Anda di halaman 1dari 11

HOMEOSTASIS

Salsabila Febriani Damli


1910211017
Keseimbangan Energi
Masukan energi Pengeluaran energi

Kerja internal Energi termal


Simpanan metabolik (panas)
Energi makanan
dalam tubuh
Kerja eksternal

Simpanan energi
Pengeluaran energi oleh tubuh
digolongkan ke dalam dua kategori

• Kerja eksternal adalah energi yang dikeluarkan ketika otot rangka


berkontraksi untuk memindahkan benda eksternal atau menggerakkan
tubuh dalam hubungannya dengan lingkungan.
• Kerja internal adalah semua bentuk pengeluaran energi biologis lain yang
tidak melakukan kerja mekanis di luar tubuh.
Perubahan energi nutrient menjadi panas
Energi dalam molekul nutrien yang tidak digunakan untuk melakukan kerja
diubah menjadi energy termal, atau panas. Selama proses-proses biokimia,
hanya sekitar 50% energi dalam molekul nutrien yang dipindahkan ke
ATP; sisa 50% dari energi nutrien ini segera lenyap sebagai panas. Selama
pengeluaran ATP oleh seI,25% energi lainnya yang berasal dari makanan
berubah menjadi panas. Karena bukan suatu mesin panas, maka tubuh tidak
dapat mengubah panas menjadi kerja. Karena itu, tidak lebih dari 25% energi
nutrien yang tersedia untuk kerja, baik eksternal maupun internal. Sisa 75%-
nya hilang sebagai panas selama pemindahan energi dari molekul nutrien ke
ATP ke sistem sel.
LAJU METABOLIK
Laju pemakaian energi oleh tubuh selama kerja eksternal dan internal dikenal
sebagai laju metabolik:
Laju metabolik = pengeluaran energi/satuan waktu
Karena sebagian besar pengeluaran energi tubuh akhirnya muncul sebagai panas
maka laju metabolik normalnya dinyatakan sebagai laju produksi panas dalam
kalori per jam. Satuan dasar energi adalah kalori, yaitu jumlah panas yang
diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 g H2O sebesar 1 ˚C. Satuan ini terlalu kecil
untuk digunakan dalam membahas tubuh manusia karena besarnya panas yang
terlibat sehingga digunakan kilokalori atau Kalori, yang serara dengan 1000 kalori.
Bila ahli gizi berbicara tentang "kalori" dalam menghitung kandungan energi
berbagai makanan, maka mereka sebenarnya merujuk ke kilokalori atau Kalori.
Ketika I g glukosa dioksidasi atau "terbakar", baik di dalam maupun di uar tubuh,
dihasilkan 4 kilokalori energi.
Masukan energi = pengeluaran energi
Terdapat 3 kemungkinan status keseimbangan energi

• Keseimbangan energi netral. Jika jumlah energi dalam makanan yang masuk
sama dengan jumlah energi yang dikeluarkan oleh otot-otot yang melakukan
kerja eksternal plus pengeluaran energi internal basal yang akhirnya muncul
sebagai panas tubuh, maka pemasukan dan pengeluaran energy berada dalam
keseimbangan, dan berat tubuh tidak berubah.
• Keseimbangan energi positif, Jika jumlah energi dalam makanan yang masuk lebih
besar daripada jumlah energy yang dikeluarkan untuk kerja eksternal dan fungsi
internal, maka kelebihan energi yang masuk tetapi tidak digunakan akan disimpan
di dalam tubuh, terutama sebagai jaringan lemak, sehingga berat tubuh
bertambah.
• Keseimbangan energi negatif. Sebaliknya, jika energi yang berasal dari makanan
yang masuk lebih kecil daripada kebutuhan energi tubuh saat itu maka tubuh
harus menggunakan simpanan energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan
karenanya berat tubuh berkurang.
Regulasi frekuensi
• Pola bernapas yang ritmik dihasilkan oleh aktivitas saraf yang siklik ke otot-otot
pernapasan. Dengan kata lain, aktivitas pemacu yang menciptakan irama napas
terletak di pusat kontrol pernapasan di otak, bukan di paru arau otot pernapasan
itu sendiri.
• Otot jantung dan pernapasan harus berkontraksi dan melemas secara ritmis untuk
secara bergantian mengosongkan jantung dari darah dan paru-paru dengan
udara.

Anda mungkin juga menyukai