Asam Nukleat
Asam Nukleat
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
Fungsi:
Informasi genetik, misal informasi tentang deferensiasi
Rumus umum:
PROTEIN FUNGSI
REPLIKASI.MOV
KNOTTY.MOV
KROMOSOM
Rantai polinukleotida DNA dalam inti sel berkondensasi dengan protein
berkas Khromosom.
Sel somatik terdiri dari 46 khromosom (diploid)
Khromosom terdiri dari serat-serat yang tersusun dalam berkas-berkas
(bundle). Serat-serat tersebut = khromatin.
Khromosom terikat dengan protein (histon) nukleoprotein. Histon
berperan pada proses replikasi dan transkripsi.
Serat-serat khromatin terdiri dari unit-unit. Masing-masing unit terdiri dari
± 200 bp DNA yang melingkari 8 molekul histon nukleosoma.
KROMOSOM
PERUBAHAN - PERUBAHAN PADA DNA
Sel membelah diri α- DNA polimerase naik 10x. γ-DNA polimerase membentuk
DNA baru tanpa RNA primer.
Kerusakan DNA perubahan susunan nukleotida (mutasi).
Penyebab kesalahan :
1. Kecelakaan waktu replikasi
Terjadi saat polimerasi DNA baru, ada nukleotida yang “hilang” atau
“disisipkan” kesalahan penyusunan basa-basa komplemen.
Transisi : nukleotida sejenis, misal : seharusnya adenin (purin)
diganti guanin(purin).
Transversi : nukleotida tidak sejenis, misal : adenin (purin) diganti
sitosin (pirimidin).
2. Modifikasi kimiawi
Misal : deaminasi hidrolitik adenin menjadi hipoxantin pasangan jadi
guanin (bukan timin)
3. Radiasi
- Terutama pada pirimidin (T dan C), khususnya T aktivasi pada
ikatan etilen dari cincin pirimidin.
- Bila terjadi pada cincin pirimidin lain ikatan antar cincin (dimer).
Molekul air dapat terikat pada ikatan etilen bila tidak terbentuk
dimer. Radiasi kuat (x, γ, dan lain-lain) rantai putus dan cincin
terbuka.
PERUBAHAN - PERUBAHAN PADA DNA
Types of damage to DNA
1. Single-base alteration
A. Depurination
B. Deamination of cytosine to uracil
C. Deamination of adenine to hypoxanthine
D. Alkylation of base
E. Insertion or deletion of nucleotide
F. Base-analog incorporation
2. Two-base alteration
A. UV light-induced thymine (pyrimidine) dimer
B. Bifungtional alkylating agent cross-linkage
3. Chain breaks
A. Ionizing radiation
B. Radioactive disintegration of backbone element
C. Oxidative free radical formation
4. Cross-linkage
A. Between bases in same or opposite strands
B. Between DNA and protein molecules (eq. histone)
Mechanism of DNA repair
BASE EXCISION-REPAIR
Suhu tinggi depurinisasi DNA. Sitosin, adenin & guanin berubah menjadi
urasil, xanthin atau hipoxanthin
N-glikosilase mengenal basa yang salah dipotong oleh endonuklease
Kerusakan Kerusakan di perbaiki oleh Polimerase Religasi oleh Ligase
NUCLEOTIDE EXCISION-REPAIR
Mereparasi kerusakan > 30 base akibat sinar UV, rokok, radiasi, kemoterapi
kanker & bahan kimia lain.
Area yang rusak dikenali dipotong di dua tempat oleh Exinuclease dibuang
Kerusakan di perbaiki oleh Polimerase Religasi oleh Ligase
CH3 CH3
Defect repaired
3’ 5’ By polymerase
5’ 3’
CH3 CH3
3’ 5’ Religated by
5’ 3’ ligase
Base Excision-Repair
3’ 5’
ATCGGCTCATCCGAT ATCGGCTUATCCGAT
II I I I I I I I I I I III Heat I I I I I II I I I I I II I
TAGCCGAGTAGGCTA TAGCCGAGTAGGCTA
5’ 3’
Uracil DNA
glikosilase
ATCGGCTCATCCGAT
I II I I I I I I I I I I II
TAGCCGAGTAGGCTA
Nucleotide Excision-Repair
3’ 5’
5’ XXXX 3’
3’ 5’
5’ 3’
XXXX
Xeroderma Pigmentosum
Proses perbaikan dengan eksisi
nukleotida memperlihatkan
aktivitas yang rendah.
Ataksia Teleangiektasia
Peningkatan kerusakan karena
kepekaan terhadap sinar-X
tinggi. Kerusakan (?)
Anemia Fanconi
Gangguan dalam perbaikan
kerusakan pada pembentukan
ikatan silang.
SIKLUS HIDUP SEL
Fase mitosis (M) GAP (G1) fase sintesis DNA (S) G2 M G1 S
G2 …..G0
Mitotic Phase
X Y
X Y X Y X Y X Y
X Y X Y X Y X Y
Branch migration
X Y
Crossing Over
DNA RNA
KARBOHIDRAT 2`-DEOKSIRIBOSA RIBOSA
BASA A,G,C,T A,G,C,U
UNTAI TUNGGAL, TAPI ADA
UTAS DOUBLE HELIX YANG BERSIFAT DOUBLE
HELIX (MELIPAT)
BASA
JUMLAH HARUS SAMA JUMLAH TIDAK PERLU SAMA
KOMPLEMEN
TIDAK DAPAT
DAPAT DIHIDROLISIS OLEH
STABILITAS DIHIDROLISIS OLEH
ALKALI 2`,5`-DIESTER
ALKALI
Lilitan double helix DNA harus dibuka “template” dapat “terlihat” RNA
polimerase melakukan transkripsi.
Hanya 6 basa yang terlihat, hanya satu utas DNA yang bertindak sebagai
template (utas sense), yang lain tidak sebagai template (anti sense).
RNA polimerase :
Tipe I/A : dalam nukleolus rRNA
Tipe II/B : dalam nukleoplasma mRNA
Tipe III/C : dalam nukleoplasma tRNA
TRANSKRIPSI DNA MENJADI RNA
Apabila ada bagian DNA yang akan ditranskripsi oleh RNA bagian ini dibagi
dalam unit-unit (operon).
Operon yang mengarah ke ujung-ujung 3` akan ditempeli oleh RNA polimerase
(promotor)
Terdapat tempat-tempat tertentu dalam DNA yang memiliki signal untuk
dimulainya atau diakhirinya proses transkripsi RNA initiatur dan terminatur.
Urutan nukleotida pada bagian awal operon merupakan susunan yang simetris,
yang tidak terdapat pada bagian lain PALLINDROM. Palindrom membentuk
tonjolan spesifik sehingga dikenal oleh RNA polimerase.
RNA polimerase bakteri terdiri dari 4 subunit (2α2β) + faktor φ (sigma). Yang
emngikat RNA polimerase dengan bagian promotor DNA.
Proses transkripsi berhenti karena adanya urutan nukleotida yang spesifik dari
sense DNA, dimana “signal” ini dikenal oleh protein terminator yang disebut
faktor ρ (rhu).
Setelah terminasi RNA polimerase akan dilepaskan dari utas “sense” DNA.
Suatu gen pada utas sense DNA dapat ditranskripsikan oleh lebih dari satu
molekul RNA polimerase.
TRANSKRIPSI DNA MENJADI RNA
Transkripsi
PROCESSING RNA
Terjadi dalam inti sel atau sampai dengan perjalanan ke sitoplasma.
Processing :
1. Pemutusan rantai (nukleotik)
2. Penyambungan rantai (ligasi)
3. Penambahan nukleotida-nukleotida
4. Modifikasi nukleosida
PROCESSING RNA
RNA hasil transkripsi mengadakan pemutusan rantai.
bagian yang tidak dikehendaki akan dibuang (intron)
sisanya (exon) membentuk RNA mature
Contoh : heterogenous RNA (hn RNA) mRNA
Fungsi intron :
Exon vs Intron
1. Spacer (pengisi kekosongan)
2. Faktor pengendali
3. Gen struktural
mRNA
Prekursor : hn RNA modifikasi sebagai berikut :
1. DNA transkripsi untuk membentuk RNA
2. Penambahan gugus adenosin fosfat pada ujung 3` prekursor BB
+ ekor poli AAAAA rentan terhadap hidrolisis
tanpa ekor poli AAAAAA tahan terhadap hidrolisis.
Tujuan +/- poli A : proses pengendalian
mRNA
3. Nukleotida-nukleotida ekstra di ujung 5` dihidrolisis.
4. Ujung 5` diberi “topi” oleh guanosin fosfat melalui jembatan anhidrida
jembatan trifosfat antara ujung 5` RNA dan guanosin (G5``-ppp….)
5. Modifikasi kovalen (metilasi) segmen terminal dari unit-unit basa dan
ribosa. Pemberian tutup / topi di bagian awal akan diubah menjadi m7G-
ppp-m6am…
Struktur awal ini penting untuk pengenalan mRNA oleh ribosoma.
6. Saat menuju sitoplasma, mRNA melepas sebagian ekor poli A.
FUNGSI tRNA
Asam nukleat tidak memiliki afinitas untuk bergabung dengan asam amino
perlu protein pembantu yang spesifik : aminoasil-tRNA sintetase. Pengenalan /
pengikatan tRNA terhadap asam amino berlangsung 2 tahap :
1. Pembentukan kompleks enz-amp-asam amino (intermediate aktif)
2. Pembentukan kompleks tRNA-asam amino.
KODE GENETIKA
NUKLEASE
Memecah asam nukleat
Klasifikasi berdasarkan substrat :
1. Deoksiribonuklease : memecah DNA
2. Ribonuklease : memecah RNA
Kedua enzim memecah ikatan fosfodiester di tengah, menghasilkan ujung 3` hidroksil dan
5` fosforil, atau 3` fosforil dan 5` hidroksil.
Klasifikasi berdasarkan tempat ikatan fosfodiester yang dipecah :
1. Endonuklease : memecah ikatan fosfodiester di tengah
2. Eksonuklease : memecah ikatan fosfodiester di bagian tepi polinukleotida.
Ada enzim yang dapat menghidrolisis 2 utas sekaligus pada double stranded, tetapi ada
yang hanya bisa menghidrolisis satu utas saja.
Endonuklease restriksi
- dapat “mengenali” rangkaian yang spesifik dalam DNA.
- riset DNA rekombinan.
Eksonuklease hanya bisa bekerja / menghidrolisis nukleotida yang berada di terminal
molekul dan bekerja searah (3`5` atau 5`3`)
AA diikat oleh tRNA di ujung rantai C-C-A.
Lengkung TjC berperan pada pengikatan asam amino – tRNA dengan ribosom.
Lengkung D berperan pada pengenalan enzim.
Lengkung antikodon terdiri dari 7 nukleotida, dibaca dari 3`5`. Kodon dibaca dari 5`3`.
Pasangan basa dapat berubah (wobble) pada nukleotida ke III.
Kesimpulan : nukleotida ke III tidak penting.
MUTASI
mutasi
Mutasi : perubahan urutan nukleotida dari suatu gen.
Gen mutasi transkripsi mRNA berubah urutannya pada
daerah yang sesuai dengan mutasi.
POINT MUTATION
Transisi : purin purin, pirimidin pirimidin.
Transversi : purin pirimidin, pirimidin purin
Akibat point mutation :
1. Tidak berpengaruh : apabila yang mengalami mutasi adalah nukleotida ke
III (wobble)
2. Missense (salah makna)
Asam amino yang berbeda ditempatkan pada urutan polipeptida.
3. Kodon non sense terminasi prematur
Apabila terjadi missense, maka asam amino tersebut :
1. Acceptable (diterima) fungsi normal
2. Partially acceptable fungsi kurang normal Missense
3. Unaceptable fungsi tidak normal Nonsense
mutasi
mRNA UAG UUUG AUG GCC UCU UGC AAA GGC UAU AGU AGU UAG …
MET -ALA-SER-CYS-LYS -GLY-TYR-SER -SER-STOP
(-1) (-1U)
mRNA UAG UUUG AUG GCC CUU GCA AAG GCU AUA GUA GUU AG …
MET-ALA –LEU -ALA-LYS-ALA -THR-UAL-UAL-SER KELIRU
(-3) (-3UGC)
mRNA UAG UUUG AUG GCC UCU AAA GGC UAU AGU AGU UAG …
MET-ALA-SER-LYS -GLY-TYR-SER- SER-STOP
(+1) (+1C)
mRNA UAG UUUG AUG GCC CUC UUG CAA AGG CUA UAG UAG UUAG …
MET-ALA -LEU-LEU-GLN-ARG-LEU –STOP KELIRU
INISIASI
B
A. Disosiasi ribosom
Faktor EIF (Eukaryotic Initiation Factor) :
menghalangi reasosiasi ribosom
C
B. Pembentukan kompleks prainisiasi 40s
C. Pembentukan kompleks inisiasi 40s
D. Pembentukan kompleks inisiasi 80s
D
ELONGASI
Faktor : EF-1 dan EF-2 (elongation factor)
Mula-mula A-site kosong, aminoasil –
tRNA akan masuk ke A-site
A. Pengikatan aminoasil – tRNA
pada A-site
Faktor EF-1 membentuk kompleks
dng GTP dan aminoasil – tRNA
masuk ke A-site.
B. Pembentukan ikatan peptida
- Gugus α-amino pada aminoasil –
tRNA dalam A-site melakukan
“serangan” nukleofilik pada gugus
karboksil dalam peptidil – tRNA di P-site (enzim peptidil transferase ∽ rRNA)
- tRNA di P-site keluar
- GTP EF-1 dilepaskan
C. Translokasi
- Pemindahan peptidil – tRNA dari A-site ke P-site
- Perlu GTP dan EF-2
- Kemudian GTP GDP + Pi
- Tempat A (A-site) kembali kosong
IMAGE OF RIBOSOME
TERMINASI
Dimulai saat kodon non sense muncul di A-site. Kodon non sense tidak
dikenal oleh tRNA, tapi dikenali oleh RE (releasing factor).
EF + GTP + peptidil transferase menghidrolisis ikatan ester antara
rantai peptida dengan tRNA di P-site.
Ribosom 80 s disosiasi 40 s + 60 s.
EF-1 mengenali UAA dan UAG
EF-2 mengenali UAA dan UGA
Satu molekul mRNA, beberapa ribosom dapat melakukan translasi
bersama-sama secara simultan.
Jarak ribosom satu dengan yang lain tidak boleh kurang dari 80
nukleotida
Dalam 10 detik, 1 ribosom dapat menstranslasi 400 kodon menjadi
protein dengan berat molekul ±40.000
Poliribosom (polisom) bisa bebas atau terikat dengan retikulum
endoplasma
Poliribosom bebas mensintesis protein untuk kebutuhan sel itu sendiri,
sedangkan yang terikat dengan R.E. dikeluarkan
TERMINASI
40S
60S
TRANSLASI
PROCESSING PROTEIN
Protein yang diproduksi harus dimodifikasi dulu berfungsi
Contoh:
1. Virus : protein yang panjang harus dipotong-potong Protein
spesifik.
2. Insulin : disintesis sebagai “pro insulin” yang terdiri dari 2 rantai
polipeptida yang dihubungkan oleh ikatan disulfida.
3. Prokolagen hidroksilasi dan oksidasi pada asam amino spesifik
cross link (lebih stabil)
PCR
Hasil PCR dibaca melalui elektreoforesis gel
Kegunaan PCR:
1. DNA fingerprinting
Gel Electrf
2. Paternity testing
3. Deteksi penyakit
herediter
4. Cloning genes
5. Mutagenesis
6. Dll. Ayah Anak Ibu
Recombinant DNA
• Artificial DNA sequence resulting from the combination of different DNA
sequences
• Recombinant DNA is used for genetic transformation to produce
genetically modified organisms. Some examples of recombinant DNA
products are peptide hormone medications including insulin, growth
hormone, and oxytocin. Vaccines can also be produced using
recombinant processes (as is the case with the Hep. B vaccine). The
organism most commonly used is Escherichia coli.
Plasmids
Plasmids are extrachromosomal fragments of DNA present in some
bacteria
A plasmid can transfer genetic material to another bacterium, allowing it
to express the transmitted gene(s).
Most of the plasmid is used for the production of antibiotics.
DNA Recomb