TEKNIK PENGAMBILAN PAP

SMEAR, CARA MEMBUAT APUSAN,

CARA FIKSASI DAN CARA
PENGIRIMAN SEDIAAN

Harry K Gondo
Bagian Obstetri & Ginekologi
Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya
 BATASAN

PAP SMEAR (PAP TEST)

ADALAH SITOLOGIK EPITEL PORSIO DAN
ENDOSERVIKS UTERI UNTUK PENENTUAN
ADANYA PERUBAHAN PRAGANAS MAUPUN
GANAS DI PORTIO ATAU SERVIKS UTERI
 KEGUNAAN

1. PAP TEST TERUTAMA DIGUNAKAN UTK SKRINING

PRAGANAS & KEGANASAN SERVIKS UTERI, KARENA
METODENYA MUDAH,MURAH & HASILNYA CUKUP
BAIK.

2. FOLLOW-UP KARSINOMA SERVIKS UTERI PASCA

PENGOBATAN, BAIK PENGOBATAN OPERATIF,
RADIASI MAUPUN SITOSTATIK

3. MEMBANTU DIAGNOSIS : PROSES KERADANGAN

SERVIKS SERTA KEMUNGKINAN PENYEBABNYA.
 INDIKASI

1. SKRINING PRAGANAS SERTA KEGANASAN SERVIKS SECARA

BERKALA .
SETIAP WANITA YG TELAH MENIKAH / PERNAH
BERHUBUNGAN KELAMIN, TERUTA GOLONGAN RESIKO
TINGGI,MISALNYA :

 SERING BERGANTI PASANGAN

 AKTIVITAS SEKSUAL MULAI PADA USIA MUDA(< 20)
 PERNAH/SEDANG TERINFEKSI HPV ATAU HSV TIPE II

2. UNTUK MEMANTAU HASIL PENGOBATAN THD KELAINAN

PRAGANAS DAN KEGANASAN SERVIKS
 KONTRA INDIKASI

1. BILA SCR HISTOPATOLOGIS SDH JELAS SUATU

KEGANASAN SERVIKS

2. ADANYA PERDARAHAN BAIK DARI SERVIKS

MAUPUN DARI RONGGA RAHIM
 ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN

1. FORMULIR PERMINTAAN PEMERIKSAAN SITOLOGI

2. MEJA PERIKSA GINEKOLOGI & LAMPU PERIKSA
3. SPEKULUM (COCOR BEBEK) TANPA PELICIN
4. SPATULA AYRE ATAU CYTOBRUSH
5. KACA BENDA (KACA OBYEK)
6. PENSIL KACA
7. STAINING JAR BERISI BAHAN FIXASI ALKOHOL 95%
BILA TDK ADA , DPT DIPAKAI BOTOL BERMULUT
LEBAR, TAPI SAAT MEMASUKKAN KACA BENDA
SALAH SATU SISI HARUS DIBERI KLIP KERTAS
AGAR ANTAR KACA BENDA TDK SALING
BERGESEKAN.
8. SARUNG TANGAN & DESINFEKTAN
 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SEBELUM PENGAMBILAN PAP SMEAR

1. ISI FORMULIR PERMINTAAN DG LENGKAP.

2. TANDAI KACA BENDA DG PENSIL
KACA(NOMOR/NAMA)
3. TDK MELAKUKAN PEMERIKSAAN LAIN SBL PAP
SMEAR
4. SPEKULUM TANPA PELICIN
5. OBAT-OBAT LOKAL SDH DIHENTIKAN MINIMAL 2
HR SBL PAP SMEAR
6. TDK DIAMBIL PADA SAAT HAID
7. PASCA BERSALIN, PASCA OPERASI RAHIM ATAU
RADIASI,PAP SMEAR DIAMBIL SETELAH 2 BLN.
8. KALAU MUNGKIN PASIEN TDK MELAKUKAN
SENGGAMA PALING SDK 2 X 24 JAM.
 CARA PENGAMBILAN BAHAN DAN
PEMBUATAN SEDIAAN APUSAN
1. PENDERITA TIDUR TERLENTANG DG LUTUT DITEKUK ATAU
MEMAKAI MEJA GINEKOLOGI
2. BERSIHKAN VULVA DG DESINFEKTAN
3. MASUKKAN SPEKULUM TANPA PELICIN, LALU CARI MULUT
RAHIM
4. BL SERVIX TERTUTUP LENDIR ATAU DARAH, BERSIHKAN
DAHULU SHG TPK PERMUKAAN PORSIO DG JELAS.
PERHATIKAN KEMUNGKINAN ADANYA POLIP,
LEUKOPLAKIA ATAU EROSI
5. LAKUKAN USAPAN/APUSAN PADA MULUT RAHIM DG
SPATULA AYRE ATAU CYTOBRUSH DG CARA MEMUTAR 360
DERAJAT.
6. BUAT APUSAN PD KACA BENDA YG SDH DIBERI
NAMA/NOMOR PASIEN
7. MASUKKAN SEGERA KEDLM BAHAN FIKSASI ALKOHOL 95 %
MINIMAL SELAMA 30 MENIT
8. KERINGKAN DI UDARA TERBUKA
9. DIKEMAS & DIKIRIM KE LAB. SITOLOGI.
 KESALAHAN YANG SERING TERJADI DALAM
PEMBUATAN SEDIAAN APUSAN

1. SEDIAAN APUSAN TERLALU TIPIS/TEBAL/TDK

RATA

2. SEDIAAN KOTOR, ATAU TERLALU BYK DARAH

ATAU HANYA TDD LENDIR, SEL RADANG & DARAH.

3. SEDIAAN KERING SEBELUM DIFIKSASI

4. CAIRAN FIKSASINYA SALAH,ALKOHOL TERLALU

ENCER, TDK 95 %.
 CARA PENGIRIMAN SEDIAAN

 SEDIAAN PAP SMEAR YG SDH KERING

 DIKEMAS & DITEMPATKAN DLM KARTON TEBAL YG BISA
DILIPAT DUA.
 PD KARTON DIBUAT 2 LUBANG BERUPA 2 KOTAK SESUAI DG
UKURAN KACA BENDA,
 LALU AMBIL SATU KARTON LAGI & TEMPELKAN PD KARTON
DIATASNYA.
 PERMUKAAN APUSAN DILETAKKAN MENGHADAP LUBANG PD
KARTON AGAR BAHAN APUSAN TDK HILANG.
 KEMUDIAN KEMASAN DITUTUP & DIMASUKKAN KE DLM
AMPLOP BERSAMA FORMULIR YG TELAH DIISI LENGKAP.
 SEDIAAN SIAP DIKIRIM KE LAB. SITOLOGI.
 INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN PAP
SMEAR

I.MENURUT KLASIFIKASI PAPANICOLAOU

KLAS I : TDK DITEMUKAN SEL GANAS

KLAS II : NAMPAK SEL ABNORMAL TETAPI TDK
TERSANGKA KEGANASAN
KLAS III : NAMPAK SEL ATIPIK YG MENCURIGAKAN
UTK KEGANASAN,MOHON ULANGAN
KLAS IV : NAMPAK SEL-SEL YG MENCURIGAKAN
KEGANASAN
KLAS V : NAMPAK ADANYA SEL-SEL GANAS.
II.MENURUT SISTEM BETHESDA (SBT)

ADEQUACY OF SPECIMEN
• SATISFACTORY FOR EVALUATION
• SATISFACTORY FOR EV. BUT LIMITED BY…
• UNSATISFACTORY FOR EVALUATION
GENERAL CATAGORRIZATION
• WITHIN NORMAL LIMIT
• BENIGN CELLULER CHANGES (BCC)
• EPITHELIAL CELL ABNORMAL
 A COMPARISON OF THE BETHESDA SYSTEM
WITH OTHER PAPANICOLAOU SMEAR
REPORTING TERMINOLOGY

BETHESDA CLASSIC CIN PAP

Within Normal Limits Normal Normal Class I

Benign Celluler Changes Inflammatory, reactive Inflammatory, reactive Class II
ASCUS Atypical cells, squamous type Atypic ? Class II-III
LSIL HPV, KA,Mild dysplasia HPV,KA,CIN I ? Class II-III
HSIL Moderate, severe dysplasia/CIS CIN 2, CIN 3 ? Class III-IV
Invasive Carcinoma Invasive Carcinoma Invasive Carcinoma Class V

CIN, Cervical intraepithelial neoplasm ; Pap, Papanicolaou; ASCUS, Atypical Squamous Cells of Undetermined
significance : LSIL, Low-grade intraepithelial lesion; HSIL,High-Grade intraepithelial lesion; HPV, human
Papillomavirus; KA, koilocytotic atypia; CIS, Carcinoma in situ
 HASIL PAP SMEAR, ULANGAN, KETERANGAN

NO DX (HASIL) P.SMEAR KETERANGAN

ULANGAN

1 NORMAL SMEAR (KLAS I) 1 TAHUN -

2 PROSES RADANG/ BCC/KLAS II 6 BULAN TERAPI

3. LSIL, CIN I (KLAS.III) 3 BULAN KOLPOSKOPI, BIOPSI, PA

4 CIN I, II (KLAS.III); 3 BULAN KOLPOSKOPI, BIOPSI, PA

CIN III ,HSIL (KLAS IV)
5 KANKER INSITU, HSIL (KLAS.IV) KOLPOSKOPI, BIOPSI, PA

6 KANKER INVASIF (KLAS.V) BIOPSI, PA