1
Evaluasi Secara Terus Menerus
• Bidan harus melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap ibu. Pantau kondisi ibu
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setap 30 menit pada1 jam kedua. Bidan tidak
boleh meninggalkan ibu pada 2 jam pertama karena pada fase ini berbagai kemungkinan
patologi/komplikasi dapat timbul. Perhatikan adanya tanda-tanda bahaya pada ibu maupun
bayi.
2
Gangguan Rasa Nyeri
• Gangguan rasa nyeri yang dialami ibu, diantaranya adalah sebagai
berikut.
After pain atau kram perut. Hal ini disebabkan kontraksi dan relaksasi
yang terus menerus pada uterus, banyak terjadi pada multipara. Anjurkan
untuk mengosongkan kandung kemih, tidur tengkurap dengan bantal di
bawah perut, bila perlu diberi analgesik.
Pembengkakan payudara.
Nyeri perineum.
Konstipasi.
Hemoroid.
Diuresis.
3
Mengatasi Infeksi
4
Mengatasi Cemas
• Asuhan ibu yang holistik tidak hanya berfokus pada kebutuhan
fisik saja, tetapi juga psikisnya. Keadaan psikis akan
mempengaruhi fisik ibu. Atasi kecemasan dengan cara
mendorong ibu untuk mengungkapkan perasaannya, libatkan
suami dan keluarga untuk memberi dukungan, dan beri
pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan sehingga dapat
membangun kepercayaan diri dalam berperan sebagai ibu.
5
Menjelaskan Tentang Gizi, KB, Tanda Bahaya
Hubungan Seksual, Senam Nifas, Perawatan
Perineum, Perawatan Bayi Sehari-Hari
GIZI
kebutuhan energi seorang ibu menyusui memerlukan asupan rata-rata 2.700 kkal
dalam kesehariannya. Tambahan sebesar 500-700 kkal tersebut tak lain diperlukan
untuk keperluan biosintesis ASI. Ekstra energi tersebut pun tidak semuanya harus
didapatkan dan intake makanan yang dikonsumsi ibu sehari-hari. Sejumlah 200 kkal
ternyata telah tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit yang telah dibentuk sejak
dimulainya proses kehamilan. Sisa 300-300 kkal/hari yang baru diharapkan diperoleh
dari intake makanan keseharian sang ibu. Jadi, tidak tepat bila dikatakan seorang ibu
harus makan dengan porsi “besar-besaran” agar tidak kelaparan dan produksi ASI
lancar.
6
KB (Keluarga Berencana)
Tujuan dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sel sperma tersebut.
Kontrasepsi yang cocok untuk ibu pada masa nifas, antara lain :
o Metode Amenorrhea Laktasi (MAL),
o progestin (mini pil),
o suntikan progestin,
o kontrasepsi implant,
o dan alat kontrasepsi dalam rahim.
7
Hubungan Seksual
• Hal-hal yang memengaruhi seksual pada masa nifas, yaitu :
Intensitas respons seksual berkurang karena perubahan faal tubuh. Tubuh
menjadi tidak atau belum sensitive seperti semula.
Rasa lelah akibat mengurus bayi mengalahkan minat untuk bermesraan.
Bounding dengan bayi menguras semua cinta kasih, sehingga waktu tidak
tersisa dengan pasangan.
Kehadiran bayi dikamar yang sama membuat ibu secara psikologis tidak
Nyman berhubungan intim.
Pada minggu pertama setelah persalinan, hormone estrogen menurun
yang memengaruhi sel-sel penyekresi cairan pelumas vagina alamiah yang
berkurang.
Ibu mengalami let down ASI, sehingga respon terhadap orgasme yang
dirasakan sebagai rangsangan seksual pada masa menyusui.
8
Hubungan seksual
• Hubungan seksual sudah dapat dilakukan saat lochea sudah
tidak keluar dan ibu dapat memasukkan 1 sampai 2 jari ke
dalam vaginanya dan tidak merasa sakit.
• Hubungan seksual pada ibu nifas sebaiknya dilakukan setelah
ibu menggunakan alat kontrasepsi.
• Bila ibu belum menggunakan alat kontrasepsi maka suami
dapat menggunakan kondom.
9
Senam Nifas
• Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih
kembali.
10
Perawatan Perineum
11
Perawatan bayi sehari-sehari
• Beberapa langkah untuk menjaga kebersihan bayi adalah sebagai berikut.
Memandikan bayi
• Tujuan dari memandikan bayi adalah untuk menjaga kebersihan,
memberikan rasa segar, dan memberikan rangsangan pada kulit.
Memberikan pakaian pada bayi
• Bahan pakaian yang akan dikenakan oleh bayi hendaknya yang lembut dan
mudah menyerap keringat
Personal hygiene pada bayi
• Setiap kali BAK atau BAB, bersihkan daerah peinealnya dengan air dan
sabun, serta keringkan dengan baik. Kotoran bayi dapat menyebabkan
infeksi sehingga harus dibersihkan.
12
Memberikan Kenyamanan Pada Ibu
• Ibu nifas memerlukan kenyamanan dalam menjalani peran
barunya sebagai ibu. Bidan harus mampu memberikan asuhan
yang dapat membuat rasa nyaman pada ibu.
• bidan diharapkan dapat menjadi mitra bagi ibu nifas sehingga
ibu dapat berkonsultasi dengan nyaman.
13
Membantu Ibu Untuk Menyusui Bayi
(Metode Kangguru)
• Menurut WHO (2003), Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah
perawatan untuk bayi prematur dengan melakukan kontak
langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin to skin contact).
Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung
kesehatan dan keselamatan bayi yang lahir prematur maupun yang
aterm.
• Perawatan Metode Kangguru adalah perawatan untuk bayi berat
lahir rendah dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi
dengan kulit ibu (skin to skin contact) (Depkes RI, 2009).
14
15
Manfaat Perawatan Metode Kanguru
• Bagi bayi bblr (who, 2002)
• Suhu tubuh bayi lebih stabil daripada yg dirawat di inkubator
• Pola pernafasan bayi menjadi lebih teratur / mengurangi kejadian apneu periodik
• Denyut jantung lebih stabil
• Pengaturan perilaku bayi lebih baik, misalnya frekuensi menangis bayi berkurang dan
sewaktu bangun bayi lebih waspada
• Bayi lebih sering minum ASI dan lama menetek lebih panjang
• Kenaikan berat badan lebih baik
• Waktu tidur bayi lebih lama
• Hubungan ibu dan bayi lebih ketat
• Berkurangnya kejadian infeksi
• Efisiensi anggaran
16
Manfaat Perawatan Metode Kanguru
• Bagi ibu
• Mempermudah pemberian ASI
• Meningkatkan produksi ASI
• Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayinya
• Hubungan ibu dan bayi lebih lekat
• Pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga
17
Penyimpanan asi
18
Fasilitasi Menjadi Orang Tua
• Perilaku yang memfasilitasi meliputi :
Menatap, mencari ciri khas anak
Kontak mata
Member perhatian
Menganggap anak sebagai individu yang unik
Menganggap anak sebagai anggota keluarga
Member senyuman
Berbicara/menyanyi
Menunjukan kebanggan pada anak
Mengajak anak pada acara keluarga
Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhn anak
Bereaksi positif terhadap perilaku anak
19
Persiapan Pasien Pulang
Mengajari ibu tanda-tanda bahaya. Ajarkan ibu jika melihat hal-hal berikut atau perhatikan
bila ada sesuatu yang tidak beres, sehingga perlu menemui seorang bidan dengan segera :
• Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba
• Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras
• Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung
• Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik, atau masalah pengelihatan
• Pembengkkan pada wajah dan tangan
• Demam, muntah, rasa sakit saat berkemih atau merasa tidak enak badan
• Payudara merah, panas, dan/ atau sakit
• Kehilangan selera makan untuk waktu yang lama
• Rasa sakit, warna merah, nyeri tekan, dan/atau pembengkakan pada kaki
• Merasa sedih atau merasa tidak mampu mengurus diri sendiri dan bayinya
• Merasa sangat letih atau napas terengah-engah
20
Anticipatory Guidance
21
Health Education meliputi Nutrisi dan Cairan,
Hygiene, Perawatan Perineum, Istirahat dan
Ambulasi
1. Nutrisi dan Cairan :
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang, terutama kebutuhan protein
dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makan memuaskan.
2. Hygiene
Mandi di tempat tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri di kamar mandi. Bagian
yang paling utama dibersihkan adalah putting susu dan mammae.
Putting susu
Harus diperhatikan kebersihannya dan luka pecah (rhagade) harus segera diobati karena kerusakan
putting susu merupakan port de entrée dan dapat menimbulkan mastitis.
Partum lokia
Lokia adalah cairan yang keluar dari vagina pada masa nifas yang tidak lain adalah secret dari
Rahim terutama luka placenta
22
3. Perawatan Perineum
• Langkah-langkah penanganan kebersihan diri adalah sebagai berikut :
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
2. Ajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan air. Pastikan
bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu
dari depan ke belakang, baru kemudian dibersihkan daerah sekitar anus.
Nasihatkan pada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air
kecil/besar.
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 3 kali
sehari, kain dapat digunakan ulang jika sudah dicuci dengan baik dan
dikeringkan dibawah matahari atau disetrika.
4. Sarankan ibu untuk muncuci tangan dengan sabun dan air , sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya
5. Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
membersihkan bagian luka dengan perlahan.
23
• 4. Istirahat
• Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, akan terasa lebih lelah bila
partus berlangsung agak lama. Seorang ibu baru akan cemas apakah ia
mampu merawat anaknya atau tidak setelah melahirkan.
25
TERIMA KASIH
26