Anda di halaman 1dari 57

SELAMAT DATANG

NAMA USAHA DAN / KEGIATAN

PT. Anugerah Tanjung Gumukmas


Budidaya Udang Penaus Vannamei
ALAMAT

Jalan Lintas Selatan KM 8


Dusun Jeni Ds. Kepanjen Gumukmas
Kab. Jember Jawa Timur
Telp : 0852 3630 3105
SEJARAH BERDIRINYA USAHA

Potensi perikanan laut/pantai di Kabupaten


Jember cukup besar karena mempunyai pantai
yang cukup panjang terutama di daerah selatan.
Fakta adanya potensi sumber daya pantai inilah
yang mendorong berdirinya
PT. Anugerah Tanjung Gumukmas untuk
melakukan pengembangan bidang perikananya
khususnya budidaya tambak udang yang akan
dilaksanakan secara rasional dan berkelanjutan.
VISI

Ingin Menjadikan PT. Anugerah Tanjung


Gumukmas Menjadi Perusahaan Berstandar
Internasional
MISI USAHA
- Menghasilkan produk udang yang bermutu
tinggi dan aman
- Selalu mengikuti perkembangan dan
menerapkan teknologi budidaya udang yang
baik
- Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
karyawan
- Mengembangkan budidaya udang yang
berwawasan lingkungan
LAY OUT PT. ANUGERAH TANJUNG GUMUKMAS
PROSES BUDIDAYA
Konstruksi Kolam

Persiapan Kolam Limbah lumpur

Penebaran Benur Limbah plastik

Manajemen Pakan Limbah padat (karung pakan)

Manajemen Kualitas Air Limbah cair

Manajemen Kesehatan Udang

Manajemen Buangan Air


Limbah cair + lumpur

Panen Limbah cair

Pengangkutan
Limbah udara
Jenis Dampak Besaran dampak Keterangan

1 2 3 4
A. Dampak Lingkungan Akibat dari proses budidaya
1. Kontruksi Kolam
Limbah cair : Tidak ada Tidak ada - -
2. Persiapan Kolam
Limbah cair : Air hasil pencucian menurunkan kualitas air 20 m3/siklus mengandung bahan
kolam permukaan 50 kg/hari organik yang dapat terurai
Limbah padat : Lumpur Mengotori dan menurunkan mengandung bahan
estetika lingkungan organik yang dapat terurai

3. Penebaran Benur
merupakan bahan
Limbah padat : Plastik pengemas
mengotori dan menurunkan 20 kg/hari anorganik yang tidak dapat
benur
estetika lingkungan terurai
4. Manajemen Pakan
mengotori dan menurunkan merupakan bahan
Limbah Padat : Bekas pengemas
estetika lingkungan 50kg/hari anorganik yang dapat
pakan (kertas sak)
terurai
5. Manajemen Kualitas Air dan Buangan Air
2000-300m3/hari
1 m3/ hari
Limbah cair : Air hasil buangan mengandung bahan
menurunkan kualitas air
Limbah padat : Sisa kotoran organik yang dapat
permukaan
udang dalam petak terurai

6. Panen

Limbah cair : Air hasil pencucian menurunkan kualitas air mengandung bahan
5 m3/hari
udang permukaan organik yang dapat
terurai

8. Pengangkutan

merupakan bahan
Limbah udara : Asap kendaraan -
mengotori dan menurunkan anorganik yang dapat
estetika lingkungan terurai
9. Kegiatan Laboratorium

Limbah cair : air hasil pencucian


0.1 m3/hari mengandung bahan
peralatan lab dan media
menurunkan kulitas air organik yang dapat
permukaan terurai

menurunkan kualitas
Limbah padat : kemasan bahan 10 pcs/bln merupakan limbah B3
tanah
kimia atau reagen

15. Pengoperasian IPAL

Limbah cair : Air hasil akhir menurunkan kualitas air 2000-3000 m3/

pengolahan menurunkan kualitas hari

Limbah padat : lumpur tanah 0,5 m3/ hari bahan organik yang
tidak berbahaya
B. Dampak Lingkungan Dari Aktifitas di Luar Proses Budidaya

1. Perbaikan / Maintenance

Limbah padat :
mengotori lingungan dan

* lampu bekas (penerangan kantor, menurunkan kualitas 8 pcs/bln merupakan limbah B3

halaman & area tambak) tanah

mengotori lingungan dan


*majun terkontaminasi menurunkan kualitas 2 kg/bln merupakan limbah B3
tanah

menurunkan kualitas
Limbah cair : oli bekas dari 20 L/bln merupakan limbah B3
tanah
perawatan mesin
2. Aktifitas Karyawan dan Mess

menurunkan lingkungan dan


Limbah padat : berupa kertas dan sisa mengotori kualitas tanah limbah padat yang tidak
makanan serta daun & ranting pohon 30 kg/hari berbahaya

menurukan kualitasas air limbah cair mengandung


Limbah cair domestik 5 m3/hari
permukaan detergen yang tidak
berbahaya

3. Aktifitas pengangkutan bahan baku / produk yang keluar masuk

Debu (truck, mobil dan motor) menurunkan kualitas udara bervariasi mengganggu pernapasan
ambien

Gas buangan (truck, mobil dan motor) mengganggu pernapasan bervariasi mengganggu pernapasan

Bising (mesin, truck, mobil dan motor) mengganggu pendengaan bervariasi mengganggu pernapasan
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Institusi
Periode Pengelola
Sumber Jenis Besaran Bentuk Upaya dan Keteranga
Bentuk Upaya Lokasi Upaya Periode Lokasi Upaya
Dampak Dampak Dampak Upaya Pemant Pemantauan n
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan
Pemantauan auan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Lingkun Hidup
Hidup Hidup Hidup Hidup
Hidup gan
Hidup

A. LIMBAH PADAT (NON B3)


1. Limbah Dapat Limbah padat Menyediakan Lokasi Pengelolaan Melakukan Lokasi upaya Pengamat Pelaksana :
padat dari mengotori yang dihasilkan tempat sampah pengelolaan ada limbah padat pengamatan pemantauan an Bagian
aktifitas lingkungan, 25 kg/ hari diarea pabrik, di setiap tempat dilakukan secara visual dari setiap dilakukan kebersihan
karyawan dan menurunkan kantin, kantor dan yang setiap hari terhadap tempat yang setiap Instansi
kebersihan estetika tempat lainnya menghasilkan kebersihan menghasilka hari Pengawas :
berupa kertas lingkungan dengan cara limbah tempat n limbah, Dinas LH
bekas, serta memisahkan penampunga misal kantin, Kab. Jember
bungkus & menyumbat antara jenis n sementara kantor,dll Instansi
sisa makanan drainase sampah organik Penerima
dan sampah an- Laporan :
organik, Dinas LH
kemudian Kab. Jember
diangkut ke
tempat
penampungan
sampah yang
sudah berijin
setiap harinya
Upaya Pemantauan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Periode Institusi
Lokasi
Bentuk Upaya Pengelola dan
Sumber Jenis Besaran Bentuk Upaya Lokasi Upaya Periode Upaya Keterang
Upaya Pemant Pemantauan
Dampak Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantau an
Pemantauan auan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan an
Lingkungan Lingku Hidup
Hidup Hidup Hidup Lingkung
Hidup ngan
an Hidup
Hidup
2. Limbah padat Dapat Limbah padat Menyediakan Lokasi Pengelolaan Melakukan Lokasi Pengamata Pelaksana :
dari IPAL menurunkan yang dihasilkan tempat untuk pengelolaan limbah padat pengujian upaya n dilakukan Bagian IPAL
3
berupa lumpur / estetika 0,5 m /hari endapan lumpur di ada di area dilakukan koduktivitas pemantaua setiap hari &
sludge lingkungan area kolam IPAL IPAL (Instalasi setiap tanah dan n dari dan uji Kebersihan
Pengolahan Air minggu pengamatan tempat konduktivit Pengawas :
Limbah) secara visual penampung as setiap 3 Dinas LH
terhadap an lumpur bulan Kab. Jember
kebersihan sekali Penerima
tempat Laporan :
penampungan Dinas LH
lumpur Kab. Jember
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Periode Institusi
Lokasi
Upaya Pengelola dan
Lokasi Upaya Periode Bentuk Upaya Upaya Keteranga
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Bentuk Upaya Pemanta Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantaua n
Pengelolaan uan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan n
Lingkungan Hidup Lingkun Hidup
Hidup Hidup Hidup Lingkunga
gan
n Hidup
Hidup

1. Limbah Dapat Limbah lampu Limbah lampu Lokasi Pengelolaa Melakukan Lokasi Pengamat Pelaksana :
padat mengotori bekas yang bekas pengelolalaa n limbah pencatatan upaya an HSE & GA
penerangan lingkungan dihasilkan 24 dikumpulkan ke n ada di area lampu limbah B3 pemantau dilakukan Departement
berupa lampu dan buah/bln tempat belakang bekas yang keluar- an dari setiap 2 Pengawas :
bekas menurunkan penyimpanan pabrik yaitu dilakukan masuk TPS TPS minggu Dinas LH
penerangan kualitas sementara LB3, TPS Limbah setiap 3 LB3, Limbah sekali Kab. Jember
ruangan & tanah kemudian B3 bulan membuat B3 Penerima
halaman dikelolakan ke sekali Neraca Laporan :
pihak III yang Limbah B3 Dinas LH
memiliki izin dan kontrol Kab. Jember
pengelolaan LB3 manifest
dari Limbah B3
Kementerian
LHK,
Menyediakan
wadah untuk
penyimpanan
limbah B3 dan
memberi simbol
& label untuk
setiap jenis
karakteristik
limbah B3
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Periode Institusi
Lokasi
Bentuk Upaya Pengelola dan
Jenis Besaran Lokasi Upaya Periode Upaya Keterang
Sumber Dampak Bentuk Upaya Upaya Pemant Pemantauan
Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pemantau an
Pengelolaan Pemantauan auan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan an
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkun Hidup
Hidup Hidup Lingkunga
Hidup gan
n Hidup
Hidup
2. Limbah padat Dapat Limbah majun Limbah majun Lokasi Pengelolaan Melakukan Lokasi upaya Pengamat Pelaksana :
berupa majun mengotori terkontaminasi terkontaminasi pengelolaan ada di limbah majun pencatatan pemantauan an Bagian Gudang
terkontaminasi lingkungan yang berhasilkan dikumpulkan ke area TPS Limbah terkontaminas limbah B3 dari TPS dilakukan B3 &
dan 2 kg/bln tempat B3 (Gudang B3) i dilakukan yang keluar- Limbah B3 setiap 2 Kebersihan
menurunkan penyimpanan setiap 3 bulan masuk TPS minggu Pengawas :
kualitas tanah sementara LB3, sekali LB3, sekali Dinas LH Kab.
kemudian membuat Jember
dikelolakan Neraca Penerima
pihak III yang Limbah B3 Laporan :
memiliki izin dan kontrol Dinas LH Kab.
pengelolaan LB3 manifest Jember
dari Limbah B3
Kementerian
LHK
Menyediakan
wadah untuk
penyimpanan
limbah B3 dan
memberi simbol
& label untuk
setiap jenis
karakteristik
limbah B3
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode Institusi
Bentuk
Bentuk Upaya Periode Lokasi Upaya Upaya Pengelola dan
Sumber Lokasi Upaya Upaya Keteranga
Jenis Dampak Besaran Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantaua Pemantauan
Dampak Pengelolaan Pemantauan n
Lingkungan Lingkungan Lingkungan n Lingkungan
Lingkungan Hidup Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup
Hidup
Hidup

2. Limbah Dapat Limbah padat Menyediakan Lokasi Pengelolaan Melakukan Lokasi Pengama Pelaksana :
padat dari menurunka yang tempat untuk pengelolaan ada limbah pengujian upaya tan Bagian IPAL
IPAL n estetika dihasilkan 0,5 endapan di area IPAL padat koduktivit pemantauan dilakuka &
3
berupa lingkungan m /hari lumpur di area (Instalasi dilakukan as tanah dari tempat n setiap Kebersihan
lumpur / kolam IPAL Pengolahan Air setiap dan penampung hari dan Pengawas :
sludge Limbah) minggu pengamata an lumpur uji Dinas LH
n secara kondukti Kab. Jember
visual vitas Penerima
terhadap setiap 3 Laporan :
kebersihan bulan Dinas LH
tempat sekali Kab. Jember
penampun
gan
lumpur
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi
Lokasi
Bentuk Pengelola dan
Sumber Jenis Bentuk Upaya Lokasi Upaya Periode Upaya Periode Upaya Keteranga
Besaran Dampak Upaya Pemantauan
Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantau Pemantauan n
Pemantauan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan an Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup Lingkung Hidup
Hidup
an Hidup

B. LIMBAH PADAT (B3)


1. Limbah Dapat Limbah lampu Limbah lampu Lokasi Pengelolaan Melakukan Lokasi upaya Pengamatan Pelaksana :
padat mengotori bekas yang bekas pengelolalaan ada limbah lampu pencatatan pemantauan dilakukan HSE & GA
penerangan lingkungan dihasilkan 24 dikumpulkan ke di area belakang bekas limbah B3 dari TPS setiap 2 Departement
berupa lampu dan buah/bln tempat pabrik yaitu TPS dilakukan yang keluar- Limbah B3 minggu sekali Pengawas :
bekas menurunkan penyimpanan Limbah B3 setiap 3 bulan masuk TPS Dinas LH Kab.
penerangan kualitas tanah sementara LB3, sekali LB3, Jember
ruangan & kemudian membuat Penerima
halaman dikelolakan ke Neraca Laporan :
pihak III yang Limbah B3 Dinas LH Kab.
memiliki izin dan kontrol Jember
pengelolaan LB3 manifest
dari Limbah B3
Kementerian
LHK,
Menyediakan
wadah untuk
penyimpanan
limbah B3 dan
memberi simbol
& label untuk
setiap jenis
karakteristik
limbah B3
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Periode Institusi
Lokasi
Bentuk Upaya Pengelola dan
Jenis Besaran Lokasi Upaya Periode Upaya Keterang
Sumber Dampak Bentuk Upaya Upaya Pemant Pemantauan
Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pemantau an
Pengelolaan Pemantauan auan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan an
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkun Hidup
Hidup Hidup Lingkunga
Hidup gan
n Hidup
Hidup
2. Limbah padat Dapat Limbah majun Limbah majun Lokasi Pengelolaan Melakukan Lokasi upaya Pengamat Pelaksana :
berupa majun mengotori terkontaminasi terkontaminasi pengelolaan ada di limbah majun pencatatan pemantauan an Bagian Gudang
terkontaminasi lingkungan yang berhasilkan dikumpulkan ke area TPS Limbah terkontaminas limbah B3 dari TPS dilakukan B3 &
dan 2 kg/bln tempat B3 (Gudang B3) i dilakukan yang keluar- Limbah B3 setiap 2 Kebersihan
menurunkan penyimpanan setiap 3 bulan masuk TPS minggu Pengawas :
kualitas tanah sementara LB3, sekali LB3, sekali Dinas LH Kab.
kemudian membuat Jember
dikelolakan Neraca Penerima
pihak III yang Limbah B3 Laporan :
memiliki izin dan kontrol Dinas LH Kab.
pengelolaan LB3 manifest Jember
dari Limbah B3
Kementerian
LHK
Menyediakan
wadah untuk
penyimpanan
limbah B3 dan
memberi simbol
& label untuk
setiap jenis
karakteristik
limbah B3
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Institusi
Periode
Periode Bentuk Pengelola dan
Sumber Bentuk Upaya Lokasi Upaya Upaya Keterang
Jenis Dampak Besaran Dampak Lokasi Upaya Pengelolaa Upaya Pemantauan
Dampak Pengelolaan Pemantauan Pemanta an
Pengelolaan n Pemantauan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan uan
Lingkungan Hidup Lingkunga Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Lingkung
n Hidup Hidup
an Hidup
C. LIMBAH CAIR
1. Limbah cair Dapat Averange Januari Limbah cair Lokasi pengelolaan Selama Melakukan Titik penaatan Pengamat PT. Anugerah
dari proses menurunkan - Juni 2019 dialirkan ada di area operasional pengambilan IPAL (outlet an Tanjung
budidaya, kualitas air DO : 5,92 mg/L langsung ke belakang pabrik budidaya sampel air IPAL) dilakukan Gumukmas
pencucian permukaan saluran air limbah yaitu IPAL berlangsung limbah dan setiap dan Third
peralatan, pH : 8,15 menuju Instalasi (Instalasi dan sesuai dianalisis bulan, Party
sanitasi, Pengolahan Air Pengolahan Air dengan oleh untuk Laboratory
laboratorium Limbah (IPAL) Limbah) ketentuan laboratorium parameter
Phosphate : 0,04 yang terakreditasi TSS dan DLH Kab.
mg/L dipersyarat KAN yang BOD Jember
Total Ammonia : kan dilakukan setiap 3
0,05 mg/L oleh bulan
Chloride : laboratorium sekali
6.347,1 mg/L lingkungan
TSS : mg/l DLH Kab.
BOD : Jember
TSS : 22,1
mg/L
BOD : 16,51
mg/L
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Institusi
Pengelola dan
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Periode Pemantauan Keterang
Lokasi an
Bentuk Upaya Lingkungan
Lokasi Upaya Periode Upaya
Bentuk Upaya Upaya Pemant Hidup
Pengelolaan Pengelolaan Pemantau
Pengelolaan Pemantauan auan
Lingkungan Lingkungan an
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkun
Hidup Hidup Lingkunga
Hidup gan
n Hidup
Hidup

2. Limbah cair Dapat Limbah cair yang Limbah cair domestik Lokasi Selama Melakukan Lokasi upaya Pengam Bagian
domestik menurunkan dihasilkan disalurkan ke septic pengelolaan operasional pengamatan pemantauan atan Kebersihan
3
karyawan dan kualitas air 25 m /hari tank dan sumur resapan ada di area budidaya visual dengan di area septic dilakuk
kamar mandi permukaan secara alami terjadi septic tank dan berlangsung melakukan tank & an
proses biologi dan sebagian di dan sesuai pengecekan saluran setiap
sebagian di buang ke buang ke kolam dengan septic tank & drainase hari
kolam IPAL IPAL ketentuan saluran
yang drainase
dipersyaratka
n
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Institusi
Periode Pengelola dan
Sumber Lokasi
Jenis Dampak Besaran Dampak Bentuk Upaya Pemantauan Keteranga
Dampak Lokasi Upaya Periode Upaya n
Bentuk Upaya Upaya Pemant Lingkungan
Pengelolaan Pengelolaan Pemantaua
Pengelolaan Pemantauan auan Hidup
Lingkungan Lingkungan n
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkun
Hidup Hidup Lingkunga
Hidup gan
n Hidup
Hidup
3. Limbah Dapat mencemari Limbah olie bekas Menyediakan wadah Lokasi Selama Melakukan Lokasi upaya Pengamat Bagian Gudang
B3 berupa kualitas tanah yang dihasilkan 20 untuk penyimpanan pengelolaan ada operasional pengamatan pemantauan an B3
olie bekas liter/bulan limbah B3 dan memberi di TPS Limbah budidaya dan di TPS dilakukan
simbol & label untuk B3 berlangsung dan pemeriksaan limbah B3 setiap 2
setiap jenis karakteristik sesuai dengan secara visual minggu
limbah B3 ketentuan yang terhadap sekali
Limbah olie bekas dipersyaratkan jumlah/stok
dikumpulkan pada TPS limbah B3
B3, kemudian di jual ke
pihak ketiga yang berijin
(dengan mengirim ke
PT.WIRASWASTA
GEMILANG
INDONESIA
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Periode Institusi
Lokasi
Bentuk Upaya Pengelola dan
Besaran Lokasi Upaya Periode Upaya Keteranga
Sumber Dampak Jenis Dampak Bentuk Upaya Upaya Pemant Pemantauan
Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pemantaua n
Pengelolaan Pemantauan auan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan n
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkun Hidup
Hidup Hidup Lingkunga
Hidup gan
n Hidup
Hidup

D. LIMBAH UDARA (DEBU)


1. Luar ruangan Dapat Sesuai kendaraan Identtifikasi Lokasi pengelolaan Selama Melakukan Lokasi upaya Pengamata Bagian
bersumber menganggu lewat yang sumber debu dan di luar ruangan operasional pengambilan pemantauan n Operasional
udara (Up pernafasan menyebabkan melakukan area depan (Up budidaya sampel udara di area depan dilakukan
wind) debu dan penanaman Wind) berlangsung seperti debu ( Up Wind) setiap 6
pengaruh cuaca pohon untuk dan sesuai untuk bulan
berupa angin mengurangi debu dengan dianalisis di sekali
Kewajiban ketentuan laboratorium
pemakaian APD yang yang
berupa masker dipersyaratkan terakreditasi
untuk KAN
mengurangi debu
yang ada di luar
ruangan
Upaya Pemantauan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
K
e
t
Bentuk Institusi
Lokasi Periode Pengelola dan e
Sumber Besaran Upaya r
Jenis Dampak Periode Upaya Upaya Pemantauan
Dampak Dampak Lokasi Upaya Peman
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pemantaua Pemantau Lingkungan a
Pengelolaan tauan n
Lingkungan Hidup Lingkungan n an Hidup
Lingkungan Hidup Lingku g
Hidup Lingkungan Lingkunga
ngan a
Hidup n Hidup
Hidup n

2. Luar Dapat Sesuai Identtifikasi Lokasi Selama Melakukan Lokasi Pengama HSE
ruangan mengang kendaraan sumber debu dan pengelolaan di operasional pengambila upaya tan Departement
bersumb gu lewat yang melakukan luar ruangan area budidaya n sampel pemantauan dilakuka
er udara pernafasa menyebabkan penanaman pohon belakang berlangsung udara di area n setiap
(Down n debu dan untuk mengurangi (Down Wind) dan sesuai seperti belakang 6 bulan
Wind) pengaruh cuaca debu dengan debu untuk (Down sekali
berupa angin Kewajiban ketentuan dianalisis Wind)
pemakaian APD yang di
berupa masker dipersyaratk laboratoriu
untuk mengurangi an m yang
debu yang ada di terakreditas
luar ruangan i KAN
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Institusi
Periode Pengelola
Bentuk Lokasi
Sumber Jenis Besaran Bentuk Upaya Lokasi Upaya Periode Upaya dan Keterang
Upaya Upaya
Dampak Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantaua Pemantauan an
Pemantauan Pemantauan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan n Lingkungan
Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkunga Hidup
Hidup Hidup
n Hidup

E. LIMBAH UDARA (KEBISINGAN)

1. Dalam Dapat Kebisingan 102 Identifikasi sumber Lokasi pengelolaan Selama Melakukan Lokasi upaya Pengamatan Bagian
ruangan Genset menganggu Db kebisingan dan di ruang genset operasional pengambilan pemantauan dilakukan Mekanik dan
indera sirkulasi udara budidaya sampel udara di area setiap 6 Operasional
pendengaran yang cukup berlangsung seperti gas ruangan bulan sekali
Kewajiban dan sesuai untuk Genset
pemakaian APD dengan dianalisis di
berupa earplug ketentuan laboratorium
untuk mengurangi yang yang
kebisingan yang dipersyaratka terakreditasi
ada di ruang genset n KAN
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Periode Institusi
Lokasi Upaya Pengelola dan
Lokasi Upaya Periode Bentuk Upaya
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Bentuk Upaya Upaya Pemant Pemantauan Keterangan
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan
Pengelolaan Pemantauan auan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingku Hidup
Hidup Hidup Hidup
Hidup ngan
Hidup

2. Luar ruangan Dapat Kebisingan 84 dBIdentifikasi sumber Lokasi Selama Melakukan Lokasi Pengama Bagian Mekanik
kontrol menganggu kebisingan dan pengelolaan operasional pengambilan upaya tan dan Operasional
indera memberikan diruang kontrol pabrik sampel udara pemantauan dilakuka
pendengaran perendam untuk berlangsung seperti gas di area n setiap 6
mereduksi suara dan sesuai untuk depan ( Up bulan
Kewajiban dengan dianalisis di Wind) sekali
pemakaian APD ketentuan yang laboratorium
berupa earplug dipersyaratkan yang
untuk mengurangi terakreditasi
kebisingan yang ada KAN
di luar ruangan
Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup
Periode Institusi
Lokasi
Bentuk Upaya Pengelola dan
Besaran Lokasi Upaya Periode Upaya Keteranga
Sumber Dampak Jenis Dampak Bentuk Upaya Upaya Pemant Pemantauan
Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pemantaua n
Pengelolaan Pemantauan auan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan n
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkun Hidup
Hidup Hidup Lingkunga
Hidup gan
n Hidup
Hidup

3. Area Dapat Kebisingan 75 dBIdentifikasi sumber Lokasi Selama Melakukan Lokasi Pengama Bagian Mekanik
penduduk menganggu kebisingan dan pengelolaan operasional pengambilan upaya tan dan Operasional
indera memberikan area penduduk budidaya sampel udara pemantauan dilakuka
pendengaran perendam untuk berlangsung seperti gas di area n setiap
mereduksi suara dan sesuai untuk belakang 6 bulan
Kewajiban dengan dianalisis di (Down sekali
pemakaian APD ketentuan laboratorium Wind)
berupa earplug yang yang
untuk mengurangi dipersyaratka terakreditasi
kebisingan yang ada n KAN
di luar ruangan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Periode Institusi
Lokasi Upaya Pengelola dan
Besaran Bentuk Upaya Lokasi Upaya Periode
Bentuk Upaya Upaya Pemanta Pemantauan Keterangan
Sumber Dampak Jenis Dampak
Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Pemantauan Pemantauan uan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkun Hidup
Hidup Hidup Hidup
Hidup gan
Hidup

F. LIMBAH UDARA (TINGKAT KEBAUAN)


1. Luar ruangan Dapat Identifikasi Lokasi Selama Melakukan Lokasi Pengama Bagian
bersumber udara menganggu sumber kebauan pengelolaan di operasional pengambilan sampel pemantauan tan Operasinal
bau di area pernafasan dan dan kewajiban area budidaya budidaya udara untuk tingkat di area dilakuka
Budidaya indera pemakaian APD (Up Wind) berlangsung dan kebauan sesuai budidaya (Up n setiap 6
(Up Wind) penciuman berupa masker tepatnya di area sesuai dengan dengan peraturan Wind) bulan
untuk effluent/outlet ketentuan yang pemerintah untuk tepatnya di sekali
mengurangi bau dipersyaratkan dianalisis di area
yang ditimbulkan laboratorium effluent/outle
dari limbah terakreditasi KAN t
pakan, udang dan
air hasil dari
budidaya
Terima Kasih
KEBIJAKAN MANAJEMEN

PT. Anugerah Tanjung Gumukmas


mempunyai komitmen untuk melaksanakan,
mengembangkan dan meningkatan kinerja
budidaya udang yang bermutu dan aman
dikonsumsi sesuai dengan persyaratan
pelanggan dan peraturan yang berlaku. Hal ini
akan dicapai melalui penerapan cara budidaya
udang yang baik dan benar.
KEGIATAN LABORATORIUM

Analisa laboratorium dilakukan bertujuan


untuk mengetahui mutu atau kualitas benur,
udang, air yang digunakan dan air limbah
apakah secara bakteriologis dan antibiotik
memenuhi standart quality. Analisa
dilaboratorium kami meliputi analisa
mikrobiologi dan analisa antibiotik.
ANALISA YANG DIUJI DILABORATORIUM
 Analisa Mikrobiologi meliputi :
Total Bakteri dan Total Vibrio (TPC)
 Analisa Fisika meliputi :
Suhu, Kecerahan, Tinggi air, Warna air, dan
Alkalinitas.
 Analisa Kimia meliputi :
Salinitas, pH, DO, Alkalinitas, BOD, TSS, TOM, TAN,
Nitrit dan Nitrat, ortophosphate, kesadahan
 Analisa Biologi meliputi :
Analisa Plankton
KOLAM BUDIDAYA
Adalah petak tambak yang digunakan
sebagai petak pemeliharaan udang hingga
panen, berbentuk segi empat dan elevasi dasar
tambak mengarah pada pintu pembuangan.
Luas petak pembesaran pada
PT. Anugerah Tanjung Gumukmas antara 1500
sampai 3000 meter persegi. Kedalaman min.
120 cm , kedap air dan dilengkapi dengan pintu
pemasukkan dan pengeluaran. Untuk
mencegah rembesan air dinding bagian dalam
dilapisi dengan plastik anti bocor.
KOLAM TANDON

Bentuk petakan persegí empat memanjang


dan bersekat-sekat sehingga alur air
mengalami aliran yang rendah agar terjadi
pengendapan. Air pada petak tandon
diendapkan selama minimal 48 jam sebelum
dialirkan kedalam petak pemeliharaan , air
harus selalu tersedia cukup. Pemasukkan air
dalam tandon dilakukan pada saat pasang
tertinggi. Petak tandon dibedakan 2 jenis satu
untuk pengendapan dan lainnya untuk petak
treatment/sterilisasi.
KOLAM IPAL
Adalah petak tambak yang digunakan
sebagai petak pengolahan air buangan yang
berasal dari kolam pemeliharaan udang,
berbentuk segi empat dan elevasi dasar
tambak mengarah pada pintu pembuangan.
Luas petak disesuaikan dengan luas kolam
pemeliharaan. Kedalaman min. 120 cm ,
kedap air dan dilengkapi dengan pintu
pemasukkan dan pengeluaran. Untuk
mencegah rembesan air dinding bagian
dalam dilapisi dengan plastik anti bocor.
SALURAN AIR MASUK

Adalah saluran inlet yang menampung air


dari petak tandon yang didistribusikan ke petak
pemeliharaan. Kontruksi terbuat dari
campuran semen , pasir dan batu untuk
mencegah kebocoran. Ada dua saluran inlet
atas dan bawah.
SALURAN AIR KELUAR

Adalah saluran pembuangan air/limbah


tambak yang berasal dari petak pemeliharaan,
berfungsi sebagai saluran pengendapan
Lumpur. Setelah mengalami pengendapan, air
bagian atas dibuang secara perlahan-lahan
dengan cara membuka pintu air bagian atas.
Saluran outlet ini berakhir ke petak ipal.
PINTU AIR

Adalah pintu pemasukan air atau


pembuangan air yang terbuat dari pasangan
bata /batu dan cor semen. Dilengkapi lis
untuk memasang waring untuk mencegah
hama agar tidak masuk (bioscreen). Ukuran
mes size waring putih 200-250 mikron.
ELEVASI DASAR TAMBAK

Elevasi dasar tambak dibuat sebaik


mungkin miring menuju saluran pembuangan
(air surut terendah ) untuk memudahkan saat
pemanenan dan persiapan lahan. Ditengah
dasar tambak terdapat central drain untuk
membuang lumpur.
PEMATANG KOLAM

Kontruksi pematang tambak terbuat dari


tanah liat, padat dan kedap yang dilapisi
pasangan bata/batu cor semen pada bagian
dalam petak. Lebar atas antara 2,5 – 3,5
meter sehingga bisa dilalui mobil. Tinggi
tanggul harus lebih tinggi dari permukaan air
kolam untuk mencegah air keluar
NARASI PROSES BUDIDAYA UDANG

1. Kontruksi kolam yang ideal dapat mendukung


budidaya udang bisa dilaksanakan dengan
sempurna dan efisien, yakni ; mampu
menahan air, mampu membuang air limbah,
mampu memelihara kualitas air, dan tambak
dapat dikeringkan dengan mudah dan
sempurna
2. Persiapan tambak bertujuan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan,dan produktivitas lahan, dengan mengeliminir faktor-
faktor yang tidak mendukung kelangsungan hidup udang dan
mengoptimalkan beberapa factor yang memberikan dukungan bagi
pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang.
Persiapan kolam merupakan proses awal sebelum budidaya
dilakukan. Persiapan kolam berupa pengeringan yaitu pembersihan
lahan dan Penjemuran agar gas-gas sisa metabolit dapat menguap.
Kemudian dilakukan pengangkutan lumpur dan setelah dasar
tambak dinilai cukup bersih dari lumpur dan kotoran yang lain,
selanjutnya dasar tambak plastik dicuci dengan cara meyemprot
dengan air bersih. Sisa lumpur dan lumut yang menempel di plastik
harus dibersihkan.
3. Penebaran benur yaitu proses penebaran
benih udang pada setiap petak tambak yang
artinya proses budidaya udang telah dimulai.
Limbah yang dihasilkan berupa limbah plastik
bungkus benur
4. Manajemen pakan merupakan aktivitas
selama budidaya udang. Pakan yang
digunakan adalah standar untuk udang
vannamei (Litopenaeus Vannamei). Dengan
tingkatan teknologi intensif, pakan yang
digunakan harus berkualitas baik dan tidak
mengandung obat terlarang seperti antibiotik.
Untuk itu, perlu diminta surat keterangan hasil
analisa bahwa pakan tersebut bebas dari
kandungan antibiotik
5. Pengelolaan air dan lumpur dasar tambak pada
prinsipnya adalah usaha untuk mempertahankan
kualitas lingkungan tambak, meliputi air dan
lumpur dasar pada kisaran nilai parameter yang
layak serta menekan terjadinya fluktuasi
lingkungan yang tinggi. Dengan demikian
kehidupan dan pertumbuhan udang yang
dipelihara dapat tumbuh maksimal dengan energi
dan input nutrisi yang minimal. Parameter kualitas
air yang dimonitor antara lain :
Salinitas, suhu, pH, BOD, DO, TSS dan Total fosfat.
6. Manajemen kesehatan udang yaitu dengan
parameter udang yang sehat dicirikan oleh fungsi
fisiologis yang normal, dan secara fisik dapat
terlihat dari pola nafsu makan, pertumbuhan,
kebersihan dan kelengkapan organ dan jaringan
tubuh. Udang akan tetap dalam kondisi sehat
selama lingkungan masih mampu memberikan
kondisi yang optimal dan mampu mentolerir
beban polusi internal sebagai hasil degradasi
input produksi
(kotoran udang, alga yang mati dan sisa pakan)
7. Air buangan tambak mengandung bahan- bahan
cemaran yang bersumber dari sisa pakan, ekresi
metabolit, plankton mati, dan residu berbagai bahan
dan penyakit. Bahan-bahan tersebut pada umumnya
dapat sebagai pencemar di lingkungan alami tambak.
Oleh karena itu setiap kegiatan budidaya udang harus
melakukan perbaikan kualitas air buangan tambak agar
memenuhi baku mutu effluent tambak yang ditetapkan.
Air yang boleh dibuang dari petak pemeliharaan harus
dikeluarkan melalui intalasi IPAL yang tersedia sebelum
dibuang ke perairan umum.
8. Panen merupakan proses terakhir budidaya
udang yaitu pengambilan udang dari dalam
kolam/petak menggunakan jaring, kemudian
dibawa ke tempat sortir dan selanjutnya
dilakukan pengepakan ke dalam blong dengan
mencampurkan es untuk mempertahankan
suhu dingin udang. Limbah yang dihasilkan
berupa limbah cair.
9. Transportasi yaitu Proses pengangkutan
produk hasil budidaya untuk dikirim ke tempat
pengolahan. Limbah yang dihasilkan saat
proses transportasi ini adalah limbah udara
akibat knalpot kendaraan.
10. Hasil panen PT Anugerah Tanjung Gumukmas
dipasarkan melalui suplaiyer lokal maupun
dikirim langsung ke unit pengolahan udang.

Anda mungkin juga menyukai