Anda di halaman 1dari 32

Besi dan Baja

• Besi murni dalam keadaan padat berwarna


putih keperakan, berat jenis 7,87 gr/cm3,
titik lebur 1535 oC, titik didih 2450 oC
• Thermal conductivity 1/6 – 1/7 dari perak,
≈ ½ dari aluminium; electricl conductivity
1/ – 1/ dari perak, ≈ 1/ dari aluminium
5 6 3
• Di alam besi berupa senyawa (terutama
oksida), bijih besi, biasanya bercampur
dengan senyawa lain; magnetit (Fe3O4),
hematit (Fe2O3), limonit (Fe2O3.nH2O),
siderit (FeCO3)
• Bijih besi biasanya mengandung Mn dan Si
disamping S dan P
• Untuk memperoleh logam besi, bijih besi
harus diolah dulu
- dengan dapur tinggi
- dengan direct reduction
• Besi yang diperoleh masih belum dapat
dipergunakan, supaya dapat dipergunakan besi
tersebut harus dibuat menjadi
- baja (steel)
- besi tuang (cast iron)
• Baja dan besi tuang pada dasarnya adalah
paduan besi-karbon
Pembuatan Besi dan Baja
Dapur Tinggi (Blast Furnace)
• Berbentuk silindrik, tinggi dapat mencapai
30 m, terdiri dari 4 bagian utama,
– Hearth, tempat mengumpulnya besi cair dan
terak, di bagian atasnya terdapat tuyere tempat
masuknya udara panas
– Bosh, di atas hearth, tempat reaksi pembakaran
tempat pencairan
– Stack, tempat berlangsungnya sebagian besar
reaksi reduksi secara bertahap
– Top, tempat mekanisme masuknya bahan dasar
dan keluarnya gas sisa pembakaran
Charge:
• Bijih Besi, bahan yang akan direduksi menjadi
besi kasar
• Coke, berfungsi sebagai bahan bakar sekaligus
juga sebagai reduktor
• Flux, berfungsi mengikat bahan pengotor dan
mencairkannya menjadi terak, biasanya digunakan
batu kapur atau quartz/quartzit
• Hot air, untuk membakar coke mencapai
temperatur yang tinggi
Produk dapur tinggi:
• Besi kasar cair yang selanjutnya akan diolah
menjadi baja atau dituang menjadi pig iron (bahan
untuk membuat baja/besi tuang di tempat lain).
Besi ini banyak mengandung karbon, silikon,
mangan dan S/P, karenanya masih sangat getas.
• Terak (slag), terdiri dari berbagai oksida (silika,
alumina, calcium oxide dll), juga belerang/
phosphor. Terak ini dapat digunakan untuk bahan
bangunan, bahkan juga pupuk
• Blast furnace gas, banyak mengandung CO, dapat
digunakan sebagai bahan bakar (untuk pemanas
udara dan sebagainya, dapat dijual ke pihak lain)
Flowchart Pembuatan
Besi dan Baja
Top

Stack

Hot air

Bosh
Tuyere

Slag notch Hearth

Tap hole
Proses:
• Awalnya coke di hearth coke dinyalakan
• Melalui pintu berbentuk double bell (di top)
dimasukkan bahan lain (coke, bijih besi dan flux)
dan melalui tuyere dihembuskan udara panas
• Di sekitar tuyere terjadi reaksi pembakaran karbon
(coke) menjadi CO2, disertai dengan panas yang
tinggi (C + O2 → CO2)
• CO2 yang naik ke atas bersentuhan dan bereaksi
dengan karbon menjadi CO (CO2 + C → 2CO)
• CO ini secara bertingkat mereduksi oksid besi
menjadi besi.
• Reaksi reduksi:
3Fe2O3 +CO → 2Fe3O4 + CO2 + 15,05 kcal
Fe3O4 + CO → 3FeO + CO2 – 5,35 kcal
FeO + CO → Fe + CO2 + 3,15 kcal
kemudian CO2 bereaksi lagi dengan karbon menjadi CO
• Fe yang terjadi langsung cair dan akan turun
mengumpul di hearth
• Sementara itu oksida mangan dan oksida silikon
juga tereduksi, sebagian oleh CO dan sebagian
lagi oleh C, menjadi terak, mengapung di atas
permukaan besi cair
• Sebagian S dan P juga menjadi terak karena
peranan dari flux.
Pembuatan Baja
Proses Bessemer:
• Menggunakan convertor berbentuk buah pir
dengan mulut di bagian atas, dan di bagian bawah
terdapat lubang2 untuk menghembuskan udara.
Convertor dapat digulingkan ke posisi mendatar
• Charge berupa besi kasar cair dimasukkan ke
dalam convertor pada posisi mendatar. Sambil
menegakkan kembali convertor dihembuskan
udara.
• Oksigen yang ada dalam udara berturut-turut akan
membakar sedikit Fe , dan ini akan membakar Si
dan Mn sehingga menjadi terak
• Berikutnya karbon juga akan terbakar menjadi CO
dan akan keluar melalui mulut convertor
• CO yang keluar akan terbakar di udara
• Dengan terbakarnya karbon maka kadar karbon
dalam besi akan berkurang → baja
• Proses ini untuk besi yang banyak mengandung
silikon, sehingga terak yang dihasilkan bersifat
asam (karenanya juga harus digunakan batu tahan
api bersifat asam → dinamakan acid Bessemer).
• Proses ini tidak dapat menghilangkan kandungan
phosphor. Untuk menghilangkan P sebelum
menuangkan besi cair terlebih dahulu harus diberi
batu kapur (CaO). Terak yang dihasilkan akan
bersifat basa, karenanya juga harus menggunakan
batu tahan api basa (proses ini dinamakan basic
Bessemer)
• Baja yang dihasilkan banyak mengandung N
sehingga kurang baik.
• Untuk menghilangkan ini maka yang
dihembuskan tidak lagi udara tetapi oksigen
(proses ini dinamakan basic oxygen process)
Basic Oxygen Process:
• Linz-Donawitz (LD Process), menggunakan
coverter, mirip konverter Bessemer hanya
saja bagian bawahnya buntu.
Oksigen dihembuskan melalui pipa
berpendingin ke atas permukaan besi cair,
dimasukkan lewat mulut konverter.
Demikian juga fluks (batu kapur yang
dibakar)
Baja yang dihasilkan lebih bersih
Burned
lime flux Oxygen pipe

LD Coverter
Openhearth furnace (Dapur Siemens–Martin)
• Berbentuk piring bertutup, yang di ujung kiri dan kanan
terdapat lubang untuk masuk/keluarnya gas bahan bakar
dan udara atau gas pembakaran. Gas pembakaran yang
keluar akan memanaskan kisi-kisi yang nantinya untuk
memanaskan udara dan gas bahan bakar
• Besi kasar (cair maupun padat) dan fluks dimasukkan
lewat pintu di bagian belakang
• Gas yang keluar dari lubang akan terbakar dan memanas-
kan/mencairkan besi. Besi, mangan, silikon, belerang dan
phosphor akan teroksider dan membentuk terak. Terak ini
nanti akan mengoksider carbon, keluar dari besi.
• Baja yang dihasilkan mempunyai kualitas baik karena
bebas dai nitrogen
Openhearth Furnace
Electric Arc Furnace
• Berbentuk cawan bertutup, dimana pada penutup
ada lubang untuk tempat 3 bh elektrode grafit
• Charge dapat berupa besi cair maupun padat
• Setelah diisi kemudian elektroda diturunkan, pada
saat elektroda menyentuk logam maka akan terjadi
busur listrik, menimbilkan panas yang cukup
untuk pencairan
• Selanjutnya reaksi yang mirip dengan reaksi
pembentukan baja dapat terjadi
Electric Arc Furnace
Electric Induction Furnace
• Terdiri dari sebuah crucible yang diletakkan dalam
sebuah coil berpendingin air. Coil dialiri listrik
frekuensi tinggi, sehingga besi yang ada dalam
crucible akan terinduksi dan timbul panas yang
cukup untuk pencairan
• Dapur ini biasanya untuk remelting, tidak untuk
menghilangkan salah satu unsur pengotor.
• Dapur ini biasanya digunakan untuk membuat baja
paduan dengan kualitas tinggi
Electric Induction Furnace
Baja
• Baja pada dasarnya adalah paduan besi-
karbon dengan kadar karbon relatif rendah
• Sifat dan penggunaannya sangat ditentukan
oleh kadar karbon dan unsur paduan
Baja Karbon Rendah
%C ≤ 0,3 %

Baja Karbon Menengah


Baja Karbon
0,3 < % C < 0,70

Baja Karbon Tinggi


Baja % C > 0,70
Baja Paduan Rendah Baja Konstruksi
Baja Paduan % paduan ≤ 10 %
Baja Tahan Karat
Baja Paduan Tinggi Baja Perkakas
% paduan >10 %
Baja Khusus
Kekuatan Tarik (kg/mm2)

90

60

30

0
Rod, sheet
Structural Sections,

0,2
steel
Mild

Drop forgings

Axles, Gears,

0,4
Drop forgings
steel

Spring, Tyres

0,6
Medium carbon

0,8
Spring, Shears

penggunaan Baja Karbon


steel

Press dies, drills,


1,0

Milling cutters, Taps


High carbon

Lathe tools, Files


Pengaruh Kadar Karbon terhadap sifat dan
% kadar karbon
1,2
10
30

% Elongation
20

BHN Hardness
100
200
300
• Dengan kadar karbon rendah baja sangat lunak
(karena itu namanya mild steel), kekuatannya rendah
dan keuletannya tinggi, biasanya digunakan untuk
konstrusi umum
• Baja Karbon Rendah tidak dapat dikeraskan
• Baja karbon menengah lebih keras, lebih kuat tetapi
juga lebih getas, dan baja ini dapat dikeraskan,
biasanya digunakan untuk konstruksi mesin (poros,
roda gigi, pegas dll)
• Baja Karbon Tinggi keras (dan dapat dikeraskan) kuat
tetapi sangat getas, digunakan untuk konstruksi mesin
dan perkakas tangan atau mesin dengan kecepatan
potong rendah
Besi Tuang (Cast Iron)
• Besi Tuang pada dasarnya paduan besi-karbon
dengan kadar karbon lebih tinggi (2,5 – 4,0 %)
• Pada umumnya sangat getas, tetapi
kekuatannya rendah
• Di dalam besi, karbon dapat berupa senyawa
(karbida) atau berupa karbon bebas (grafit)
• Dalam jumlah sangat terbatas karbon juga
dapat larut di dalam besi
• Pengelompokan Besi Tuang dimulai dengan
meninjau bentuk karbonnya (berupa karbida
atau berupa grafit)
Besi Tuang Putih

Besi Tuang Mampu Tempa


Besi Tuang

Besi Tuang Kelabu

Besi Tuang Nodular

Besi Tuang Paduan


• Besi Tuang Putih (white cast iron), seluruh karbon berupa
senyawa karbida, sangat keras dan getas, juga sulit dimachining,
sehingga tidak banyak digunakan. Besi tuang putih terjadi bila
bendinginan cepat dan/atau mengandung unsur paduan
pembentuk karbida, juga kadar karbon yang tidak begitu tinggi.
• Besi Tuang Mampu Tempa (Malleable c.i.), sebagian besar
karbon berupa grafit berbentuk bola tak beraturan. Ini diperoleh
dengan memanaskan besi tuang putih sampai + 950 oC selama
beberapa jam dan didinginkan lambat. Fe3C terurai menjadi Fe
dan C (grafit). Sifatnya mirip mild steel, lunak, ulet (dapat
ditempa)
Banyak digunakan untuk membuat pipe fittings, sprocket, roll,
pompa, juga cam shaft dan crankshaft
• Besi Tuang Kelabu (Gray c.i.), sebagian besar karbonnya
berupa grafit berbentuk flake (serpih). Ini terjadi pembekuan
besi tuang yang mengandung cukup banyak karbon, dan silikon
dan didinginkan dengan cukup lambat. Besi tuang ini lunak,
mudah dimachining, koeffisien gesekan rendah, tetapi
kekuatannya rendah tetapi juga getas. Besi tuang ini merupakan
paduan logam yang paling murah. Banyak digunakan untuk
membuat komponen yang tidak memerlukan kekuatan tarik
tinggi.
• Besi Tuang Nodular (Nodular c.i), karbonnya berupa grafit
berbentuk nodule (bola), dapat diperoleh dengan menambahkan
sedikit nodularizer (magnesium, cerium atau calcium silicide) ke
dalam besi tuang cair sesaat sebelum penuangan. Besi tuang ini
mempunyai kekuatan dan keuletan tinggi (setara baja karbon
menengah), banyak menggantikan besi tuang kelabu, bahkan
juga baja tempa (yang banyak dikembangkan saat ini misalnya
utk crankshaft)

Anda mungkin juga menyukai