hipoksia
Perubahan fisiologis karena penuaan dan penyakit yang sering terjadi
pada geriatri (3)
Patofisiologi
Sistem Perubahan fisiologis normal
yang sering ada
Ginjal Pe ↘ Aliran darah ginjal : • Nephropati
Pe ↘ Aliran plasma ginjal Diabetik
Pe ↘ GFR • Nephropati
Pe ↘ Masa ginjal Hipertensi
• Obstruksi prostat
Pe ↘ Fungsi tubulus :
Penangan Na yang lemah
Penangan cairan yang lemah
Pe ↘ Kemampuan mengkonsentrasi
Pe ↘ Kapasitas dilusi
Pe ↘ Ekskresi obat
Pe ↘ Respon Renin-Angiotensin :
Gangguan ekskresi Kalium
12
HIPERTENSI
PREOPERATIVE
• Kontrol tekanan darah secara adekuat
• Review farmakologi obat anti hipertensi
• Evaluasi adanya gangguan organ lain
• Lanjutkan penggunaan obat untuk mengontrol
tekanan darah
HIPERTENSI
INTRAOPERATIVE:
• Antisipasi perubahan tekanan darah karena obat anestesi
• Limit duration of direct laryngoscopy
• Monitoring: myocardial ischemia
HIPERTENSI
POSTOPERATIVE:
• Anticipate periods of systemic hypertension
• Maintain monitoring of end organ function
Bone Cement Syndrome
Manifestasi klinis:
• Hipotensi
• Emboli
• Hipoksia
Bone Cement Syndrome
Strategi :
Meningkatkan fraksi oksigen saat pemasangan semen
Monitoring untuk mempertahankan euvolumia
Komunikasi dengan operator ( melakukan vent hole, high
pressure lavage of femoral shaft, using femoral component
that does not require cement)
Rencana Anestesi
• IV Line
• Puasa 6 jam Pre op
• Pemberian premedikasi lorazepam 2 x 1 mg p.o
• Anestesi epidural penyuntikan di L3-L4 dengn bupivacaine 0.5% 12 ml
Maintenance 3 cc/jam
• Pain score Analgetik bupivacain 0.125% + fentanil 2 mcg/ml 3 ml/jam
• TERIMA KASIH