Anda di halaman 1dari 43

WEBINAR

REVIEW
KEWAJIBANPERPAJAKAN
6.53

RAFLY AMANDA
Registered Tax Consultant
KENAPA HARUS BAYAR
PAJAK?
Pembayaran pajak merupakan sebuah aktivitas
yang wajib dilakukan oleh seluruh rakyat di
dunia. Pajak merupakan sumber pendapatan
negara yang digunakan untuk membiayai
pembangunan.

2
PENTINGNYA MEMBAYAR PAJAK
Membayar Pajak merupakan Sebuah Memperlancar Proses Bisnis dan Meningkatkan
Kewajiban Kredibilitas Usaha Sosial Anda

Kepemiilikan NPWP merupakan persyaratan dari banyak


Pembayaran pajak merupakan sebuah kewajiban yang
transaksi bisnis yang dilakukan oleh Usaha Sosial Anda.
harus kita lakukan sebagai warga negara Indonesia. Jika Sebagai contoh, NPWP diperlukan sebagai salah satu syarat
untuk membuka rekening atas nama Usaha Sosial Anda di
Anda tidak membayar pajak, maka Anda dapat
bank. Selain itu, saat Usaha Sosial Anda memeroleh pendanaan
memeroleh hukuman, mulai dari denda hingga kurungan dari pihak lain, NPWP merupakan salah satu yang diminta
sebagai bukti bahwa Usaha Sosial Anda memiliki kredibilitas
penjara. Oleh karena itu, mari bayar pajak!

Berkontribusi Bagi
Negara
Pembayaran pajak yang Anda lakukan akan digunakan
untuk pembiayaan banyak fasilitas umum, seperti jalan,
kendaraan umum, dan sekolah. Selain itu, pajak juga
digunakan untuk penyediaan fasilitas bagi rakyat miskin
sehingga kesenjangan antara rakyat yang kaya dan
miskin semakin berkurang. Dengan membayar pajak,
Anda telah ikut berpartisipasi dalam meningkatkan
kualitas negara 3
SIAPA SAJA YANG
KENA PAJAK?
Subjek Pajak
►Orang pribadi atau warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan
yang berhak.
►Badan
►Bentuk Usaha Tetap (BUT)

Wajib Pajak
►Orang pribadi atau badan yang telah memenuhi kewajiban subjektif dan objektif.

4
DASAR HUKUM
Undang – Undang (UU) No. 36 Tahun 2008
Tentang
Perubahan Keempat atas
UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

• Peraturan Pemerintah (PP)


• Keputusan Presiden (Keppres)
• Peraturan & Keputusan Menkeu (PMK & KMK)
• Peraturan, Keputusan, dan Surat Edaran Dirjen
Pajak
(PER, KEP, dan SE DJP)

5
SUBJEK PAJAK ADA 2

Subjek pajak dalam negeri Subjek pajak luar negeri


 Subjek pajak orang pribadi (bertempat tinggal di  Subjek pajak orang pribadi (Orang pribadi yang tdk bertempat
Indo lebih dari 183 hari tdk harus berturut-turut tinggal di Indo lebih dari 183 hari dlm jk waktu 12 bl yang
dlm jk waktu 12 bl atau dlm satu th pajak berada menjalankan usaha atau dapat menerima atau memperoleh
di Indo dan mempunyai niat bertempat tinggal di penghasilan dari Indonesia.
Indo.  Subjek pajak Badan (didirikan atau bertempat kedudukan tdk
 Subjek pajak Badan (didirikan atau bertempat di Indonesia yang menjalankan usaha atau dapat menerima
kedudukan di Indonesia atau memperoleh penghasilan dari Indonesia.
 Subjek pajak warisan yg belum dibagi sebagai
satu kesatuan menggantikan yang berhak.

6
PERBEDAAN WP DALAM NEGERI & WP
LUAR NEGERI:
WP luar negeri
WP dalam negeri

Dikenakan pajak atas penghasilan baik yg diterima Dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang
atau diperoleh dari Indonesia dan dari luar berasal dari sumber penghasilan di Indonesia
Indonesia

Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto

Tarif pajak yang digunakan adalah tarif umum Tarif pajak yang digunakan adalah tarif sepadan
(Tarif UU PPh Ps 17) (Tarif UU PPh Ps 26)

Wajib menyampaikan SP Tdk wajib menyampaikan SPT

7
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF:

MULAI BERAKHIR

Subjek pajak dln negeri orang pribadi:


1. Saat dilahirkan 1. Saat meninggal
2. Saat berada di Indonesia atau berniat bertempat tinggai di 2. Saat meninggalkan Indonesia utk selama-lamanya
Indo
Subjek pajak dln negeri badan:
Saat didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia Saat dibubarkan atau tdk lagi bertempat kedudukan di Indonesia

Subjek pajak luar negeri melalui BUT:


Saat menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Saat tdk menjalankan usaha/melaku-kan kegiatan melalui BUT di
Indonesia Indo
Subjek Pajak luar negeri tdk melalui BUT
Saat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia Saat tdk lagi menerima atau memperoleh penghasilan dari Indo.

Warisan belum terbagi: Saat warisan telah selesai dibagikan


Saat timbulnya warisan yg belum terbagi

8
TIDAK TERMASUK
SUBJEK PAJAK:
 Badan atau perwakilan negara asing
 Perwakilan diplomatik dan konsulat atau
pejabat lain dari negara asing
 Organisasi Internasional sesuai SK
Menkeu No. 574/KMK.04/2000 terakhir
diperbaharui SK Menkeu No.
243/KMK.03/2003.
 Pejabat perwakilan organisasi Internasional
sesuai dengan SK Menkeu diatas.

9
APA AKIBAT JIKA TIDAK TAAT PAJAK?
AKIBAT YANG AKAN TERJADI JIKA TAK MEMBAYAR PAJAK
Negara mengalami kerugian Hutang Negara bertambah

Hal ini dikarenakan pajak menjadi salah satu sumber pendapatan Salah satu sumber dana dari kegiatan layanan yang dilakukan oleh
untuk Negara. Bahkan keadaan tersebut juga mampu menjadikan pemerintah terhadap masyarakat umum adalah dari pajak. Sama
keadaan ekonomi suatu Negara menjadi lebih mudah menurun. seperti poin-poin sebelumnya. Jika banyak orang yang tak membayar

pajak sebagaimana mestinya. Tentunya layanan umum dari

pemerintah jadi terhambat. Bahkan keadaan ini mungkin akan


Subsidi dari pemerintah berkurang
mengakibatkan kondisi hutang Negara menjadi bertambah.
Indonesia merupakan salah satu
Negara yang memberikan
banyak subsidi kepada
masyarakat umum. Sebagai
contohnya adalah bantuan gas
LPG, listrik, dan beberapa jenis
bantuan lainnya. Bantuan Adanya hukuman
tersebut bisa terealisasi dengan
baik jika rakyat juga ikut
membantu dengan melakukan Tidak melakukan pembayaran pajak juga bisa memberikan kerugian

kewajiban membayar pajak. Jika


saja banyak orang tak bagi para oknum-oknum tersebut. Salah satu hukuman yang akan

melakukan pembayaran pajak. didapatkan bagi mereka yang tak melakukan pembayaran pajak

adalah adanya kurungan penjara dalam kurun waktu sesuai dengan

Fasilitas umum jadi terkendala ketentuan. Selain itu adanya denda yang dibebankan juga akan

dirasakan oleh para oknum bandel tak membayar pajak tersebut.

fasilitas umum seperti pelabuhan, bAndara,


jembatan, perbaikan jalan, dan lain-lainnya itu
dapat terealisasi dengan baik karena adanya
aliran pajak yang baik. Tentunya jika Anda tidak
melakukan pembayaran pajak. 11
LINGKUP PEMERIKSAAN
Berdasarkan ruang lingkupnya jenis-jenis pemeriksaan
dapat dibedakan menjadi pemeriksaan lapangan dan
pemeriksaan kantor.

Pemeriksaan kantor di lakukan dalam jangka waktu paling


lama 3 (tiga) bulan hingga 6 (enam) bulan yang dihitung
sejak tanggal wajib pajak datang memenuhi surat
panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sampai
dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.

Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam jangka waktu


paling lama 4 (empat) bulan hingga 8 (delapan) bulan yang
dihitung sejak tanggal Surat Perintah Pemeriksaan sampai
dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan

12
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DALAM PEMERIKSAAN
Memenuhi panggilan untuk dating menghasiri Pemeriksaan sesuai Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat
1. 4. Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;
dengan waktu yang ditentukan khususnya unutk jenis

Pemeriksaan Kantor;

Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat
2. 5.
dokumen yang menjadi dasarnya, dan dokumen lain termasuk oleh Akuntan Publik khususnya untuk jenis Pemeriksaan
data yang dikelola secara selektronik, yang berhubungan Kantor;
dengan pernghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan

bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak. Khusus

untuk Pemeriksaan Lapangan, Wajib Pajak wajib memberikan Memberikan keterangan lain baik lisan maupun tulisan
kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang 6. yang diperlukan.
dikelola secara elektronik;

Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang


3. yang dipandang perlu dan memberi bantuan lainnya guna

kelancaran pemeriksaan;

13
HAK-HAK PAJAK
DALAM PEMERIKSAAN
 Meminta Surat Perintah Pemeriksaan

 Melihat Tanda Pengenal Pemeriksa

 Mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan

pemeriksaan

 Meminta rincian perbedaan antara hasil pemeriksaan dan SPT

 Hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam

batas waktu yang ditentukan

14
HASIL
PEMERIKSAAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak, maka akan diterbitkan suatu surat ketetapan
pajak, yang dapat mengakibatkan pajak terutang menjadi
kurang bayar, lebih bayar, atau nihil. Berdasarkan
pemeriksaan, jenis-jenis ketetapan yag dikeluarkan adalah:
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan (SKPKBT), dan Surat Ketetapan Pajak Nihil
(SKPN). Disamping itu dapat diterbitkan pula Surat Tagihan
Pajak (STP) dalam hal dikenakannya sanksi administrasi dapat
berupa denda, bunga, dan kenaikan.

15
SANKSI DENDA

No. Pasal Masalah Sanksi Keterangan

1 7(1) SPT Terlambat disampaikan : a) Rp. 100.000 atau Per SPT


a) Masa Rp. 500.000
b) Tahunan b) Rp. 100.000 atau Per SPT
Rp. 1.000.000
2 8(3) Pembetulan sendiri dan belum disidik 150% Dari jumlah pajak yang
kurang dibayar
3 14(4) a) Pengusaha yang telah dikukuhkan 2% Dari DPP
sebagai PKP, tetapi tidak membuat
faktur pajak/ membuat faktur pajak,
tetapi tidak tepat waktu;
b) Pengusaha yang telah dikukuhkan
2% Dari DPP
sebagai PKP yang tidak mengisi
faktur pajak secara lengkap;
c) PKP melaporkan faktur pajak tidak
sesuai dengan masa penerbitan 2% Dari DPP
faktur pajak.

16
SANKSI BUNGA

No. Pasal Masalah Sanksi Keterangan


1 8 (2 dan 2a) Pembetulan SPT Masa dan Tahunan 2% Perbulan, dari jumlah pajak
yang kurang dibayar

2 9 (2a dan 2b) Keterlambatan pembayaran Pajak masa dan 2% Perbulan, dari jumlah pajak
tahunan terutang
3 13 (2) Kekurangan pembayaran pajak dalam SKPKB 2% Perbulan, dari jumlah
kurang dibayar, max 24
bulan
4 13 (5) SKPKB diterbitkan setelah lewat waktu 5 tahun 48 % Dari jumlah pajak yang
karena adanya tindak pidana perpajakan maupun tidak mau / kurang dibayar.
tindak pidana lainnya

5 14 (3) a) PPh tahun berjalan tidak/kurang bayar 2% Perbulan, dari jumlah pajak
b) SPT kurang bayar tidak/kurang bayar. Max 24
bulan

14 (5) PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan 2% Perbulan, dari jumlah pajak
pengembalian Pajak Masukan tidak/kurang dibayar, max
24 bulan

17
SANKSI BUNGA

No. Pasal Masalah Sanksi Keterangan


6 15(4) SKPKB/T diterbitkan setelah lewat waktu 5 48 % Dari jumlah pajak yang
tahun karena adanya tindak pidana tidak atau kurang
perpajakan maupun tindak pidana lainnya dibayar

7 19 (1) SKPKB/T, SK Pembetulan, SK Keberatan, 2% Perbulan,, atas jumlah


Putusan Banding yang menyebabkan pajak yang
kurang bayar terlambat dibayar tidak/kurang dibayar

8 19 (2) Mengangsur atau menunda 2% Perbulan , bagian dari


bulan dithitung penuh 1
bulan
9 19 (3) Kekurangan pajak akibat penundaan SPT 2% Atas kekurangan
pembayaran pajak

18
SANKSI
KENAIKAN:
No. Pasal Masalah Sanksi Keterangan
1 8(5) Pengungkapan ketidakbenaran SPT 50% Dari pajak yang kurang
sebelum terbitnya SKP apabila :SPT tidak dibayar
disampaikan sebagaimana disebut dalam
surat teguran, PPN/PPnBM yang tidak
seharusnya dikompensasikan atau tidak
tarif 0% tidak terpenuhinya Pasal 28 dan
29
2 13 (3) a) PPh yang tidak atau kurang dibayar 50% Dari PPh yang
tidak/kurang dibayar
b) Tidak/kurang 100% Dari PPh yang
dipotong/pungut/disetorkan tidak/kurang
dipotong/dipungut
c) PPN/PPnBM tidak atau kurang Dari PPN/PPnBM yang
100%
dibayar tidak atau kurang
dibayar
3 15 (2) Kekurangan pajak pada SKPKBT 100% Dari jumlah kekurangan
pajak tersebut

19
APA6.53
ITU TINDAK
PIDANA PAJAK?
TINDAK PIDANA PAJAK

Tindak pidana perpajakan merupakan tindakan

yang melanggar peraturan dan UU karena

penyampaian informasi yang tidak benar terkait

beban pajak Wajib Pajak dapat menimbulkan

kerugian kepada negara. Selain itu karena

melanggar peraturan perundangan maka bisa

dikatakan bahwa tindak pidana pajak merupakan

sebuah tindakan yang melawan hukum

21
DASAR HUKUM TINDAK PIDANA PAJAK

 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 : ketentuan umum dan juga tata


cara perpajakan serta perubahannya dikuatkan dengan UU Nomor 28
Tahun 2007 pada Pasal 36A ayat ketiga

Mengacu pada landasan hukum pidana perpajakan tersebut maka yang bisa
melakukan tindakan pidana perpajakan tidak hanya sebatas pada Wajib
Pajak saja. Tindakan pidana pada bidang perpajakan tersebut mungkin juga
dilakukan oleh petugas pajak. 

22
SUBJEK YANG MUNGKIN TERKENA PIDANA
PERPAJAKAN

•Wajib Pajak.
•Petugas Pajak.
•Pihak ketiga yang pada sebelum, ketika ataupun sesudah
terjadinya suatu tindakan pidana pajak ikut terlibat sebagai
pembuat persiapan, ikut mempermudah dan atau memperlancar,
menyembunyikan serta mempertahankan sesuatu yang
merupakan hasil dari tindak pidana perpajakan.

23
CARA PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA PERPAJAKAN

1. Pemeriksaan Pajak 2. Pemeriksaan Bukti Permulaan

 Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengumpulkan,  Bukti permulaan adalah perbuatan/ tindakan,
mencari, mengolah data maupun keterangan lainnya keadaan ataupun bukti yang berupa tulisan,
dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban keterangan, benda yang sifatnya dapat
pajak. memberikan petunjuk bahwa terdapat indikasi
 Tujuan lain pemeriksaan pajak yaitu untuk memastikan kuat sedang ataupun telah terjadi sebuah

bahwa Wajib Pajak telah melaksanakan kewajibannya tindakan pidana perpajakan.


 Pemeriksaan atas bukti permulaan tersebut
sesuai dengan peraturan perundangan yang ada. Proses
dapat dilakukan oleh Direktorat Intelijen dan
pemeriksaan pajak dilakukan oleh PNS dibawah
Penyelidikan maupun Kanwil Ditjen Pajak.
naungan Ditjen Pajak maupun tenaga ahli yang ditunjuk
 Hasil pemeriksaan atas bukti permulaan ini
dan diberikan wewenang oleh Ditjen Pajak.
selanjutnya akan digunakan sebagai acuan
 Pemeriksaan pajak akan mencakup pemeriksaan
untuk menetapkan tindakan pemeriksaan
lapangan atas suatu jenis pajak maupun seluruh jenis selanjutnya.
perpajakan tahun berjalan dan juga tahun-tahun
sebelumnya.
 Pemeriksaan dapat dilakukan di kantor Ditjen Pajak
maupun secara langsung di tempat Wajib Pajak yang
24
bersangkutan.
3. Penyidikan Pajak 4. Penghentian Penyidikan

Penyidikan pajak bertujuan untuk mencari serta mengumpulkan Tidak ditemukan adanya bukti-bukti yang cukup.
bukti-bukti agar bisa menemukan siapa tersangka pelaku tindak
Kasus yang disidik tersebut ternyata tidak termasuk dalam
pidana perpajakan.
kategori pidana perpajakan.
Penyidikan dilakukan oleh pejabat Ditjen Pajak dengan status
Peristiwa yang terjadi sudah mencapai daluwarsa yaitu telah
PNS tertentu yang memiliki wewenang.
lebih dari 10 tahun terhitung sejak berakhirnya masa pajak
Pelaksanaan penyidikan dilakukan dengan dasar Surat Perintah
terutang atau tahun pajak Wajib Pajak yang bersangkutan.
Penyidikan dan harus ditandatangani oleh Kepala Kanwil Ditjen
Pajak ataupun Dirjen Pajak. Tersangka kasus tindak pidana pajak sudah meninggal dunia.
Sebelum memulai penyidikan pajak maka petugas penyidik Dengan pertimbangan atas kepentingan negara maka Menteri
wajib memberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Keuangan dapat meminta kepada Jaksa Agung untuk
kemudian juga harus menyerahkan laporan hasil penyidikan menghentikan penyidikan atas kasus tindak pidana pajak.
tersebut. Selanjutnya JPU akan menentukan apakah kasus tindak Dalam hal ini syaratnya adalah Wajib Pajak harus melunasi
pidana pajak tersebut apakah diteruskan ke Pengadilan atau utang pajak yang kurang atau tidak dibayarkan ditambah
dihentikan dengan persyaratan tertentu. dengan sanksi administrasi yaitu denda sebesar 4x lipat dari
jumlah utang pajak tersebut.

25
5. PENETAPAN SANKSI

a) Setiap orang yang disebabkan oleh kealpaannya, yaitu : b) Setiap orang dengan sengaja :

 Tidak mendaftarkan dirinya ataupun penyalahgunaan dan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau
 Tidak menyampaikan SPT. Pengukuhan atas Pengusaha Kena Pajak (PKP). 

  Tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)


Menyampaikan SPT tetapi isinya tidak sesuai dengan keadaan
 Menyampaikan SPT tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya ataupun keterangan yang tidak
 sebenarnya ataupun tidak lengkap serta melampirkan keterangan yang tidak benar lengkap/ tidak benar 
sehingga dari tindakannya tersebut dapat menimbulkan kerugian terhadap negara.  Menolak dilakukannya pemeriksaan pajak

 Memperlihatkan pembukuan, dokumen ataupun pencatatan lain yang palsu atau seolah-olah benar 

 Tidak menyelenggarakan suatu pencatatan atau pembukuan, tidak meminjamkan ataupun tidak
Pada kedua golongan tersebut akan dikenakan pidana kurungan paling lama satu (1)
memperlihatkan catatan, buku, dokumen lainnya 
tahun ataupun denda paling banyak dua kali (2x) lipat dari jumlah pajak terutang yang
 Tidak menyetorkan atau membayarkan pajak yang telah dipungut/ dipotong sehingga dapat
kurang ataupun tidak dibayarkan. Namun pada perubahannya sanksi diatas menjadi menyebabkan kerugian pada pendapatan negara.
pidana kurungan setidaknya tiga (3) bulan dan paling lama satu (1) tahun. Atau denda
Kepada mereka tersebut akan dikenakan pidana berupa hukuman penjara paling lama enam (6) tahun
minimal sebanyak satu kali (1x) jumlah pajak terutang yang kurang maupun tidak serta denda paling tinggi empat kali (4x) jumlah pajak yang terutang atau tidak dibayarkan.
dibayarkan
Sanksi tersebut diubah menjadi paling sedikit enam bulan (6) bulan dan paling lama enam (6) tahun
serta denda minimal sebanyak dua kali (2x) lipat maksimal empat kali (4x) dari jumlah pajak terutang
yang kurang maupun tidak dibayarkan serta denda.

26
PENYITAA
N
 Penyitaan merupakan salah satu istilah yang terdapat dalam kamus perpajakan. Penyitaan

ini termasuk ke dalam salah satu dari tindak penagihan pajak. Berdasarkan dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2000 Tentang Tata Cara

Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, ditetapkan bahwa tindakan

penyitaan dapat dilaksanakan oleh Jurusita Pajak dengan berdasar pada Surat Perintah

Melaksanakan Penyitaan yang telah diterbitkan oleh pejabat.

 Jurusita Pajak merupakan pelaksana dari tindakan penagihan pajak yang meliputi

penagihan dalam seketika dan sekaligus, memberitahukan adanya terbitan dari surat paksa,

penyitaan, dan penyanderaan.

 Penyitaan ini dilakukan oleh Jurusita Pajak kepada penanggung pajak yang dimana berperan

sebagai orang pribadi atau badan yang memiliki tanggung jawab atas pembayaran pajak,

termasuk ke dalamnya adalah wakil yang ditunjuk untuk menjalankan hak dan kewajiban

dari Wajib Pajak yang bersangkutan sesuai ketentuan Undang-Undang (UU).


KETENTUAN PENYITAAN
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Jurusita Pajak, berikut ini merupakan ketentuan
dalam tindak penyitaan:

1 2 3 4
Jurusita Pajak harus memperlihatkan Jurusita Pajak harus membuat Apabila penanggung pajak menolak
Ketika penyitaan dilaksanakan oleh
menandatangani Berita Acara
Jurusita Pajak, disaksikan sekurang- kartu tanda pengenal sebagai Jurusita Berita Acara Pelaksanaan Sita Pelaksanaan Sita, maka Jurusita Pajak
setiap melaksanakan tindak harus mencantumkan penolakan
kurangnya oleh 2(dua) orang saksi yang Pajak, memperlihatkan Surat Perintah
tersebut dalam Berita Acara
telah dewasa, merupakan penduduk Melaksanakan Penyitaan, serta penyitaan dengan ditandatangani Pelaksanaan Sita, serta berita acara
tersebut tetap ditandatangani oleh
Indonesia, dikenal oleh Jurusita Pajak, memberitahukan maksud dan tujuan oleh Jurusita Pajak, penanggung Jurusita Pajak dan saksi-saksi sebagai
dan juga dapat dipercaya. atas penyitaan yang dilakukan. bukti.
pajak, dan saksi-saksi.

5 6 7 8
Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita harus disampaikan
Tindak penyitaan akan tetap dilakukan Salinan atas Berita Acara Pelaksanaan kepada:
Apabila penanggung pajak tidak hadir
apabila penanggung pajak tidak hadir, Sita dapat ditempel pada barang •Penanggung pajak
•Kepolisian atas barang bergerak yang dimana
namun dengan adanya saksi yang dalam pelaksanaan penyitaan, maka bergerak atau barang tidak bergerak kepemilikannya terdaftar
•Badan Pertahanan Nasional, untuk tanah yang dimana
berasal dari Pemerintah Daerah Berita Acara Pelaksanaan Sita akan yang disita, atau di tempat barang kepemilikannya sudah terdaftar
•Pemerintah Daerah dan Pengadilan Negeri setempat atas
setempat, atau sekurang-kurangnya bergerak dan barang tidak bergerak tanah yang kepemilikannya belum terdaftar
ditandatangani oleh Jurusita Pajak dan •Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atas kepemilikan
setingkat Sekretaris Kelurahan atau yang disita tersebut berada, atau pada kapal.

Sekretaris Desa. saksi-saksi sebagai bukti. tempat-tempat umum.


KETENTUAN BARANG YANG DISITA

a) Barang bergerak termasuk mobil,


1 2 perhiasan, uang tunai, deposito
berjangka, saldo rekening koran,

Penyitaan kepada penanggung pajak akan Barang-barang milik penanggung pajak yang tabungan, giro, obligasi, saham,

dilaksanakan apabila terhitung sejak dapat disita merupakan barang yang berada di surat berharga lainnya, piutang,

tanggal diterbitkannya surat paksa yang


penyertaan modal pada perusahaan
tempat tinggal, tempat kedudukan, tempat
lain, dan bentuk lainnya yang
telah diberitahukan kepada penanggung usaha, maupun tempat lainnya yang masih
serupa.
pajak, namun utang pajak tidak kunjung termasuk dalam penguasaan penanggung
b) Barang tidak bergerak termasuk
dilunasi juga dalam jangka waktu 2 (dua) pajak, namun berada di tangan pihak lain atau
tanah, bangunan, serta kapal
kali 24 (dua puluh empat) jam. yang menjadi jaminan sebagai pelunasan
dengan isi kotor tertentu.
utang tertentu, meliputi:

29
1. Bagi penanggung pajak orang pribadi, penyitaan juga dapat dilakukan atas barang yang merupakan

miliki pribadi yang bersangkutan, barang miliki isteri, dan anak yang masih dalam tanggungan,

dikecualikan apabila secara tertulis adanya kehendak perjanjian pemisahan harta dan penghasilan

antara suami dan isteri.

2. Bagi penanggung pajak badan, penyitaan dapat dilakukan atas barang-barang milik perusahaan,

milik pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, dan pemilik modal, baik di

tempat kedudukan yang bersangkutan, di tempat tinggal yang bersangkutan, maupun di tempat

yang lainnya.

3. Tindak penyitaan didahulukan pada barang bergerak, terkecuali dalam keadaan tertentu dapat

dilaksanakan langsung terhadap barang yang tidak bergerak.

4. Untuk urutan barang, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak yang disita dapat

ditentukan oleh Jurusita Pajak dengan memperhatikan jumlah dari utang pajak dan biaya penagihan

pajak, kemudahan penjualan, ataupun pencairannya.

30
CONTOH KASUS

KPP Pratama Kupang sita aset penunggak


pajak senilai Rp2,4 miliar
Minggu, 29 Agustus 2021 14:01 WIB
Penyitaan lahan milik seorang wajib pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang, NTT, Minggu (29/8/2021). ANTARA/HO-KPP
Pratama Kupang/aa.

bali.jpnn.com, KUPANG - Tak kunjung melunasi tunggakan pajak senilai Rp2,4 miliar, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan tindakan tegas. Juru Sita Pajak Negara KPP Pratama Kupang
terpaksa menyita aset tanah wajib pajak di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang. Total, juru sita menyita tanah seluas 2048meter persegi.
Juru Sita Pajak Negara KPP Pratama Kupang terpaksa menyita aset tanah wajib pajak di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang. Total, juru sita menyita tanah seluas 2048 meter persegi.
“Wajib pajak kami ragukan iktikad baiknya untuk melunasi tunggakan pajak, jadi kami putuskan melakukan penyitaan,” ujar Juru Sita Pajak Negara KPP Pratama Kupang, Andre Rizaldy. Menurut Andre, upaya persuasif sebenarnya telah
dilakukan KPP Pratama Kupang. Tetapi, wajib pajak tak kunjung melunasi tunggakan pajak hingga batas waktu yang ditentukan.

“Sesuai dengan Pasal 12 Undang-Undang No. 19/1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.19/2000, penyitaan ini kami lakukan karena dalam jangka waktu 2x24 jam setelah
pemberitahuan surat paksa, penanggung pajak tetap tidak melunasi utang pajaknya,” kata Andre memberi alasan.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan (P3) KPP Pratama Kupang, Tutty Justina F.I.Djari mengatakan, pihaknya sebenarnya mengutamakanpendekatan persuasif kepada wajib pajak yang melakukan
penunggakan. Tetapi, apabila wajib pajak tidak melaksanakan kewajibannya, maka kantor pajak akan melakukan tindakan penagihan aktif sebagai bentuk pelaksanaan fungsi penegakan hukum. “Pada dasarnya kami jalankan sebagai
langkah terakhir karena wajib pajak tetap tidak melunasi utang pajaknya dalam jangka waktu tertentu," tambah dia. Pelaksanaan penyitaan sendiri dihadiri tiga pihak. Masing-masing  KPP Pratama Kupang sebagai pelaksana kegiatan
penyitaan, wajib pajak sebagai penanggung pajak dan Kantor Desa Raknamo sebagai saksi yang diwakili Rifat Yawan Marabi Djala selaku Kepala Dusun V. “Aset yang disita ini akan dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak. Apabila
dalam waktu 14 hari wajib pajak tidak melunasi utang pajak, Lantaran tak ada iktikad melunasi tunggakan senilai Rp 2,4 miliar, KPP Pratama Kupang terpaksa melakukan penyitaan aset tanah milik penunggak pajak

31
Buat Laporan Pajak Fiktif, Pimpinan CV di Semarang Dibui dan Didenda Rp 10 M

Angling Adhitya Purbaya - detikNews

Jumat, 18 Nov 2016 14:59 WIB


Jakarta - Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjatuhkan pidana penjara dan denda dua kali lipat dari pajak terutang kepada
pimpinan CV Mitra Sejati. Total denda yang diterima yaitu Rp 10.989.277.856.

Mereka yang dihukum yaitu Komisaris CV Mitra Sejati Leonardus Uiyana, Direktur CV Mitra Sejati, Alan Mores Uiyana dan
Manajer Akuntansi dan Perpajakan CV Mitra Sejati, Satiyono.

Dalam amar putusannya, PN Semarang menyebutkan para terdakwa menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) masa pajak
pertambahan nilai (PPN) masa pajak Januari 2007 hingga Desember 2007 dengan isi yang tidak sesuai kenyataan yaitu
seharusnya Rp.5.494.638.928. Modusnya dengan
membuat faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi ekonomi yang sebenarnya dengan sejumlah perusahaan.
Semua terdakwa secara sah dan meyakinkan melakukan Tindak Pidana Perpajakan sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 39 ayat (1) huruf c jo Pasal 43 UU Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 16 tahun 2000.

Pada Kamis (17/110 kemarin, PN Semarang akhirnya menjatuhkan hukuman masing-masing:

1. Terdakwa Leonardus dijatuhi hukuman 8 bulan penjara.


2. Terdakwa Alan Mores dihukum 6 bulan penjara.
3. Terdakwa Satiyono dihukum 11 bulan penjara.

Selain itu ada hukuman denda secara tanggung renteng sebesar Rp 5.494.638.928 x 2 = Rp 10.989.277.856 masing-masing
subsidair 1 bulan kurungan.

"Perbuatan terdakwa sudah merugikan negara sebesar Rp 5,49 miliar," kata pelaksana tugas Kepala Kanwil Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Tengah I, Dasto Ledyanto dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (18/11/2016).

Kanwil DJP Jawa Tengah I saat ini sedang melaksanakan pemeriksaan bukti permulaan terhadap 16 wajib pajak dan melakukan
penyidikan kepada 8 wajib pajak. Langkah tegas memang dilakukan bagi pihak-pihak yang berusaha mencurangi pajak.

Sebelumnya direktur perusahaan jasa transportasi CV Bumi Raya juga dihukum 7 bulan penjara dan denda Rp 11,74 miliar
karena perkara yang sama.

"Diimbau kepada wajib pajak baik yang sedang dilakukan proses pemeriksaan bukti permulaan maupun penyidikan untuk
memanfaatkan Undang-Undang Pengampunan Pajak," tegas Dasto. (alg/asp)

32
Kasus Dugaan Korupsi Pajak yang Menjerat Hadi Poernomo

Jakarta, CNN Indonesia -- Tersangka kasus dugaan korupsi dalam penerimaan permohonan keberatan wajib pajak PT Bank Central Asia Tbk tahun 1999, Hadi Poernomo, memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Selasa (5/5).
Bekas Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tersebut menyambagi gedung lembaga antirasuah sekitar pukul 09.30 WIB.

Hadi datang mengenakan setelan jas berwarna hitam lengkap dengan kopiah hitam. Ketika ditanya awak media, dia enggan berkomentar dan melenggang pergi.
"HP dijadwalkan untuk diperiksa sebagai tersangka kasus penerimaan keberatan pajak BCA," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha kepada awak media
di kantornya, Selasa (5/5).

Hadi disangka menyalahgunakan wewenang melalui kebijakan yang dikeluarkan saat menjadi Direktur Jenderal Pajak. Kebijakan menerima seluruh permohonan keberatan wajib pajak
atas surat ketetapan pajak nihil (SKPN) pajak penghasilan (PPh) BCA tahun pajak 1999 yang dia terbitkan, disangka menyebabkan kerugian negara dan menguntungkan pihak lain.

Sebelumnya, pada Kamis (23/4), Hadi Poernomo telah menjalani pemeriksaan. Dia mengaku dicecar 10 pertanyaan tim penyidik lembaga antirasuah soal kebijakan tersebut.

Hadi ditetapkan jadi tersangka lantaran diduga menyalahgunakan wewenang pada tanggal 21 April 2014. Total kerugian negara ditaksir mencapai Rp 375 miliar.

Bermula pada Juli 2003, Bank BCA mengajukan surat keberatan pengenaan pajak atas transaksi non-performing loan (NPL) atau kredit macet Rp 5,7 triliun kepada Direktorat Pajak
Penghasilan (PPh) Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan.

Pada 13 Maret 2004, Direktorat PPh mengirimkan surat pengantar risalah yang berisi keberatan atas permohonan BCA dan pernyataan menolak permohonan tersebut kepada Hadi
Poernomo selaku Dirjen Pajak.

Pada 17 Juli 2004 atau sehari sebelum jatuh tempo bagi Dirjen Pajak untuk memberikan keputusan final atas permohonan BCA, Hadi membuat keputusan yang mengagetkan. Dia balik
mengirimkan nota kepada Direktorat PPh agar mengubah kesimpulan.

Hadi meminta kesimpulan yang semula menolak agar diubah menjadi menerima seluruh keberatan. Namun, belum selesai bawahannya mengubah risalah, 18 Juli 2004, Hadi justru
menerbitkan surat ketetapan pajak nihil (SKPN) sebagai tindak lanjut telah diterimanya keberatan yang diajukan BCA.

Atas perbuatannya, Hadi disangka melanggar pasal 2 ayat 1 dan/atau pasal 3 UU No 31/1999 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Dia terancam hukuman
maksimal 20 tahun penjara. (rdk/rdk)

33
Tindak Pidana Pajak Kembali Terkuak, Potensi Kerugian Negara Tak Lapor SPT, Hakim Vonis Penjara 2 Tahun dan Denda 2 Rp
Rp10,2 Miliar Miliar Terdakwa TBS
Liputan6.com, Jakarta - Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan hukuman
Tersangka HI (39 tahun) diduga menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak yang tidak berdasarkan penjara 2 tahun dan denda sebesar Rp 2,24 miliar kepada terdakwa TBS. Putusan ini atas kasus
transaksi sebenarnya (TBTS) melalui PT BUL. tindak pidana bidang perpajakan.
Bisnis.com 23 November 2021  |  13:43 WIB Karyawan beraktivitas di DJP, Jakarta. Bisnis -
Triawanda Tirta Aditya Kepala Bidang P2Humas Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Timur Sugeng
Satoto menjelaskan, sidang dengan Hakim Ketua Tri Yuliani dalam amar Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor 476/Pid.Sus/2022/PN Jkt.Tim menyatakan bahwa
terdakwa TBS bersalahmelakukan tindak pidana di bidang perpajakan.
"Dalam keputusannya, Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan
hukuman berupa pidana penjara selama dua tahun dan pidana denda sebesar 2 x Rp 1,12
miliar atau Rp 2,24 miliar," kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu
(28/9/2022). Tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan terdakwa TBS adalah
dengan sengaja tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Orang
Pribadi Tahun Pajak 2015. Selain itu, terdakwa juga menyampaikan Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2017 yang isinya tidak benar sehingga
Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan melanggar Pasal 39 ayat (1) huruf c dan Pasal 39 ayat (1) huruf d Undang-Undang KUP.
menemukan dugaan tindak pidana perpajakan di Jakarta Selatan yang berpotensi
Kanwil DJP Jakarta Timur telah melakukan upaya pengawasan terhadap pemenuhan
merugikan keuangan negara Rp10,2 miliar. Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan I,
Aim Nursalim Saleh menjelaskan bahwa pada Kamis (18/11/2021), pihaknya menyerahkan
kewajiban perpajakan dengan mengirimkan Surat Teguran dan SP2DK kepada terdakwa
tersangka kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan melalui Polda Metro Jaya. Tersangka namun tidak mendapatkan respon.
HI (39 tahun) diduga menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak yang tidak
berdasarkan transaksi sebenarnya (TBTS) melalui PT BUL. Tindak pidana itu diduga Kemudian, dalam proses penegakan hukum berupa Pemeriksaan Bukti Permulaan yang
dilakukan pada kurun waktu 2011–2012. "Wajib pajak sulit dicari untuk dimintai dilanjutkan dengan Penyidikan, terdakwa juga tidak menggunakan haknya untuk
pertanggung jawabannya, kami berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, akhirnya bisa melakukan Pengungkapan Ketidakbenaran Perbuatan serta hak untuk meminta
menemukan tersangkanya. Sekarang potensi kerugian negara Rp10,2 miliar," ujar Aim pada penghentian penyidikan untuk kepentingan penerimaan negara sebagaimana dimaksud
Selasa (23/11/2021). dalam Pasal 44B Undang-Undang KUP.
Putusan pengadilan tersebut berlaku dengan ketentuan jika terdakwa tidak membayar
Tersangka dikenakan Pasal 39A huruf a dan/atau Pasal 39 ayat (1) huruf d Jo Pasal denda dalam jangka waktu paling lama satu bulan sesudah putusan pengadilan, maka harta
43 ayat (1) Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan Jo Pasal 64 KUHP. Menurut benda milik terdakwa dapat disita oleh Jaksa dan kemudian dilelang untuk membayar
Aim, tersangka sudah ditangkap dan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Menurutnya,
denda, dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk
bukan hanya satu kasus tindak pidana perpajakan yang terjadi. Saat ini Kanwil DJP
membayar denda, maka terdakwa dijatuhi hukuman berupa kurungan selama tiga bulan.
Jakarta Selatan I sedang memproses satu kasus lainnya yang berkaitan dengan
"Kanwil DJP Jakarta Timur berterima kasih kepada mitra Kepolisian Daerah Metro Jaya,
tindak pidana tersangka HI.
"Kasusnya masih terkait, dalam satu rangkaian. Istilahnya komplotan," ujarnya Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dan Kejaksaan Negeri Jakarta Timur untuk kerja sama
yang baik dalam proses penyidikan ini," kata Sugeng.

34
ISI SPT TIDAK BENAR, TERDAKWA INI INI HARTA TERSANGKA TINDAK PIDANA
DIPENJARA DAN DIDENDA RP2,63 PAJAK YANG BISA DISITA PENYIDIK DJP
MILIAR Redaksi DDTCNews/ Jumat, 10 Desember 2021/14:49 WIB
Redaksi DDTCNews/ Senin, 26 September 2022/10.00 WIB
Artikel ini telah tayang di DDTCNews dengan judul "Ini
Harta Tersangka Tindak Pidana Pajak yang Bisa Disita
Artikel ini telah tayang di DDTCNews dengan judul
Penyidik DJP". Baca selengkapnya:
"Isi SPT Tidak Benar, Terdakwa Ini Dipenjara dan
Didenda Rp2,63 Miliar". Baca selengkapnya: https://news.ddtc.co.id/ini-harta-tersangka-tindak-pidana-pa

https://news.ddtc.co.id/isi-spt-tidak-benar-terdakwa-i jak-yang-bisa-disita-penyidik-djp-35176
ni-dipenjara-dan-didenda-rp263-miliar-42216 .
. Penulis : Redaksi DDTCNews
Penulis : Redaksi DDTCNews Editor: Kurniawan Agung Wicaksono
Editor: Ringkang Gumiwang

35
Kasus Pencucian Uang, Tak Setor PPN, Bos Kontraktor
Divonis Penjara dan Denda Rp5
Ditjen Pajak Sita 6 Aset Miliar
Milik Tersangka DDTCNews Baca selengkapnya:
https://news.ddtc.co.id/tak-setor-ppn-bos-kontr
DDTCNews Baca selengkapnya:
aktor-divonis-penjara-dan-denda-rp5-miliar-39
https://news.ddtc.co.id/kasus-pencucia 381
n-uang-ditjen-pajak-sita-6-aset-milik-t .
ersangka-41221 Penulis : Redaksi DDTCNews
. Editor: Sapto Andika Candra

Penulis : Muhamad Wildan


Editor: Sapto Andika Candra

36
Amankan Barang Bukti Tindak Tersangka Pidana Pajak Diserahkan
Pidana Pajak, DJP Sita 4 Truk Tangki ke Kejaksaan, Aset Disita & Diblokir
BBM
DDTCNews Baca selengkapnya:
DDTCNews Baca selengkapnya: https://news.ddtc.co.id/tersangka-pidana-pajak-disera
hkan-ke-kejaksaan-aset-disita--diblokir-42163
https://news.ddtc.co.id/amankan-barang-bukti-tin
.
dak-pidana-pajak-djp-sita-4-truk-tangki-bbm-42
503 Penulis : Redaksi DDTCNews
Editor: Kurniawan Agung Wicaksono
.
Penulis : Muhamad Wildan
Editor: Ringkang Gumiwang

37
PERSIAPAN LAPOR
SPT TAHUNAN
AKTE PERUSAHAAN (PENDIRIAN/PERUBAHAN)

LAPORAN KEUANGAN LABA RUGI & NERACA

BUKU BESAR

SPT PAJAK MASA (21,22,23, 4(2), PPn)

38
WORKSHOP

STRATEGI MENGHADAPI SENGKETA PAJAK

PERSIAPAN PELAPORAN PAJAK TAHUN 2022

PERSIAPAN & STRATEGI PENYUSUNAN KERTAS KERJA EKUALISASI


DAN KUNCI SUKSES TAX COMPLIANCE

PRAKTEK LANGSUNG PENGISIAN SPT

39
FASILITAS
WORKSHOP
COACHTING 1 PER 1
MASUK GRUP KONSULTASI
KONSULTASI GRATIS SETELAH WORKSHOP
FREE MENGULANG KELAS
UPDATE PERATURAN TERKINI PERPAJAKAN DI
GRUP

40
TUJUAN

HEMAT PAJAK DENGAN LEGAL


MENJADI PRAKTISI UMKM
TIDAK KETERGANTUNGAN DENGAN PIHAK LAIN
DALAM PENGURUSAN PAJAK
DAN LAIN-LAIN.

41
WORKSHOP HYBRID
OFFLINE & ONLINE

HARGA 4.000.000
MENJADI
2.999.999 SAJA
42
THANK YOU

43

Anda mungkin juga menyukai