Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Review
2
RAL:
Satuan percobaan homogen
Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan
RAK:
Satuan percobaan heterogen
Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan dan Kelompok
Pengaruh dari keragaman lain yang kita ketahui, di luar perlakuan yang
kita coba, dihilangkan dari galat percobaan dengan cara
pengelompokan satu arah
RBSL:
Apabila ide RAK diaplikasikan untuk menghilangkan dua sumber
keragaman dengan cara pengelompokan dalam dua arah, maka
rancangan tersebut disebut dengan RBSL.
Tidak ada
RAL
keragaman
(homogen)
Heterogen
Homogen
Homogen
Homogen
Homogen
Ade Setiawan © 2009 http://smartstat.info Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Contoh :
Seorang peneliti ingin meneliti pengaruh pencampuran
biosolar pada bahan bakar solar terhadap kinerja mobil
dengan lima macam perlakuan :
A : Bahan bakar solar murni
B : Solar + 20% biosolar; C : Solar + 40% Biosolar
D : Solar + 60% Biosolar; E : Solar + 80% Biosolar
Misalkan akan digunakan mobil yang akan digunakan
untuk menguji lima merk :
Jika menggunakan RAK harus disediakan 5 X 5 mobil
(RAL? 5 x ulangan, 1 merk mobil, (a-1)(n-1)≥15)
Masing-masing merk lima mobil
Dengan RBL cukup disediakan lima
mobil saja,
namun membutuhkan waktu
percobaan yang lebih panjang.
Perlu tenaga untuk perawatan mobil
untuk menetralkan kembali.
T D N L S
1 20 (B) 18(E) A C D
5
Pendahuluan
Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL
Model Linier dan Analisis Ragam
Contoh Penerapan
Pendahuluan
Perbandingan RAL-RAK-RBSL
5
I II III
Homogen
Banyaknya baris, kolom dan perlakuan harus sama, sehingga semakin banyak
perlakuan, satuan percobaan yang diperlukan juga semakin banyak.
Apabila banyaknya kelompok bertambah besar, galat percobaan per satuan
percobaan juga cenderung meningkat atau sebaliknya
Asumsi modelnya sangat mengikat, yaitu bahwa tidak ada interaksi antara
sembarang dua atau semua kriteria , yaitu baris, kolom dan perlakuan.
Pengacakan yang diperlukan sedikit lebih rumit daripada pengacakan rancangan-
rancangan sebelumnya.
Derajat bebas galatnya yang lebih kecil dibanding dengan rancangan lain yang
berukuran sama, akan menurunkan tingkat ketelitian, terutama apabila jumlah
perlakuannya berukuran kecil.
Memerlukan pengetahuan/pemahaman dasar dalam menyusun satuan
percobaan yang efektif.
Apabila ada data hilang, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, maka hasil
analisisnya diragukan karena perlakuan menjadi tidak seimbang.
Banyaknya rancangan
dasar yang mungkin
A B A B C D A B C D dibentuk :
B A B A D C B C D A =(t!) (t - 1)!
C D B A C D A B dimana:
t adalah banyaknya perlakuan
D C A B D A B C
Contoh:
jika t = 4:
A B C A B C D A B C D = (t!) (t - 1)!
B C A B D A C B A D C = (4!).(3!)
C A B C A D B C D A B = 144 kemungkinan
D C B A D C B A
t=2→2
t = 3 → 12
t = 4 → 144
t = 5 → 2880
t = 6 → 518400
11
Pemilihan Rancangan Dasar
Misal terdapat 4 perlakuan A, B, C, D.
Kitapilih rancangan dasar ukuran 4x4.
Baris\Kolom 1 2 3 4
1 A B C D
2 B A D C
3 C D B A
4 D C A B
12
Pengacakan pada posisi baris
Misal pengacakan dengan menggunakan fungsi Rand() pada MS Excel
didapat urutan baru 4, 3, 1, 2.
Artinya, baris ke-4 menjadi baris ke-1, baris ke-3 menempati posisi baris ke-2,
baris ke 1 menempati posisi ke-3, dst.
13
Pengacakan pada posisi baris
Dari hasil pengacakan pada posisi baris tersebut kita
mendapatkan urutan urutan baru 4, 3, 1, 2.
Baris\Kolom 1 2 3 4 Baris\Kolom 1 2 3 4
1 A B C D 4 D C A B
2 B A D C 3 C D B A
3 C D B A 1 A B C D
4 D C A B 2 B A D C
14
Pengacakan arah kolom
Dengan cara yang sama, kita lakukan pengacakan untuk posisi kolom.
Misalkan kita mendapatkan urutan pengacakan: 4, 2, 1, 3. Artinya, kolom ke-
4 pindah ke kolom 1, kolom ke-2 tetap, kolom ke-1 menjadi kolom ke-3, dst.
Baris\Kolom 4 2 1 3
Baris\Kolom 1 2 3 4
4 B C D A
4 D C A B
3 A D C B
3 C D B A
1 D B A C
1 A B C D
2 C A B D
2 B A D C
15
Denah percobaan RBSL
B C D A
Perhatikan:
A D C B
Perlakuan B ada di setiap kolom dan
setiap baris, tapi tidak ada B yang
D B A C sama dalam baris yang sama atau
kolom yang sama!
C A B D
Model Linier
17
Yijk i j k ijk
μ = rataan umum
βi = pengaruh baris ke-i
κj = pengaruh kolom ke-j
τk = pengaruh perlakuan ke-k
εijk = pengaruh acak dari baris ke-i, kolom ke-k dan
perlakuan ke-k
i = 1,2, …,r ; j = 1,2, …,r ; k = 1,2, …,r
Asumsi:
Pengaruh perlakuan tetap Pengaruh perlakuan acak
bsi bsi
2 2
k ~ N(0, );
ijk ~ N(0, )
Hipotesis:
Hipotesis yang Akan Diuji: Pengaruh perlakuan tetap Pengaruh perlakuan acak
2
H0 Semua τk = 0 στ = 0
(k = 1, 2, …, r) (tidak ada keragaman dalam
populasi perlakuan)
2
H1 Tidak semua τk = 0 στ > 0
(k = 1, 2, …, r) (ada keragaman dalam
populasi perlakuan)
r r r r k
(Y ij Y ) r (Y i . Y .. ) r (Y
..
2 2
. j Y .. ) r 2
(Y k Y .. ) (Yij Y i . Y . j Y k 2Y .. )2
2
i,j i 1 j 1 k 1 i,j
Analisis Ragam
Definisi Pengerjaan
FK Y ..2 Y ..2
r2 r2
JKT Y ..2 Y FK
Yij Y .. i , j Yij r 2
2 2 ij 2
i,j i,j
JKBaris
r Yi . Y ..
2 Y ..2
r
2
i r FK
r Y. j Y .. 2
r Yk Y .. 2
k r FK
Contoh Terapan
23
24
Langkah Perhitungan Sidik Ragam
Susun data seperti pada tabel di atas (sesuai dengan layout percobaan di
lapangan), sertakan pula penjelasan kode perlakuannya.
Hitung jumlah baris (B) dan kolom (K) serta jumlah Umum (G) seperti
pada contoh tabel di atas.
Hitung Jumlah dan Rataanya untuk masing-masing Perlakuan.
25
Langkah Perhitungan Sidik Ragam
Hitung Jumlah Kuadrat untuk semua sumber
keragaman.
JKT Yij
2 Y ..2
i,j r2
2 2 2(21.365)2
(1.640) (1.210) ... (0.660)
42
1.413923
JKBaris
Yi . 2 Y ..2
2
i r r
(5.620)2 (5.350)2 (5.225)2 (5.170)2 (21.365)2
4 42
0.030154
26
Langkah Perhitungan Sidik Ragam
Y. j 2 Y ..2
JKKolom 2
j
r r
(6.350)2 (4.395)2 (6.145)2 (4.475)2 (21.365)2
4 42
0.827342
JKP
Yk 2 Y ..2
2
k r r
(5.855)2 (5.885)2 (4.270)2 (5.355)2 (21.365)2
4 42
0.426842
28
Post-Hoc (Tukey HSD)
Langkah 1: Hitung nilai HSD:
Tentukannilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh
dari Tabel Analisis Ragam.
KTG = 0.021598
ν = db = 6
Tentukannilai kritis dari tabel wilayah nyata student.
Ada tiga parameter yang dibutuhkan untuk menentukan nilai qα,
yaitu taraf nyata (α), p = banyaknya perlakuan yang akan
dibandingkan, dan derajat bebas galat (db).
Pada contoh ini, p = 4, nilai db = 6 (lihat db galat pada tabel Analisis
Ragamnya) dan α = 0.05. Selanjutnya, tentukan nilai q0.05(4, 6).
29
Post-Hoc (Tukey HSD)
Critical Points for the Studentized Range Statistic -- ALPHA = 0.05
q0.05(p, v)
Langkah 2: Urutkan tabel rata-rata perlakuan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Buat Tabel
matriks selisih di antara rata-rata perlakuan dan bandingkan dengan nilai pembanding (Tukey
HSD = 0.36)
Keterangan: abaikan garis merah, karena sudah terwakili oleh garis ke dua (b)
W M H D T
1 B A E C D
2 C D B A E
3 E B C D A
4 A C D E B
5 D E A B C