Anda di halaman 1dari 31

AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK AIR

DAN EKSTRAK HEKSANA SARANG SEMUT


TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) JANTAN

Oleh : Peneliti

Dibawah Bimbingan :
Pembimbing I : Pembingbing II

…………… ………………...
pendahuluan
Latar Belakang
Menurut American Diabetes Association (ADA) (2010),
Definisi Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya

Gangguan sekresi insulin.


Klasifikasi Diabetes Melitus

• Diabetes Melitus Tipe I (IDDM)


• Diabetes Melitus Tipe II (NIDDM)
• Diabetes Gestasional
Gejala dan Tanda DM
GejalaUtama

Polipagi (banyak makan), Poliuri


Polidipsi (Banyak minum) (sering kencing)
Faktor Resiko dan Komplikasi
• Faktor Resiko yang tidak dapat dikendalikan
• Riwayat diabetes dalam keluarga
• Umur
• Jenis kelamin
• Faktor Resiko yang dapat dikendalikan
(b)

Bahan Alam (c)


yang berpotensi
Gambar 1. Sarang semut
Sarang semut menempel pada pohon,
Sarang semut setelah dipotong dan dibersihkan,
Semut yang menghuni sarang semut

Empiris
Rebusan sarang semut dengan konsentrasi 1
gram/mL memiliki aktivitas tinggi menurunkan
kadar glukosa darah sebesar 130,5 mg/dL, rebusan
sarang semut dengan konsentrasi 2 gram/ml
menurunkan kadar glukosa darah sebesar 0,34
mg/dL. Komponen bioaktif yang terdapat pada
rebusan sarang semut adalah alkaloid, flavonoid dan
saponin (Sugiatno, 2016)
• Senyawa apakah yang terkandung dalam ekstrak
heksana dan ekstrak air sarang semut ?
Identifikasi Masalah • Apakah ekstrak heksana dan ekstrak air sarang semut
memiliki aktivitas antidiabetes ?

• Untuk mengetahui senyawa kimia apa yang terkandung


dalam ekstrak heksana dan ekstrak air sarang semut
dengan uji fitokimia.
Batasan Masalah • Apakah ekstrak heksana dan ekstrak air sarang semut
mempunyai aktivitas antidiabetes, secara in vivo
terhadap tikus putih (Rattus novergicus) jantan yang
diinduksi aloksan.
• Senyawa kimia yang terkandung dalam sarang semut dan
aktivitas antidiabetes dari sarang semut dapat diketahui
dengan cara mengekstraksi sarang semut dengan metode
maserasi bertingkat menggunakan pelarut yang memiliki
polaritas berbeda yaitu heksana dan pelarut air, untuk
mengetahui apakah senyawa aktif antidiabetes dalam sarang
Kerangka Pemikiran semut tersebut senyawa yang polar atau yang tidak polar .
Selanjutnya dilakukan uji kandungan senyawa kimia
dengan melakukan penapisan fitokimia secara kualitatif
serta uji aktivitas penurunan kadar glukosa darah tikus
putih (Rattus novergicus) jantan yang telah diinduksi
dengan aloksan.

Ekstrak heksana atau air sarang semut memiliki aktivitas


Hipotesis antidiabetes berdasarkan parameter penurunan kadar glukosa
darah terhadap tikus putih (Rattus novergicus) jantan yang telah
diinduksi dengan aloksan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan
kimia dan aktivitas antidiabetes ekstrak heksana dan
Tujuan Penelitian ekstrak air sarang semut menurunkan kadar glukosa darah
secara in vivo terhadap tikus putih (Rattus novergicus)
jantan yang diinduksi aloksan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar


informasi secara ilmiah mengenai kandungan kimia dan
Manfaat Penelitian manfaat dari sarang semut sebagai antidiabetes pada
ekstrak heksana dan ekstrak air sarang semut
Metode Penelitian
Alur Kerja Penelitian. Pengumpulan Bahan Baku
Sarang Semut

Preparasi Sarang Semut

Simplisia
Penetapan
Uji
Kadar Air
Fitokimia
Ekstraksi dengan Heksana

Ekstrak heksana Ampas

Ekstraksi dengan Air

Ekstrak Air Ampas

Uji Aktivitas Antidiabetes


Terhadap Tikus Putih (Rattus novergicus ) jantan
Prosedur Penelitian

Heksana
Dirajang,
Kadar Air Ekstraksi
dikeringkan

Sarang semut diperoleh dari pohon karet di


perkebunan karet, di Kampung Nyiur Gading Simpang
Babeko, Kecamatan Muaro Bungo, Jambi. Maserasi 3x24 jam
Ampas sarang semut
Ampas sarang semut Disaring
Akuades

Disaring

Penyaringan Ekstrak Heksana Penyaringan


Ekstrak Air
Rotary evaporator

Uji Fitokimia
Dipekatkan

Alkaloid, Flavonoid, Saponin,


Tanin, Terpenoid, Steroid

Akuades

0,5 g/kg BB 0,5 g/kg BB

1 g/kg BB 1 g/kg BB
Uji Aktivitas Antidiabetes Terhadap TikusPutih (Rattus novergicus ) jantan
Pengelompokan Tikus

Adaptasi

Cek kadar glukosa darah

Semua kelompok diinduksi aloksan

Tikus hiperglikemia

Pemberian sediaan peroral

K (+) Metformin K (-) P1 P2 P3 P4


125mg/BB Na-CMC 1% Ekstrak Air 1g/mL Ekstrak Air 0,5g/mL Ekstrak Heksana 1 g/mL Ekstrak Heksana 0,5g/mL

Pengukuran Kadar Glukosa Darah tiap 3 hari selama 15 hari Analisis Data
Prosedur Uji Aktivitas Antidiabetes in Vivo

Induksi Hiperglikemi

Tikus hiperglikemia
Adaptasi hewan uji Cek GDP hari ke 0 Induksi rute SC

DATA Ekstrak Heksana Ekstrak Air


0,5 dan 1 g/kg BB 0,5 dan 1 g/kg BB

Cek GDP hari ke 3,6,9,12,15 Metformin Na-CMC Pemberian peroral


Hasil dan Pembahasan
Terbentuk serbuk kasar dengan ciri bewarna
Hasil coklat, berbau khas sarang semut.
Pembuatan serbuk untuk meningkatkan luas
Preparasi Sarang Semut permukaan sehingga senyawa yang tertarik lebih
banyak

• Nilai kadar air yang diperoleh dari sarang semut ini adalah
10,67%,
Hasil Penetapan • Menurut standar Materia Medika (Depkes, 1995), simplisia dinilai
cukup aman dalam penyimpanan bila mempunyai kadar air tidak
Kadar Air lebih dari 10%.
• Sarang semut mirip seperti batang yang keras dan sulit dibuat
serbut yang lebih kecil sehingga pengeringan kurang sempurna.
• Selama penyimpanan simplisia dapat ditumbuhi mikroorganisme
Ekstrak Sarang semut
• Ekstraksi sarang semut menggunakan metode maserasi, karena metode ini memiliki kelebihan
yaitu pengerjaannya yang mudah dengan peralatan yang sederhana, murah serta dapat
meminimalisir rusaknya komponen senyawa akibat pemanasan.
• Prinsip ekstraksi berdasarkan kelarutan (like dissolve like) yaitu pelarut polar melarutkan senyawa
polar, pelarut semi polar melarutkan senyawa semi polar, dan pelarut non polar melarutkan
senyawa non polar.
• Penelitian menggunakan pelarut non polar hexane dan pelarut polar air

Ekstrak air berupa cairan,


Ekstrak heksana berupa larutan kental bewarna coklat, bau khas seperti
bewarna hijau muda, dan berasa pahit gula dan rasa pahit
Hasil Uji Fitokimia Ekstrak
• Uji Fitokimia merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia
yang terdapat dalam sampel, merupakan jenis analisis kualitatif, yakni hanya
mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa tanpa menentukan kadarnya.
• Pengujian dilakukan untuk menentukan kandungan senyawa : alkaloid, flavonoid,
saponin, tanin, steroid dan triterpenoid yang dilakukan berdasarkan visualisasi warna
• Hasil uji fitokimia ekstrak heksana dan ekstrak air sebagai berikut :
Sampel
Ekstrak
Uji Sarang Ekstrak air
heksan
Semut sarang semut
sarang semut
Wagner + + +
Alkaloid Mayer + + -
Dragendorf + + +
Flavonoid + + -
Saponin + + -
Triterpenoid - - -
Tanin - - -
Steroid + - +
Hasil Uji Antidiabetes Ekstrak Heksana dan Ekstrak Air
Sarang Semut secara In-Vivo
• Semua tikus yang digunakan sehat dengan ciri ciri : mata yang jernih, bulu bersih, tingkah
laku yang normal serta berat badan yang terus bertambah dan tidak diabetes, hasil
pengukuran kadar glukosa semua berada dalam rentang 59-112mg/dL
• Kadar normal glukosa darah tikus <140 mg/dL
• Induksi aloksan meningkatkan kadar glukosa darah tikus pada hari ke tiga dengan rentang
kadar glukosa darah tikus 168-553 mg/dL
• Semua kelompok diberi perlakuan:
• Kontrol positif (K. positif )Metformin
• Kelompok kontrol negatif (K. Negatif)  Na-CMC
• Perlakuan 1 (P1)  Ekstrak air 1 g/kg BB
• Perlakuan 2 (P2)  Ekstrak air 0,5 g/kg BB
• Perlakuan 3 (P3)  Ekstrak heksana 1 g/kg BB
• Perlakuan 4 (P4)  Ekstrak heksana 0,5 g/kg BB
Hasil Pengukuran Kadar Glukosa

• Hasil rata-rata pengukuran kadar glukosa darah tikus selama 15 hari setelah
perlakuan dengan pemeriksaan kadar glukosa setiap 3 hari adalah sebagai berikut
GRAFIK RERATA KADAR GLUKOSA DARAH

600
KADAR GLUKOSA DARAH MG/DL

500 kontrol positif (K. positif)


500 Kontrol negatif (K. Negatif)
429 ekstrak air 1 g (P1)
400 374 351.25 ekstrak air 0.5 g (P2)
337.66 323
298.75 297.05 ekstrak heksana 1 g (P3)
290 290
300 281.75 265.25
253.25 ekstrak heksana 0.5 g (P4)
233
224 232.66 253
208.33 243
202 185.66 241.66
200 164 174.66
169.75
148
87.25 114 101.33
100 101 93
93
79.5 88
HARI KE- 76.75 35
0
3 6 9 12 15 18
• Penurunan kadar glukosa darah pada masing-masing pemberian cukup bervariatif, karena
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah disetiap hewan
uji. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal

Presentase Perubahan Kadar Glukosa Darah Selama 15 Hari


Kelompok perlakuan Kadar glukosa darah mg/dL
Hari ke-3 Hari ke-18 % perubahan
Kontrol positif (K.positif) 281,75 79,50 -71,78
Keterangan:
Kontrol negatif (K. Negatif) 202 351,25 73,88
(-) = penurunan
Ekstrak air 1 g/kg BB (P1) 374 88 -76,47
Ekstrak air 0,5 g/kg BB (P2) -67,93 (+) = peningkatan
290 93
Ekstrak heksana 1 g/kg BB (P3) 429 35 -91,84
Ekstrak heksana 0,5 g/kg BB (P4) 500 93 -81,40

• Presentase penurunan kadar glukosa selama 15 hari menunjukkan bahwa penurunan kagdar
glukosa tikus ekstrak heksana lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol positif yang diberi
metformin maupun perlakuan yang diberi ekstrak air
• Nilai tertinggi penurunan kadar glukosa terjadi pada pemberian ekstrak heksana 1 g /kg BB
• Kandungan senyawa kimia pada ekstrak heksana : alkaloid dan steroid
• Kandungan senyawa kimia pada ekstrak air : alkaloid, flavonoid dan saponin
• Kedua ekstrak mempunyai kandungan alkaloid dan kedua ekstrak mempunyai
aktivitas sebagai antidiabetes, sehingga alkaloid yang berpotensi menurunkan
kadar glukosa darah tikus
• Menurut Ho dan Bray (1999), Alkaloid bekerja dengan menstimulasi hipotalamus
untuk meningkatkan sekresi Gowth Hormone Releasing Hormone (GHRH),
sehingga sekresi Gowth Hormone (GH) pada hipofisis meningkat. Kadar GH
yang tinggi akan menstimulasi hati untuk mensekresikan Insulin-like Gowth
Factor-1 (IGF-1). IGF-1 mempunyai peran dalam pengaturan fisiologi normal,
menghambat dari rusaknya sel dan sebuah polipeptida yang dapat meningkatkan
proliferasi sel serta penyerapan gula oleh sel, sehingga kadar glukosa darah
menurun.
• Flavonoid dapat mencegah komplikasi atau progesifitas diabetes mellitus dengan cara
membersihkan radikal bebas yang berlebihan, memutuskan rantai reaksi radikal bebas, mengikat
ion logam (chelating), dan memblokade jalur poliol dengan menghambat enzim aldose
reduktase. Flavonoid juga memiliki efek penghambatan terhadap enzim alfa gukosidase melalui
ikatan hidroksilasi dan substitusi pada cincin β. Prinsip penghambatan ini serupa dengan
acarbose yang selama ini digunakan sebagai obat untuk penanganan diabetes mellitus, yaitu
dengan menghasilkan penundaan hidrolisis karbohidrat dan disakarida dan absorpsi glukosa
serta menghambat metabolisme sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa (Ho dan Bray, 1999).

• Senyawa saponin juga diketahui sebagai antidiabetes. Hal ini dibuktikan oleh Firdous, et al.,
(2009). Setelah dilakukan pemeriksaan histopatologi, diketahui bahwa saponin mampu
meregenerasi pankreas yang menyebabkan adanya peningkatan jumlah sel β pankreas dan
pulau-pulau Langerhans sehingga sekresi insulin akan mengalami peningkatan. Peningkatan
sekresi insulin tersebut akan membantu penurunan kadar glukosa darah. Regenerasi sel β
pankreas itu terjadi karena adanya sel quiescent pada pankreas yang memiliki kemampuan
beregenerasi. Oleh karena itu, ketiga senyawa yaitu alkaloid, flavonoid dan saponin memiliki
kemampuan dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Hasil Analisis Data

• Untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar glukosa darah tikus antara tiap perlakuan
dilakukan analisis statistic menggunaka anova, taraf signifikansi (α) 0,05 dengan hasil uji
diperoleh F hitung sebesar 60, 63 karena F hitung (60,63) > F table (2,77) maka Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kadar glukosa
darah tikus antara tiap perlakuan  uji lanjut dengan uji Duncan

Anova

Jumlah Sig
kuadrat Df Mean Square F
Antar 0,000
79968,87 5 15993,77 60,63
kelompok
Dalam
4747,75 18 263,76
kelompok
Total 84716,62 23
Hasil uji duncan

Subset for alpha = 0,05


Perlakuan N 1 2
Ekstrak heksana 1 g/mL 4 -91,00
Ekstrak heksana 0,5 g/mL 4 -85,00
Ekstrak air 1 g/mL 4 -82,50
Ekstrak air 0,5 g/mL 4 -73,00
Kontrol positif 4 -67,00
Kontrol negatif 4 73,75
Sig. 0,075 1,00

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa :


• Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok yang diberi ekstrak heksana dan ekstrak
air sarang semut dengan kontrol positif yang diberi obat metformin
• Terdapat perbedaan antara kontrol negative dengan kelompok yang diberi ekstrak heksana,
ekstrak air sarang semut dengan kontrol positif yang diberi obat metformin
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
• Kandungan senyawa dalam serbuk sarang semut yaitu alkaloid, flavonoid, saponin
dan steroid. Pada ekstrak air terdapat senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan
pada ekstrak heksana terdapat senyawa alkaloid dan steroid.
• Senyawa akaloid terdapat pada ekstrak air dan ekstrak heksana sarang semut.
• Hasil uji secara in vivo ekstrak heksana sarang semut dengan konsentrasi 1 g/mL
dan 0,5 g/mL dapat menurunkan kadar glukosa darah berturut turut 91,84 mg/dL
dan 81,40 mg/dL
• Hasil uji secara in vivo ekstrak air sarang semut dengan konsentrasi 1 g/mL dan
0,5 g/mL dapat menurunkan kadar glukosa darah berturut turut 76,47mg/dL dan
67,93mg/dL
• Penurunan kadar glukosa darah tikus yang diberi ekstrak heksana, ekstrak air dan
kontrol positif pemberian metformin (71,78 tidak berbeda nyata, tetapi berbeda
nyata dengah kontrol negatif
Saran

• Perlu dilakukan penelitian kembali dengan pembuatan simplisia yang lebih


halus
• Perlu dilakukan penelitian kembali dengan metode ekstraksi yang berbeda.
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan dosis yang
paling optimal.
• Perlu dilakukan isolasi senyawa apa yang mempunyai aktivitas menurunkan
kadar glukosa.
• Perlu dilakukan pengujian antidiabetes dengan metode lain sehingga dapat
diketahui mekanisme kerja ekstrak sarang semut sebagai antidiabetes
• Perlu dilakukan uji toksisitasnya untuk memberikan informasi tentang
keamanan penggunaan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai