Anda di halaman 1dari 4

Prevalensi Penderita AGE-RELATED MACULAR DEGENERATION (AMD) Sebagai

Faktor resiko LOW VISION di RSUD DR. Djasamen Pematang Siantar

Bab 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Age related macula degeneration (AMD) atau degenerasi macula terkait usia adalah
penyakit mata kronik progresif pada kelompok populasi usia lanjut. Penyakit AMD ini pada
umumnya mulai berkembang pada usia 50 tahun, tetapi ada juga kasus yang terdiagnosis AMD
sebelum usia 50 tahun. AMD menyerang makula yang merupakan tempat berkumpulnya sel-sel
fototerseptor, terutama sel kerucut. Serangan pada makula ini dapat menyebabkan turunnya
penglihatan atau low vision dan jika tidak ditanganin dengan baik dapat mengalami kebutaan
permanen .
Menurut RAND EYE INSTITUTE (REI) Tidak ada yang pasti tentang apa yang
menyebabkan degenerasi makula, tetapi tampaknya ada faktor risiko tertentu. Faktor risiko ini
meliputi:
1. 1.Merokok,
2. Usia (Orang Amerika memiliki peluang dua persen mengalami degenerasi makula
selama usia 50-an, yang meningkat menjadi 25 persen untuk mereka yang berusia
65 tahun ke atas)
3. Jenis Kelamin (wanita tampaknya berisiko sedikit lebih tinggi)
4. Riwayat keluarga (komponen genetik)
5. Kolesterol Tinggi
AMD merupakan penyebab kebutaan dan cacat visual yang paling banyak terdapat pada
populasi usia lanjut di negara-negara Asia dan di seluruh dunia. Dari data WHO menunjukkan
bahwa sekitar 45 juta penduduk dunia mengalami kebutaan dan 135 juta penduduk dunia
mengalami gangguan penglihatan. Sembilan puluh persen dari jumlah penderita tersebut tinggal
di negara berkembang. Degenerasi Makula karena Usia merupakan penyebab kebutaan ketiga
terbesar setelah katarak dan glaukoma yang melibatkan 8,7% penduduk dunia (WHO Fact sheet
no.282). Prevalensi di Indonesia, diperkirakan jumlah penderita AMD akan semakin meningkat,
walaupun angka pastinya belum didapatkan. Hal ini dapat terjadi seiring dengan angka harapan
hidup yang semakin meningkat pula.
Berdasarkan hasil penelitian di Poliklinik Mata BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado periode Januari 2013 – Oktober 2015 didapatkan 41 penderita yang didiagnosis AMD.
Berdasarkan rentang usia didapatkan pasien AMD terbanyak ialah dengan rentang usia 61-70
tahun sebanyak 16 orang (39%).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prevalensi AMD di RSUD DR. Djasamen
Pematang Siantar.
Rumusan masalah
1. Berapa banyak jumlah penderita AMD di RSUD DR. DJasamen berdasarkan usia ?
2. Bagaimana perkembangan AMD seiring bertambahnya usia ?
3. Berapa banyak yang terkena low vision akibat AMD?
Manfaat
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mendapatkan manfaat sebagai bahan referensi
pada penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan prevalensi degenerasi makula

Tujuan
1. Untuk melihat jumlah penderita AMD di RSUD DR Djasamen!
2. Mencari jumlah penderita low vison akibat AMD!
Bab 2
Dalam penelitian ini, penelitian menyertakan penelitian terdahulu

BAB 3
A. Desain penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan
secara retrospektif yaitu berdasarkan rekam medis pasien dengan diagnosis penyakit terkait
retina di RSUD DR. Djasamen Pematang Siantar. Desain penelitian ini dipilih karena penelitian
ini mencoba melihat prevalensi penderita Age-Related Macular Degeneration (AMD) sebagai
faktor resiko low vision.
B. Populasi dan sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua atau lansia yang berumur dari 50 tahun
keatas di RSUD DR. Djasamen kota Pematang Siantar dengan jumlah 30 orang.
2. Sample
C. Tempat dan waktu penelitian

Anda mungkin juga menyukai