Anda di halaman 1dari 51

ANALISIS MASALAH PROGRAM INDONESIA SEHAT PIS-PK

DI PUSKESMAS POASIA
TAHUN 2018

OLEH :
NIRMALASARI
(K1A1 10 072)

PEMBIMBING :
dr. I Putu Sudayasa, M.Kes

Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
Kendari
2019
PENDAHULUAN
 Dalam pelaksanaan upaya kesehatan, sesuai dengan
salah satu prinsip penyelenggaraan puskesmas yaitu
kemandirian masyarakat, yang berarti puskesmas
mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.Oleh karena itu,
upaya promosi kesehatan puskesmas membantu
masyarakat agar mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat
 Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan masyarakat di Kelurahan/Kecamatan
diharapkan dapat melakukan upaya reformasi
pelayanan dan berperan secara nyata sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat
dan keluarga, dan pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama
 Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) ditekankan pada
integrasi pendekatan akses pelayanan kesehatan,
ketersediaan tenaga kesehatan, pembiayaan serta
sarana prasarana termasuk program upaya
kesehatan masyarakat dan perseorangan yang
mencakup seluruh keluarga dalam wilayah kerja
Puskesmas dengan memperhatikan manajemen
Puskesmas
Tujuan

Tujuan Umum Tujuan Khusus


 Mengidentifikasi  Untuk mengetahui indikator Program
indikator
Program
Indonesia Sehat dengan (PIS-PK) di
Indonesia Sehat Puskesmas Poasia
dengan  Untuk mengetahui indikator keluarga
Pendekatan
Keluarga (PIS- sehat di wilayah kerja Puskesmas
PK) di Puskesmas Poasia
Poasia
Tinjauan Pustaka
Program Indonesia Sehat (PIS-PK)
Definisi

Permenkes no 39 Tahun 2016


PIS-PK  Merupakan program yang yang diselengarakan oleh
KEMENKES RI untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
berprilaku sehat, hidup dalam lingkungan yang sehat, serta sadar akan
pentingnya kesehatan

Sumber:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Direktorat Data dan Informasi Kesehatan
Sasaran PIS-PK
 Meningkatnya status  Meningkatnya cakupan
kesehatan dan gizi ibu pelayanan kesehatan
dan anak universal melalui Kartu
 Meningkatnya Indonesia Sehat dan
pengendalian penyakit kualitas pengelolaan
SJSN kesehatan
 Meningkatnya akses dan
mutu pelayanan  Terpenuhinya kebutuhan
kesehatan dasar dan tenaga kesehatan, obat
rujukan terutama di dan vaksin meningkatnya
daerah tertinggal dan responpitas sistem
terpencil kesehatan
12 Indikator Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
\ Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan


Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan

Anggota keluarga tidak ada yang merokok


Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Sumber:
Komisi Nasional Lanjut Usia. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. Jakarta: PPLU. 2010.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu Ptm). Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Direktorat Pengendalian
Penyakit Tidak Menular.
Analisis Masalah
Definisi
Analisis masalah kesehatan  analisis untuk mengetahui
 Masalah kesehatan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
 Upaya yang sudah dilakukan,
 Keadaan sumber daya yang tersedia
 Hasil dan hambatan yang dihadapi

Sumber:
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang manajement Puskesmas. Jakarta.
Analisis Masalah
Proses Identifikasi
Data kualitatif:
masalah  USG (Urgency,
Seriousness, Growth
Rencana
Menentukan  SWOT (Strength,
urutan Weakness, Opportunities
usulan
prioritas
Kegiatan and Threat)
masalah
 Fishbone

Alternatif Identifikasi Data kuantitatif:


pemecahan Penyebab
masalah Masalah  Hanlon
Sumber:
•Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang manajement Puskesmas. Jakarta.
•Nugroho MA. 2015. Analisis SWOT Pada RSUD Saras Husada Purworejo. [SKRIPSI] Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
•Setyawan. Robi. 2015. Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta. Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
•Hamidy F. 2016. Pendekatan Analisis Fishbone Untuk Mengukur Kinerja Proses Bisnis Informasi E-Koperasi. Jurnal Teknoinfo, Vol. 10, No. 1.
Symond, D. 2013. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis Intervensi Kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan di Suatu Wilayah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 7. No. 2. Hal: 94-100.
Analisis Masalah

Metode USG
Caranya : menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5
Keterangan pemberian skala:
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Netral
2 = Tidak penting
1 = Sangat tidak Penting.

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang manajement Puskesmas. Jakarta
Analisis Masalah
Metode SWOT
Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal,
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu
Variabel internal: Kekuatan (strength) dan Kelemahan (weakness)
Variabel ekternal: Peluang (opportunity) dan Ancaman (treats)

Pemberian bobot dan menilai ranting.


• Penentuan bobot faktor strategis dengan skala mulai dari 0.0 (tidak penting) sampai
1.0 (sangat penting). Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan faktor terhadap
keberhasilan suatu usaha.
• Penilaian ranting dimulai dari skala 1 (tidak penting) sampai 4 (sangat penting).
Kemudian kalikan nilai bobot dan ranting untuk menilai faktor pembobotan.

Sumber:
Nugroho MA. 2015. Analisis SWOT Pada RSUD Saras Husada Purworejo. [SKRIPSI] Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Setyawan. Robi. 2015. Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta.
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Analisis Masalah
Metode SWOT
Langkah terakhir adalah dengan menentukan kordinant pada matriks SWOT dengan
menilai Strength Posture = S + (-W) dan Competitive Posture = O + (-T).

Sumber:
Nugroho MA. 2015. Analisis SWOT Pada RSUD Saras Husada Purworejo. [SKRIPSI] Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Setyawan. Robi. 2015. Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta.
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Analisis Masalah
Metode Fishbone
Cara: menemukan penyebab-penyebab suatu masalah,
ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:


• Pengumpulan data;
• Menggambarkan bagan faktor penyebab;
• Identifikasi akar masalah;
• Rekomendasi dan implementasi.

Sumber:
Hamidy F. 2016. Pendekatan Analisis Fishbone Untuk Mengukur Kinerja Proses Bisnis Informasi E-Koperasi. Jurnal Teknoinfo, Vol. 10, No. 1.
Analisis Masalah
Metode Hanlon
Cara: menggunakan 4 kriteria, yaitu:
(1) Besarnya masalah (magnitude)
(2) Tingkat kegawatan masalah (emergency/seriousness)
(3) Kemudahan penanggulangan masalah (causability)
(4) Dapat atau tidaknya program dilaksanakan menggunakan istilah
PEARL faktor.

Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai tersebut dimasukan ke dalam


rumus :
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C
Nilai Prioritas Total (NPT) = ( A+B ) x C x D
Sumber:
Symond, D. 2013. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis Intervensi Kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan di Suatu Wilayah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 7. No. 2. Hal: 94-100.
• Paradigma sehat


Pertanggungjawaban wilayah
Kemandirian masyarakat
Puskesmas
PMK No. 75 tahun 2015
• Pemerataan
• Teknologi tepat guna
• Keterpaduan dan kesinambungan Azas
• Pertanggungjawaban wilayah
Prinsip • Pemberdayaan masyarakat
• Keterpaduan
• Rujukan
Fungsi
Menyelenggarakan UKM & UKP

Tujuan Mewujudkan masyarakat yang


• Memiliki perilaku sehat
• Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
• Hidup dalam lingkungan sehat
Definisi • Derajt kesehatan yang optimal
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Fasyankes  UKM & UKP tingkat pertama 
promotif & preventif  derajat kesehatan masyarakay
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
Metode Pengumpulan Data
Data Yang
Dikumpulkan Data primer dan data sekunder
di analisis dengan melihat
Data primer target dan cakupan serta
survei observasi dan wawancara melihat besar masalah,
langsung pada bagian kegawatan masalah,
programmer kemudahan penanggulangan
1
Data sekunder dan PEARL faktor dari
Profil Puskesmas poasia Tahun Pelayanan Kesehatan Lansia di
2018 Puskesmas Abeli periode
2 Tahun 2019
Januari-Agustus

Cara
pengambilan
data
Studi Literatur terkait judul referat Analisis Masalah program Indonesia sehat
(PIS-PK) Puskesmas Poasia Tahun 2018

Pengambilan data primer dan sekunder pada


programer dan profil Puskesmas Poasia

Ananlisis data yang diperoleh

Mengidentifikasi masalah terkait Program PIS-PK Puskesmas


Poasia Tahun 2018

Identifikasi penyebab masalah

Merencanakan aksi terhadap


penyebab masalah

Diseminasi hasil analisis masalah kesehatan

Alur Pengambilan Data


Gambaran Singkat Puskesmas
Poasia
Visi Misi dan Moto
• Menjadikan puskesmas Poasia sebagai pemberi pelayanan kesehatan paripurna dalam rangka
mewujudkan kecamatan poasia sehat dan layak huni tahun 2022
Visi

• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat


• Meningkatkan mutu pelayanan UKP dan UKM serta dukungan administrasi menajemen
puskesmas dalam memberikan pelayan kesehatan
Misi • Menciptakan kegiatan-kegiatan inovatif dalam menunjang pelayanan kesehatan
• Meningkatkan kesejatraan pemberi layanan

• Senyum
• Salam
• Sapa
• Santun
Motto • Sabar

Sumber: Profil Puskesmas Poasia 2018


Sosio-Demografis
Distribusi Penduduk

Sumber: Profil Puskesmas Poasia 2018


Sosio-Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha
Puskesmas poasia terdiri dari 4
atau 44.75. KM atau 15,12 % dari luas daratan Kota
Kendari terdiri dari 4 Kelurahan definitif (empat) wilayah Kelurahan,
yaitu:
• Kelurahan Andonohu
• Kelurahan Rahandouna
• Kelurahan Anggoeya
• Kelurahan Matabubu

Sumber: Profil Puskesmas Poasia 2018


Struktur Organisasi

Sumber: Profil Puskesmas Poasia 2018


Sumber Daya Kesehatan
Sarana Puskesmas
1. Puskesmas pembantu sebanyak 2 unit pustu anggoeya dan pustu
batumarupa
2. Pondok bidan kelurahan sebanyak 2 unit dikelurahan andonohu dan
matabubu
3. Kendaraan roda 4 sebanyak 2 unit
4. Kendaraan roda 2 sebanyak 14 unit
5. Posyandu aktif sebanyak 16 unit
6. Posyandu lansia sebanyak 4 unit
7. Dukun terlatih sebanyak 4 orang
8. Kader posyandu sebanyak 75 orang
9. Toko obat berizin sebanyak 4 buah

Sumber: Profil Puskesmas Poasia 2018


Sumber Daya Kesehatan
Ruang
Kepala
Ruang Puskesmas Ruang
PONED Tata
Usaha

UGD dan
Rawat Poli KIA
inap

Gudang Poli
obat Anak/MT
BS

Ruang Poli Gigi


Imunisasi dan
/P2M Poli Mulut
Umum
Sumber: Profil Puskesmas Poasia 2018
Sumber Daya Kesehatan
Tenaga Kesehatan
 PNS  Tenaga Sukarela/ PTT
 Dokter Internship : 3 orang
 S1 Kesmas : 5 orang
 S1 Keperawatan : 2 orang
 Bidan (D3) : 2 orang
 Sanitasi (AKL) : 1 orang
 Perawat ( D3 ) : 11 orang
 Perawat Gigi : 1 orang
 Tenaga Gizi (SPAG) : 2 orang

Sumber: Profil Puskesmas Poasia 2018


Sumber Daya Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Poasia berasal dari:

Sumber: Profil Puskesmas Poasia 2018


Upaya Kesehatan
Promkes

Kesling
UKM
KIA & KB
Esensial
Gizi

P2M
UKM
UKS

Perkesmas
UKM
Kes. Jiwa
Pengembangan
Mata

Sumber: Profil Puskesmas Abeli 2018


Lansia
Masalah Kesehatan
Gambaran Program Indonesia sehat PIS-PK

Analisis program PIS-PK puskesmas Poasia 2018

Sumber: Data Primer tahun 2018


Penentuan Prioritas Masalah
1. Kriteria A: Besar masalah
Penilaian besar masalah dengan
interval menggunakan rumus
sebagai berikut :
Kelas N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 12
= 1+ 3,56
= 4,56 (5)
(n : 12 indikator PIS-PK)

Interval =

=
= 1,02
Penentuan Prioritas Masalah
2. Kriteria B:
Kegawatan masalah
Penentuan Prioritas Masalah
3. Kriteria C: KRITERIA NILAI
Sangat Mudah 1
Kemudahan Mudah 2
Penanggulangan Cukup Mudah 3
Agak Mudah 4
Tidak Mudah 5
Penentuan Prioritas Masalah
4. Kriteria D:
PEARL faktor Terdiri dari beberapa faktor yang saling
menentukan yaitu :
• Propriety: Kesesuaian dengan program
Skor yang digunakan daerah/ nasional/ dunia
diambil melalui voting • Economy: Memenuhi syarat ekonomi
2 anggota kelompok untuk melaksanakannya
1 = Setuju • Acceptability: Dapat diterima oleh
0 = Tidak setuju petugas, masyarakat, dan\lembaga terkait
• Resources: Tersedianya sumber daya
• Legality: Tidak melanggar hukum dan
etika
Penentuan Prioritas Masalah
1. Kriteria D:
PEARL faktor
Penentuan Prioritas Masalah
5. Nilai Prioritas Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai tersebut
Masalah dimasukan ke dalam rumus :
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C
Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
Analisis Penyebab Prioritas Masalah
Prioritas Penyebab Masalah
1. Penyebab Masalah
Prioritas Penyebab Masalah
1. Penyebab
Masalah
Prioritas Penyebab Masalah
1. Penyebab
Masalah
Prioritas Penyebab Masalah
2. Prioritas Penyebab Masalah
PEMECAHAN MASALAH PRIORITAS
DAN USULAN KEGIATAN UNTUK
PEMECAHAN MASALAH
Rencana Usulan Kegiatan
Rencana Usulan Kegiatan
Simpulan
Saran

Adapun saran yang dapat diberikan


kepada pihak puskesmas diharapkan RUK
(Rancangan Upaya Kesehatan) yang telah
dibuat dapat dipertimbangkan dalam
menyelesaikan masalah program indonesia
Sehat PIS-PK di Puskesmas Poasia
LAMPIRAN 1. Grafik Capaian Program Indonesia Sehat 2018 di Puskesmas Poasia Tahun 2018
LAMPIRAN 2. Dokumentasi Kegiatan Program PIS-PK di Puskesmas poasia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai