Age-Related Macular Degeneration
Age-Related Macular Degeneration
Rama D. Jager, M.D., William F. Mieler, M.D., and Joan W. Miller, M.D.
Nurul Bashirah. A
H1A006036
Latar Belakang
Age-related macular degeneration (ARMD) adalah
penyebab kebutaan yang ireversibel pada orang dengan
usia 50 tahun ke atas di negara berkembang.
Penelitian-penelitian saat ini tidak hanya untuk memahami
tentang patofisiolgi dan genetika dari ARMD tetapi juga
mencari terapi baru untuk mencegah dan mebantu proses
penyembuhan.
Tujuan :
Dilakukan tinjauan sistematis tentang temuan klinis
dan histopatologi dari ARMD, genetik dan
epidemiologi, dan mendiskusikan manajemen serta
penelitian selanjutnya.
Metodologi
Pengumpulan literatur dari N Eng J Med database
dilakukan pada tahun 1967 - 2008 dengan kata
kunci : age-related macular degeneration. Beberapa
artikel dari jurnal lain juga dibahas.
HASIL
Pada makula terdapat fotoreseptor---epitel pigmen retina-
--membran Bruch---koroid
Salah satu perubahan yang terjadi pada mata yang
berhubungan dengan usia adalah terjadinya pengendapan
fokal dari sel, debris polimorfic antara epitel pigmen retina
dan membran Bruch --- drusen (pd funduskopi pucat,
lesi kekuningan)
Patofisiologi
Drusen >> kerusakan membran epitel retina
de Jong : kerusakan pada epitel pigmen retina + respon
peradangan kronis atrofi retina yang luas (geographic
atrophy), pelepasan cytokin angiogenic seperti vascular
endothelial growth factor (VEFG) neovaskularisasi
koroid meluas ke anterior dan merusak membran
Bruch perdarahan, eksudasi cairan, pembentukan
jar.fibrosis, ataupun kombinasinya.
Klasifikasi
Oleh the Age Related Eye Disease Study :
Early ARMD : <20 drusen ukuran medium atau
abnormalitas pigmen.
Intermediate ARMD : min. 1 drusen ukuran besar, banyak
drusen ukuran medium, atau atrofi geografic yang tidak
meluas hingga pertengahan makula.
Advanced atau late ARMD : drusen atau atrofi geografic
yang meluas hingga pertengahan makula.
Faktor Resiko
Usia >40-50 tahun
Ras kulit putih (kulit putih > China & Hispanic > kulit
hitam)
Herediter (DNA sequence dari The Human Genome
Project Tyr402His dalam gen komplemen faktor H
(CFH), terletak pada kromosom 1 ; Ala69Ser, gen yang
rentan terhadap age related maculopathy (ARMS2),
terletak pada kromosom 10 )
Riwayat merokok
Penanganan
Suplementasi antioksidan
Gaya hidup dan modifikasi diet
Terapi antiangiogenic intravitreal --terapi lokal untuk mata,
mencegah penyebaran sistemik dan menurunkan insidensi
efek samping sistemik
Ranibizumab dan bevacizumab (intravitreal) -- antibodi
monoklonal untuk menghambat VEFG – tajam
pengelihatan >>
Terapi fotodinamik okular dan fotokoagulasi laser -- terapi
antiangiogenik, intravena, , terkonsentrasi pada pembuluh
darah baru dan diaktifkan oleh sinar laser 689nm yang
difokuskan pada makula, menyebabkan lokalisasi
trombosis neovaskular koroid.
Bedah vitreoretinal – efikasi <<, kombinasi dgn injeksi
intravitreal
Dikembangkan – terapi kombinasi, genetik, intraocular
devices
Kesimpulan Penulis
ARMD adalah penyakit global yang dapat menyebabkan
kebutaan, prevalensinya akan terus >>, dan belum ada
terapi yang efektif.
Penelitian klinis telah membantu menjelaskan patofisiologi
dan mekanisme genetik perkembangan penyakit ini, terapi
baru yang menjanjikan untuk membantu mengembalikan
pengelihatan pasien dengan ARMD.
Kesimpulan Pembaca
ARMD adalah penyebab kebutaan yang ireversibel pada
orang dengan usia 50 tahun ke atas di negara berkembang.
Faktor resiko perkembangan dan progresi ARMD
termasuk usia, ras kulit putih, herediter, dan riwayat
merokok.
Penanganan ARMD antara lain suplementasi antioksidan,
modifikasi gaya hidup dan diet, antiangiogenik intravitreal,
ranibizumab dan bevacizumab, fotodinamik okular dan
fotokoagulasi laser, serta bedah vitreoretinal
Terima Kasiiiiihh,,^^