dapat digunakan untuk mempengaruhi sistem biologis pada tubuh manusia ataupun
Dalam hal ini obat didesain sebagai suatu sistem yang terintegrasi untuk mencapai
Bentuk sediaan solid memiliki wujud padat, kering, mengandung satu atau lebih zat
aktif yang tercampur homogen. Bentuk sediaan solid memiliki suatu keunggulan jika
dibandingkan dengan bentuk sediaan liquid, yaitu bahwa dengan keringnya bentuk
sediaan tersebut, maka sediaan tersebut lebih menjamin stabilitas kimia zat aktif
didalamnya, sedangkan kelemahan dari bentuk sediaan ini adalah pada penggunaan
oral, pemberiaan sediaan ini pada beberapa pasien terasa cukup menyulitkan, perlu
disertai dengan cairan untuk dapat ditelan dengan baik. Banyak ragam bentuk sediaan
solid dalam dunia kefarmasiaan , antara lain serbuk, tablet, kapsul, pil, suppositoria.
Kategori :
Apa yang dimaksud dengan bentuk sediaan padat / solid ?
Dilarutkan dengan spiritus fortior (96%) dalam lumpang, kemudian dikeringkan dengan
SL aduk perlahan (jangan mengeringkan dengan zat aktif
Campuran 2g gula (SL) dengan 1 tetes minyak atsiri (ol.anisi, ol.foeniculi, ol.mentha
piperitae)
Dibuat dengan tetes-tetes minyak atsiri yang penuh (bukan pecahan) yaitu dibuat
dalam jumlah kemudian ditimbang jumlah yang dibutuhkan. Contohnya: dibutuhkan 3g
Elaeosacchara, diambil 4g SL + 2 tetes minyak atsiri, lalu ditimbang 3g.
Extrak kental
Dilarutkan dengan cairan penyarinya (Alkohol 70% atau 90%)
dalam lumpang panas supaya alkoholnya cepat menguap, kemudian
dikeringkan dengan SL atau zat inert lain (amylum, radix liquiritae,
saccharum album)
Tingtur-tingtur
◦ Kandungan zat berkhasiatnya tidak menguap atau rusak jika
dipanaskan
Jika jumlahnya kecil digunakan lumpang panas, kemudian
keringkan dengan SL
Jika jumlahnya besar/banyak diuapkan pelarutnya diatas tangas air
sampai sisa sedikit (sisa 1/3nya) kemudian dikeringkan dengan SL
Kandungan zat berkhasiatnya mudah menguap
atau rusak jika dipanaskan
Jika ada air kristal,maka dapat terjadi reaksi kimia (air kristal keluar)
serbuk menjadi basah
Diberikan terpisah.
Lanjutan…
Untuk serbuk tidak terbagi malah menguntungkan karena dapat langsung
dicampur, mencair, lalu dikeringkan dengan talk dll
◦ Jika tersedia zat aktif yang sesuai dengan kandungan dari tablet itu maka
sebaiknya diganti dengan zat aktifnya.
◦ Bila tidak tersedia zat aktifnya, tablet digerus dahulu sampai halus kemudian
dicampur dengan serbuk lainnya.
Laktosa qs
S 3 dd pulv I
Permasalahan
Pemecahan Permasalahan
Dilarutkan dalam eter, aseton atau alkohol kemudian tambahkan talk, aduk sampai eter menguap.
Dilarutkan dengan eter cum spiritus atau alkohol 96% kemudian keringkan dengan talk.
Ichtiol
Diencerkan dengan eter cum spiritus atau etanol 96% kemudian keringkan dengan talk.
Dicampur dengan talk sama banyak lalu ditambahkan sisa talk sedikit demi sedikit.
Solutio formaldehida
Minyak atsiri
Menthol 0,5%
Talkum ad 50 g
m.f.pulv
S.u.e
Permasalahan
Asam Salisilat = serbuk yang sangat ringan, mudah berterbangan merangsang hidung
bersin.
Menthol = serbuk Kristal hablur yang sebelum di gerus harus dilarutkan terlebih
dahulu.
Pada proses pengayakan ada bahan yang tidak melewati lubang ayakan, sehingga
dikhawatirkan jumlah bahan dalam sediaan berkurang.
Lanjutan
Pemecahan Permasalahan
Mentol mempunyai titik lebur yang rendah yang mampu
melarutkan asam salisilat.
Ditambahkan 10 % pada masing-masing bahan.
Perhitungan
Asam salisilat = 0,4 g + 10% = 0,44 g
Menthol = 0,5% x 50 g = 0,25 g + 10% = 0,275 g
Talcum ad 50 g + 10% = (55g – 0,44 g – 0,275 g) = 54,285 g
Pembuatan
1. Dihitung masing-masing bahan sesuai dengan resep
Avicel 15 %
Aerosil 1 %
Talk 1 %
Mg. Stearat 1 %
Permasalahan
volume massa terlalu kecil sehingga tidak sampai pada bobot yang
diinginkan
Avicel sebagai pengisi dan disintegran dengan keefektifan yang sangat tinggi
dan mempunyai kecepatan serap air yang tinggi
Talk berfungsi sebagai bahan pelincir. Talk sering digunakan dalam formulasi
sediaan oral dan memiliki stabilitas yang baik.
Mg. Stearat sebagai pelincir. Walaupun talk memiliki sifat pelincir dan anti
lekat yang baik, tetapi sifat pelumas dari talkum kurang bagus. Untuk itu
perlu di tambah bahan yang mempunyai sifat pelumas yang baik, sehingga
bila keduanya digabungkan akan saling melengkapi
4.Tablet Effervescent
Permasalahan dalam pembuatan tablet :
OTT zat aktif (meleleh, berubah warna, terurai)
Konsentrasi mg. Stearat sebagai lubrican maksimal 2%, jika terlalu besar
akan terjadi laminating
Jumlah aerosil yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 3% karena aerosil
bersifat menyerap air, sehingga tablet akan membatu yang menyebabkan
waktu hancur lebih lama
Permasalahan dalam pencetakan tablet :
Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet
Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering dibagian atas tengah
permukaan punch
Motiling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak
merata
Formula
Zat aktif Paracetamol 500 mg
Direncanakan bobot tablet 700 mg , dibuat 1000 tablet
Formula : Fase dalam (92%)
Paracetamol 500 gr
Amilum 10% dari bobot tablet 70 gr
Mucilago amili 10% (1/3 FD) 21,5 gt
Laktosa 52,5 gr
Jumlah 644 gr
Fase luar (8%)
mg stearat 1%
talk 2%
amilum kering 5%
Permasalahan
Jumlah zat aktif kurang untuk membuat bobot tablet sesuai dengan yang
diinginkan
Pemecahan masalah
Ditambahkan zat pengisi laktosa agar bobot tablet sesuai dengan yang
diinginkan
misalnya : granul FD yang diperoleh 600 gr dengan kadar air 2%, maka untuk kadar air 0%,
bobot granulnya = 0,98 x 600 = 588 gr
913,04
= 714,27 mg
Pembuatan
Ditimbang masing-masing bahan dengan seksama
Dimasukkan zat khasiat, zat pengisi dan zat penghancur
campur sampai homogen
Kemudian dibasahi dengan larutan bahan pengikat
Kemudian diayak menjadi granul dan dikeringkan dalam
lemari pengering pada suhu 40ºC- 50ºC
Setelah kering, diayak lagi untuk memperoleh granul,
kemudian ditambahkan bahan pelicin
Dicetak dengan mesin tablet
kapsul
sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan
untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
Macam-macam kapsul
Cara buatnya : bisa diisi secara manual dan biasanya cangkang kapsul dapat
dibeli atau tidak dibuat sendiri. Kapsul ini lebih stabil karena diproduksi dengan tujuan single use.
Berbahaya bila memasukan obat dari bahan alam secara keseluruhan dengan ampasnya, sebaiknya
diekstraksi dulu.
Kapsul lunak terdiri 1 bagian, lebih kenyal, lunak. Pembuatan kapsul ini lebih sulit dibandingkan
kapsul keras karena pembuatannya harus sekaligus. Digunakan untuk anak-anak yang tidak suka
minum obat. Stabilitas kapsul lunak lebih jelek dari pada kapsul keras karena kapsul lunak
berbentuk cair.
Avicel 15 %
Aerosil 1 %
Talk 1 %
Mg. Stearat 1 %
Permasalahan
volume massa kapsul terlalu kecil sehingga tidak sampai pada bobot yang
diinginkan
sifat alir serbuk yang kurang baik sehingga memperlama saat dimasukkan
kedalam kapsul
Laktosa digunakan sebagai bahan pengisi karena bersifat inert (tidak bereaksi hampir
pada semua bahan obat, stabil secara kimia, fisika dan mikrobiologis.
Talk berfungsi sebagai bahan pelincir. Talk sering digunakan dalam formulasi sediaan
oral dan memiliki stabilitas yang baik.
Mg. Stearat sebagai pelincir. Walaupun talk memiliki sifat pelincir dan anti lekat yang
baik, tetapi sifat pelumas dari talkum kurang bagus. Untuk itu perlu di tambah bahan
yang mempunyai sifat pelumas yang baik, sehingga bila keduanya digabungkan akan
saling melengkapi
Ditambahkan mg. stearat digerus sampai homogen, kemudian tambahkan avicel gerus sampai
homogen
Kemudian tambahkan laktosa gerus sampai homogen, terakhir tambahkan paracetamol gerus
sampai homogen
Buka cangkang kapsul sebanyak 50 buah, kemudian letakkan wadah kapsul ke dalam alat semi
manual.
Kemudian kapsul ditutup dengan tutup kapsul, dan bersihkan kapsul menggunakan kain flanel
Rektal Suppositoria sering disebut Suppositoria saja, bentuk peluru digunakan lewat
rektal atau anus, beratnya menurut FI.ed.IV kurang lebih 2g.
Vaginal Suppositoria (Ovula), bentuk bola lonjong seperti kerucut, digunakan lewat
vagina, berat umumnya 5g.
Supositoria kempa atau Supositoria sisipan adalah Supositoria vaginal yang dibuat
dengan cara mengempa massa serbuk menjadi bentuk yang sesuai, atau dengan cara
pengkapsulan dalam gelatin lunak.
Urethral Suppositoria (bacilla, bougies) digunakan lewat urethra, bentuk batang panjang
antara 7 cm - 14 cm.
Formula
Paracetamol 6,25%
Cetaceum 5%
Pemasalahan
Sifat karakteristik dari oleum cacao dimana jika pemanasannya tinggi akan mencair
sempurna seperti minyak dan kehilangan semua inti kristal yang stabil yang berguna
untuk memadat, bila didinginkan dibawah 15º akan mengkristal dalam bentuk kristal
metastabil
Pada pengisian masa suppositoria ke dalam cetakan, oleum cacao cepat membeku
dan pada pendinginan terjadi susut volume hingga terjadi lubang diatas masa
perlahan-lahan di atas penangas air berisi air hangat untuk menghindari terjadinya
bentuk kristal yang tidak stabil dan untuk menjamin retensi dalam cairan dari bentuk
kristal β yang lebih stabil sehingga akan membentuk inti dimana pengentalan
Untuk mencegah lengket pada cetakan maka sebelum digunakan cetakan dilapisi
dengan gliserin
Untuk meningkatkan titik lebur oleum cacao dapat digunakan tambahan cetaceum
Pada pengisian cetakan harus diisi lebih, barus setelah dingin kelebihanya dipotong
Oleum cacao harus disimpan pada tempat dingin, kering dan terlindung dari cahaya
Perhitungan
Berat suppositoria = 2 gr
Kadar paracetamol tiap 1 suppositoria = 125 mg = 6,25%
Nilai tukar paracetamol terhadap oleum cacao = 1,5 gr
Dibuat 10 sediaan suppositoria
Paracetamol yang ditimbang = 10 x 0,125 gr = 1,25 gr
Berat suppositoria = 10 x 2 gr = 20 gr
Nilai oleum cacao yang digunakan = (20 – 1,875) gr = 18,125 gr
Berat cetaceum = 5% x berat basis yang diperlukan
= 5% x 18,125 gr
= 0,906 gr
Lanjutan...
Tiap penimbangan bahan ditambahkan bobotnya 5%
untuk zat aktif dan 10% zat tambahan
Permasalahan
Massa pil yang terbentuk dapat melekat pada alat pembuat pil,
dan antara pil yang satu dengan yang lain dapat
melekat/lengket