potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak lama, gejalanya biasanya terdiri dari episodic berat dari nyeri inflamasi satu sendi ETIOLOGI
1. GOUT PRIMER 2. GOUT SEKUNDER MANIFESTASI KLINIS
Nyeri tulang sendi
Kemerahan dan bengkak pada tulang sendi Tofi pada ibu jari, mata kaki dan pinna telinga Peningkatan suhu tubuh PENATALAKSANAAN Sendi di istirahatkan (imobilisasi pasien) Kompres dingin Diet rendah purin Terapi Farmakologi (analgesic dan anti piretik) Nonsteroid, obat-obatan anti inflamasi (NSAID) untuk nyeri dan inflamasi. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk mencegah serangan. ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan. Untuk itu, diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam menangani masalah klien. Anamnesis Anamnesis dilakukan untuk mengetahui : Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis. Pada umumnya keluhan utama arthritis rheumatoid adalah nyeri pada daerah sendi yang mengalami masalah. Untuk memperoleh pngkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat dapat menggunakan metode PQRST. Riwayat penyakit sekarang Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan secara umum mencakup gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang. Penting ditanyakan berapa lama pemakaian obat analgesic, alopurinol Riwayat penyakit dahulu Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab yang mendukung terjadinya gout. Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah klien pernah dirawat dengan masalah yang sama. Kaji adanya pemakaian alcohol yang berlebihan dang penggunaan obat diuretic. Riwayat penyakit keluarga Kaji adakah keluarga dari generasi terdahulu mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena penyakit gout berhubungan dengan genetic. Ada produksi / sekresi asam urat yang berlebihan yang tidak diketahui penyebabnya. Riwayat psikososial Kaji respon klien terhadap penyakit yang dideritanya dan penyakit klien dalam keluarga dan masyarakat. Respon yang di dapat meliputi adanya kecemasan individu dengan rentang variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan adanya sensasi nyeri, hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan program pengobatan dan prognosis penyakit dan peningkatan asam urat terhadap sirkulasi. Adanya perubahan peran dalam keluarga akibat adanya nyeri dan hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap konsep diri yang maldaptif. Pengkajian berdasarkan pola a. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan Keluhan utama nyeri pada sendi Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi serangan Riwayat penyakit gout pada keluarga Obat untuk mengatasi adanya gejala b. Pola nutrisi dan metabolic Peningkatan berat badan Peningkatan suhu tubuh Diet c. Pola aktifitas dan latihan Respon sentuhan pada sendi dan menjaga sendi yang terkena d. Pola presepsi dan konsep diri Rasa cemas dan takut untuk melakukan pergerakan Presepsi diri dalam melakukan mobilitas Pemeriksaan fisik a. B1 (Breathing) Inspeksi : bila tidak melibatkan system pernafasan, biasanya ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak nafas, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Palpasi : taktil fremitus seimbang kiri dan kanan Perkusi : suara resonan pada seluruh lapang paru Auskultasi : suara nafas hilang/melemah pada sisi yang sakit, biasanya di dapat suara ronki atau mengi. b. B2 (Blood) : pengisian kapiler kurang dari 1 detik, sering ditemukan keringat dingin, dan pusing karena nyeri. c. B3 (Brain) : kesadaran biasanya kompos mentis Kepala dan wajah : ada sianosis Mata : sclera biasanya tidak ikterik Leher : biasanya JVP dalam batas normal d. B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada system perkemihan, kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke ginjal berupa pieolonefritis, batas asam urat, dan GGK yang akan menimbulkann perubahan fungsi pada system ini. e. B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi perlu dikaji frekuensi, konsistensi, warna, serta bau feses. Selain itu perlu di kaji frekuensi, konsistensi, warna, bau, dan jumlah urin. Klien biasanya mual, mengalami nyeri lambung, dan tidak ada nafsu makan, terutama klien yang memakai obat analgesic dan anti hiperurisemia . f. B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan Look : keluhan nyeri sendi yang merupakan keluhan utama yang mendorong klien mencari pertolongan (meskipun sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebih dibandingkan dengan gerakan yang lain. Deformitas sendi (temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu pergelangan sendi secara perlahan membesar Feel : ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak Move : hambatan gerakan sendi biasanya semakin memberat Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen
penyebab cedera. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kaku sendi dan kontraktur. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (penyakit)