Anda di halaman 1dari 33

KAMPANYE SANITASI

HARAPAN. . .
Kampanye sanitasi adalah
bagian dari kegiatan Promosi
Higiene dan Sanitasi sebagai
upaya untuk
menciptakan kondisi
penyehatan lingkungan

melalui kegiatan penyadaran


perubahan perilaku hidup
bersih sehat, perbaikan dan
atau pembangunan sarana
sanitasi untuk menciptakan
lingkungan yang bersih,
Sehat dan nyaman
FAKTA ...
MASIH ADA . . .
Ada lagi....
KUALITAS AIR BERSIH
YANG BURUK... AKIBAT
PENCEMATAN AIR
TANAH
WASPADA . . .
JANGAN LENGAH... !!
BIASAKAN...?
BAB DI JAMBAN SEHAT

CUCI TANGAN PAKE


SABUN
BIASAKAN...?

MASAK AIR UNTUK


DIKONSUMSI

GUNAKAN AIR
BERSIH
BIASAKAN...?

TUTUP MAKANAN DAN MINUMAN


DARI SERANGGA/HEWAN
PEMBAWA KUMAN PENYAKIT
BUANG SAMPAH
PADA TEMPATNYA
KELOLA AIR LIMBAH RUMAH TANGGA, HINDARI GENANGAN
AIR, DAN PENCEMARAN AIR TANAH..
JIKA TIDAK WASPADA..
Sanitasi
Adalah suatu usaha pencegahan
penyakit yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha-usaha
kesehatan lingkungan hidup
manusia
Tujuan Sanitasi
Adapun tujuan dari sanitasi adalah sebagai
berikut :
• Memperbaiki, mempertahankan, dan
mengambalikan kesehatan yang baik pada
manusia
• Efisiensi produksi dapat dimaksimalkan
• Menghasilkan produk yang aman dan sehat
dari pengaruh hazard yang dapat
menyebabkan penyakit bagi manusia
SASARAN STRATEGIS PROMKES
SESUAI KEBIJAKAN KESEHATAN

 PROMOSI KESEHATAN  PERUBAHAN


PERILAKU YANG MENDUKUNG PENINGKATAN
DERAJAT KESEHATANKEMANDIRIAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

 PEMBERDAYAAN MASYARAKATPROSES
PENGORGANISASIAN POTENSI MASY DI BID
KESEHATAN SHG MAMPU MENGATASI DAN
MENINGKATKAN KESEHATANNYA
PERAN AKTIFKEMANDIRIANDESA SIAGA
19
1 2 3

Timbang Balita

4 5 6 7
4

Rumah Bebas Jentik Cuci tangan dengan sabun


& air mengalir

8 9
10

20
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

PHBS Bidang Gizi, PHBS Bidang Kesehatan


Lingkungan, PHBS Bidang Kesehatan Ibu
dan Anak serta Keluarga Berencana, PHBS
Bidang Pemeliharaan Kesehatan, PHBS Bidang
Gaya Hidup Sehat, serta PHBS Bidang Obat dan
Farmasi dan sebagainya.
Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) IDB
adalah salah satu program yang bertujuan untuk
menciptakan dan meningkatkan kualitas hidup bersih
dan sehat dengan upaya penyediaan Prasarana dan
sarana sanitasi komunal.
Kampanye Sanitasi/Promosi Sanitasi Dalam
Program Sanimas IDB, dilakukan dalam 4 tahap
kegiataan (sesuai dengan buku petunjuk teknis
Program Sanimas) yaitu pada:

1. Tahap Persiapan warga;


2. Tahap Perencanaan konstruksi;
3. Tahap Pelaksanaan konstruksi;
4. Tahap Pasca konstruksi
Sebelum kegiatan Promosi Sanitasi dan sosialisasi
program: kegiatan didahului kegiatan pemetaan
sosial (social maping) sebagai upaya “memotret”
kondisi masyarakat dan lingkungannya,

1.Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan


pemerintah desa/kelurahan, tokoh-tokoh, dan kader
masyarakat (pendekatan non formal);
2.Melakukan pemetaan sosial;
3.Melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau
kondisi rawan sanitasi masyarakat.
Pendekatan:
Koordinasi non formal dan formal;
Diskusi / FGD, dan wawancara.
Kunjungan lapangan khususnya pada lingkungan/
daerah rawan sanitasi;
Sosialisasi Program Sanimas IDB.

Sasaran:
1. Kepala Desa/ lurah, tomas;
2. Kelompok masyarakat/perempuan;
3. Individu (warga);
4. Siswa sekolah dasar dan lain lain
OUTPUT:
Adanya Pengakuan dari masyarakat:
1. Mengakui betapa buruknya sanitasi lingkungan dan
perilaku kurang sehat mereka, sebagai masalah
bersama dan ingin diselesaikan;
2. Menginginkan perubah atas buruknya sanitasi (rawan
sanitasi)
3. Adanyan potensi diri untuk mau berubah (lebih baik)
4. Dan hasil soalisasi Proghram Sanimas IDB adalah
Ditandatanganinya “Pakta Integritas” atau
“Penandatanganan Surat Pernyataan Kesiapan
Masyarakat”
Promosi Sanitasi pada tahap perencanaan dilaksanakan
pada saat dokumen CSIAP telah disusun.

Pendekatan yang dilakukan TFL pada Masyarakat:


• Diskusi (FGD); Kunjungan lapangan; Penugasan;
• Pengukuran dan Perhitungan; dan wawancara.

Sasaran Kegiatan:
1. BKM/LKM, KSM, KM,
2. Kepala Desa/Lurah
3. Warga calon pengguna sarana
4. Kelompok Perempuan
OUTPUT:
© Terpilihnya opsi teknologi sarana sanitasi
yang dibutuhkan masyarakat;
© Daftar nama masayarakat (pemanfaat)
sarana sanitasi terbangun dan kegiatan
penyuluhan Kesehatan (masuk dalam
kegiatan perencanaan atau RKM);
© Daftar kebutuhan baik lahan sarana sanitasi
komunal maupun lahan sebagai lokasi grease
trap bak kontrol 2 setiap calon pengguna
sarana
Promosi Sanitasi pada tahap pelaksanaan dilaksanakan
pada saat merealisasikan kegiatan dalam RKM.
Pendekatan yang dilakukan TFL pada Masyarakat:
 Pendampingan Masyarakat, kunjungan lapangan
 Penugasan keikutsertaan proses pembangunan Fisik;
 Penyuluhan,.

Sasaran Kegiatan:
BKM/LKM, KSM, KM, Tomas
Kepala Desa/Lurah
Warga pengguna sarana
Kelompok masyatakat dan kelopok
Perempuan
O U T P U T:
 Terbangunnya sarana sanitasi sesuai
ketentuan (kegiatan fisik);
 Terpasangnya sambungan rumah
sesuai yang ada dalam perencanaan
baik desain maupun jumlah pengguna
sarana sanitasi yang ada di RKM;
 Terlaksanannya kegiatan penyuluhan
tentang kehatan diri dan lingkungan
(non fisik);
Promosi Sanitasi pada tahap paska konstruksi
dilaksanakan pada saat serah terima saran sanitasi
terbangun
Pendekatan yang dilakukan TFL pada Masyarakat:
Diskusi (FGD);
Kunjungan lapangan (pemeriksaan) dan Monitoring;
Penyuluhan;,.

Sasaran :
• BKM/LKM, KPP, KM, Tomas
• Kepala Desa/Lurah
• Warga pengguna sarana
• Kelompok masyatakat dan
• Kelopok Perempuan
OUTPUT:
 Memastikan sarana sanitasi yang
terbangun telah layak dan berfungsi
(Commisioning test);
 Memastikan pengguna sarana
memahami, siap menggunakan
(memanfaatkan) serta memelihaha
sarana sanitasi yang dimiliki (sekala
rumah tangga dan lingkungan);
 Berjalannya keberlajutan program dengan
termanfaatkannya sarana terbangun,
serta kegiatan non fisik lainnya.
Terima Kasih …..

Anda mungkin juga menyukai