Keterangan :
Untuk variabel numerik, memakai uji pearson dengan
alternatifnya uji Spearman
Persamaan
Kedua uji tersebut digunakan untuk menguji korelasi dua
variabel dimana salah satu variabelnya adalah variabel
nominal
Perbedaan
Uji korelasi koefisien kontingensi digunakan untuk menguji
korelasi antara dua variabel yang setara sedangkan uji
korelasi lambda untuk dua variabel yang tidak setara
Persamaan
Kedua uji tersebut digunakan untuk menguji korelasi antara variabel
ordinal dengan ordinal
Perbedaan
₋ Uji Spearman digunakan juga untuk uji korelasi antara
variabelnumerik dengan ordinal
₋ Uji sepearman juga digunakan sebagai alternatif uji Pearson, jika
syarat uji Pearson tidak terpenuhi
₋ Uji korelasi Gamma & somers’d digunakan untuk uji korelasi
variabel ordinal dengan ordinal dimana kategori variabel ordinal
tersebut “sedikit” sehingga dapat dibuat suatu tabel silang B x K
No Parameter Nilai Interpretasi
1 Kekuatan Korelasi (r) 0,0 sd <0,2 Sangat lemah
0,2 sd <0,4 Lemah
0,4 sd <0,6 Sedang
0,6 sd <0,8 Kuat
0,8 sd 1 Sangat kuat
2 Nilai p P<0,05 Terdapat korelasi bermakna antara dua
variabel yang diuji
P>0,05 Tidak terdapat korelasi bermakna
antara dua variabel yang diuji
3 Arah Korelasi + (positif) Searah, semakin besar nilai satu
variabel semakin besar pula nilai
variabel lainnya
- (negatif) Berlawanan arah. Semakin besar nilai
satu variabel, semakin kecil nilai
variabel lainnya
Anda ingin mengetahui korelasi antara efikasi (keyakinan
melakukan manajemen penyakit) dan kualitas hidup pasien
dengan penyakit kronis
Lakukan :
1. Uji normalitas Normal : Pearson – Tak normal : Spearman
2. Uji Hipotesis
Analyze Correlate Bivariate
Masukkan efikasi dan kualitas hidup ke dalam kotak variabel
Pilih uji pearson pada kotak correlation coefficients
Pilih two tailed pada test of significance
Proses selesai, klik ok
Analyze Correlate Bivariate
Masukkan efikasi dan kualitas hidup ke dalam kotak variabel
Pilih uji Spearman pada kotak correlation coefficients
Pilih two tailed pada test of significance
Proses selesai, klik ok