Anda di halaman 1dari 8

masa awal kemerdekaan sampai demokrasi liberal

 Menurut buku hukum tata negara, partai politik merupakan suatu


kelompok terorganisasi yang anggotanya memiliki orientasi, nilai-
nilai dan cita-cita yang sama.
 UU No 2 Tahun 2008-Partai politik adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia
secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota,masyarakat, bangsa, dan negara, serta memelihara keutuhan
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
• Fungsi Partai Politik:  Tujuan Partai Politik:
a) Mobilisasi dan integrase Tujuan pembentukan partai
b) Alat pembentuk pengaruh politik adalah memperoleh ,
terhadap prilaku memilih merebut, dan mempertahankan
kekuasaan secara konstitusional.
c) Alat elaborasi pilihan- Jadi, munculnya partai politik
pilihan kebijakan berkaitan erat dengan
d) Alat perekrutan pemilih kekuasaan (Johan Jasin,2016:112)
 Menurut Ramlan Subekti (1992)-Sistem Kepartaian adalah pola
prilaku dan interaksi diantara partai politik dalam suatu sistem
politik.
 Austin Ranney(1990)-Sistem Kepartaian adalah pemahaman terhadap
karakteristik umum konflik partai dalam lingkungan dimana mereka
berkiprah yang dapat digolongkan menurut beberapa kriteria.
 Riswanda Imawan (2004)-Sistem Kepartaian adalah pola interaksi
partai politik dalam satu sistem politik yang menentukan format dan
mekanisme kerja satu sistem pemerintahan.
 Hague aand Harrop(2004)-Sistem Kepartaian merupakan interaksi
antara partai politik yang perolehan suaranya signifikan.
 Pembentukan PNI
salah satu hasil sidang PPKI pada 22 Agustus 1945 menyatakan
pemerintah Indonesia akan membentuk Partai Nasional
Indonesia(PNI). Partai ini diharapkan mampu menjadi wadah
persatuan pembinaan berpolitik bagi rakyat Indonesia. Presiden
Soekarno berusaha menetapkan PNI sebagai partai
negara(staatspartij). Selain itu soekarno mengadakan konsep
Marhaenis dalam PNI. Rencana Presiden Soekarno menjadikan PNI
sebagai partai negara akhirnya mendapat kritik dan penolakan dari
berbagai pihak karena menimbulkan kesan adanya partai tunggal.
 Maklumat 3 November 2013
Pada 31 Agustus 1945 pemerintah membatalkan pembentukan PNI sebagai
partai negara. Selanjutnya , BP-KNIP mengusulkan kepada pemerintah agar
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada rakyat untuk mendirikan
partai politik. Berdasarkan usul tersebut, pada 3 November 1945 Wakil
Presiden Moh.Hatta mengeluarkan maklumat yang berisi:
a) Adanya sekelompok partai yang disukai pemerintah yang membantu
memimpin seluruh aliran partai dalam masyarakat teratur.
b) Partai tersebut diharapkan pemerintah telah tersusun sebelum
pemilihan badan anggota perwakilan rakyat yang berlangsung pada
Januari 1946.
Berdasarkan maklumat tersebut terbentuklah sepuluh partai baru yang
menandai penerapan sistem multipartai di Indonesia,yaitu :

 Majelis Syuro Muslimin Indonesia(Masyumi)


 Partai Nasional Indonesia(PNI) • Partai Rakyat Jelata(PRJ)
 Partai Sosialis Indonesia(PSI) • Partai Kristen Indonesia(Parkindo)
 Partai Komunis Indonesia(PKI) • Partai Rakyat Soaialis(PRS)
 Partai Buruh Indonesia(PBI) • Persatuan Marhaen Indonesia(Permai)
• Partai Katolik Republik Indonesia(PKRI)
Menurut Moh. Hatta , sistem multipartai bertujuan memudahkan dalam mengukur
kekuatan perjuangan dan memudahkan dalam meminta pertanggung jawaban
kepada pemimpin-pemimpin barisan perjuangan. Akan tetapi, kenyataannya partai-
partai tersebut cenderung memperjuangkan kepentingan golongan dibandingkan
kepentingan nasional.

Anda mungkin juga menyukai