Anda di halaman 1dari 12

Flora normal pada mata

Flora normal pada mata

 Permukaan luar mata dibersihkan dan dilindungi oleh air mata, lendir, dan
minyak.
 Mata bagian luar mengandung berbagai jaringan yang terintegrasi untuk
melindungi dari infeksi
 Air mata, yang mengandung enzim lisozim , Akan mengurangi jumlah flora
normal mata.
 Mata memiliki flora normal terutama Staphylococcus, Streptococcus dan
Corynebacterium
Streptococcus

Streptococcus merupakan flora normal


yang cukup umum bagi anak-anak.
Biasanya pada mata termasuk jenis
Streptococcus non-hemolitik. Berbentuk
bulat atau oval, memanjang seperti rantai,
bersifat gram positif, tidak bergerak, tidak
membentuk spora atau kapsul dan bersifat
aerob fakultatif. Diameter bakteri berukuran
0,7-1,4µm. Suhu baginpertumbuhannya
antara 10-45ºC
Staphylococcus

• Sel berbentuk bulat


• Diameter 0-1 um
• Susunan buah anggur
• Gram positif
• Tidak bergerak dan tidak berspora
• Koloni sering tampak putih, kuning, merah
atau merah jingga
• Aerob dan anaerob
Haemophilus influenza

 Haemophilus influenzae hidup komensal pada


nasopharyng manusia normal (anak dan
dewasa)
 Bakteri gram negative, kokobasil, non motil,
serta tidak membentuk spora.
 hidup secara aerobik, tetapi dapat juga
tumbuh sebagai anaerob fakultatif.
Neisseria gonorrhoeae

 • Diplococcus gram negatif


 • Bentuk seperti ginjal tersusun berdua-dua
 (pair kidney beans)
 • Oxydase tes positif
 • Fermentasi glukosa positif),
Efek berbahaya dari normal Flora

 Mikroorganisme pada permukaan tubuh bersifat komensal.


 Permukaan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada
faktor -faktor bioklogis seperti suhu, kelembaban dan tidak
adanya nutrisi tertentu serta zat-zat penghambat.
 Flora normal dapat tumbuh terlalu cepat dan menjadi
patogen.
 patogenesis adalah mekanisme infeksi dan mekanisme
perkembangan penyakit.
 Infeksi adalah invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak
dan berasosiasi dengan jaringan inang.
Konjungtivitis mukopurulen akut
 ditandai adanya hiperemi, sekret mukopurulen. Bakteri
yang biasanya menyebabkan penyakit ini yaitu
StaphylococcuS aureus, Pneumococcus, Streptococcus
pneumoniae,Haemophilus aegypticus, dan Koch-Weeks
bacillus.

Beberapa tanda dan gejala pada konjungtivitis tipe ini yaitu:


 Sensasi benda asing pada mata akibat pembuluh darah
yang bertambah pada konjungtiva
 Sekret mukopurulen, yang menyebabkan perlekatan
kedua kelopak mata setelah bangun tidur
 Penglihatan yang kabur, yang disebabkan adanya
mukus pada bagian depan kornea
 Terlihatnya halo yang berwarna-warni, yang disebabkan
oleh efek prismatik mukus pada kornea
 Kongesti pembuluh darah konjungtiva
 Perdarahan peteki, yang biasanya muncul pada etiologi
pneumokokus
Konjungtivitis pada mata

 Selulitis Periorbitalis adalah suatu infeksi akut pada


jaringan di sekeliling mata.
 Pada anak-anak, selulitis orbitalis biasanya berasal dari
infeksi sinus dan disebabkan oleh bakteri Haemophilus
influenzae.
 Evaluasi yang tepat dan pengobatan dini pada infeksi
sinus maupun gigi bisa mencegah penyebaran infeksi
ke mata.
Konjungtivitis purulen akut
 Penyakit ini disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, StaphylococcuS
aureus, dan Streptococcus pneumoniae. Penyebaran penyakit ini biasanya
melalui saluran genital yang terinfeksi N gonorrheae dan menular ke mata
melalui tangan yang terkontaminasi.

Tanda dan gejala pada penyakit ini berlangsung dalam tiga fase, yaitu:
 Fase infiltrasi, yang berlangsung selama 4-5 hari setelah infeksi. Fase ini
ditandai dengan:
 Nyeri pada bola mata
 Sekret yang berair
 Pembesaran nodus limfa preaurikular
 Fase blenorrhoea, yang berlangsung setelah fase infiltrasi dan terjadi selama
beberapa hari. Fase ini ditandai dengan adanya sekret yang purulen dan
kental.
 Fase penyembuhan, yang ditandai dengan penurunan nyeri, edema
palpebra, dan jumlah sekret yang keluar. Namun, konjungtiva masih terlihat
merah
Konjungtivitis membranosa akut

Ditandai dengan pembentukan membran pada konjungtiva. Penyakit ini


disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae dan Streptococcus haemolyticus.
Pembentukan membran pada konjungtiva tersebut diakibatkan oleh adanya
deposisi eksudat fibrinosa pada permukaan konjungtiva akibat inflamasi yang
berat. Membran ini kemudian dapat mengalami nekrosis yang menghasilkan
jaringan granulasi pada konjungtiva.

Tanda dan gejala dari konjungtivitis ini dibagi dalam tiga fase, yaitu:
 Fase infiltrasi, yang ditandai dengan:
 Nyeri yang berat pada mata
 Hiperemia, edema palpebra, yang dilapisi oleh membran
 Pembesaran nodus limfa preaurikular
 Fase supurasi, yang ditandai dengan :
 Membran konjungtiva yang perlahan menjadi nekrosis
 Sekret purulen pada konjungtiva
 Fase sikatrisasi, yang ditandai dengan adanya jaringan parut/granulasi hasil nekrosis
membran
Manfaat flora normal

 Flora normal mencegah timbulnya kolonisasi mikroba


patogen
 Flora normal mensintesis beberapa vitamin, seperti: Vitamin K
dan B12
 Flora normal bersifat antagonis dengan bakteri lain yang
merugikan
 Flora normal menstimulus perkembangan jaringan tertentu
(sperti jaringan limpatik)
 Flora normal menstimulus produksi antibodi

Anda mungkin juga menyukai