Anda di halaman 1dari 27

Membangun Ide Kreatif dan Inovatif

Sukses Berwirausaha...........

By : MOH. AEP NURJAMAD,S.Sos.,M.M


KREATIF VS INOVATIF

KREATIF = BERDAYA CIPTA INOVATIF = BERDAYA PERUBAHAN

a. Menciptakan sesuatu yg berbeda dari a. Menciptakan sesuatu yg belum ada


yg lain menjadi ada
b. Menghubungkan ide-ide yg tadinya b. Pembaharuan/menciptakan sesuatu yg
tidak berhubungan sama sekali berbeda

JIKA BERHENTI BERINOVASI,JANGANKAN


BERKEMBANG BISA-BISA BISNIS TIDAK
BERUMUR PANJANG
 Kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan “added
value” dengan jalan mengkombinasikan semua sumber
daya ekonomi melalui

new create and different” untuk memenangkan


persaingan
 Maka inti kewirausahaan adalah :
 Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
(create new and different) melalui berfikir kreatif dan
bertindak inovatif
 Merupakan sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
ke dalam dunia nyata secara kreatif
 Proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan,
fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan
peluang dengan menciptakan suatu organisasi
KREATIFITAS

KREATIFITAS DAN INOVASI MERUPAKAN INTI


DARI ENTREPRENEURSHIPS.
Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan
mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-
cara baru dalam memecahkan persoalan dan mencari
peluang.
Orang kreatif adalah orang yang selalu berpikir tentang;
- Kebaruan (Novelty)
- Perbedaan (Different)
- Kegunaan (Utility)
- Dapat dimengerti/kemudahan(understable)
Ciri-ciri orang kreatif;
1. Tertantang thdp keadaan yg sdh ada; Tidk merasa puas dg
keadaan yg ada, selalu ingin membuat perubahan/
perbaikan .
2. Selalu ingin tahu; Selalu menginvestigasi kemungkinan-
kemungkinan yg baru
3. Memiliki motivasi diri yg tinggi; Tanggap thdp kebutuhan
dr dalam, selalu proaktif dan menghargai setiap usaha
4. Memiliki visi ke depan;
5. Menyenangkan orang lain; memimpikan sesuatu yg besar
6. Berani menghadapi resiko; berani mencoba dan
menanggung kegagalan
7. Suka berkelana
8. Orang yag suka humor.
Menurut Zimmerer (2006), untuk mengembangkan
keterampilan berfikir, seseorang menggunakan otak
kiri (berperan menangkap logika dan simbol-simbol).
Sedangkan untuk belajar mengembangkan
keterampilan kreatif, digunakan otak kanan (lebih
menangkap hal-hal yang bersifat intuitif dan
emosional), dengan ciri-ciri sbb;
1. Selalu bertanya “apa ada cara yang lebih baik”
2. Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan rutinitas
(berani keluar dari zona aman)
3. Berefleksi/merenungkan dan berpikir secara
mendalam
4. Menyadari kemungkinan banyak jawaban yg
benar.
5. Mengorelasikan ide-ide yg masih samar
terhadap masalah utk menghasilkan pemecahan
inovatif
6. Memiliki keterampilan utk bangkit dan
kebutuhan untuk berubah.
7. Cenderung bertahan untuk tidak menyerah
begitu saja dan mencari solusi (terus mencoba)
8. Menggunakan seluruh ilmu pengetahuan,
pengalaman, informasi, bertanya ke orang lain,
baca buku dan media web untuk memecahkan
masalah secara kreatif
Sedangkan jika menggunakan otak kiri memiliki
ciri sbb;
1. Menghindari resiko bila ada
2. Cenderung menggunakan pengetahuan eksakta
(pasti) untk memecahkan persoalan
3. Malas bertanya kepada orang lain
4. Berpendapat bahwa persoalan itu adalah
masalah yang harus dihindari karena beresiko.
5. Gagal untuk mencoba dengan mengemukakan
berbagai alasan
4. OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

OTAK
Kiri = IQ Kanan =
EQ & SQ

Rasional Rasa/Emosi
Kecerdasan Intuisi :
- Perenungan
-Ketaatan spiritual
Logika Imajinasi
Strategi dan taktik Holistik
Aritmatik Visi/Misi/Niat
Linear Paralel
Keilmuan Spiritual
Kreatifitas
Pengambilan keputusan
Mencari perbedaan Mencari persamaan
Bergantung pada waktu Tidak bergantung waktu

BAIK - BURUK IDENTIK DENGAN KEBAIKAN


5. PERBEDAAN OTAK BAGIAN KIRI DAN
KANAN

Kiri = IQ Kanan = EQ & SQ

10 – 2 = 8 10-2=8+(2x1x7x100)=1408
A-B=C<A A-B = C>A
Berbagi = investasi
yang tidak
pernah rugi

- 80 % Keberhasilan hidup adalah memaksimalkan otak kanan


- Pendidikan sangat memanjakan otak kiri
CARA MEMBANGKITKAN KEMAMPUAN KREATIF.
1. MULAI BERIMAJINASI DAN TERUS BERIMAJINASI
(DAYA PIKIR UTK MEMBAYANGKAN/BERANGAN-
ANGAN).
- Imajinasikan suatu atau persoalan lalu katakan;
andaikan seperti ini …… lalu hasilnya bagaimana?,
Kalau saya buat begini…… apa yang terjadi
selanjutnya
- Mulailah berpikir dan berkata;
Mengapa begini, mengapa begitu, mengapa bisa
terjadi. Mengapa pengetahuan ini tdk bisa
digunakan untuk memecahkan persoalan, hingga
anda mendapatkan jawaban, solusi atau inspirasi
secara kreatif.
2. Berpikir berbeda dari orang lain atau berlawanan.
- Hindari jebakan logika.
- Ganti kata “tetapi” dengan “dan”.
Contoh. Walkman, awal idenya adalah “saya ingin
berolahraga tetapi saya ingin mendengarkan
musik.
Yong Ma (penanak nasi). Ide awalnya saya
ingin menanak nasi, tetapi saya ingin makan
nasi hangat.
Bengkel (one stop service)
3. Belajar berpikir optimis, dalam menghadapi masalah
yang belum bisa terjawab. Caranya;
a. Selalu ada solusi dalam setiap kesulitan, bukan tidak
ada solusi dari setiap kesulitan
b. Selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan.
c. Tidak ada yang tidak mungkin diselesaikan
4. Selalu membuat konsep yaitu;
a. Sketsa dalam sebuah perencanaan dan ide anda
b. Corat coret dalam setiap pemikiran
c. Uraikan kejadian dalam sebuah pengalaman
d. Menggambarkan apa yang baru saja terjadi
e. Membuat perincian atau uraian dari berbagai sisi
5. Amati perubahan-perubahan yang terjadi dan
temukanlah faktor penyebabnya, hal-hal yang
terkena dampak langsung dan tidak langsung.
6. Gabungkanlah kotak pikiran anda yang terdiri dari
pengetahuan, pengalaman, informasi yang baru dan
kejadian-kejadian yang dialami untuk dibuat dan diolah
menjadi alat dalam memecahkan masalah. Ini yang
disebut dengan teori konektivitas antara kekayaan
pikiran anda dengan masalah yang anda alami. Teori ini
membuat suatu kesulitan menjadi peluang.
7. Selalu berpikir bahwa barang, perubahan, produk atau
hal yang anda lihat itu belum sempurna. Masih bisa
disempurnakan lagi untuk dijadikan inspirasi dan
peluang bisnis. (Teori ketidaksempurnaan)
Prinsip-prinsip berpikir kreatif;
Prinsip pertama; Pola pikir Kreatif diawali dari teori
ketidaksempurnaan yang merupakan
cikal bakal teori kreatifitas.
Contoh;
Tahun 1960-an mikrofon itu berat, besar dan berkabel dan
pada saat itu orag memandang sangat bagus dan
sempurna. Tapi bagi orang yang kreatif itu belum
sempurna karena menyulitkan gerak penyanyi.
Timbul mikrofon tanpa kabel (wireless). Timbulnya
mikrofon kecil yang bisa ditempelkan di baju.
Demikian juga di bidang telekomunikasi (Telepon).
Apa yg sempurna hari ini menjadi tidak sempurna besok.
Prisip kedua; Think More Detail
1. Di dalam melihat, janganlah secara visual, tetapi
secara detailnya. Misalnya;
Ketika anda melihat lukisan, cobalah melihat coret-
coretannya, sapuan kuasnya dan pancaran warnanya,
dan anda akan menemukan sisi yang menarik disana.
Ketika anda melihat proses, cobalah melihat dari sisi
awalnya hingga akhirnya, cara mengerjakan hingga
metodenya.
Ketika anda melihat produk, lihatlah dari sisi
pembuatannya, sisi pencampuran, bahan baku dan
sisi pengerjaannya
2. Kunjungilah tempat, toko, pameran
dagang, even atau eksibisi. Jangan lihat
ramainya atau secara visualnya. Coba
berpikir apa yang ia tawarkan, industri
mana yang baru, produk baru, inovasi
baru, pemain baru. Pasti ada sesuatu
disana yang bisa anda gali untuk
mendapatkan ide-ide bisnis yang akan
memberi peluang emas. Tentunya dg teori
ketidaksempurnaan yang telah diketahui.
HAMBATAN DALAM BERPIKIR KREATIF.
1. Hambatan yang dibuat sendiri.
Pengaruh pendidikan dan budaya.Mis. 1+1=2. Apabila
ada jawaban yang berbeda mk akan dianggap salah
atau aneh. Kenyataannya hambatan dlm berfikir
kreatif muncul dari dirinya sendiri.
2. Hambatan tidak berusaha menantang
kenyataan/menerima apa adanya.
- Terpaku apa yg sering dilihat/dialami selama ini
- Terpaku pada aturan-aturan, budaya dan batasan-
batasan baku yg telah membelenggu. Contoh;
hubungkan 9 titik dg hanya 4 garis tanpa mengangkat
pensil yg dipakai.
3. Hambatan jawaban tunggal dan tepat.
- Kita Menyukai rasa aman dan yg pasti-pasti saja.
4.Mengevaluasi terlalalu cepat.
- Mengevaluasi/mengambil keputusan terlalu
cepat. (lebih cepat lebih baik)
- Terlalu cepat menyalahkan orang lain,
menganggap diri yang paling benar.
5. Takut dianggap bodoh.
- Tidak berani mengeluarkan pendapat di depan
umum.
- Tidak percaya diri bahwa ide yang ada dalam
pikirannya adalah ide yg sesungguhnya memang
benar. Contoh ide memasang iklan di bodi bus.
5 Cara Melatih Berpikir Kreatif
1.Berpikir, semua bisa dilakukan
• Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu
kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang
ungkapan bernada pesimis. Misal, ”Saya mungkin
bisa mengerjakan”. Ganti dengan ungkapan penuh
optimisme. ”Saya pasti bisa mengerjakannya”, ”Bagi
saya tidak ada kata menyerah!”. Pernyataan optimis
melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir
pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk
mewujudkan tekad itu.
2. Hilangkan cara berpikir konservatif
Cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif

Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir


konservatif.
• Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat
berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi “barang jadi” lewat pemikiran kreatif.
Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang
kita berpikir kreatif.
• Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk ”memperkaya” diri,
pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya.
• Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut ”mengejar bola” dalam menghadapi sesuatu,
dan bukan ”menunggu bola”. Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas
memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita
mempunyai kreativitas berpikir
3. Tingkatkan kuantitas dan kualitas pekerjaan

Dua hal perlu dilakukan:


• Pertama, tambah kuantitas pekerjaan. Artinya, tidak perlu mengeluh bila di
luar kesibukan kita masih ada hal lain yang perlu diselesaikan. Keterbukaan
untuk menerima tambahan pekerjaan membuat kita melatih diri. Apakah
dalam situasi tertekan, kita masih mampu berpikir? Yang berpikir kreatiflah
yang mampu membangkitkan daya pikirnya.
• Kedua, perbaiki kualitas hasil kerja. Ini mengandung makna, sekecil apa
pun pekerjaan, kita tidak boleh mengabaikan kualitas hasilnya. Karena dari
kualitas pekerjaan itu tercermin mutu pemikiran kita. Artinya, kalau
pekerjaan kita berkualitas, itu menunjukkan mutu daya pikir kita. Semakin
berkualitas hasil pekerjaan kita, semakin berkualitas pula pola berpikir kita.
4. Perbanyak kebiasaan bertanya

Bertanya merupakan indikator bahwa pikiran kita masih ”jalan”


dan selalu dinamis. Dengan bertanya, berarti mencoba menguji
daya kritis. Kebiasaan bertanya jangan dipahami bahwa kita
”tidak mengerti”. Tetapi harus dipahami sebagai munculnya
dinamika pikiran. Bertanya merupakan sarana melatih
pengembaraan daya kreativitas. Dengan bertanya, pemikiran kita
bertemu dengan pemikiran orang lain yang mengandung hal-hal
baru, sehingga cakrawala berpikir kita semakin luas. Juga
membuat kita tidak terpaku pada pemikiran diri sendiri.
Sebaliknya, kita mencoba meyakinkan apakah pemikiran kita
sejalan dengan pemikiran orang lain? Hal ini membuat kita
semakin kreatif karena berusaha terbuka terhadap pemikiran dari
luar.
5. Jadi pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik berarti sanggup


mendengarkan setiap informasi dari luar.
Apabila ingin menanggapi yang kita dengar, sudah
tersedia banyak konsep pikiran untuk digunakan.
Menjadi pendengar yang baik berarti mengerti betul
setiap informasi yang masuk ke alam pemikiran. Kita
dituntut untuk berpikir kreatif, sehingga sanggup
merespons sesuai yang dikehendaki oleh dunia luar.
KEBIASAAN ATAU KAIDAH KEWIRAUSAHAAN
1. Ciptakan, temukan dan aktifkan; memimpikan
ide-ide baru.
2. Selalu mencari peluang baru.
3. Selalu mencoba, memperbaiki, dan
melakukannya. Berorientasi pd tindakan.
4. Mengejar yg terbaik dan ingin mencapai
sasaran. Mimpi besar
5. Jangan malu untuk memulai dari hal yg kecil
6. Jangan takut gagal, belajar dari kegagalan.
7. Tidak pernah menyerah utk terus mengejar apa
yg diinginkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai