Anda di halaman 1dari 16

Analisis Kebijakan Luar Negeri

Kelompok 9

Annisa Adlina 071711233105


Putra Akbar 071711233049
Nabila Saptari 071711233050
M. Fauzi Hakim 071711233088
Elvianti Nabila 071711233006
Alivia Hasnanda 071711233104
M Daffa Mustafa 071711233077
Nia Dita Sari 071611233109
Hilda Ariastuti 071711233038
Retta Viviyanti 071711233074 Rebecca Angeline 071711233110
Identitas Nasional • manifestasi akan nilai-
nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam
& Budaya aspek kehidupan suatu
• Jati diri dari suatu bangsa
bangsa • Tidak hanya mengacu pada
• ciri khusus sehingga individu tertentu, namun
bangsa tersebut juga berlaku untuk suatu
berbeda dengan bangsa kelompok,organisasi,
lainnya maupun negara
• Hal yang mendasari teori
• Bagaimana identitas identitas social ini adalah
nasional mempengaruhi keperluan akan positive
distinctiveness atau harga diri
kepentingan dari suatu
atau cutra dan motivasi
negara psikologi yang terbentuk secara
• Clunan (2009: 3) mengaitkan kolektif untuk mengidentifikasi
kedua hal tersebut melalui diri sebagai suatu identitas
pendekatan konstruktivisme bersama.
aspirasional yang mana • Inisiatif pembentukan identitas
berasal dari pemahaman kaum atau upaya aspirasi ini yang
kemudian akan memainkan peran
konstruktivis dari para
utama dalam membentuk identitas
penstudi Hubungan nasioanl dan kepentingan
Internasional yang nasional.
pemahamannya meliputi
identitas nasional yang
berkaitan dengan interaksi
struktur sosial dan agen
manusia. BASIC ASSUMPTIONS
can we use this
level of analysis?
Hudson (1999: 770) Level analisis ini dapat
Nilai-nilai budaya juga
budaya dan identitas tidak dilakukan karena aspek
seringkali terlihat dari sifat
hanya merupakan produk dari budaya dan identitas
manusia sebagai kepercayaan
sejarah dan pengalaman bangsa nasional berimplikasi pada
elit kebijakan luar negeri
itu sendiri tetapi juga kebijakan luar negeri suatu
(pengambil keputusan) yang
menunjukkan analisis dari negara dimana budaya dan
memasukkan nilai-nilai tersebut
peran nasional dan produk identitas dapat memberikan
dalam keputusan kebijakannya.
dari interaksi suatu bangsa logika yang melihat
Dimana keputusan ini cenderung
dengan bangsa atau entitas bagaimana kepentingan
berorientasi pada perasaan
lain dari waktu ke waktu. dirasionalisasi dan
dibanding rasionalnya (Hudson,
diprioritaskan (Ansari 1999: 769).
2006 dalam Walner &
Walker, 2010: 120)
How do we use culture and national
identity in LoA?
Mengamati
pernyataan yang Menyimpulkan
disampaikan dengan 10
variabel
oleh para
Mengkonfirmasi
petinggi negara dengan 5 variabel Tabulasi

Dianalisis Metode komparatif :

dengan Membuat kuesioner

membuat untuk masyarakat di

pertanyaan- suatu negara.

pertanyaan (Holsti, 1970)


Analisis Hasil

Analisis Internal Analisis


Analisis
template negara
Internasional
lain

(Hudson, 1999)
Identitas nasional juga berakar
dari harga diri yang terus
berkembang dalam What the strength of
mempengaruhi kondisi eksternal
yang kemudian terbentuklah this LoA?
harga diri kolektif yang berujung
pada citra nasional.

Citra nasional ini akan berubah menjadi identitas nasional


ketika mencerminkan kepentingan-kepentingan
nasionalnya.Kemudian mengenai pentingnya agen manusia
(Clunan, 2009) yang disimbolkan melalui munculnya kelompok mayoritas
yang seakan mendominasi yang lain sebagai minoritas, yaitu
akan selalu ada agen-agen tertentu yang memiliki peran yang
tersendiri dibanding agen secara umumnya melalui Citra diri
yang mana paling dominasi yang kemudian akan di
kembangkan ke dalam identitas nasional.
Hudson (2014):
identitas nasional dan budaya
dapat memberi dukungan
domestik dalam pengambilan
kebijakan luar negeri.
• Hudson (2014: 769) ada pada sifat dari kedua hal
What the tersebut yang intangible, dimana menganalisis
weakness kebijakan luar negeri melalui budaya dan identitas
nasional biasayna menjadi pilihan terakhir
of this
LoA? • Role of Religion in Foreign Policy (Warner & Walker,
2011)
Between National Kebijakan luar negeri adalah
tentang identitas nasional itu
Identity and Foreign sendiri, tentang elemen inti dari
Policy kedaultan yang berusaha untuk
dipertahankan, nilai-nilai yang
diperjuangkannya dan berupaya
untuk dipromosikan di luar negeri
Kebijakan luar negeri adalah
konsekuensi negara berdaulat (Wallace, 1991)
sebagai suatu komunitas politik. Di
saat yang bersamaan, kebijakan luar
negeri juga menjadi penegasan
penting identitas negara oleh aktor
berdaulat lainnya

(Aggerman, 2018)
Kebijakan luar negeri Identitas nasional
merupakan respon digunakan oleh negara
negara terhadap untuk menjaga
permasalahan yang keamanan nasionalnya
terjadi di internasional

Why state use its national


identity in foreign policy?
Identitas nasional Keberadaan identitas
digunakan negara untuk negara yang bersifat tidak
menunjukkan tindakan- statis atau dinamis membuat
tindakan yang dilakukan negara perlu menggunakan
oleh aktor-aktor sosial identitas nasional dalam
didalamnya kebijakan luar negerinya
Studi Kasus: Turki

• Kekaisaran • Degradasi serta • Westernisasi • Perjalanan • Hingga saat ini


Ottoman pada kekalahan diiringi dengan reformasi tidak banyak aliran-aliran
awalnya tidak perang melawan modernisasi disetujui oleh di Turki yang turut
merekognasi Austria & diharapkan berbagai menghidupi
peradaban Kekaisaran merestorasi kalangan. kehidupan sehari-
barat sebagai Rusia cukup kejayaan Reformasi hari, tidak jarang
model yang menjadi Wake up Kekaisaran secara tidak policy maker harus
dapat dicontoh call untuk Ottoman langsung berpikir dua kali
. mencari solusi membawa unsur untuk melegalkan
agar survive budaya barat suatu policy
Studi Kasus: Turki
Terdapat tiga elemen:
1. Study of civilization & education
2. Technological superiority,
military & non military
3. Implement western military
education to the military
Bahasa Persia:
• Nafs secara harfiah berarti “diri”,
• etemad be nafs, yang memiliki arti
“kepercayaan diri”
• shekast-e nafs yang berarti
“kerendahan hati” atau
“kesedarhanaan”
• ezat-e nafs, yang berarti menunjukkan
harga diri, atau berarti “kebanggaan”

Studi Kasus: Iran


Studi Kasus: Iran

• Era • Era • Era kepemimpinan • Negosiasi


kepemimpinan kepemimpinan Mahmoud kesepakatan
nuklir antara
Mohammad Ayatollah Ahmadinejad Iran dengan
Mossadegh(ezat Khomeini(ezat (etemad dan Amerika
dan shekast) dan etemad) Serikat
shekast)
(ezat-e nafs)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai