Anda di halaman 1dari 31

BAB MEMAKSIMALKAN POTENSI DIRI

11
UNTUK MENJADI YANG TERBAIK
Aulia
Annisa Baby S
khoirunnisa

Zhafirah
Sofia fitriyyah miranti v
MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PERILAKU BEKERJA KERAS
DAN TANGGUNG JAWAB DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI
Kewajiban Bekerja Keras dan Tanggung Jawab

Islam adalah agama yang mewajibkan kepada pemeluknya untuk


berkarya.Bahkan Sayid Sabiq dalam bukunya ”Unsur-unsur Kekuatan
dalam Islam” terjemahan Muhammad Abdai Rathomy mengatakan:
“Islam adalah agama gerak dan membanting tulang dalam segala
bidang kehidupan danpenghidupan manusia, sehingga dengan
demikian ia dapat menunjukkan cara pembimbingan yang baik dan
terpuji”.
3
Hari Dalam ajaran Islam,
setiap hari adalah hari kerja, dan
bekerja untuk urusan dunia adalah
apabila dikerjakan dengan niat yang
jujur.

Jum’at yang dianggap hari


besar dalam Islam, tiadalah dihari
itu diperintahkan supaya berhenti
bekerja, melainkan baru sesudah
mendengar panggilan adzan hingga
sampai shalat Jum’at selesai disuruh
berhenti bekerja, sebagaimana
disebutkan dalam Firman Allah Swt. 4
Q.S. al-Jum’at/62:9-10

Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk


menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada
mengingat Allah Swt. Dan tinggalkanlah jual beli yang demikian
itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah
ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah Swt. dan ingatlah Allah Swt.
Banyakbanyak supaya kamu beruntung.” Q.S. al-Jum’at/62:9-10

5
Islam telah memerintahkan/mewajibkan
kepada pemeluknya untuk bekerja dan
berkarya dengan berbagai cara, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Dengan tegas memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk
bekerja dan berkarya, karena;
Karya seseorang
yang akan Allah Swt., Rasul-
menentukan Nya dan orang-
kualitas seorang Karya orang-orangorang beriman akan
beriman, beriman harus memperhatikan
sebagaimana dipertanggung karya seseorang,
tersebut dalam Q.S. jawabkan di hadapansebagaimana
al-Ahqaaf/46:9 Allah Swt. nanti ditersebut dalam
dan akhirat, sebagaimana
Q.S.at-
Q.S.Thaha/20:75. tersebut dalam Q.S.Taubah/9:105
an-Nahl/16:93.
. 7
B. Diperintahkan untuk mencari karunia Allah Swt., sebagaimana tersebut dalam
Q.S.al-Jum’at/62:10 dan ayat yang semakna dalam Q.S. al- Isra’/17:12, karena;

Karunia Allah Swt.


hanya dapat dicari Allah Swt. telah
dengan berusaha, kerja berfirman; ”Dan
keras untuk berkarya. apabila selesai
Tanpa berkarya mustahil mengerjakan
karunia Allah Swt. itu shalat, maka
akan diperoleh. bertebaranlah kamu
di muka bumi dan
carilah karunia
Allah Swt.”

8
C. Diperintahkan untuk meneliti segala sesuatu yang ada di dalam alam ini,
sebagaimana tersebut dalam Q.S.al-A’raf/7:185.

Penelitian itu harus


Perintah untuk dilakukan sedemikian
meneliti alam ini rupa, sehingga sampai
banyak sekali kesimpulan, bahwa
ditemukan dalam segala sesuatu yang ada
di dalam alam ini adalah
al- Qurān, misalnya ciptaan Allah Swt. dan
dalam Q.S.ar- Allah Swt.
Rum/30:8, Q.S.ali- menciptakannya tidaklah
Imran/3:190. sia-sia.

9
d. Diperintahkan untuk menanggulangi kemiskinan, kebodohan, penyakit dan
kedzaliman.

Allah Swt.
Orang yang akan melarang untuk
diangkat mencelakakan diri
derajatnya
Orang yang tidak
hanyalah orang berusaha untukdan berbuat
dzalim karena
yang beriman dan menanggulangidzalim adalah
mempunyai ilmu kemiskinan adalah
sumber
yang banyak pendusta agamamalapetaka
. atau
. kehancuran

10
e. Diperintahkan untuk memakan makanan yang baik, memakai pakaian yang bagus,
membuat rumah yang luas dan punya kendaraan yang bagus, serta mendidik anak-anak
menjadi shaleh.  Allah Swt.
memerintahkan
untuk menjaga
Allah Swt. dirinya, anak
memerintahkan isterinya dari api
manusia untuk neraka
mencari rizki yang
 Hanya orang-
halal dan tayyib. orang yang shalih
yang akan masuk
surga.

11
f. Diperintahkan untuk menyiapkan semua kekuatan untuk menghadapi
musuh, sehingga musuh itu menjadi ketakutan karenanya, sebagaimana
tersebut dalam Q.S. al-Anfal/8:60.
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari
kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak
mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja
yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan).”

12

BEKERJA KERAS
=
berusaha atau berikhtiar secara sungguh-sungguh,
=
Dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan gigih
dan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu yang dicita-
citakan

13
BEKERJA KERAS
Allah Swt. berfirman yang artinya sebagai berikut:
Setiap orang
“Danyang
carilahbekerja keras
pada apa yang telahharus berikhtiar
dianugerahkan dengan
Allah Swt.
sungguh-sungguh
kepadamu untuk mencapai tujuan atau prestasi
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
tertentu yang diharapkan,
melupakan bahagianmukemudian disertai dengan do’a dan
berserah diri
dari(tawakkal) kepada
(kenikmatan) duniawi
orang lain)
Allah
dan berbuat Swt.,
baiklah untuk kepentingan
(kepada

dunia dan akhirat.


sebagaimana Allah Swt. telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt.
tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-
Qashash/28:77)

14
BEKERJA KERAS
Dalam hal ibadah mahdhah (khusus), seperti shalat,
hendaknya kita beranggapan bahwa seolah-olah kita
akan mati esok hari sehingga kita bisa beribadah
dengan giat dan khusyu’.
Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah saw.: bersabda
yang artinya: “bekerjalah untuk kepentingan duniamu
seolaholah engkau hidup selama-lamanya; dan
bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah
engkau akan mati esok hari”. (H.R. Ibnu Asakir).
15
BEKERJA KERAS
Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Ankabut/29:17:
Bekerja dan tanggung jawab merupakan keniscayaan dalam
hidup. Orang beriman dituntut untuk selalu survive dan
bangkit membangun peradaban seperti masa keemasan
Islam. Syarat untuk itu tidak cukup ditempuh dengan kerja
keras, tetapi harus kerja cerdas dan bertanggung jawab.
Kemalasan tidak punya tempat dalam Islam. Fatalisme atau
paham nasib tidak dikenal
Artinya:….Maka mintalah dalam
rezki itu di Islam
sisi Allah Swt., dan
sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. hanya kepada-
Nyalah kamu akan dikembalikan. (Q.S. al-Ankabut/29: 17).

16
BEKERJA KERAS
4 Prinsip yang harus dimilikiseorang muslim dalam bekerja dan
‐ bertanggung jawab
Penting dicatat,Halal Islam mendorong
dari segi jenis pekerjaankerja
sekaligus cara
Orang beriman
keras
bekerja
Mencukupi
dilarang untuk kebutuhan
secara
kebutuhan
menjadi
menjalankannya.
keluarga hukumnya diri dan keluarga,
Antitesa dari halal adalah haram, yang
halal (thalaba ad- dalam danterminologi fiqih terbagi menjadi ‘haram lighairihi’ dan
benalu tetapi
fardlu bagi
ain. Tidak
orang
dunya halalan) Islam melarang
dapat diwakilkan,
bekerja
‘haram jihad. kaum
demi
lidzatihi’. beriman
Analoginya, menjadi pegawai negeri sipil
menunaikannya termasuk
lain. Rasulullah saw. kategori
bersikap
Hadis Rasulullah
pernah menegur saw.egois.
Yang Islam
cukup halal.menganjurkan
menjaga diri supaya
adalah populer,
tidak menjadi beban
bekerja
mencukupi
demi
Tetapi jika jabatan pegawai negeri sipil
bekerja untuk
digunakan mengkorupsi uang rakyat, status hukumnya jelas
solidaritas
“Tidaklah
seorang social
seseorang memperoleh
sahabat danhasiltanggung
(ta’affufan
menjadi
an
haram. Jabatan jawab
kebutuhan
yang semula halal
meringankan
menjadi haram
beban
terbaik
yang mudamelebihi yang dihasilkan
dan kuat tangannya.
Dan sosial,
tidaklah dan
sesuatu
tetapi pekerjaannya mengecam
yang adasikap
al-mas’alah)
karena
dinafkahkan tutup
faktor penyebabnya. mata
keluarga (sa’yan hidup tetangga
Itulah ‘haram lighairihi’.
alaDimodifikasi
iyalihi) (ta’aththufan ala
Berbeda dengan perampok. bagaimanapun ia
dankepada
seseorang
meminta-minta telinga dari jerit
diri, keluarga,
tetap tangis
anak, dan lingkungan
haram. Keharamannya bukan karena faktor dari luar,
jarihi)
pembantunya kecuali dihitung
(mengemis) sebagai
sekitar.jenis pekerjaan itu memang ‘haram lidzatihi’.
sedekah” (H.R. Ibnu Majah).melainkan
17

BERTANGGUNG JAWAB
=
secara bahasa artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
=
menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, mananggung segala sesuatunya, atau memberikan
jawab dan menanggung akibatnya

18
Bertangung jawab
Allah Swt. berfirman: dalam Q.S. al-Isra’/17:36:
Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam yang
disebut mas’uliyyah. Setiap manusia harus bertanya kepada
dirinya sendiri apa yang mendorongnya dalam berperilaku,
bertutur kata, bertindak dan merencanakan sesuatu. Apakah
perilaku itu “Dan
berlandaskan akal sehat dan ketakwaan, atau
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
malah dipicu oleh pemujaan
mempunyai pengetahuan diri, hawa nafsu, atau ambisi
pribadi. Jikatentangnya.
manusia
semuanya itu
dapat menentramkan hati nuraninya dan
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

merespon panggilan jiwanya jawabnya.”


akan diminta pertanggungan yang paling dalam, maka dia
(Q.S. al-Isra’/17:36).

pasti bisa bertanggung jawab kepada yang lain


19
Korelasi antara Perilaku
Kerja Keras, Jujur,
Tanggung Jawab, Adil dan
Toleransi dalam Kehidupan
Sehari Hari

20
Rasulullah saw. adalah manusia paling mulia, tetapi orang
yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang
batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal,
Rasulpun menggenggam tangan itu, dan menciumnya
seraya bersabda; “Hadzihi yadun la tamatsaha narun
abada”, inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh
api neraka selama-lamanya. Rasulullah saw. tidak pernah
mencium tangan para pemimpin Quraisy, tangan para
pemimpin Khabilah, Raja atau siapapun. Sejarah mencatat
hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah
yang pernah dicium oleh Rasulullah saw. Padahal tangan
tukang batu yang dicium oleh Rasulullah saw. justru tangan
yang telapaknya melepuh dan kasar, kapalan, karena
membelah batu dan karena kerja21 keras.
‐ Agar hasil yang diperoleh dari bekerja keras mencapai tujuan,
maka seseorang harus memiliki niat dan kemauan. Melakukan
segala sesuatu harus dilandasi motivasi hanya mengharap ridha
Allah Swt. Nilai sebuah amal di hadapan Allah Swt. sangat
ditentukan oleh niat atau motivasi seseorang. Rasulullah saw.
dalam sebuah hadits yang sangat populer menyatakan bahwa
sesungguhnya segala amal manusia ditentukan oleh niatnya.
Selain itu, seorang muslim harus senantiasa menimbang-
nimbang dan menilai segala sesuatu yang akan dilakukan
apakah benar dan bermanfaat.
‐ Rasulullah saw. mengingatkan dalam sabdanya; "Jaminlah
kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin
bagi kalian surga: jujurlah jika berbicara, penuhilah jika berjanji,
tunaikan jika dipercaya, jagalah kemaluan kalian, tundukanlah
22
pandangan, dan tahanlah tangan kalian” (HR. Ahmad).
‐ Peristiwa tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa
sebenarnya ada korelasi antara perilaku kerja keras dengan sikap
jujur, tanggung jawab, adil dan toleransi dalam kehidupan sehari-
hari. respon para sahabat terhadap perilaku Rasulullah saw.
ketika mencium tangan tukang pemecah batu, yang kemudian
diwujudkan dalam sebuah pertanyaan; “Wahai Rasulullah saw.,
seandainya kami bekerja seperti dilakukan orang itu, apakah kami
dapat digolongkan jihad di jalan Allah Swt. (Fi sabilillah)?, maka
alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia
bekerja untuk menghidupi anak anaknya yang masih kecil, maka
itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang
tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia
bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-
minta, maka itu fi sabilillah. (HR Thabrani).
23
Menerapkan
perilaku kerja keras dan
bertanggung jawab
24
Menggunakan waktu secara efektif dan
efesien
Allah memberikan kita waktu tidak
. lebih dari 24 jam dalam sehari
semalam untuk itu sebaiknya kita
manfatkan secara efektif untuk
beribadah kepada Allah Swt,
bekerja, dan beristirahat

25
Gali dan kembangkan potensi diri secara
baik
Allah melengkapi manusia dengan
. fitrah cerdas; cerdas fisik, cerdas
emosi, cerdas intelektual, cerdas
Kebijakan dan cerdas akhlak.

Dengan kerja keras dan tanggung


jawab manusia dapat mengembangkan
berbagai potensi cerdasnya untuk
meraih kesuksesan 26
Selalu fokus, melabelkan diri, dan
berkata positif
Bentuk kerja keras harus selalu
. fokus, dan berani melabelkan diri
bahwa pasti sukses dan berhasil
diiringi kata- kata positif pasti bisa
dan menjauhkan diri dari kata
putus asa.

27
Tekun dalam bekerjA
Pekerjaan apapun yang ditekuni
oleh seseorang, hendaknya
dilakukan dengan niat bai,
.
profesional, dan kemauan yang
kuat.

28
29
ADA PERTANYAAN?
30
1.

31

Anda mungkin juga menyukai