.Ak
PAJAK PENGHASILAN
1. Pph Pasal 21 : pajak atas penghasilan berupa gaji, upah honorarium, tunjangan, dan pembayaran
lainnya dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,
dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri
2. Pph Pasal 21 : pajak atas penghasilan berupa gaji, upah honorarium, tunjangan, dan pembayaran
lainnya dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,
dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri
3. Pph pasal 23 : pajak yang dipotong oleh pemungut pajak dari Wajib Pajak atas penghasilan yang
diperoleh dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang dipotong dalam
Pajak Penghasilan Pasal 21.
4. Pph pasal 24 : adalah peraturan yang mengatur hak wajib pajak untuk memanfaatkan kredit pajak
mereka di luar negeri, untuk mengurangi nilai pajak terhutang yang dimiliki di Indonesia. Penghasilan
berupa imbalan yang berhubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan.
5. Pph pasal 25 : adalah pajak yang dibayar secara angsuran. Tujuannya adalah untuk meringankan
beban wajib pajak, mengingat pajak yang terutang harus dilunasi dalam waktu satu tahun.
Pembayaran ini harus dilakukan sendiri dan tidak bisa diwakilkan
Dan pajak penghasilan lainnya…
1. Pph Pasal 15 : Objek pajak PPh 15 adalah semua imbalan atau nilai
pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima oleh
badan/perusahaan Anda berdasarkan perjanjian charter dari
pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan
ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke
pelabuhan di luar negeri.
2. Pph Pasal 19 : seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang
berstatus hak milik atau hak gunabangunan; atau seluruh aktiva tetap
berwujud tidak termasuk tanah, yang terletak atau berada di Indonesia,
dimiliki, dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak
Subjek Pajak
Subjek Pajak Dalam Negeri Orang Subjek Pajak Dalam Negeri Orang
Pribadi: Pribadi:
Perhitungan besarnya penghasilan netto bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Menggunakan pembukuan.
2. Menggunakan norma perhitungan penghasilan netto.
Menghitung Penghasilan Kena Pajak Dengan
Menggunakan Pembukuan
Untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak dapat
dirumuskan sebagai berikut:
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
Besarnya PTKP setahun yang berlaku mulai 1 Januari 2016 adalah
•Rp. 54.000.000,00 untuk diri wajib pajak orang pribadi.
•Rp. 4.500.000.00 tambahan untuk wajib pajak yang kawin.
•Rp. 54.000.000,00 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami,
dengan syarat:
• Penghasilan istri tidak semata-mata diterima atau diperoleh dari satu pemberi kerja yang telah dipotong
pajak berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang PPh pasal 21.
• Pekerjaan istri tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga
yang lain.
•Rp. 4.500.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keterunan
lurus satu derajat serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya (maksimal 3 orang).
Cara Menghitung Pajak
Terima Kasih Atas Perhatiannya