0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan3 halaman
Industri pembangkit listrik di Indonesia memiliki daya tawar pembelinya yang tinggi karena konsumen industri dapat membangun pembangkit sendiri. Daya tawar pemasok bahan bakar energi primer sedang karena tidak ada substitusi energi primer yang signifikan. Hambatan bagi pesaing masuk pasar rendah dikarenakan regulasi yang mendukung dan investasi pembangkit listrik yang makin terjangkau. Intensitas persaingan industri saat ini rendah mengingat PLN masih berperan
Industri pembangkit listrik di Indonesia memiliki daya tawar pembelinya yang tinggi karena konsumen industri dapat membangun pembangkit sendiri. Daya tawar pemasok bahan bakar energi primer sedang karena tidak ada substitusi energi primer yang signifikan. Hambatan bagi pesaing masuk pasar rendah dikarenakan regulasi yang mendukung dan investasi pembangkit listrik yang makin terjangkau. Intensitas persaingan industri saat ini rendah mengingat PLN masih berperan
Industri pembangkit listrik di Indonesia memiliki daya tawar pembelinya yang tinggi karena konsumen industri dapat membangun pembangkit sendiri. Daya tawar pemasok bahan bakar energi primer sedang karena tidak ada substitusi energi primer yang signifikan. Hambatan bagi pesaing masuk pasar rendah dikarenakan regulasi yang mendukung dan investasi pembangkit listrik yang makin terjangkau. Intensitas persaingan industri saat ini rendah mengingat PLN masih berperan
DAYA TAWAR PEMBELI Daya Tawar : Tinggi value lebih (kehandalan dan • Konsumen industri memiliki kemampuan diskon) bangun pembangkit sendiri • Energi yang dibutuhkan besar
DAYA TAWAR PEMASOK Daya Tawar : Sedang energi alteratif (EBT)
• Tidak ada Subsitusi energi primer • Pemasok energi primer dapat membuat pembangkit sendiri PERINTANG MASUK Perintang : Rendah Mutu pelayanan PRODUK SUBSTISUSI • Karena konsumen bisa memasang PV sendiri dan makin murah investasinya PERINTANG MASUK Perintang : Rendah investasi dan biaya operasi PENDATANG BARU • Peraturan sudah mendukung kepada para pesaing untuk masuk INTENSITAS Persaingan : Rendah kepuasan pelanggan PERSAINGAN • Karena PLN masih semi monopoli • Karena pesaing perlu investasi besar untuk membangun instalasi ketenagalistrikan
DAYA TARIK INDUSTRI KETENAGALISTRIKAN : SEDANG
KSF PLN PESAING NO FAKTOR BOBOT DATA SCORE BOBOT DATA SCORE BOBOT 1 Mutu 60% Capacity 4 240 Capacity 2 120 Pelayanan Factor Factor 90% 75% 2 Energi 20% Alternatif 3 Keandalan 20% 4 Biaya 1 Pokok Produksi STRENGTH : WEAKNESS : 1. Memiliki infrastruktur yang 1. Banyak pembangkit sudah besar dan tersebar diseluruh tidak efisien Indonesia 2. Harga jual listrik ditetapkan 2. Memiliki banyak anak oleh pemerintah perusahaan (bidang pembangkitan) OPPORTUNITIES : 1. Menambah pembangkit 1. Pertumbuhan pelanggan 7% baru dan jaringan per tahun distribusi (O1, O2, S1) 2. Penugasan Khusus 2. Penugasan dakan Pemerintah untuk Program 35 GW
THREATS : 1. Harga energi primer sesuai kondisi pasar global 2. Trend penggunaan listrik