Anda di halaman 1dari 23

WEBINAR Pupuk Hayati

Dr. Edi Husen, M.Sc


Balai Penelitian Tanah, BBSDLP
Jl. Tentara Pelajar No. 12, Cimanggu, Bogor

Bogor, 4 Juni 2020

Science . Innovation . Networks


CAKUPAN MATERI
 Lahan Salin dan Permasalahannya
 PUPUK HAYATI untuk lahan Salin
 Bakteri pengendali cekaman salinitas
 Isolasi dan Skrining Bakteri pengendali cekaman salinitas
 Formulasi dan Pengujian PUPUK HAYATI lahan salin
 Penutup

Science . Innovation . Networks


Tanah Salin dan Permasalahnnya
 Luas lahan sawah salin di Indonesia secara tepat belum
diketahui, namun luas sawah yang menjadi salin diprediksi
mencapai > 1 juta ha (FAO, 2005). Luas ini diperkirakan akan terus
bertambah sejalan dengan perubahan iklim.

 Tanah atau lahan sawah salin umumnya terdapat di daerah


kawasan dekat pantai, namun dapat juga terjadi di lahan kering
yang memiliki curah hujan sangat rendah atau lahan sawah yang
mendapat air pembuangan berkadar garam tinggi

Science . Innovation . Networks


 Tanah Salin  Tanah dengan nilai EC (electrical conductivity) atau
DHL (daya hantar listrik) > 4 dS/m dan nilai persen natrium
dapat ditukar (exchangeable sodium percentage = ESP) < 15%
(USDA, Kyuma 2004, dll)

 Balittanah (2009) membagi kelas salinitas tanah dari Sangat


Rendah sampai Sangat Tinggi berdasarkan nilai Na-dd (<0,1 -
>1,0 cmol/kg), DHL (<1 - >4 dS/m), dan ESP (<2 - >15%)

 FAO (2017) memperkirakan bahwa tahun 2050 akan terjadi


kerusakan lahan pertanian sekitar 50% akibat salinitas.

Science . Innovation . Networks


Penurunan Produksi
 Penurunan hasil panen dapat mencapai 10 - 50% bila nilai
DHL tanah 4 - 10 dS m-1 (FAO 2005)
 Penurunan produksi padi:
 DHL >3,0 dS m-1 kehilangan produksi 12% (Sci Mag).
 Peningkatan 1 unit dari nilai DHL 2,0 dS m-1 menurunkan hasil
padi sampai 1 t ha-1 (Asch & Wopereis, 2001)

Science . Innovation . Networks


Dampak Cekaman Salinitas
o Terjadi tekanan osmotik pada dinding sel akibat perbedaan
potensial air antara di dalam dan luar sel (kehilangan tegangan
turgor)  cekaman osmotik (osmotic stress)

o Terjadi ketidak-seimbangan hara  Peningkatan serapan


(rasio serapan / ).

o Terjadi penuaan dini akibat ganguan pertumbuhan 


Peningkatan hormon etilen.

Science . Innovation . Networks


Bagaimana Pupuk Hayati membantu
tanaman mengendalikan cekaman

PUPUK HAYATI  Nama kolektif semua


kelompok fungsional mikroba tanah,
berfungsi menyediakan hara bagi
tanaman, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung

Science . Innovation . Networks


Fungsi Pupuk Hayati
 Menyediakan/memfasilitasi penyerapan unsur hara  bakteri
penambat N2, mikroba pelarut P  konvensional

 Memacu pertumbuhan tanaman  perakaran berkembang


sehingga efektif dan efisien dalam penyerapan hara
 Menekan & mengurangi cekaman (stress) pada tanaman akibat
faktor biotik & abiotik  mikroba penghasil enzim, EPS,
siderofor, dll.

Science . Innovation . Networks


Bakteri Pengendali Cekaman
• Bakteri pengendali cekaman ABIOTIK (lingkungan) 
mengendalikan cekaman salinitas (Saravanakumar & Samiyappan
2007; Upadhyay et al. 2011, Sarkar et al. 2018), logam berat (Belimov et
al. 2001), genangan (Grichko & Glick, 2001), kahat hara (Belimov et
al. 2002), kekeringan (Mayak et al. 2004), senyawa polutan (Reed &
Glick 2005).

• Mengendalikan cekaman BIOTIK  meningkatan daya tahan


tanaman terhadap cekaman patogen tular tanah (Wang et al. 2000;
Dey et al. 2004).

Science . Innovation . Networks


• Kemampuan bakteri tersebut terkait dengan karakter
fungsionalnya, yaitu penghasil enzim 1-aminocyclopropane-1-
carboxylate deaminase (ACC deaminase), produksi senyawa
prolin, produksi eksopolisakarida (EPS), induksi gen ERD (early
response to dehidration), dll.

• Pengurangan cekaman salinitas pada tanaman oleh bakteri ACC


deaminase juga terkait dengan meningkatnya penyerapan P dan
K yang menjadi bagian dari aktivitas proses ameliorasi cekaman
kadar garam pada tanaman.

Science . Innovation . Networks


o Ditemukan pertama kali oleh Honma & Shimomura (1978) pada Bakteri
Pseudomonas strain ACP.

o ACC deaminase (ACCD) enzim sitoplasma, mendegradasi ACC (prekursor


hormon etilen) menjadi L-ketobutirat dan amonium (sumber C dan N bagi
bakteri).

o Degradasi ACC  menurunkan sintesis hormon etilen  tanaman terhindar


dari cekaman etilen tinggi penyebab gangguan pertumbuhan pada masa vegetatif.

o EPS yang dihasilkan bakteri ACC dapat meningkatkan rasio serapan /


melalui mekanisme binding Na+ di sekitar rizosfer tanaman.

Science . Innovation . Networks


Mekanisme MEMACU perkembangan akar
Cekaman
IAA SALINITAS
IAA
Cekaman biotik dan abiotik
(lingkungan) lainnya ACC
sintase
AdoMet ACC ACC

ACC oksidase ACC deaminase


X
Ammonia dan
IAA = indole-3-acetic acid Ethylene
α-ketobutyrate
ACC= 1-aminocyclopropane-
1-carboxylic acid
AdoMet = S-adenosylmethionine
Bakteri Penghasil
MENGHAMBAT perkembangan akar,
terjadi penuaan dini
ACC deaminase
Husen et al. (2008). J. MI, 2: 107-111
Akar tanaman

Science . Innovation . Networks


Isolasi dan Penapisan Bakteri
• Bakteri diisolasi dari contoh tanah dan rhizosfer
tanaman padi di daerah pertanian kawasan pesisir di
daerah Cantigi, Indramayu, Jawa Barat

• Isolasi dan penapisan (screening)


dilakukan secara in vitro dan in planta
terhadap 296 isolat dari contoh tanah dan
rhizosfer

Science . Innovation . Networks


Isolasi, penapisan dan seleksi isolat putatif ACC deaminase secara
in planta dan in vitro

In vitro

In planta Bakteri ACC


deaminase

Media DF + ACC

Dikecambahkan
Science . Innovation . Networks
UJI EMISI ETILEN Uji Konfirmasi ACC deaminase
Pindah ke vial kedap udara
(vacutainer)

Benih padi steril

Pindah ke growthpouch
Gas etilen terbentuk
dinjeksikan ke GC

Direndam dalam broth isolat GAS CHROMATOGRAPHY


Dikecambahkan, DHL 0
- 12 dS/m Etilen nL/jam

Science . Innovation . Networks


UJI EKSOPOLISAKARIDA (EPS)

 Diukur secara kualitatif mengikuti prosedur


Kultur isolat
Nicolaus et al. (2002)  PEMBENTUKAN
ENDAPAN

 Isolat ditumbuhkan pada 100 ml medium selektif


selama 5 hari pada mesin penggoyang 150 rpm.

 Supernatan kultur ditambahkan alkohol absolut Media selektif


 Endapan yang terbentuk mengindikasikan
eksopolisakarida.

Endapan
Science . Innovation . Networks
DHL Tajuk Akar
(dS/m) (cm) % (cm) %
0 10,0 100 13,0 100
1 8,1 81 14,8 114
3 3,5 35 6,3 48
6 2,9 30 3,0 23
9 2,8 29 1,6 12
12 mati mati

Pertumbuhan bibit padi MENURUN dengan meningkatnya nilai DHL; Tanaman


mati pada DHL >12 dS/m.
Gangguan pertumbuhan mulai tampak pada DHL 3 dS/m (>50%)

Science . Innovation . Networks


6 dS/m (Kontrol +)
Diperoleh 8 isolat terbaik
0 dS/m (Kontrol -)
6 dS/m + inokulasi isolat Reaksi antagonis

Science . Innovation . Networks


Formulasi Pupuk Hayati Lahan Salin
 Diperoleh 8 isolat bakteri unggul  diformulasi menjadi 4 prototipe
pupuk hayati dengan pembawa gambut, masing-masing 3 strain bakteri.

 Hasil uji lapang prototipe pupuk hayati yang


mengandung 3 strain bakteri dari genus
Pseudomonas potensial untuk dikembangkan.

 Selain menghasilkan enzim ACC deaminase dan EPS, bakteri dalam pupuk
hayati ini juga mampu menambat N dan melarutkan hara P yang terikat.

Science . Innovation . Networks


Efektivitas Pupuk Hayati Lahan Salin
o Uji coba dilakukan pada padi sawah di daerah salinitas tinggi di kawasan
pesisir daerah Pantura.
o Mampu mengurangi penggunaan pupuk NPK standar. Pengurangan
NPK standar sebanyak 25% menghasilkan RAE sampai 126%.

Science . Innovation . Networks


SEMINAR SEHARI
Facing Disruption Era “Biofertilizers: Opportunities and Challenges”
PT. Pupuk Kaltim, Bontang

Science . Innovation . Networks


 Diteliti sejak 2011 (Ristek & KKP3S), di-reformulasi tahun 2018 (KP4S)
 Saat ini dalam proses Lisensi oleh PT. Pupuk Kaltim

 Biosalin mampu meningkatkan


produksi padi di wilayah terkendala
salin/tergenang.
 Dosis 500 g/ha dan cara aplikasi
mudah (seed treatment)

Science . Innovation . Networks


PENUTUP
 Fenomena semakin meluasnya lahan pertanian berkadar garam tinggi
(salinitas) akibat perubahan iklim memerlukan inovasi baru dalam
formulasi pupuk hayati untuk membantu tanaman mengendalikan
cekaman salinitas dan sekaligus mampu mengurangi penggunaan
pupuk anorganik NPK

 Tantangan ke depan pengembangan pupuk hayati untuk lahan salin ini


banyak terkait dengan seberapa paham pengguna (petani) mengerti
manfaat pupuk hayati ini dan seberapa praktis cara aplikasinya.

Science . Innovation . Networks

Anda mungkin juga menyukai