Anda di halaman 1dari 47

Anatomi Veteriner I

Introduction of Anatomy Veteriner I

Bab I Pengantar Anatomi veteriner

Bab II Sistem Pertulangan dan Pertautan

Bab III Sistem Perototan dengan Kelengkapanya


Pengantar Anatomi Veteriner
Istilah Anatomi berasal dari bahasa Yunani ANATEM
: membuka dg cara mengiris/menguraikan

Pengertian Anatomi adalah ilmu pengetahuan


tentang bentuk dan susunan dalam tubuh

Dalam cabang ilmu alam, Ilmu morfologi terbagi


menjadi anatomi, embriologi dan histologi.

Ilmu Anatomi veteriner dibagi menjadi Makroskopi


Anatomi/Gross anatomi dan Mikroskopi
Anatomi/histologi
Cabang Ilmu anatomi

Anatomi Khusus : Antropotomi,Kinotomi,


hipotomi
AnatomiPerbandingan/Komparatif/anato
mi veteriner :
pada domesticated animal kuda,
kambing/domba, sapi, anjing, kucing,
babi, ayam
Menurut kegunaan/aplikasi
anatomi
Anatomi sistematik:kumpulan alat-alat tubuh. Asal,
bentuk,susunan dan fungsi sama
Osteologi (pertulangan), myologi (perototan) angiologi
(pembuluh darah) neurologi (persyarafan) artrologi
(persendian) syndesmologi (hubungan tulang)
Anatomi topografi: bagian tertentu tubuh
hewan
Anatomi gunalaksana/Applied anatomy :
kepentingan praktis diagnosa, radiologi
Ilmu Anatomi adalah ilmu dasar dan mutlak
harus dikuasai oleh mahasiswa kedokteran
veteriner

• Sebagai penunjang dan pengertian-


pengertian ilmu lanjutan seperti fisiologi,
patologi, radiologi, parasitologi dll
IStilah dalam anatomi

 Mengacu pada bahasa Latin sesuai


Kesepakatan World Association of
Veterinary Anatomy tahun 1968 dan
1972 Dalam Nomina Anatomica
Veterinaria
SISTEM PERTULANGAN DAN PERTAUTAN

Perkembangan tubuh dimulai sejak bertemunya ovum


dan sel spermatozoa mjd berkembang dgn membelah
(cleavage)
ZYGOT---Morula---blastula---gastrula. Bentukan sel
tersebut:

1.Ektoderm(luar) 2. Mesoderm (tengah) 3. Endoderm


(dalam)
Cikal bakal mejadi jaringan/organ: kulit, jerohan dan
pertulangan
Bangunan tubuh disusun oleh kerangka atau
Sistem Skeleton dilengkapi dengan tulang
rawan/kartilago dan pengikat/ligamenta

Fungsi skeleton pada tubuh:


1. Penunjang dan mempertahankan bentuk
2. Pelindung organ/alat yang lemah ;viscera
3. Alat gerak bkerjasama dgn perototan
4. Tempat cadangan unzur
kimiawi:Ca/fosfor
Contoh jumlah ruas tulang pada hewan

Kuda : 205 ruas tulang, 7 Vertebrae cervicalis,18


Ver.thoracales, 12 ossa digitorum
Sapi : 193 ruas tulang, 7 Vertebrae cervicalis, 13
VT, 24 Os.Dig
Babi: 7 Vertebrae cervicalis, 15 VT
Anjing: 7 Vertebrae cervicalis, 13VT, 54-56
Os.dig.
Ayam : 160 ruas tulang, 13/14 Vertebrae
cervicalis, 7 VT, 36 Os.Dig

Manusia: 206(T) 270 (Inf) 350 (growt)


Jenis Skeleton menurut Letak

1. Skeleton Axialis/poros: columna


vertebralis, costae,sternum dan ossa cranii

2. Skeleton Appendicularis : extremitas

3. Skeleton Visceralis: os vesali pada anjing,


os cordis pd sapi, os penis kucing/anjing, os
glandis pada kucing, os hyoideus pd
vertebtara
Jenis Tulang menurut bentuk:
1. Ossa Longa: panjang sebagai penunjang Ex.
Extremitas os humerus, os femur.
2. Ossa Plana : tulang Pipih sbg pertautan otot
dg dinding pelindung organ lunak: scapula, os
frontalis, os nasalis
3. Ossa Brevia ; tulang pendek, masif/kubus sbg
penyebar/pmerata kejutan
4. Ossa irregularia: tulang tidak beraturan
bentuknya: os vertebrae,os spenoidale
Kecuali tulang costae: mpyai bentuk spesifik
Pembentukan tulang

Tulang berasal dari perkembangan mesoderm (sel mesenchym) membentuk bakal sel
tulang osteoblast—sel osteocyt dalam proses osteogenesis/ossifiksi.

Osteogenesis ada 2 jenis


1. Osteogenesis intramembranosa/desmalis/primer: osteoblast—osteocyt
Perubahan matrik cair berubah kental/memadat osteoid dengan proses
pengapuran/kalsifikasi pada punctum ossificationis/titik penulangan. Sel perusak
tulang osteoclast akan mempengaruhi pembentukan tulang yang dikehendaki
tubuh
2. Osteogenesis intracartilagenosa/endochondralis/sekunder: pembentukan tulang
secara tidak langsung yang didahului pbentukan tulang rawan /cartilago. Jaringna
mesenchym membentuk hialin –chondroblast--chondrocyt
Jenis pertumbuhan tulang menurut letak punctum ossificasi:
 Ossifikasi interstitil: dari tengah tulang
 Ossifikasi appositional dari sisi pada tulang rawan perichondrium
Struktur Tulang
A. Struktur Makroskopis:
1. Substansia compacta:dinding tulang tebal/keras/padat
2. Substansia spongiosa: dinding tulang keras berkisi-kisi

B Struktur Mikroskopis: unit terkecil osteon/sistema


haversi/canalis/lamela

C. Struktur Kimia/Fisikawi
Organik:Anorganik~1:2 mempengaruhi dalm kelenturan antara lain
gelatin 33.3% Kalsium fosfat 57.35 % kalsium karbonat 3.8%
magnesium fosfat 2.05% Natrium karbonat/klorida 3.45%
Punctum osssificationis setiap hewan berbeda setelah kelahiran
berbeda Mempengaruhi cara perkembangan hidupnya ex.
Kemampuan berjalan, cara hidup

Kuda Sapi Domba tidak ada Punc.oss


post partum

Kelinci, anjing,kucing,babi, marmut,


Manusia mempunyai perkembangan
puctum ossificationis post partum
Kelengkapan tulang

1. Periosteum/endo osteum: jaringan pengikat padat


tidak teratur sebagai pembalut tulang dan membuat
lapisan baru tulang

2. Cartilago/tulang rawan: sebagai pegas persendian,


penghubung tulang dan pembentuk tulang baru

3. Tendo/ligamenta: bentuk tali/pita terdiri jaringan ikat


memungkinkan hubungan antar tulang dan pelekatan
otot.
IStilah-istilah Anatomi dasar
yang harus dikuasai:
• Bagian Tubuh:
Dorsal : menuju arah punggung, atas
Ventral : menuju arah perut, bawah
Cranial : menuju arah kepala, depan
Caudal : menuju arah ekor, belakang
Anal : menuju arah anus, belakang
Berlaku pada bagian kepala

Oral : meuju arah mulut, depan


Apical : menuju arah puncak
Aboral : menjauhi arah mulut, kebelakang
Nuchal : menuju arah tengkuk
Bagian Alat Gerak/ ektremitas

PROXIMAL : MENUJU ARAH mulut, depan


Distal : menjauhi tubuh, kebawah
Dorsal : punggung tanggan/kaki depan
Volar : sisi belakang tangan/kaki depan
Palmar : sisi belakang tangan
Plantar : sisi belakang kaki belakang
Ulnar : sisi luar tangan/kaki depan
Radial : sisi dalam tangan/kaki depan
Fibular : sisi luar kaki belakang
Tibial : sisi dalam kaki belakang
Bidang-bidang tubuh

Lateral : menjauhi bidang median tubuh, luar

Medial : mendekati bidang median tubuh dalam, tengah

Median : bidang tengah tubuh, memisahkan tubuh menjadi 2 bagian yang


simetris

Sagittal : sejajar dengan median, diluar bidang median

Transversal: tegak lurus bidang median, memotong poros tubuh

Horizontal: tegak lurus bidang median, sejajar poros tubuh


Orientasi berbagai arah
• Dexter : kanan
• Dia : pemisah
• Sinister : kiri
• Hypo: dibawah
• Externus: sebelah luar
• Hyper: diatas
• Internus : sebelah
dalam • Basis :
dasar,alas,bawah
• Profundus : menjauhi
permukaan, dalam • Apex: puncak, atas
• Superficial: mendekati • Margo: tepi
permukaan, luar • Ecto : lapis luar
• Transversus: melintang • Meso: lapis tengah
• Longitudinalis: • Endo : didalam
memanjang, mnrt • Epi: diatas
sumbu memanjang • Peri: sekeliling
Sebutan sifat
Magnus : besar • Dorum : Keras
Brevis : kecil • Molle: lunak
Mayor: besar • Supra : atas
Minor: kecil • Infra: bawah
Alba: Putih • Grisea : abu-abu
Nigra : hitam • Lutea: kuning
Flava: Kuning • Chloros : hijau
Rubra : merah
Sebutan Bentuk/bangunan
• Fascies: muka,wajah • Caput: kepala
• Fovea: lekuk bulat • Condylus: benjol sendi
• Facialis: termask • Collum: leher
permukaan • Spina: duri
• Fascia: lembaran • Crista: tepian tajam
• Foramen:lubang • Sinus: lengkung/rongga
• Sulcus: lekuk,alur kecil
• Fasciculus: berkas • Processus: taju
• Canalis: saluran/pipa • Fissura:celah/robek
• Cavum: rongga • Incisura: irisan
• Caverna: rongga
Sistem Otot (Musculus) dan
Perlengkapannya
Jaringan otot berasal dari mesoderm—sel
mesenchym—myoblast—myocyt/myofibril

Musculus dibagi menjadi 3 jenis:


1. Otot polos/non striated muscle: p;15-500µ l;6µ ex
dinding sal pencernaan/pernafasan/pembuluh
drh/urogenital/corium kulit/limfa
2. Otot bergaris/skelet/striated muscle: p;40rb µ l; 10-
100 µ ex menempel di skeleton seluruh tubuh
3. Otot jantung/cardiac muscle: kecil bercabang
ex.dinding jantung
Ciri-ciri Otot
m.Polos m.Skelet m.jantung

Bentuk Kumparan/memenempel Pita panjang ujung Pita saling menjalin


pd lateral saling anyaman
bersambung/sejajar
percabangan Jarang tampak Jarang tampak Sering/banyak

Permukaan sel Mbtk membrana plasma Sarcolema tebal/jelas Sarcolema tipis


tipis
Myofibril Tanpa garis/tersebar Bergaris Bergaris melintang
merata melintang/berkelomp menyebar berbatas
ok jelas
Discus no no Ada
intercalatus
Sarcoplasma Sedikit sedikit banyak

Innervasi Jarang/akhiransyaraf Meluas, akhiran Jarang/akhiransyaraf


sederhana syaraf sederhana
motoris/sensoris
Vascularisasi sedikit Sedang Banyak

gerakan Tanpa pengaruh kehendak Dibawah kehendak Tanpa pengaruh


kehendak
Berdasarkan bentukan sabut otot Musc.
Skelet ada 3 jenis
1. M unipennatus: bentuk 1 kumparan
2. M. bipennatus: bentuk 2 kumparan
3. M. multipennatus: bentuk 3/lebih kumparan

Ekskursi: kemampuan otot untuk memendek dari


panjang aslinya

Dibedakan menjadi:
1. Otot gerak ex. M. gastrocnemius M.tricepbrachii
2. Otot penahan ex. M. biceps brachii M. extensor
carpi radialis
Perlengkapan Otot

A. Tempat pertautan:
1. Origo tempat pertautan otot yang mendekati
median tubuh (punctum fixum)
2. Insertio tempat pertautan otot yang menjauhi median
tubuh (punctum mobile
Arah gerak otot
• Extensor: • Supinator: pemutar
penegang/pembesar sudut kebelakang/keluar
sendi • Levator: pengangkat
• Flexor: pembengkok/pengecil • Depressor: penarik kebawah
sudut sendi • Tensor: penegang
• Adductor: penarik sisi • Dilatator:
kemedial/mendekati tubuh pembuka/perluas/perlebar
• Abductor: penarik sisi • Constriktor: penyempit
kelateral/menjauhi tubuh
• Spincter: melingkar/penutup
• Rotator: pemutar
• Pronator: pemutar
kedepan/kedalam

Sebutan arah gerak otot tersebut sesuai namanya:


gerak extensio/m.extensor gerak flexio/m flexor dst..
Sifat Kerja Otot

• Synergis: otot-otot yang bekerja


sama/serupa fungsi
• Antagonist: otot-otot yang bekerja saling
berlawanan
• Analog: otot-otot yang berfungsi serupa
dgn asal pangkal berbeda
• Homolog: otot-otot yang berfungsi
berbeda dgn asal pangkal sama
Kelengkapan Otot

• Tendo/aponeurosa/ligamentum:
jaringan ikat yang berguna melekatkan
otot pada pertautanya
• Fascia: lembaran jaringan pengikat tipis
berguna membungkus dan menahan
gumpalan otot tidak berceraiberai
• Bursa synovislis: sebagai bantalan otot
saat melintasi sendi tulang
Sistem penamaan Otot
• Mengandung arti
struktur,fungsi,gerak,pertautan, bentuk,
letak atau kombinasinya ex. M Spincter
ani
Osteologi
• Skeleton Axialis:
1. Ossa craniofascialis (tengkorak
kepala)
2. Columna vertebralis (tulang
punggung)
3. Costae (rusuk) dan sternum (tulang
dada)
Ossa craniofascialis
• Ossa cranii
• Ossa fascialis
• Os mandibulae
• Os hyoideum
Columna vertebralis
• Vertebrae cervicalis
• Vertebrae thoracalis
• Vertebrae lumbalis
• Vertebrae sacralis
• Vertebrae cocygealis
AI Free Farm Certificate
History of the Mexican outbreak

Results of the Campaign:


 Since June 1995 until now, no HPAIV has
been isolated.
 One year later, the country was declared free
of HPAIV
 Until today, no other subtype of AIV has been
isolated in Mexico (different from H5N2)
History of the Mexican outbreak

Results of the Campaign:


 From 1995 to date, oil emulsion vaccines for
AI are used regularly in broilers, breeders,
layers and turkeys under regular programs
in those areas with the presence of
antibodies against H5N2
History of the Mexican outbreak

Results of the Campaign:


 Vaccination in presence of LPAIV:
 Broilers:
 Mild respiratory infection
 Mortality increase 1 to 5%
 Clinical signs & mortality depend on the
presence of Mycoplasma, E. coli, IBD,
mycotoxins, etc.
History of the Mexican outbreak

Results of the Campaign:


 Vaccination in presence of LPAIV:
 Commercial layers:
 Very mild respiratory infection
 No mortality
 No drops in egg production
History of the Mexican outbreak

Results of the Campaign:


 Vaccination in presence of LPAIV:
 Breeders:
 Very mild respiratory infection
 No mortality
 No drops in egg production
 No drops in fertility or embryo mortality
Vaccination Benefits
• Basic Strategy to control AI outbreaks
• Inactivated vaccines are efficient to avioid
clinical signs and mortality due to HPAI
infections
• Reduces viral excretion
• Reduces economical impact to producers
• Continuos program of vaccination
• Biosecurity meassures associated
2004 Influenza situation in
Mexico H5N2
Free
Erradication

Fuente DGSA-México
History of the Mexican outbreak

 From 1995 to date:


 The Governmet continue with strong
serological surveillance in order to detect
positive farms / areas, (HI, AGID).

 All AIVisolations are sent immediately to


the Authorities to determine any change in
pathogenicity and any new subtype.
Conclusions
Conclusions

 Inactivated oil emulsion AIV vaccines (with


LPAI virus) have shown to be useful in the
prevention and control of both HPAIV and
LPAIV in Mexico.
 Inactivated oil emulsion vaccines must be
associated with strong bio-security measures,
quarantine, restriction of movement of birds
and monitoring trough HI testing to win the
battle against AI infections
Conclusions

 Strong leadership and commitment of the


Mexican Government both at national and
regional agricultural levels were essential in
enforcing the National AI Campaign to
successfully control the outbreaks in Mexico
Conclusions

 Close and continuous cooperation between


government officials, poultry industry
associations, poultry breeders, animal health
companies and academia were essential in the
Mexican success.

Anda mungkin juga menyukai