Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

“THE PREVALENCE OF HUMAN


PAPILLOMAVIRUS IN PEDIATRIC TONSILS:
A SYSTEMATIC REVIEW OF THE LITERATURE”

DOKTER PEMBIMBING :
D R . F I T R I A H S H E B U B A K A R , S P. T H T- K L

DISUSUN OLEH :
R I Z K Y P R AT I W I

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
LATAR BELAKANG
Human Papillomavirus
(HPV)

Virus DNA yang mampu Terdapat >100 jenis HPV


menginfeksi kulit atau sel epitel berbeda, 13 diantaranya beresiko Transmisi
berlapis tinggi penyebab kanker

Paling umum HPV 16 dan 18 Utama : penularan seksual

Tipe beresiko rendah lainnya Vertikal inokulasi, horisontal


yaitu HPV 6 dan 11 inokulasi dan auto-inokulasi
LATAR BELAKANG
Menghilang Oleh sistem imun tubuh
Subklinis
Pada anak-anak muncul sebagai
Infeksi HPV Recurrent Respiratory Papillomatosis
(RRP) terkait HPV 6/11 atau kutil
anogenital terkait subtipe HPV
multipel
Bertahan
Pada orang dewasa, muncul sebagai
penyakit kulit jinak dan kutil
anogenital pada subtipe resiko
Pada kanker kepala dan leher terkait rendah. Sedangkan pada subtipe
HPV muncul di orofaring, dengan resiko tinggi muncul sebagai kanker
tonsil menjadi lokasi yang paling serviks, anus, kepala dan leher
sering terkena
LATAR BELAKANG
• Prevalensi kasus HPV-positif semakin meningkat dan sekarang lebih dari
70%.
• HPV-16 menyumbang pada >90% kasus.
• Dikarenakan 6,9% dari populasi orang dewasa ditemukan HPV pada
suatu waktu, penting untuk menggambarkan ketika infeksi HPV tonsil
pertama didapatkan dan berapa lama virus tersebut laten dengan
mengevaluasi prevalensi tersebut pada populasi anak-anak.
• Namun, tingkat infeksi HPV tonsil pada anak tidak jelas.
• Dalam penelitian ini diusahakan untuk melakukan tinjauan sistematis
mengenai prevalensi HPV pada pasien anak yang menjalani tonsilektomi.
METODE
Strategi Pencarian Literatur

Pencarian literatur yang komprehensif dilakukan menggunakan PubMed, EMBASE, Scopus, CINAHL,
Cochrane Library dan ProQuest Dissertations & Theses Global pada 10 September 2017.

Pencarian basis data elektronik menggabungkan istilah penyakit spesifik (Human Papillomavirus, HPV)
dan istilah anatomi spesifik (amandel, tenggorokan, faring, adenoid, palatine, tubal, lingual) dan istilah
khusus pediatrik (pediatrik, anak-anak, remaja, neonatus, bayi baru lahir).

Dalam pencarian awal, tidak dibatasi oleh tanggal, desain maupun bahasa publikasi.

Semua studi yang telah ditinjau dan berkaitan serta memiliki abstrak dalam Bahasa Inggris menjadi kriteria
inklusi.
METODE
Kriteria Pemilihan Studi

Inklusi Eksklusi

• Terdapat prevalensi HPV tonsil • Artikel yang tidak melaporkan


pediatric (usia<18 tahun) populasi anak secara terpisah
• Sampel menggunakan spesimen • Analisa spesimen selain tonsila
tonsilektomi palatina
• Artikel dalam bahasa asing • Penggunaan metode uji non-
selama abstrak tersedia dalam biopsi pada tonsil
bahasa Inggris dan menjelaskan
mengenai metode perolehan
specimen dan prevalensi HPV
METODE
Analisis Data
Kualitas metodologis dari penelitian yang diindentifikasi disetujui
menggunakan :

Oxford Centre for Evidence-Based Medicine (OCEBM) 2011 Level of Evidence


Newcastle-Ottawa Scale yang telah dimodifikasi untuk studi cross-sectional.

Data dikumpulkan meliputi :

Negara penelitian, jumlah pasien, rentang usia, usia rata-rata, prevalensi


HPV yang dilaporkan, metode pengujian, jenis HPV yang diuji dan jenis
HPV yang terdeteksi.
HASIL
Teridentifikasi studi yang relevan
(n=626)

Judul/abstrak disaring untuk kriteria Studi dieksklusi


inklusi dan eksklusi (n=479) (n=433)

Artikel lengkap ditinjau secara Artikel lengkap di eksklusi (n=35),


keseluruhan (n=46) dengan alasan :
• Populasi dewasa (n=8)
• Tidak dapat menentukan prevalensi –
bahasa asing (n=4)
Studi memenuhi kriteria (n=11)
• Terdapat adanya RRP (n=2)
• Penggunaan oral swab (n=8)
• Bagian tubuh lain yang diuji (n=9)
• Laporan dengan ≤ 5 kasus (n=4)
Total : 2520 pasien
Distribusi geografis dari infeksi HPV
tonsil pada pediatrik
DISKUSI
• Studi ini adalah analisis komprehensif pertama dari prevalensi HPV pada
jaringan tonsil pediatrik.
• Berdasarkan tinjauan sistematis literatur ini, prevalensi berkisar dari 0 hingga
21%.
DISKUSI
KETERBATASAN PENELITIAN
• Mayoritas penelitian menggunakan PCR konvensional yang diketahui
menunjukkan spesifisitas yang buruk dan akibatnya adalah tingkat positif palsu
yang tinggi pada uji HPV.
• Uji yang lebih akurat adalah qPCR namun hanya 3 studi yang menggunakannya
sebagai analisis.
• Sampel pasien terbesar dengan hasil positif terdiri dari 177 pasien dengan
prevalensi hanya 1%, menunjukkan adanya bias seleksi.
• Dalam kasus hipertrofi tonsil dan tonsillitis kronis adalah indikasi untuk
tonsilektomi, kemungkinan hal ini adalah sebagai perancu.
DISKUSI
PERTIMBANGAN GEOGRAFIS
• Dari catatan, tingkat tertinggi untuk prevalensi HPV pediatrik dan kejadian
kanker orofaring di antara negara-negara yang diidentifikasi adalah Belgia.
Namun, tidak ada pola yang jelas di luar ini.
• Kurangnya korelasi ini dapat terjadi karena tidak adanya hubungan antara infeksi
HPV tonsil anak dan kanker orofaring dewasa; dimungkinkan karena pasien
anak lebih mudah menghilangkan infeksi, atau infeksi HPV yang sebelumnya
melindungi terhadap infeksi yang terjadi di masa depan.
• Secara bergantian, korelasi antara infeksi masa kanak-kanak dan kanker saat
dewasa mungkin ada, tetapi sulit untuk membedakannya pada saat ini
dikarenakan literatur yang terbatas.
DISKUSI
SUBTIPE DARI TONSIL HPV
• Dari subtipe HPV yang diidentifikasi dalam penelitian ini, didapatkan HPV 6, 11, 16 dan 31,
dengan HPV 16 menjadi yang paling umum (78,6%).
• HPV 16 risiko tinggi adalah subtipe yang paling sering dikaitkan dengan Oropharyngeal
Squamous Cell Cancer (OPSCC), dengan usia rata-rata diagnosis adalah 61 tahun.
• Hal ini menunjukkan bahwa infeksi HPV subklinis yang terdeteksi pada masa kanak-kanak
mungkin merupakan lesi pra-malignan dengan perjalanan panjang, yang menggambarkan faktor
risiko untuk perkembangan kanker tonsil di masa dewasa.
• Paralel yang menarik adalah patogenesis infeksi HPV di serviks, di mana infeksi HPV yang
persisten dan sering asimptomatik, dapat menyebabkan terjadinya neoplasia intraepitel dan
akumulasi mutasi hingga akhirnya mengakibatkan invasi kanker dan metastasis.
DISKUSI
PENULARAN DAN IMPLIKASI HPV
• Kehadiran HPV pada tonsil pasien anak menunjukkan bahwa harus dilakukan pertimbangan
mengenai cara penularan lain selain penularan seksual.
• Sementara penularan seksual melalui aktivitas seksual secara dini atau pelecehan seksual tetap
menjadi kemungkinan.
• Mendeteksi HPV pada bayi dan kalangan remaja dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa
paparan seksual tidak menjadi penyebab pada semua kasus. Dengan demikian, transmisi vertikal
dan horizontal juga harus dipertimbangkan.
DISKUSI
VAKSIN HPV
• Vaksin bivalen dan quadrivalen terhadap HPV saat ini tersedia di pasar dunia, dan 9-valen vaksin
juga telah diperkenalkan di beberapa tempat.
• Vaksin bivalen ini efektif untuk mencegah subtipe HPV 16 dan 18 risiko tinggi dan vaksin
kuadrivalen menambah perlindungan terhadap HPV 6 dan 11.
• Mulai tahun 2014, 58 negara telah memperkenalkan satu atau kedua versi vaksin HPV pada
program imunisasi nasional negara mereka untuk anak perempuan seperti di Kanada, Amerika
Serikat,Australia dan Austria yang saat ini juga menganjurkan penggunaannya pada anak laki-laki.
KESIMPULAN
• HPV 6, 11, 16, dan 31 dapat ditemukan pada beberapa tonsil pediatrik, dan prevalensinya
berkisar antara 0 hingga 21%.
• Studi terbesar menunjukkan prevalensi 0%.
• Distribusi geografis dapat menjelaskan perbedaan ini, tetapi tampaknya tidak berkorelasi dengan
tingkat kejadian kanker orofaring dewasa.
• Apakah infeksi ini adalah keadaan pra-malignan, infeksi sementara atau infeksi laten yang
akhirnya menyebabkan penyakit ganas masih belum ditentukan.
• Penelitian selanjutnya, didukung dengan menggunakan qPCR, gold-standard RT-qPCR atau ddPCR
yang lebih baru dan lebih sensitif untuk deteksi HPV unutk menjamin prevalensi HPV yang
sebenarnya dalam populasi anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai