Anda di halaman 1dari 20

Mengapa ALMA penting bagi

pengelolaan bank?
1. Rasionalitas
Perubahan teknologi mempengaruhi aktivitas bisnis
di Indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan
perubahan kegiatan bisnis, termasuk usaha
perbankan, adalah :
 Perkembangan komunikasi yang berubah dengan
pesat banyaknya penggunaan sistem yang
digunakan secara otomatis
 Terbuka peluang Indonesia untuk berperan secara
aktif dalam proses globalisasi
2. PERUBAHAN DI BIDANG INDUSTRI
PERBANKAN

Faktor-faktor penyebabnya adalah :


 Modernisasi
 Deregulasi
 Privatisasi
 Internasionalisasi
 Sekuritisasi
 Customer’s sophistication
 Pemenuhan kebutuhan modal minimum atau
Capital Adequacy Ratio (CAR)
3. SEMAKIN MENINGKATNYA RESIKO DALAM PENGELOLAAN ASET
DAN HUTANG (ASSETS AND LIABILITY MANAGEMENT atau ALMA)

No Jenis Resiko Faktor Penyebab


1 Liquidity Risk a)Peningkatan aset akibat dari kreasi aktivitas liabilities
b)Usaha peningkatan penggunaan money market funding
c)Semakin tingginya liabilities volatility
2 Interest Rate a)Tingginya biaya dana yang didasarkan atas pergerakan pasar
b)Tingginya tingkat perubahan suku bunga
Risk
c)Peningkatan pertumbuhan dari sumber dana internasional
3 Currency Risk a)Pengambilan posisi oleh bank-bank yang semakin meningkat
b)Meningkatnya exchange rate volatility
c)Berkurangnya peranan bank Indonesia dalam menentukan rates
d)Diperkenalkannya berbagai produk bank yang baru
4 Loan Pricing a)Persaingan semakin tajam baik deposito maupun kredit
b) Meningkatya differensiqsi tingkat resiko debitur (borrower)
Risk
c)Dampak keputusan pricing pada likuiditas yang sensitif yang
semakin meningkat pada bank-bank dan interest maturity gap
position
5 Default Risk a)Kegagalan usaha nasabah
b)Krisis ekonomi yang berkepanjangan
c)Kondisi politik yang tidak stabil
d)Rendahnya tingkat law enforcement
e)Ketidakcukupan agunan dari kreditur
Kompleksitas Sumber Sumber Resiko dan alat alat untuk
mengendalikannya
4. PENYEMPURNAAN ALMA
a. Proses untuk mengelola resiko, contohnya
 Kebijakan manajemen secara menyeluruh mengenai likuiditas dan suku
bunga
 Bentuk format tentang cara penetapan Loan pricing yang lengkap
 Limit tentang foreign exchange, target dan petunjukknya

 Untuk itu dalam ALMA diperlukan sistem informasi yang lebih


komprehensif, ketepatan waktu dan analisis yang tajam untuk
memberikan tuntunan bagi bank untuk :
 Memahami tentang exposure-nya
 Proyeksi kebutuhan likuiditas
 Membuat winning decision yang mempunyai pengaruh langsung

 Disamping itu, bank harus melakukan secara benar dan terarah


pengembangan kemampuan treasury untuk melaksanakan
dukungan atas beberapa kegiatan ALMA sebagai strategi bank
dalam optimalisasi pengelolaan dananya
4. PENYEMPURNAAN ALMA
 Assets dan Liabilities
 Assets dan liabilities pada bank umum akan berbeda dengan
Bank Indonesia sebagai bank sentral.
Sesuai perkembangannya assets bank umumnya terdiri atas :
• Kas
• Giro pada Bank Indonesia
• Giro pada bank lain
• penempatan pada bank lain
• surat-surat berharga
• kredit yang diberikan
• investment
• aktiva tetap
• rupa-rupa aktiva
Di sisi liabilities, terbagi dalam 3 kelompok besar, yaitu :
Dana Pihak Ketiga (DPK) : berasal dari masyarakat atau nasabah
Dana Pihak Kedua , diperoleh dari Pasar Uang dan Pasar Modal
Dana Pihak Pertama, yang berasal dari pemilik dan laba usaha

Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Kedua Dana Pihak Pertama


1.Giro (nasabah) 1. Instrumen Pasar Uang Dana yang berasal dari
2.Tabungan (surat-surat berharga pemilik dan laba usaha
3.Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang
4.Sertifikat deposito dari satu tahun) :
berjangka commercial paper dan
5.Kewajiban segera promisory notes
lainnya 2. Instrumen Pasar
Modal (surat-surat
berharga yang jatuh
temponya lebih dari satu
tahun) : obligasi
HASIL USAHA BANK
Pendapatan bank bersumber dari dua komponen utama, yaitu :

 Pengelolaan aseets,
 Yaitu pendapatan bunga terutama berasal dari transaksi pinjaman
dan penempatan dana di pasar uang antar bank disamping hasil
yang diperoleh dari perdagangan surat-surat berharga berjangka
pendek (Call Money). Semua hasil yang diperoleh dari sisi aset
disebut Asset Generated Revenue.

 Handling Transaction
 Yaitu perolehan pendapatan yang berasal dari luar pengelolaan
aset yang dikelompokkan sebagai pendapatan Fee yang berasal
dari :
 Transaksi finansial dengan pihak nasabah bank seperti provisi
transfer, provisi pembukaan L/C, spread yang berasal dari deal
service, hasil perdagangan valas, fee charge untuk cek dan lain-lain
pendapatan di luar neraca (off balance sheet activities). Semua
penghasilannya disebut Service Generated Revenue.
BIAYA BIAYA BANK
 Biaya_biaya bank bersumber dari 2 kelompok
utama, yaitu :
Interest paid (biaya bunga) : Biaya bunga dari simpanan
nasabah, dan Biaya bunga dari pasar uang /pasar
modal
Non Interest Expense (biaya di luar biaya bunga)
 Biasa disebut overhead cost, yakni biaya untuk
personalia, biaya marketing, biaya overhead
yang tidak bisa dialokasikan dalam harga jual
produk bank, dalam hal ini disebut Service
Business.
d). Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva/PPA
(Cadangan/Reserve)
 Pos pinjaman dari kelomok aset disebut « Risk Asset »
yang perlu dilakukan pencadangan untuk menutupi
kerugian atas aktiva produkstif. Menurut BI besarnya
cadangan tersebut (SK Direksi Bank Indonesia
N0.30/268/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1996) adalah :
 0,5% x Aktiva Produktif yang tergolong lancar, dan
 3% x Aktiva Produktif yang tergolong kurang lancar, dan
 50% x Aktiva Produktif yang tergolong diragukan, dan
 100% x Aktiva Produktif yang tergolong macet, yang
masih tercatat dalam pembukuan bank setelah dikurangi
dengan nilai agunan yang dikuasai
Pembentukan PPA (cont’)

 Kemudian disempurnakan dengan Peraturan Bank


Indonesua No.7/2/PBI/2005 tanggal 29 Januari 2005
tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang
mewajibkan semua bank untuk membentuk Penyisihan
Penghapusan Aktiva, dengan ketetapan sbb :
 Cadangan Umum yang sekurang-kurangnya sebesar 1% dari
Total Aktiva Produktif yang memiliki kualitas lancar
 Cadangan Khusus yang diberikan sekurang-kurangnya
sebesar :
 5% dari aktiva yang digolongkan dalam perhatian khusus
(Special Mention)
 15% dari aktiva yang digolongkan dalam kurang lancar
(Substandard)
 50% dari aktiva yang digolongkan diragukan (Doubtful), dan
 100% dari aktiva yang digolongkan macet (Loss)
Cont’
 Masing-masing setelah dikurangi dengan nilai agunan tunai
(Cash Collateral) yaitu : giro, deposito, tabungan ash yang
diblokir bank, setoran jaminan dan emas. Juga termasuk :
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN),
stanby letter of credit dari prome bank yang tunduk pada
Uniform Customs and Practice for Documentary Credit
(UCPDC) atau International Stanby Practice (ISP) yang
memiliki pengikatan hukum yang kuat sebagai agunan.

 Cadangan khusus untuk Surat berharga yang dimiliki bank,


yaitu :SBPU, Surat berharga komersial (commercial paper)
dan Obligasi yang diperdagangkan di pasar modal, tidak
termasuk SBI sebesar 100% dari surat berharga yang
digolongkan macet.

 Bila jumlah penyisihan penghapusan aktiva produkstif lebih


kecil dari yang seharusnya dibentuk, maka jumlah
kekurangan tersebut diperhitungkan sebagai pengurang
Modal inti dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank.
Aktiva Produktif bank meliputi :

 Kredit yang diberikan


 Surat-surat berharga
 Penempatan dana antar bank lain, baik dalam negeri
maupun dalam negeri
 Tagihan akseptasi
 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji
untuk dijual kembali (reverse repurchase agreement)
 Tagihan derivatif
 Penyertaan
 Transaksi rekening administratif dan bentuk
penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan
dengan itu.
5. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
I. External Characteristics Range of Condition

1. Economic condition Stable ------------- volatile


2. Regulation Trends Stable -------------- challenging
3. Banking Power (legal) Restrictive ------- board
4. Financial Market Embryonic --------- fragmented
5. Competitive Environment Low ----------------- hyper

II. Internal Characteristics Range of Condition


1. Risk Appetite Conservative --------- reckless
2. Business Mix Heavy « care » --------- heavy market
3. Business Concentration Diversified ------------- concentrated
4. Customer Loyalty Stable ------------------- mercenary
5. Growth Rate Stable ------------------ explosive
6. Forecasting/Information Capacity Basic -------------------- sophisticated
7. ALMA/Trading Skill Basic -------------------- Well developed
6. PENTINGNYA ALMA
Tahap Assets Liabilities
I (General) Asset Management Liability Management
Capital Management

II (Specific) Reserve position asset Reserve position liability


management management
Liquidity management Generalized loan position
Investment management Long-term debt management
Loan management
Fixed asset management Capital management

III (Balance Profit = revenue – interest cost – overhead – taxes


Sheet
generate the Kebijakan untuk mencapainya adalah dengan melakukan :
Income and Spread management
Expenses) Control of « burden »
Liquidity management
Capital management
Tax management
Management of Off-balance sheet activities
Dalam tahap ini dilakukan pemisahan dari berbagai implementasi manajemen sesuai
dengan kebijakan untuk mencapai profit yang tinggi
7. LAPORAN KEUANGAN BANK : NERACA & LAP LABA :RUGI
NERACA KONSOLIDASI
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
LAPORAN ALIRAN KAS

Anda mungkin juga menyukai